Peningkatan Pendapatan Masyarakat Melalui Diversifikasi Produk Olahan Ikan (Abon Tuna, Dendeng Lemuru, Krupuk Rambak Tuna)
Peningkatan Pendapatan Masyarakat Melalui Diversifikasi Produk Olahan Ikan (Abon Tuna, Dendeng Lemuru, Krupuk Rambak Tuna)
Peningkatan Pendapatan Masyarakat Melalui Diversifikasi Produk Olahan Ikan (Abon Tuna, Dendeng Lemuru, Krupuk Rambak Tuna)
Abstract
Production Fish in Sub-Province of Trenggalek during the time only sold in the form of
is fresh, as for processing of fish only processed in the form of pindang ( specially a kind of
fish), while other fish type, like : Tuna and Lemuru if is not saleable sold hence just only
thrown it. This matter because of lack of knowledge about product technology of olahan fish
and also lower him mount marketing. Target of devotion of society is to improve
independence institute of coastal area society to be able to do management of fishery
resources in an optimal fashion, make everlasting and orient at long-range economic
advantage., and also to increase knowledge and is skilled of coastal area society specially
fisherman woman in technology processing of fish, Method the used is counselling, training
and is adjacent, with group responder of UPPKS (Effort the Make-Up Of Earnings Of Secure
and prosperous Family). As for conclusion of which can obtained is : (1) the increasing of
coastal coastal area society independence through management of fishery resources by doing
diversification cooking product , ( 2) the increasing of knowledge and skilled through interest
follow counselling and training of cooking product that is Abon Tuna, Dendeng of Lemuru
and of Krupuk Tuna Rambak and also training of tidiness representing marketing strategy.
Key words : diversification, product technology of olahan fish.
PENDAHULUAN
Kabupaten Trenggalek mempunyai
luas wilayah darat 126.140 Ha atau 1.261,40
km2 dan wilayah pegelolaan laut sepanjang
711,17 km2. Sebagian besar penduduk
mengandalkan
dari
hasil
pertanian,
peternakan , perkebunan, kerajinan dan
penangkapan ikan. Selama ini pengelolaan
dan
perkembangan bidang pertanian,
perkebunan, kerajinan dan perikanan belum
dikembangkan secara maksimal. Termasuk
usaha-usaha diversifikasi produk olahan dari
ikan belum banyak dikembangkan, hanya
diolah sebagai pindang pada ikan Tongkol.
Adapun produksi ikan laut menurut jenis
ikan yang dihasilkan didaerah pesisir yang
ada di Kabupaten Trenggalek pada tahun
KAJIAN PUSTAKA
Perubahan
Keseimbangan
Konsumen
akibat Diversifikasi Produk Olahan dan
Penciptaan Nilai Tambah
Keseimbangan konsumen akibat
adanya diversifikasi produk Olahan dapat
dijelaskan dengan menggunakan pendekatan
atribut. Pendekatan atribut didasarkan pada
asumsi bahwa perhatian konsumen bukan
terhadap produk secara fisik, melainkan
lebih ditujukan kepada atribut produk yang
bersangkutan. Pendekatan ini menggunakan
analisis utilitas yang digabungkan dengan
analisis kurve indeferen. Atribut yang
dimaksuh disini adalah semua jasa yang
diahsilkan dari penggunaan dan atau
pemilikan barang tersebut (Douglas,E.J
1993). Dalam teori konsumsi keseimbangan
dipengaruhi oleh pendapatan , harga barang
per unit dan nilai atribut. Dalam
mengkonsumsi
pangan
konsumen
memperhatikan atribut keamanan pangan,
nutrisi, nilai dan pengepakan (Hoocker and
Caswell,1996).
Konsumen
cenderung
menghendaki atribut yang kompleks sejalan
dengan kenaikan pendapatan, sehingga
harga bukan merupakan satu-satunya
determinan utama dalam mengkonsumsi
barang.
Dalam proses produksi suatu produk
harus memberikan sesuatu yang lain dan
tahan lama. Produk Olahan yang merupakan
produk baru harus dapat menunjukkan
Produk A
Produk Baru
N
I2
I1
Produk B
Atribut X/ Ekonomi
Gambar 1 :Perubahan Keseimbangan Konsumen Akibat Diversifikasi Produk Olahan
Dalam gambar diatas menunjukkan
apabila mula-mula produk A merupakan
produk yang dikehendaki konsumen dengan
harga yang relative mahal dibandingkan
dengan produk B. Dengan menggunakan
pendapatan tertentu dan harga yang berlaku
dipasar konsumen mula-mula memiliki
efisiensi frontier AB dan keseimbangan
konsumen dititik A dengan tingkat kepuasan
sebesar I1. Apabila ikan diolah menjadi
produk olahan dan merupakan produk baru,
maka dengan atribut kelezatan dapat
menggeser efisiensi frontier AN dan
keseimbangan konsumen yang terjadi dititik
N dengan tingkat kepuasan sebesar I2
dengan demikian konsumen akan bersedia
membayar mahal untuk membeli produk
olahan dari pada ikan yang belum diolah,
karena sifat ikan yang cepat busuk. Karena
c.
BAHAN DAN METODE
Pemilihan Responden
Pemilihan responden dilakukan
dengan cara sengaja, yaitu ditentukan Desa
Prigi Kecamatan Watulimo, Kabupaten
Trenggalek, hal ini dikarenakan Desa Prigi
merupakan desa pesisir pantai yang hasil
ikannya cukup tinggi. Di Desa Prigi
Kecamatan Watulimo terdapat Kelompok
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera (UPPKS) yang merupakan suatu
wadah aktifitas masyarakat pedesaan yang
bergerak dalam segala aspek yang bertujuan
untuk membantu meningkatkan pendapatan
keluarga, olah karena itu UPPKS banyak
terdiri dari para ibu-ibu. Pada Kelompok
usaha ini beranggotakan 26 orang, adapun
nama dari kelompok UPPKS ini adalah
RESTU BUNDO . Pada kelompok ini
terdiri dari 11 keluarga pra sejatera dan 15
keluarga sejatera, adapun skala permodalan
kecil dan merupakan kelompok yang dasar.
Bumbu Halus
Disiangi
Santan
Ditumis
Dicuci
Dicampur
Direbus dan didinginkan
Dicampur
Dicabik-cabik
Diaduk (sampai Kering)
Digoreng
ABON
IKAN SEGAR
SEGAR
Dicampur
Disiangi,dibuang kepala,
isi perutnya
Disaring
Dicuci
Air Saringan
Dicampur
(5 jam)
Direndam ( 10 jam)
Ditiriskan
Dijemur
DENDENG
Pencucian
Pemisahan (daging,tulang dan kulit )
Adonan inti: tepung tapioka,tepung terigu,
telur, Bumbu masak,dan air ,diaduk sampai
merata/ diuleni sambil ditambah air sedikit
demi sedikit (krupuk daya kembang maks :1
:4,kg tepung tapioka : 25 gram daging ikan )
Dibungkus dengan daun/plastik
Pengukusan / direbus (ukuran bulat diameter 3-5 )
Penirisan (dingin dan mengeras )
Pengirisan (tipis-tipis)
Penjemuran
Pengepakan
KRUPUK
Agritek Volume 11 Nomor 2 September 2010
Tabel 1. Data Produksi dan Nilai Produksi menurut Jenis Ikan di Kabupaten
Trenggalek Tahun 2009.
No
Jenis Ikan
Produksi (ton)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tongkol
Layang
Lemuru
Cakalang
Tuna
Layar
10.519,5
4.747
9.582,6
933,5
314
232,6
73.636.500
21.836.200
19.165.200
5.134.250
2.983.000
1.232.780
Perbandingan Karakteristik antara Produk Ikan segar dan Produk Olahan Ikan
Tabel 2 : Perbandingan Karakteristik antara Produk Ikan Segar dan Produk Olahan Ikan
No
Karakteristik
Bentuk Kemasan
2
3
Label Produk
Distribusi
Spesifikasi Grade
Kualitas
Volume Transaksi
Harga Produk
Prespektif
pemasaran
lembaga
2.
Kegiatan
Hasil
Sosialisasi/
Penyuluhan
tentang
Diversifikasi
Produk olahan
Peragaan
dan
Pelatihan
Abon
Tuna
3.
Peragaan
dan
Pelatihan Dendeng
Lemuru
4.
Peragaan
dan
Pelatihan Krupuk
Rambak Tuna
5.
Pelatihan
Kemasan
Pelabelan
6.
dan
Pendampingan
dan Pemantauan
semangat/motivasi
untuk
menambah
ketrampilan bagi anggota kelompok..
Kemudian
pengabdian
masyarakat
dilanjutkan dengan peragaan /pelatihan , hal
ini dilakukan untuk mengetahui cara-cara
pembuatan produk olahan dan untuk
memperagakan secara langsung ilmu yang
diperolehnya. Peragaan dan Pelatihan
dilakukan 3 kali yaitu peragaan dan
pantai
melalui
pengelolaan
sumberdaya perikanan dengan
melakukan diversifikasi produk
olahan.
2. Meningkatnya pengetahuan dan
ketrampilan melalui ketertarikan
mengikuti
penyuluhan
dan
pelatihan produk Olahan yaitu
Abon Ikan Tuna, Dendeng
Lemuru dan Krupuk Rambak
Tuna serta pelatihan kemasan
yang
merupakan
strategi
pemasaran.
KESIMPULAN
Dari
kegiatan
pengabdian
masyarakat yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Meningkatnya
kemandirian
kelembagaan masyarakat pesisir
DAFTAR PUSTAKA
Douglas,E.J 1993 Managerial Economic:
Analysis and Strategy, Prentice-Hall,
New Jersey, pp. 69-104
Hoocker and Caswell,1996 Trend in Food
Quality Regulation: Implications for
Processed Food Trades and Foreign
Direct
Investment
Amer.
J.Agri.Econ,vol 12 No 5 pp 411419
Hayami,Y, et 1997 Agricultural
Marketing and Processing In Upland
Java: A Prospective from Sunda
Village, CGR PT Bogor, ch.6,p 4347
Siebert ,J.W et.all 1997 The Vest Model :
An Alternative Approach to Value
Added Agribisness,Vol 13 No 6 ,pp
561-567