Tjatoer Welasih, Nurhapsari 53-59
Tjatoer Welasih, Nurhapsari 53-59
Tjatoer Welasih, Nurhapsari 53-59
SEMINAR NASIONAL
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan kelapa. Sejak bertahun-tahun kelapa banyak
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Ibu rumah tangga membuatnya menjadi santan untuk bahan memasak.
Saat ini, pemanfaatan kelapa lebih berkembang. Salah satunya dengan membuatnya menjadi minyak kelapa
murni (virgin coconut oil / VCO).
Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak yang dihasilkan dari buah kelapa segar. Berbeda dengan
minyak kelapa biasa , Virgin Coconut Oil (VCO) dihasilkan tidak melalui penambahan bahan kimia atau proses
yang menggunakan panas tinggi. Virgin Coconut Oil (VCO) bermanfaat bagi kesehatan tubuh, hal ini
disebabkan Virgin Coconut Oil (VCO) mengandung banyak asam lemak rantai menengah (Medium Chain Fatty
Acid / MCFA). MCFA yang paling banyak terkandung dalam Virgin Coconut Oil (VCO) adalah asam laurat
(Lauric Acid). Sifat MCFA yang mudah diserap akan meningkatkan metabolisme tubuh. Penambahan energi
yang dihasilkan oleh metabolisme ini menghasilkan efek stimulasi dalam seluruh tubuh manusia sehingga
meningkatkan tingkat energi yang dihasilkan.
Manfaat lain dari Virgin Coconut Oil (VCO) diantaranya adalah peningkatan daya tahan tubuh manusia
terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Manfaat tersebut ditimbulkan dari peningkatan
metabolisme dari penambahan energi yang dihasilkan, sehingga mengakibatkan sel-sel dalam tubuh bekerja
lebih efisien. Mereka membentuk sel-sel baru menggantikan sel-sel yang rusak dengan lebih cepat. Virgin
Coconut Oil (VCO) didalam tubuh menghasilkan energi saja tidak seperti minyak sayur yang berakhir didalam
tubuh sebagai energi, kolesterol dan lemak.
Virgin Coconut Oil (VCO) juga memiliki sejumlah sifat fisik yang menguntungkan. Di antaranya,
memiliki kestabilan secara kimia, bisa disimpan dalam jangka panjang dan tidak cepat tengik, serta tahan
terhadap panas. Komponen utama dari Virgin Coconut Oil (VCO) adalah asam lemak jenuh dan memiliki ikatan
ganda dalam jumlah kecil, Virgin Coconut Oil (VCO) relatif tahan terhadap panas, cahaya dan oksigen.
Kandungan paling besar dalam minyak kelapa adalah asam laurat.
VCO berperan membantu mencegah penyakit jantung, kanker diabetes, dan penyakit degeneratif
lainnya, memperbaiki pencernaan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mencegah infeksi virus (HIV) dan
SARS. (www.VirginNatural.com). VCO bisa mengobati penyakit leukimia atau AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome) dan HIV (human immunodeficiency virus). (www.ajangkita.com). Selain itu juga
ada yang menyatakan bahwa : VCO Sembuhkan Osteoartritis. (www.Trubus.com).
Berbagai manfaat
tersebut tidak ditemukan pada minyak jagung, minyak sawit, minyak kanola, maupun minyak hewan. Manfaat
tersebut hanya bisa ditemukan dalam Virgin Coconut Oil(VCO). Virgin Cocunut Oil memiliki peranan yang
amat berbeda terhadap kesehatan dibandingkan dengan lemak jenuh asal hewani atau nabati lainnya. Dalam
Virgin Cocunut Oil terdapat MCFA (medium chain fatty acid). MCFA merupakan komponen asam lemak
berantai sedang yang memiliki banyak fungsi, antara lain mampu merangsang produksi insulin sehingga proses
metabolisme glukosa dapat berjalan normal.
BAHAN DAN METODA
Daging buah kelapa yang telah diparut diberi air, kemudian diperas dan disaring sehingga
menghasilkan santan. Santan ditampung dalam tempat/wadah, proses selanjutnya santan disentrifugasi sehingga
diperoleh 3 (tiga) lapisan, yaitu lapisan minyak, blondo (protein),dan air. Ketiga lapisan tersebut merupakan
komposisi didalam santan yang terpisah karena perbedaan berat jenis. Lapisan paling atas yang berupa minyak
merupakan produk Virgin Coconut Oil (VCO).
SEMINAR NASIONAL
BUAH KELAPA
Pembuangan kulit
dan tempurung
Daging buah
Pemarutan dan
penyaringan
Air
Santan
Sentrifugasi
Air
Protein
Minyak VCO
Minyak
120
100
80
Waktu Centrifuge 30 menit
60
40
20
0
600
700
800
900
1000
Gambar 2 : Hubungan Kecepatan Centrifuge Terhadap Volume VCO dalam Produk pada Pendiaman 14 Jam
Berdasarkan gambar tersebut diatas terlihat bahwa untuk volume VCO terbesar diperoleh pada
kecepatan centrifuge 1000 rpm dan waktu centrifuge 90 menit
pada waktu centrifuge 30 menit, pendiaman 14 jam yaitu sebesar 115,89 gram
SEMINAR NASIONAL
pada waktu centrifuge 45 menit, pendiaman 14 jam yaitu sebesar 120,87 gram
pada waktu centrifuge 60 menit, pendiaman 14 jam yaitu sebesar 123,44 gram
pada waktu centrifuge 75 menit, pendiaman 14 jam yaitu sebesar 126,87 gram
pada waktu centrifuge 90 menit, pendiaman 14 jam yaitu sebesar 129,56 gram
Waktu centrifuge 90 menit dengan lama pendiaman 14 jam ternyata cukup untuk membuat kestabilan
emulsi terganggu, molekul minyak menjadi semakin kecil dan permukaan minyak menjadi besar, sehingga
protein yang ada tidak cukup untuk menyelubungi semua molekul minyak dan minyak yang tidak terselubungi
akan keluar dari emulsi dan terpisah .
Rendemen Hasil dalam Produk seperti tersaji pada grafik di bawah ini :
Pengaruh Kecepatan dan Waktu Centrifuge Terhadap Rendem en Dalam
Produk VCO
100
80
60
40
20
0
600
700
800
900
1000
Gambar 3 : Hubungan Kecepatan Centrifuge Terhadap Rendemen Hasil dalam Produk pada Pendiaman 8 Jam.
Berdasarkan gambar tersebut diatas terlihat bahwa untuk Rendemen Hasil VCO terbesar diperoleh
pada kecepatan centrifuge 1000 rpm dan waktu centrifuge 90 menit .
pada waktu centrifuge 30 menit dan waktu pendiaman 8 jam yaitu sebesa 40,55%
pada waktu centrifuge 45 menit dan waktu pendiaman 8 jam yaitu sebesar 45,55 %
pada waktu centrifuge 60 menit dan waktu pendiaman 8 jam yaitu sebesar 48,67 %
pada waktu centrifuge 75 menit dan waktu pendiaman 8 jam yaitu sebesar 50,23 %
pada waktu centrifuge 90 menit dan waktu pendiaman 8 jam yaitu sebesar 52,23 %
setelah krim santan dicentrifuge tmaka terbentuk tiga lapisan yaitu: minyak,blondo dan air . proses
pemisahan ini memerlukan waktu yang cukup lama , terlihat bahwa semakin tinggi kecepatan centrifuge maka
minyak yang diperoleh semakin banyak sehingga rendemen hasil yang diperoleh juga semakin besar, Hal ini
disebabkan adanya sebagian minyak yang masuk ke dalam lapisan protein, dalam waktu yang lama minyak
akan masuk mengisi ruang-ruang kosong dalam protein yang sebelumnya diisi oleh air.
Kadar Asam Laurat dalam Produk seperti tersaji pada grafik berikut :
Berdasarkan gambar tersebut diatas terlihat bahwa untuk Kadar asam Laurat dalam produk VCO
terbesar diperoleh pada kecepatan centrifuge 1000 rpm dan waktu centrifuge 90 menit .
pada waktu centrifuge 30 menit dan waktu pendiaman 8 jam yaitu sebesar 27,55%
pada waktu centrifuge 45 menit dan waktu pendiaman 8 jam yaitu sebesar 29,65%
pada waktu centrifuge 60 menit dan waktu pendiaman 8 jam yaitu sebesar 29,99%
pada waktu centrifuge 75 menit dan waktu pendiaman 8 jam yaitu sebesar 30,77%
pada waktu centrifuge 90 menit dan waktu pendiaman 8jam yaitu sebesar 36,67%
SEMINAR NASIONAL
waktu centrifuge 90 menit cukup untuk mengganggu kestabilan tegangan permukaan dari emulsi krim
santan, maka protein sebagai emulgator dapat terpecahkan sehingga kadar asam laurat yang dihasilkan semakin
tinggi,sedangkan waktu pendiaman yang cukup lama kurang berfungsi secara maksimal untuk menaikkan
tegangan permukaan protein yang melapisi minyak dalam krim santan sehingga protein tidak terganggu
kestabilannya dan tidak terpecahkan seluruhnya sehingga kadar asam laurat yang dihasilkan kecil.
40
30
20
10
600
700
800
900
1000
Gambar 4 : Hubungan Kecepatan Centrifuge Terhadap Kadar Asam Laurat dalam Produk pada Pendiaman 8 Jam
2
0
600
700
800
900
1000
Ganbar 5 : Hubungan Kecepatan Centrifuge Terhadap Kadar Air dalam Produk pada Pendiaman 14 Jam
Berdasarkan gambar tersebut diatas terlihat bahwa untuk Kadar Air dalam produk VCO terbesar
diperoleh pada kecepatan centrifuge 1000 rpm dan waktu centrifuge 90 menit .
pada waktu centrifuge 30 menit dan waktu pendiaman 14jam yaitu sebesar 3,99 %
pada waktu centrifuge 45 menit dan waktu pendiaman 14 jam yaitu sebesar 4,10 %
pada waktu centrifuge 60 menit dan waktu pendiaman 14 jam yaitu sebesar 4,10 %
SEMINAR NASIONAL
pada waktu centrifuge 75 menit dan waktu pendiaman 14 jam yaitu sebesar 4,09 %
pada waktu centrifuge 90 menit dan waktu pendiaman 14 jam yaitu sebesar 4.13 %
setelah krim santan dimasukkan dalam alat centrifuge dan diputar maka terbentuk tiga lapisan yaitu:
minyak,blondo dan air . proses pemisahan ini memerlukan waktu yang cukup lama , terlihat bahwa semakin
lama waktu centrifuge maka kadar Air yang diperoleh semakin banyak dan kemudian mengalami penurunan ,
penurunan ini disebabkan adanya sebagian minyak yang masuk ke dalam lapisan protein,.Dalam waktu yang
lama minyak akan masuk mengisi ruang ruang kosong dalam protein yang sebelumnya diisi oleh air .
Kadar Protein dalam Produk seperti tersaji pada grafik berikut :
Pengaruh Kecepatan dan Waktu Centrifuge Terhadap Protein Dalam
Produk VCO
0,5
Waktu Centrifuge 30 menit
Waktu Centrifuge 45 menit
0,4
0,3
0,2
0,1
0
600
700
800
900
1000
Grafik 6 : Hubungan Kecepatan Centrifuge Terhadap Kadar Protein dalam Produk pada Pendiaman 16 Jam
Berdasarkan gambar tersebut diatas terlihat bahwa untuk Kadar Protein dalam produk VCO terbesar
diperoleh pada kecepatan centrifuge 600 rpm dan waktu centrifuge 90 menit .
pada waktu centrifuge 30 menit dan waktu pendiaman 16 jam yaitu sebesar 0,247 %
pada waktu centrifuge 45 menit dan waktu pendiaman 16 jam yaitu sebesar 0,1685 %
pada waktu centrifuge 60 menit dan waktu pendiaman 16 jam yaitu sebesar 0,0945 %
pada waktu centrifuge 75 menit dan waktu pendiaman 16 jam yaitu sebesar 0,0756 %
pada waktu centrifuge 90 menit dan waktu pendiaman 16 jam yaitu sebesar 0,0655 %
Kadar Protein terbesar diperoleh pada waktu pendiaman 16 jam, Hal ini disebabkan karena semakin
lama waktu pendiaman menyebabkan minyak masuk kedalam lapisan protein yang sebelumnya diisi oleh air.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Dengan Metode Sentrifugasi dapat
disimpulkan berbagai hal, yaitu :
1. Jumlah Virgin Coconut Oil (VCO) yang didapat paling banyak terdapat pada kecepatan putaran sentrifugasi
1000 rpm, waktu putaran sentrifugasi 90 menit dan lama pendiaman 8 jam yaitu sebanyak 14015 gram
dengan persen rendemen sebesar 52,23 %, dan kadar asam laurat sebesar 36,67 %.
2. Untuk membuat Virgin Coconut Oil (VCO) dengan menggunakan metode sentrifugasi, dimana dengan
memvariasi kecepatan putaran sentrifugasi, waktu putaran sentrifugasi serta waktu pendiaman dapat
meningkatkan persen rendemen Virgin Coconut Oil ( VCO) yang diperoleh.
3. Virgin Coconut Oil ( VCO) yang didapatkan berwarna bening, berbau harum dan hasil yang didapatkan
lebih banyak.
SEMINAR NASIONAL
DAFTAR PUSTAKA
Cheryan. M, (1986), Ultrafiltration Handbook Tecnomic, Publishing Company.Inc 851, New Holland Aveneu
http://[email protected] Virgin Coconut Oil Versus Papain Si Getah Pepaya , Yudi Purnomo STp, 10 Januari 2006.
http://www.Trubus.com VCO Sembuhkan Osteoartritis 20 Februari 2006.
http://www.VirginNatural.com Virgin Coconut Oil, Penyembuh Ajaib dari Buah Kelapa , Ismu, 16 Oktober 2005.
http://www.ajangkita.com Virgin Coconut Oil 17 Juli 2005.
Ketaren, S., 2005., Minyak dan Lemak Pangan., Universitas Indonesia., Jakarta
Mulder, M (1991), Basic Principles of Membrane Technology, Kluwer Acadenic Publisher, Netherlands
Nur alam syah, andi, 2005, Virgin coconut oil minyak penakluk aneka penyakit, PT. AgroMedia Pustaka.,
Bogor.
Nur Hapsari, (2004), Perpindahan Massa Pada Proses Pemisahan Ion Kromium (Cr) dengan Membran
Ultrafiltrasi Spiral-Wound, Publikasi Pada Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Teknik ISSN 1411-9102
Nur Hapsari , (2006), Pemisahan Protein Limbah Cair Industri Tahu (WHEY) dengan Membran Ultrafiltrasi
Publikasi Pada Jurnal Ilmiah Teknik dan Rekayasa Saintek (Terakreditasi) ISSN 1411-5662
Nur Hapsari, (2007), Pre-Treatment Pemisahan TSS (Total Suspended Solid) Dalam Limbah Cair Garam
Dengan Membran Ultrafiltrasi, Publikasi Pada Jurnal Teknologi Teknolojia ISSN 1907-0802
Nur Hapsari, (2008), Kajian Selektivitas Membran Ultrafiltrasi Pada Proses Pemisahan TDS (Total Dissolved
Solid) Dalam Bittern, Publikasi Pada Jurnal Hasil Penelitian Kimia & Teknologi ISSN 0216-163X
Rindengan, B dan novarianto, henky, 2005, pembuatan dan pemanfatan minyak kelapa murni, Penebar
swadaya., Depok.
Rozaline, hartin dan s, sutarmi, 2005, Taklukkan penyakit dengan VCO, Penebar Swadaya., Depok.
Rautenbach R Albrecht, R, (1989), Membrane Processes John Wiley & Sons, Chichester, New York,
Brisbane, Toronto, Singapore.
Setiaji, B dan prayugo, S, 2005, Membuat VCO berkualitas tinggi, Penebar Swadaya., Depok.
Sudarmadji, Slamet. Bambang Haryono. Suhardi, Analisa Bahan Makanan dan Pertanian, Liberty
Yogyakarta., Yogyakarta.
Tjatoer Welasih, 2007, Kajian Lama Pengadukan dan Waktu Pendiaman pada Pengolahan Minyak Kelapa
Murni dengan Metode Pancingan Prosiding Seminar Nasional Fundamental dan aplikasi Teknik Kimia.
ISSN 1410/5667. ITS. Surabaya
Tjatoer Welasih, 2008, Proses Pemisahan Virgin Coconut oil (VCO) dari Santan kelapa dengan Penambahan
Asam Jurnal Fundamental dan Aplikasi Teknik Kimia. ISSN 1978/077X
Tjatoer Welasih, 2008), Kajian Lama Pengadukan Dan Waktu Pendiaman Terhadap Perolehan Minyak
Kelapa Murni (VCO) dengan Metode Pancingan, Laporan Hasil Penelitian Dosen Muda (Dibiajai DIPA
DP2M Nomor:257/SP2H/PP/DP2M/III/2008 Dirjen Dikti Depdiknas).
Winarno, F. G, Kimia Pangan Dan Gizi, PT. Gramedia Pustaka Utama., Jakarta.
Wenten, I.G, Wiguna, (2000), Teknologi Membran Industri ITB-Bandung