Jurnal Strategi Korporasi - PT. Jacking Pile Pratama - 13410076
Jurnal Strategi Korporasi - PT. Jacking Pile Pratama - 13410076
Jurnal Strategi Korporasi - PT. Jacking Pile Pratama - 13410076
ABSTRACT
This study aimed to design corporate strategies PT. Jacking Pile Pratama engaged in piling services industry. This study
will be conducted by analysis of strengths, weaknesses, opportunities, and threats to determine the company's competitive
position and direction in accordance with external factors (opportunities and threats) and internal factors (strengths and
weaknesses). Competitive position and direction of the company will be used as the basis for formulating alternatives
strategies and will be formulated using the best strategy company QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).
In this study, a systematic design strategy consists of an evaluation vision and mission, objectives, policies, and strategies
of existing company; identification of issues and key success factors of piling services industry in Indonesia; analysis of
the internal and external factors; alternative design strategies using a variety of analytical techniques; and determining
the best strategy and the design of alternative implementation strategies.
Chosen strategy of designing the strategy is expected to win the competition and become the leader in industry-piling
services by leveraging the power and opportunity to the optimum or overcome threats and weaknesses as well as possible.
Keywords: corporation strategy, QSPM, industry-piling service
PENDAHULUAN
Industri jasa konstruksi di Indonesia mempunyai
peranan yang strategis dalam perekonomian nasional. Hal
ini dikarenakan industri jasa tersebut menghasilkan produk
akhir berupa bangunan atau bentuk fisik lainnya (prasarana
maupun sarana) yang berfungsi untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan berbagai industri lain di
Indonesia.
Dalam perkembangan, industri jasa konstruksi
menjadi salah satu bidang usaha yang mempunyai potensi
untuk berkembang yang besar. Berdasarkan data-data yang
diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik), total nilai
pekerjaan konstruksi di Indonesia mengalami rata-rata
kenaikan tiap tahun sebesar 32.1% pada periode tahun 20042011. Perkembangan tersebut juga membuka peluang yang
sangat besar terhadap perkembangan industri jasa
pemancangan. Hal ini dikarenakan proses pemancangan
tiang pancang merupakan proses utama dari kegiatan
konstruksi yang digunakan sebagai pondasi bangunan dan
dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan konstruksi, seperti
Page 1 of 12
Perancangan Strategi Korporasi PT. Jacking Pile Pratama Dengan Menggunakan Pendekatan QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix)
menggunakan pendekatan strategi ini, perusahaan dapat
mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal
perusahaan dengan baik untuk memanfaatkan peluang dan
kekuatan perusahaan, serta mengantisipasi ancaman dan
kelemahan yang mungkin terjadi saat ini maupun yang akan
datang.
PT. Jacking Pile Pratama sebagai salah satu
perusahaan yang bergerak dalam industri jasa pemancangan
memiliki keinginan untuk menjadi salah satu perusahaan
jasa pemancangan terbesar di Indonesia. Namun, perubahan
lingkungan yang semakin kompleks dapat mengakibatkan
perusahaan mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan.
Oleh sebab itu, diperlukan perancangan strategi korporasi
yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan. Untuk
menjamin bahwa strategi yang digunakan perusahaan
merupakan strategi perusahaan yang terbaik dan
memberikan kentungan yang diharapkan, dilakukan
perancangan strategi korporasi dengan menggunakan
pendekatan QSPM (Quantitative Strategic Planning
Matrix).
A. Formulasi Masalah
Dalam penelitian ini diperoleh formulasi masalah sebagai
berikut.
1. Bagaimana perumusan strategi korporasi PT. Jacking
Pile Pratama dengan menggunakan pendekatan QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix) ?
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat yang diperoleh dari penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Merumuskan strategi korporasi PT. Jacking Pile
Pratama dengan menggunakan pendekatan QSPM
sebagai acuan dan arah bagi perusahaan untuk
menghadapi persaingan di masa depan.
C. Batasan dan Asumsi Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat pembatasan ruang lingkup
masalah yang bertujuan untuk memfokuskan penelitian
sehingga analisis dapat dilakukan secara mendalam.
Batasan masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini,
antara lain :
1. Tahapan dalam perancangan strategi perusahaan
Ruang lingkup penelitian dibatasi hanya pada tahap
formulasi strategi perusahaan, sedangkan tahap
implementasi dan evaluasi strategi tidak dilakukan pada
penelitian ini.
2. Objek penelitian
Ruang lingkup penelitian dibatasi oleh objek penelitian
yang dilakukan hanya pada satu perusahaan industri
jasa pemancangan, yaitu PT. Jacking Pile Pratama.
3.
4.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini secara garis besar dibagi dalam
beberapa tahap penelitian, yaitu :
A. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah PT. Jacking Pile
Pratama, perusahaan berskala nasional yang bergerak di industri jasa pemancangan dan didirikan pada tahun 2011 di
Jakarta. Pada tahap ini dilakukan studi pendahuluan
mengenai rencana jangka panjang perusahaan untuk menjadi perusahaan jasa pemancangan terbesar di Indonesia.
Aspek yang diteliti terkait identifikasi perusahaan dari internal dan lingkungan eksternal yang mempengaruhinya.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi
masalah
dilakukan
dengan
mengobservasi masalah-masalah yang dimiliki pada saat ini
dan juga potensi-potensi masalah yang memiliki
kemungkinan untuk terjadi pada saat yang akan datang.
Pemahaman terhadap indicator permasalahan tersebut
digunakan sebagai dasar dalam menentukan rumusan masalah yang dijawab dalam tujuan penelitian.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian adalah melakukan
perancangan strategi korporasi PT. Jacking Pile Pratama
dengan menggunakan pendekatan QSPM (Quantitative
Strategic Planning Matrix) sebagai acuan dan arah untuk
menghadapi persaingan di masa depan.
D. Pembatasan Ruang Lingkup Masalah
Dalam penelitian ini, terdapat pembatasan ruang
lingkup masalah yang bertujuan untuk memfokuskan
penelitian sehingga analisis dapat dilakukan secara mendalam. Batasan masalah yang ditetapkan dalam penelitian
ini terkait tahapan dalam perancangan strategi perusahaan,
objek penelitian, data penelitian yang digunakan, dan judgement/ penilaian dari penulis.
E. Studi Literatur
Tahap studi literatur merupakan pembelajaran terhadap teori-teori terkait yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian. Beberapa sumber
studi literatur yang digunakan, diantaranya adalah textbook,
tesis, dokumen terkait, dan sumber lainnya, seperti surat kabar, internet, artikel, dan jurnal. Tahap ini dilakukan untuk
memahami konsep manajemen strategis dan berbagai
metode yang digunakan agar diperoleh suatu pengertian
mendalam dalam menunjang formulasi strategi. Teori-teori
yang dipelajari dalam studi literatur ini, diantaranya gambaran umum manajemen strategis, analisis internal dan eksternal, organisasi, analisis dan pemilihan strategi, metode
borda, serta strategi safari.
F. Pengembangan Model Analisis
Tahap pengembangan model analisis merupakan
proses pemikiran dalam menyelesaikan masalah. Model
analisis tersebut merupakan hasil studi literatur yang
dikembangkan dan dimodifikasi dari model management
strategies (David, 2011). Berikut merupakan empat tahap
perumusan model analisis yang dikembangkan dalam
penelitian.
Page 2 of 12
Perancangan Strategi Korporasi PT. Jacking Pile Pratama Dengan Menggunakan Pendekatan QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix)
1.
2.
3.
4.
HASIL PEMBAHASAN
Tahap Analisis Awal
A. Evaluasi Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan, dan Strategi
Perusahaan
a. Visi Perusahaan
PT. Jacking Pile Pratama akan menjadi perusahaan
jasa pemancangan terbaik di Indonesia dengan penekanan
pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan pembangunan
kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia,
manajemen teknologi, dan tata kelola perusahaan yang baik.
b.
Misi Perusahaan
Hasil evaluasi dan rekomendasi terhadap misi PT.
Jacking Pile Pratama adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan daya saing perusahaan di industri jasa
pemancangan dengan mengembangkan pelayanan dan
teknologi terbaik kepada konsumen dalam memenuhi
harapan pemangku kepentingan.
2.
c.
Tujuan Perusahaan
Perumusan tujuan yang dilakukan menggunakan
metode SMART adalah sebagai berikut.
1. Tujuan Jangka Pendek (< 1 tahun)
Mengembangkan sistem manajemen terkait revitalisasi
internal dengan meningkatkan kualitas SDM, efisiensi,
efektifitas, dan produktivitas.
2. Tujuan Jangka Menengah (1-3 tahun)
Mengembangkan sistem pelayanan tepat waktu, serta
ekspansi bisnis perusahaan (diversifikasi, ke arah hulu,
hilir, atau pun horizontal).
3. Tujuan Jangka Panjang (3-5 tahun)
Menjadi pemimpin di industri jasa pemancangan pada
tahun
2019
dengan
meningkatkan
rata-rata
pertumbuhan penjualan tiap tahun sebesar 35%.
d.
Page 3 of 12
Perancangan Strategi Korporasi PT. Jacking Pile Pratama Dengan Menggunakan Pendekatan QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix)
C. Identifikasi dan Evaluasi Key Success Factors
Beberapa faktor yang diidentifikasi dan diurutkan
(dari yang terbesar) sebagai key success factors di dalam
industri jasa pemancangan adalah sebagai berikut.
1. Produk (alat pemancang)
2. Dana/ keuangan
3. Hubungan yang baik dengan konsumen dan penyuplai
4. Aktivitas pemasaran perusahaan
5. Brand Image perusahaan
6. Pelayanan jasa
7. Gaya manajemen pimpinan perusahaan
8. Tenaga kerja yang berpengalaman dan terampil
D. Analisis Faktor Internal Perusahaan
Analisis faktor internal ini menggunakan analisis
fungsional, model value chain dari Porter (1985) dan
didukung oleh kerangka kerja VRIO (Value-RarenessImitability-Organization) dari Barney (1997) (Kerangka
kerja VRIO hanya digunakan dalam melakukan analisis
kekuatan perusahaan). Berikut merupakan analisis kekuatan
yang telah diagregasi terhadap faktor-faktor internal
perusahaan.
1. Perusahaan mempunyai direktur perusahaan dengan
pengalaman kerja lebih dari 20 tahun (S1)
2. Reputasi perusahaan sangat baik dan memperoleh
kepercayaan dari perusahaan konstruksi besar (S2)
3. Perusahaan menguasai sebagian besar pasar dalam
negeri (S3)
4. Perusahaan memberikan pelayanan tinggi terhadap
waktu, harga, kualitas untuk mempertahankan
konsumen loyal (S4)
5. Kontinuitas produksi, serta hubungan baik dengan
penyuplai. (S5)
6. Rasio aktivitas dan profitabilitas perusahaan dalam
keadaan baik (S6)
7. Tidak mengalami kesulitan terkait modal usaha (S7)
Berikut merupakan analisis kelemahan perusahaan yang telah diagregasi terhadap faktor-faktor internal perusahaan.
1. Lemahnya koordinasi dan pendelegasian dalam sistem
manajemen perusahaan (W1)
2. Perusahaan tidak mempunyai tenaga kerja yang
terampil dengan loyalitas dan semangat kerja yang
tinggi, serta sistem rekruitasi dan penggajian yang
masih konvensional (W2)
3. Tidak mempunyai visi yang disosialisasikan secara
terbuka sebagai arah tumbuh perusahaan (W3)
4. Belum menerapkan perencanaan dan pengendalian
aktivitas perusahaan secara efektif dan efisien (W4)
5. Keterbatasan pelayanan dan ketergantungan pemasaran
pada direktur perusahaan masih terlalu tinggi, serta
metode pemasaran yang masih konvensional (W5)
6. Ketergantungan yang cukup tinggi pada pembelian
bahan baku, mobilisasi alat dan pengecekan hasil
pemancangan, serta sistem akutansi perusahaan (W6)
7. Utilitas mesin belum optimal (mesin rusak) yang
dipengaruhi oleh tingkat human error yang tinggi (W7)
8. Tidak mempunyai workshop sebagai tempat perbaikan
alat pemancang yang rusak (W8)
Page 4 of 12
Perancangan Strategi Korporasi PT. Jacking Pile Pratama Dengan Menggunakan Pendekatan QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix)
Proses pembobotan dan penilaian dilakukan
dengan menggunakan metode Borda, sedangkan
perhitungannya menggunakan Microsoft Excel 2013 untuk
memperoleh nilai bobot dan peringkat tiap faktor yang
sudah dinormalisasi. Metode Borda menggunakan lebih dari
satu responden untuk memberikan bobot dan nilai terhadap
faktor-faktor internal. Berdasarkan IFE matrix, nilai
weighted score total sebesar 2.61 mengindikasikan posisi
internal strategis di atas rata-rata (rata-rata = 2.5). Oleh
sebab itu, perlu diformulasikan strategi yang dapat
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang atau
untuk menghindari ancaman.
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
8
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
Page 5 of 12
Perancangan Strategi Korporasi PT. Jacking Pile Pratama Dengan Menggunakan Pendekatan QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix)
Weight
0.22
0.19
0.17
0.14
0.11
0.08
0.06
0.03
1
PT. Yasa
Mandiri
W.S
Rating
W.S
Rating
W.S
Rating
W.S
Rating
W.S
Rating
W.S
3.50
3.00
4.00
3.00
3.50
4.00
2.00
1.50
0.78
0.58
0.67
0.42
0.39
0.33
0.11
0.04
3.32
4.00
1.50
3.00
3.50
1.50
1.50
3.00
1.50
0.89
0.29
0.50
0.49
0.17
0.13
0.17
0.04
2.67
4.00
3.00
2.00
4.00
2.00
3.00
3.50
4.00
0.89
0.58
0.33
0.56
0.22
0.25
0.19
0.11
3.14
1.00
3.50
1.50
1.00
3.00
1.50
1.00
2.50
0.22
0.68
0.25
0.14
0.33
0.13
0.06
0.07
1.88
4.00
3.50
4.00
1.50
4.00
4.00
4.00
3.50
0.89
0.68
0.67
0.21
0.44
0.33
0.22
0.10
3.54
1.00
2.50
2.00
1.50
1.50
1.50
2.00
1.50
0.22
0.49
0.33
0.21
0.17
0.13
0.11
0.04
1.69
PT.
Indopora
Rating
1. PT. Indopora
2. PT. Jacking Pile
3. PT. Palu Mas
PT. JHS
5. PT. JHS
6. PT. Yasa
Mandiri
Page 6 of 12
Perancangan Strategi Korporasi PT. Jacking Pile Pratama Dengan Menggunakan Pendekatan QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix)
Tabel 3. 5 SPACE Matrix
AR (Average Rating)
C. Grand Strategies Matrix
Analisis teknik ini bertujuan untuk menghasilkan
alternatif strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan
saat. Analisis ini dilakukan menggunakan dua dimensi
evaluasi, yaitu pertumbuhan pasar dan posisi kompetitif
perusahaan. Berdasarkan hasil analisis, PT. Jacking Pile
Pratama memiliki posisi kompetitif yang kuat dibandingkan
pesaingnya. Hal tersebut dapat dilihat dari analisis CPM
(Tabel 3.3) bahwa perusahaan menempati posisi sebagai
market leader di industri jasa pemancangan. Selain itu,
posisi kompetitif yang kuat terlihat dari dari nilai CA pada
SPACE matrix (Tabel 3.5) menunjukkan bahwa daya saing
perusahaan sedikit di atas rata-rata (CA = -3.55)
dibandingkan dengan pesaing.
Page 7 of 12
Perancangan Strategi Korporasi PT. Jacking Pile Pratama Dengan Menggunakan Pendekatan QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
2.
3.
4.
5.
Quadrant III
Retrenchment
Related diversification
Unrelated diversification
Divestiture
Liquidation
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Quadrant I
Market Penetration
Market Development
Product Development
Forward Integration
Backward Integration
Horizontal Integration
Concentric Diversification
Quadrant IV
1. Unrelated diversification
2. Related diversification
3. Joint ventures
Quadrant II
Market Development
Market Penetration
Product Development
Horizontal Integration
Divestiture
Liquidation
Threat
Opportunity
Strength
Weakness
Page 8 of 12
Perancangan Strategi Korporasi PT. Jacking Pile Pratama Dengan Menggunakan Pendekatan QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix)
Tabel 3. 7 SWOT Matrix
6.
7.
Strengths
Pengalaman direktur perusahaan lebih dari 20 tahun.
Reputasi perusahaan sangat baik.
Menguasai sebagian besar pasar dalam negeri
Perusahaan memberikan pelayanan yang tinggi.
Kontinuitas produksi yang didukung oleh kapasitas alat
pemancang, serta hubungan baik dengan penyuplai.
Rasio aktivitas dan profitabilitas perusahaan yang baik.
Tidak mengalami kesulitan terkait modal usaha.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Opportunities
Bargaining power pemain baru lemah.
Permintaan jasa pemancangan melebihi kapasitas yang ada.
Pesaing yang lebih besar dibandingkan perusahaan sedikit.
Kemudahan mendapatkan karyawan terampil dan murah.
Terdapat banyak alternatif penyuplai bahan baku.
Hubungan baik dengan penyuplai.
Bargaining power pembeli yang lemah.
Peluang pasar jasa pemancangan dalam negeri yang besar.
Terdapat customer-switching cost untuk produk substitusi.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Weaknessess
Lemahnya koordinasi dalam manajemen perusahaan.
Perusahaan tidak mempunyai tenaga kerja yang terampil.
Tidak mempunyai visi sebagai arah tumbuh perusahaan.
Belum menerapkan perencanaan secara efektif dan efisien.
Ketergantungan pada direktur masih terlalu tinggi.
Ketergantungan pada pihak ketiga (penyuplai).
Utilitas mesin belum optimal (banyak mesin rusak).
Tidak mempunyai workshop.
Threats
Persaingan diwarnai dengan perang harga.
Ancaman kerja sama strategis antara penyuplai & pesaing.
Bargaining Power penyuplai bahan baku sangat tinggi
Ancaman forward integration dan backward integration.
Tidak ada customer switching cost.
Sikap selektif terhadap kualitas jasa pemancangan.
Ancaman dari bored pile sebagai produk substitusi
Kondisi politik dan ekonomi tidak terlalu mendukung
perkembangan bisnis di Indonesia
Alternatif Strategi
Hasil Pengelompokkan
1. Strategi perluasan pasar jasa pemancangan dalam negeri PT. Jacking Pile Pratama secara
Penetrasi Pasar (S-O, W-O, S-T)
intensif.
Pengembangan Pasar (S-O, W-O, W-T)
2. Strategi perluasan pasar jasa pemancangan luar negeri secara intensif.
Pengembangan Pasar (W-O, S-T)
3. Strategi pengembangan sistem pelayanan jasa pemancangan.
Pengembangan Produk (S-O, W-O, S-T)
4. Strategi ekspansi bisnis perusahaan dengan memanfaatkan kompetensi yang dimiliki.
Diversifikasi Konsentrik (S-O, S-T)
5. Strategi ekspansi bisnis yang dapat mendukung bisnis inti perusahaan.
Diversifikasi Konglomerat (S-O)
6. Strategi ekspansi bisnis ke arah hilir sebagai salah satu saluran pemasaran perusahaan.
Integrasi ke Depan (S-O, W-O, S-T, W-T)
7. Strategi optimalisasi utilitas alat pemancang yang rusak dengan mendirikan workshop.
Integrasi ke Belakang (W-O, W-T)
8. Strategi mendirikan perusahaan layanan pengecekan kualitas pemancangan.
Integrasi ke Belakang (W-O)
Integrasi ke Belakang (S-O, W-O, S-T, W-T) 9. Strategi ekspansi bisnis ke arah hulu dengan mendirikan pabrik tiang pancang.
10. Strategi pembentukan kerja sama dengan konstituen untuk mendukung bisnis inti.
Integrasi Horizontal (S-O, S-T, W-T)
11. Strategi revitalisasi internal perusahaan (perumusan visi, misi, struktur, manajemen perusahaan, kualitas SDM, serta masalah efisiensi.
12. Strategi manajemen aset perusahaan yang terdiri atas penentuan umur ekonomis, asuransi aset, dan tarif jasa pemancangan.
Page 9 of 12
Perancangan Strategi Korporasi PT. Jacking Pile Pratama Dengan Menggunakan Pendekatan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)
Tabel 3. 9 Hasil QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) PT. Jacking Pile Pratama
ALTERNATIF STRATEGI
Kes Success Factors
Weight
Strategi 1
Strategi 2
Strategi 3
Strategi 4
Strategi 5
Strategi 6
Strategi 7
Strategi 8
Strategi 9
Strategi 10
Strategi 11
Strategi 12
0.11
0.08
0.04
0.08
0.06
0.02
0.12
AS
4
3
4
4
4
3
3
TAS
0.44
0.24
0.16
0.32
0.24
0.06
0.36
AS
1
2
2
2
4
3
3
TAS
0.11
0.16
0.08
0.16
0.24
0.06
0.36
AS
3
4
2
4
2
2
3
TAS
0.33
0.32
0.08
0.32
0.12
0.04
0.36
AS
3
3
4
3
2
4
4
TAS
0.33
0.24
0.16
0.24
0.12
0.08
0.48
AS
0
0
4
0
0
4
3
TAS
0
0
0.16
0
0
0.08
0.36
AS
1
3
3
3
4
4
4
TAS
0.11
0.24
0.12
0.24
0.24
0.08
0.48
AS
3
2
3
4
2
3
4
TAS
0.33
0.16
0.12
0.32
0.12
0.06
0.48
AS
2
3
3
3
2
4
3
TAS
0.22
0.24
0.12
0.24
0.12
0.08
0.36
AS
3
3
4
4
4
4
4
TAS
0.33
0.24
0.16
0.32
0.24
0.08
0.48
AS
4
3
3
1
3
4
2
TAS
0.44
0.24
0.12
0.08
0.18
0.08
0.24
AS
2
2
3
4
3
3
2
TAS
0.22
0.16
0.12
0.32
0.18
0.06
0.24
AS
2
2
3
4
4
3
2
TAS
0.22
0.16
0.12
0.32
0.24
0.06
0.24
Weakness 1
Weakness 2
Weakness 3
Weakness 4
Weakness 5
Weakness 6
Weakness 7
Weakness 8
0.07
0.06
0.11
0.04
0.09
0.02
0.08
0.02
2
2
1
2
2
1
1
1
0.14
0.12
0.11
0.08
0.18
0.02
0.08
0.02
1
1
1
1
2
1
1
1
0.07
0.06
0.11
0.04
0.18
0.02
0.08
0.02
2
2
1
3
3
3
1
1
0.14
0.12
0.11
0.12
0.27
0.06
0.08
0.02
1
2
1
1
2
1
1
1
0.07
0.12
0.11
0.04
0.18
0.02
0.08
0.02
1
3
1
1
2
0
0
0
0.07
0.18
0.11
0.04
0.18
0
0
0
1
3
1
1
2
1
1
1
0.07
0.18
0.11
0.04
0.18
0.02
0.08
0.02
1
1
1
1
0
0
4
4
0.07
0.06
0.11
0.04
0
0
0.32
0.08
1
1
1
1
2
3
1
1
0.07
0.06
0.11
0.04
0.18
0.06
0.08
0.02
1
3
1
1
2
4
1
1
0.07
0.18
0.11
0.04
0.18
0.08
0.08
0.02
1
1
1
1
1
3
2
0
0.07
0.06
0.11
0.04
0.09
0.06
0.16
0
4
3
3
3
2
1
2
1
0.28
0.18
0.33
0.12
0.18
0.02
0.16
0.02
1
1
1
2
2
1
4
1
0.07
0.06
0.11
0.08
0.18
0.02
0.32
0.02
OPPORTUNITY (O)
1 Opportunity 1
2 Opportunity 2
3 Opportunity 3
4 Opportunity 4
5 Opportunity 5
6 Opportunity 6
7 Opportunity 7
8 Opportunity 8
9 Opportunity 9
Weight
0.1
0.03
0.08
0.03
0.05
0.05
0.07
0.09
0.01
AS
4
4
4
3
4
4
3
4
2
TAS
0.4
0.12
0.32
0.09
0.2
0.2
0.21
0.36
0.02
AS
0
1
2
3
4
4
0
0
2
TAS
0
0.03
0.16
0.09
0.2
0.2
0
0
0.02
AS
3
2
4
2
3
3
2
2
0
TAS
0.3
0.06
0.32
0.06
0.15
0.15
0.14
0.18
0
AS
3
4
4
3
0
0
4
4
0
TAS
0.3
0.12
0.32
0.09
0
0
0.28
0.36
0
AS
3
4
2
3
0
0
4
4
0
TAS
0.3
0.12
0.16
0.09
0
0
0.28
0.36
0
AS
3
3
3
4
3
3
2
3
1
TAS
0.3
0.09
0.24
0.12
0.15
0.15
0.14
0.27
0.01
AS
2
3
4
4
2
2
3
3
3
TAS
0.2
0.09
0.32
0.12
0.1
0.1
0.21
0.27
0.03
AS
3
4
2
3
0
3
3
3
1
TAS
0.3
0.12
0.16
0.09
0
0.15
0.21
0.27
0.01
AS
3
4
4
4
3
3
4
4
2
TAS
0.3
0.12
0.32
0.12
0.15
0.15
0.28
0.36
0.02
AS
2
3
3
1
0
0
3
3
1
TAS
0.2
0.09
0.24
0.03
0
0
0.21
0.27
0.01
AS
2
3
4
3
1
1
4
3
0
TAS
0.2
0.09
0.32
0.09
0.05
0.05
0.28
0.27
0
AS
2
4
4
1
1
0
3
2
4
TAS
0.2
0.12
0.32
0.03
0.05
0
0.21
0.18
0.04
0.12
0.04
0.08
0.1
0.06
0.08
0.02
0.12
1.00
3
1
1
1
1
2
0
1
0.36
0.04
0.08
0.1
0.06
0.16
0
0.12
5.41
3
1
1
1
2
4
1
3
0.36
0.04
0.08
0.1
0.12
0.32
0.02
0.36
5.25
3
1
1
2
2
2
1
2
0.36
0.04
0.08
0.2
0.12
0.16
0.02
0.24
4.98
1
0
0
0
0
0
0
3
0.12
0
0
0
0
0
0
0.36
2.97
3
3
1
4
1
2
1
2
0.36
0.12
0.08
0.4
0.06
0.16
0.02
0.24
5.12
3
1
2
3
0
4
0
2
0.36
0.04
0.16
0.3
0
0.32
0
0.24
5.13
1
2
3
3
1
4
0
1
0.12
0.08
0.24
0.3
0.06
0.32
0
0.12
4.55
4
3
4
4
1
4
0
3
0.48
0.12
0.32
0.4
0.06
0.32
0
0.36
6.49
2
1
3
1
3
3
0
3
0.24
0.04
0.24
0.1
0.18
0.24
0
0.36
4.42
3
2
2
0
3
4
0
4
0.36
0.08
0.16
0
0.18
0.32
0
0.48
5.52
3
2
2
1
2
1
0
3
0.36
0.08
0.16
0.1
0.12
0.08
0
0.36
4.63
STRENGTHS (S)
1 Strength 1
2 Strength 2
3 Strength 3
4 Strength 4
5 Strength 5
6 Strength 6
7 Strength 7
WEAKNESSES (W)
1
2
3
4
5
6
7
8
THREATS (T)
1
2
3
4
5
6
7
8
Threat 1
Threat 2
Threat 3
Threat 4
Threat 5
Threat 6
Threat 7
Threat 8
TOTAL
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0.04
0.08
0.1
0.06
0
0
0
2.73
Page 10 of 12
Perancangan Strategi Korporasi PT. Jacking Pile Pratama Dengan Menggunakan Pendekatan QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix)
Berdasarkan hasil analisis pengambilan keputusan
menggunakan QSPM, diperoleh alternatif strategi yang
paling menarik dan sesuai dengan kondisi perusahaan.
Berikut merupakan alternatif strategi perusahaan (dari nilai
terbesar sesuai dengan besarnya nilai TAS (Total
Attractiveness Score).
1. Strategi ekspansi bisnis perusahaan ke arah hulu
dengan mendirikan pabrik tiang pancang (bahan baku).
(nilai TAS = 6.49)
2. Strategi revitalisasi internal perusahaan yang terdiri
atas perumusan visi, misi, dan struktur organisasi,
sistem manajemen perusahaan, peningkatan kualitas
SDM, serta masalah efisiensi, efektifitas, dan
produktivitas. (nilai TAS = 5.52)
3. Strategi perluasan pasar jasa pemancangan dalam
negeri PT. Jacking Pile Pratama secara intensif. (nilai
TAS = 5.41)
4. Strategi pengembangan sistem pelayanan jasa
pemancangan. (nilai TAS = 5.25)
5. Strategi optimalisasi utilitas alat pemancang yang rusak
dengan mendirikan workshop. (nilai TAS = 5.13)
6. Strategi ekspansi bisnis perusahaan ke arah hilir yang
dapat berfungsi sebagai salah satu saluran pemasaran
PT. Jacking Pile Pratama. (nilai TAS = 5.12)
7. Strategi ekspansi bisnis perusahaan dengan
memanfaatkan kompetensi yang dimiliki PT. Jacking
Pile Pratama. (nilai TAS = 4.98)
8. Strategi manajemen aset perusahaan yang terdiri atas
penentuan umur ekonomis, asuransi aset, dan tarif jasa
pemancangan. (nilai TAS = 4.63)
9. Strategi ekspansi bisnis perusahaan ke arah hulu
dengan mendirikan perusahaan layanan pengecekan
kualitas pemancangan. (nilai TAS = 4.55)
10. Strategi pembentukan kerja sama dengan konstituen
untuk mendukung bisnis inti PT. Jacking Pile Pratama.
(nilai TAS = 4.42)
11. Strategi ekspansi bisnis perusahaan yang dapat
mendukung bisnis inti PT. Jacking Pile Pratama. (nilai
TAS = 2.97)
12. Strategi perluasan pasar jasa pemancangan luar negeri
PT. Jacking Pile Pratama secara intensif. (nilai TAS =
2.73)
Berdasarkan hasil diskusi dengan direktur
perusahaan terkait pertimbangan kemampuan dan
keterbatasan PT. Jacking Pile Pratama untuk menjalankan
seluruh alternatif strategi, dilakukan pembatasan terhadap
terhadap jumlah alternatif strategi yang direkomendasikan
untuk diimplementasikan. Selain itu, pembatasan terhadap
jumlah alternatif strategi tersebut dilakukan agar perusahaan
lebih fokus dalam mengimplementasikan strategi tersebut.
Dari 12 alternatif strategi tersebut, dilakukan
pengambilan keputusan terhadap 3 strategi dengan prioritas
tertinggi (nilai TAS terbesar) yang memiliki daya tarik yang
besar dan mendapat persetujuan dari pihak perusahaan.
Ketiga alternatif strategi yang dipilih tersebut, diantaranya :
1. Strategi ekspansi bisnis perusahaan ke arah hulu
dengan mendirikan pabrik tiang pancang (bahan baku).
(nilai TAS = 6.49)
2.
3.
KESIMPULAN
Kesimpulan penelitian yang diperoleh dari hasil analisis penelitian alternatif strategi perusahaan ditunjukkan sebagai berikut.
1.
2.
3.
4.
Alternatif strategi yang dilakukan menggunakan pendekatan QSPM berdasarkan prioritas adalah:
a. Strategi ekspansi bisnis ke arah hulu dengan
mendirikan pabrik tiang pancang. (nilai TAS =
6.49)
Page 11 of 12
Perancangan Strategi Korporasi PT. Jacking Pile Pratama Dengan Menggunakan Pendekatan QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix)
b.
Strategi revitalisasi internal perusahaan (perumusan visi, misi, dan struktur organisasi, manajemen, peningkatan kualitas SDM, serta masalah
efisiensi, efektifitas, dan produktivitas). (nilai
TAS = 5.52)
c. Strategi perluasan pasar dalam negeri PT. Jacking Pile Pratama secara intensif. (nilai TAS =
5.41)
Perancangan strategi ini membawa perspektif baru, dimana strategi yang dibentuk dengan menggunakan
aspek desain (SWOT matrix), visi yang intuitif (visi
dan misi perusahaan), pembelajaran (diskusi dengan
pemilik perusahaan), transformasi, dengan melibatkan
kognitif individu dan interaksi sosial, serta respon permintaan lingkungan (identifikasi peluang).
SARAN
Berikut merupakan saran untuk penelitian
selanjutnya dari perancangan strategi korporasi.
5.
1.
2.
DAFTAR PUSTAKA
[1]Alfred, D. Chandler, Jr. 2003. Strategy and Structure:
Chapters in The History of The industrial
Enterprise. Cambridge Mass: MIT Press.
[2]Badan Pusat Statistik. Jumlah Perusahaan Konstruksi
Menurut Provinsi, 2004-2011. Diunduh dari
http://www.bps.go.id, diakses tanggal 19
Desember 2013.
[3]Badan
Page 12 of 12