Simulasi Jaringan Komputer (Versi Linux Debian) : Download Softwarenya Di Sini
Simulasi Jaringan Komputer (Versi Linux Debian) : Download Softwarenya Di Sini
Pernah dengar software Packet Tracer? Ya, software ini merupakan software keluaran cisco untuk
mensimulasikan jaringan. Kali ini kita akan bermain simulasi jaringan menggunakan Linux Debian,
jadinya, kita harus mencari dulu installernya yang versi debian. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Download softwarenya di sini.
2. Semisal hasil download ada di Desktop, lihat detil file tersebut, apakah sudah executable atau
belum. Cek dengan perintah ls -l dan lihat hasilnya.
3. Jika belum executeable, ubah hak aksesnya dengan perintah chmod +x Packet............deb.bin.
5. Untuk menjalankan program, bisa diakses melalui Start Menu >> Internet >> Cisco Packet
Tracer.
6. Jika ingin menghapus program, ketikkan saja perintah dpkg -r PacketTracer.
OKE, I THINK THAT'S ALL I CAN SHARE TO ALL OF YOU. FEEL FREE TO TRY.
***read and you will know much more***
***IQRO'***
This post will describe the installation procedure for the Marionnet open-source network simulator
on Debian Linux 6.0.
Install Marionnet
The Marionnet project offers an easy-to-use install script. Download the marionnet_from_scratch
script and run it using the following commands:
$ wget
http://www.marionnet.org/downloads/marionnet_from_scratch/marionnet_from_scratch
$ chmod +x marionnet_from_scratch
$ sudo ./marionnet_from_scratch
The marionnet_from_scratch script will ask for some responses to configuration questions. Enter
Y at all the prompts. You may be asked to enter your root password at one point. The script will
install all the required prerequisite packages; download, compile, and install the Marionnet
software; and download and install the filesystems and kernels for the Linux virtual machines used
by the Marionnet network simulator.
Note: The marionnet_from_scratch script will download over a gigabyte of data, most of which is
filesystems and compiled kernels for the virtual machines.
After the script completes, logout and login to ensure all changes are applied.
Save the file. You will need to reboot the host system before the daemon will run (or start it
manually if you want to run it now). But you can wait until you complete the configuration changes
listed below before restarting.
We need to ensure that X is working correctly so we can use Wireshark in later experiments.
First, check that the X server is listening to TCP or not. Marionnet uses TCP to communicate
between virtual machine X clients and the host X server. Listening to TCP is disabled by default for
security reasons. In my experience, the Marionnet install script did not make all the necessary
changes to the configuration files.
Search for the X process and see if it is running with the no listen tcp option. The easiest way to do
this is to look for the string, no listen, in the output of the ps command:
$ ps -ef | grep nolisten
root 1287 1273 1 10:39 tty7 00:00:03 /usr/bin/Xorg :0 -audit 0 -novtswitch auth /var/run/gdm3/auth-for-Debian-gdm-k5vPvh/database -nolisten tcp vt7
blinklet 2157 2097 0 10:45 pts/0 00:00:00 grep nolisten
If you see the X process running with the option: -nolisten tcp, as in the example above, then you
need to fix the gdm3 configuration and/or the X server configuration.
/etc/gdm3/daemon.conf
The display manager configuation scripts may need to be changed to allow X to use TCP.
depending on which Linux distribution you use, you may have a different display manager and
different configuration files. In this case, we are using Debian Linux 6.0, which uses the gdm3
display manager.
Edit the file /etc/gdm3/daemon.conf (as superuser)
$ sudo vi /etc/gdm3/daemon.conf
In the file, enter the following text below the [security] line:
[security]
DisallowTCP=false
Save the file. You will need to restart the display manager so the changes will take effect (see the
restart procedure later in this post) but, first, also check the X Server configuration file,
/etc/X11/xinit/xserverrc (see below).
/etc/X11/xinit/xserverrc
The marionnet_from_scratch script should update the /etc/X11/xinit/xserverrc during the
installation process. However, you should check the file to ensure the change was made and, if not,
change the file as described below.
List the file contents. If you see the text, nolisten tcp in the file, edit the file /etc/X11/xinit/xserverrc
and remove the nolisten tcp text from the line, exec /usr/bin/X -nolisten tcp $@.
$ sudo vi /etc/X11/xinit/xserverrc
The system will ask you to log in again and the desktop should start up. If not, press Ctrl-Alt-F7 to
connect to the desktop sesion.
Now, the gdm3 configuration is changed and the change will persist after restarting your machine.
Verify change
If you run the ps command again, you should see no processes running with the -nolisten tcp option.
$ ps -ef | grep nolisten
Start Marionnet
Start Marionnet by running the command:
$ marionnet.byte
A splash screen showing some information about the Marionnet software will appear. Click on the
splash screen to make it go away and then you will see the Marionnet GUI.
Next steps
I will write about using Marionnet in a future post. If you want to try Marionnet right now, please
see the paper, Marionnet: a virtual network laboratory and simulation tool, which was presented by
the Marionnet development team at the SimulationWorks 2008 conference. This paper summarizes
the Marionnet user interface and operation. Unfortunately, there is no other Marionnet user
documentation.
To quit Marionnet, use the Marionnet menu command:
Project Close
Conclusion
We installed the Marionnet network simulator on Debian Linux 6.0 using the install script provided
by the Marionnet project team. We changed some configurations for the Gnome display manager,
gdm3 and the X server so that all the features of Marionnet will work correctly.
We will explore the features and operation of the Marionnet open-source network simulator in a
future post.
2. Ls : Melihat isi file dari direktori aktif. Pada linux perintah dir hanya berupa alias dari
perintah ls. Untuk perintah ls sendiri sering dibuatkan alias ls color, agar pada waktu di
ls ditampilkan warna-warna sesuai dengan file-filenya, biasanya hijau untuk execute, dsb.
3. Ls al : Melihat seluruh isi file pada direktori aktif beserta file hidden, lalu ditampilkan
layar per layar.
4. Cd directory : Change directory. Menggunakan cd tanpa nama direktori akan
menghantarkan anda ke home direktori. Dan cd - akan menghantarkan anda ke direktori
sebelumnya.
5. cp source destination : Mengopi suatu file
6. mcopy source destination : Mengcopy suatu file dari/ke dos filesystem. Contoh mcopy
a:autoexec.bat ~/junk . Gunakan man mtools untuk command yang sejenis :
mdir, mcd, mren, mmove, mdel, mmd, mrd, mformat.
/etc/X11/X,
membuat
Simbolic
link
dari
-sf
file
23. find / -name filename : Mencari namafile pada komputer anda dimulai dengan
direktori /. Namafile tersebut mungkin saja berisi wildcard (*,?).
24. locate filename : Mencari file dengan string filename. Sangat mudah dan cepat dari
perintah di atas.
25. Pine : Email reader yang sangat mudah digunakan, dan menjadi favorit banyak pemakai
mesin Unix. Atau anda bisa pakai email yang sangat customize, yaitu mutt ,
26. talk username1 : Berbicara dengan keyboard dengan user lain yg sedang login pada
mesin kita (atau gunakan talk username1@machinename untuk berbicara dengan
komputer lain). Untuk menerima undangan percakapan, ketikkan talk
username2. Jika seseorang mencoba untuk berbicara dengan anda dan itu
dirasakan mengganggu, anda bisa menggunakan perintah mesg n untuk menolak
pesan tersebut. Dan gunakan perintah who atau rwho untuk melihat siapa
user yang mengganggu tersebut
41. netscape -display host:0.0 : (pada X terminal) menjalankan netscape pada mesin
yang aktif dan menampilkan outputnya pada mesin yang bernama host display 0 screen 0.
Anda harus memberikan akses untuk mesin aktif untuk menampilkannya pada mesin host
dengan perintah xhost
42. shutdown -h now : (sebagai root) Shut down sistem. Umumnya digunakan untuk remote
shutdown. Gunakan untuk shutdown pada konsol (dapat dijalankan oleh user).
43. Halt : reboot (sebagai root) Halt atau reboot mesin. Lebih simple dari perintah di atas.
44. man topic : Menampilkan daftar dari sistem manual pages (help) sesuai dengan topic.
Coba man man. lalu tekan q untuk keluar dari viewer. Perintah info topic Manual pages
dapat dibaca dilhat dengan cara any_command help.
45. apropos topic : Menampilkan bantuan manual berdasarkan topik..
46. pwd : Melihat direktori kerja saat ini
47. hostname : Menampilkan nama local host (mesin dimana anda sedang bekerja). Gunakan
perintah netconf (sebagai root) untuk merubah nama host dari mesin tersebut, atau edit file
/etc/hosts
48. whoami : Mencetak login name anda
49. id username : Mencetak user id (uid) atau group id (gid)
50. date : Mencetak atau merubah tanggal dan waktu pada komputer, contoh merubah tanggal
dan waktu ke 2000-12-31 23:57 dengan perintah; date 123123572000
51. time : Melihat jumlah waktu yg ditangani untuk penyelesaian suatu proses + info lainnya.
Jangan dibingungkan dengan perintah date
52. who : Melihat user yang login pada komputer kita.
53. rwho a : Melihat semua user yg login pada network anda. Layanan perintah rwho ini
harus diaktifkan, jalankan setup sebagai root untuk mengaktifkannya.
54. finger username : Melihat informasi user, coba jalankan; finger root
55. last : Melihat user sebelumnya yang telah login di komputer.
56. Uptime : Melihat jumlah waktu pemakaian komputer oleh seseorang, terhitung proses
reboot terakhir.
57. Ps : (=print status) Melihat proses-proses yang dijalankan oleh user
58. ps axu : Melihat seluruh proses yang dijalankan, walaupun tanpa terminal control, juga
ditampilkan nama dari user untuk setiap proses.v
59. top : Melihat proses yang berjalan, dengan urutan penggunaan cpu.
60. uname a : Informasi system kernel anda
61. free : Informasi memory (dalam kilobytes).
62. df h : (=disk free) Melihat informasi pemakaian disk pada seluruh system (in humanreadable form)
63. du / -bh : (=disk usage) Melihat secara detil pemakaian disk untuk setiap direktori,
dimulai dari root (in human legible form).
64. cat /proc/cpuinfo : Cpu info. Melihat file pada /proc directori yang bukan merupakan
file nyata (not real files).
65. cat /proc/interrupts : Melihat alamat interrupt yang dipakai.
66. cat /proc/version : Versi dari Linux dan informasi lainnya
67. cat /proc/filesystems : Melihat filesystem yang digunakan
68. cat /etc/printcap : Melihat printer yang telah disetup
69. lsmod : (as root) Melihat module-module kernel yang telah di load
70. set : Melihat environment dari user yang aktif
71. echo $PATH : Melihat isi dari variabel PATH. Perintah ini dapat digunakan untuk
menampilkan variabel environmen lain dengan baik. Gunakan set untuk melihat
environmen secara penuh.
72. Dmesg : Mencetak pesan-pesan pada waktu proses boot. (menampilkan file:
/var/log/dmesg).
73. Clear : Membersihkan layar
74. Adduser : Menambah pengguna
75. alias : Untuk membuat alias dan menampilkan alias yang sudah diset sebelumnya.
76. xhost: Perintah ini digunakan untuk memberi akses atau menghapus akses(xhost -) host atau user
ke sebuah server X.
77. xset: Perintah ini untuk mengeset beberapa option di X Window seperti bunyi bel, kecepatan
mouse, font, parameter screen saver dan sebagainya.
78. wall: Mengirimkan pesan dan menampilkannya di terminal tiap user yang sedang login. Perintah
ini berguna bagi superuser atau root untuk memberikan peringatan ke seluruh user, misalnya
pemberitahuan bahwa server sesaat lagi akan dimatikan.
79. unalias: Kebalikan dari perintah alias, perintah ini akan membatalkan sebuah alias. Jadi untuk
membatalkan alias dir seperti telah dicontohkan di atas, gunakan perintah: $ unalias dir
80. su: Untuk login sementara sebagai user lain. Bila user ID tidak disertakan maka komputer
menganggap Anda ingin login sementara sebagai super user atau root. Bila Anda bukan root dan
user lain itu memiliki password maka Anda harus memasukkan passwordnya dengan benar. Tapi
bila Anda adalah root maka Anda dapat login sebagai user lain tanpa perlu mengetahui password
user tersebut.
81. mesg: Perintah ini digunakan oleh user untuk memberikan ijin user lain menampilkan pesan dilayar
terminal. Misalnya mesg Anda dalam posisi y maka user lain bisa menampilkan pesan di layar Anda
dengan
82. man: Untuk menampilkan manual pageatau teks yang menjelaskan secara detail bagaimana cara
penggunaan sebuah perintah. Perintah ini berguna sekali bila sewaktu-waktu Anda lupa atau tidak
mengetahui fungsi dan cara menggunakan sebuah perintah.
83. ls: Menampilkan isi dari sebuah direktori seperti perintah
84. fg :Mengembalikan suatu proses yang dihentikan sementar(suspend) agar berjalan kembali di
foreground.
85. grep : Global regular expresion parse atau grep adalah perintah untuk mencari file-file yang
mengandung teks dengan kriteria yang telah Anda tentukan.
86. wc: Word Count, menampilkan jumlah bytes, kata dan baris dalam suatu file .
87. vi: Teks editor vi.Syntax : vi [nama_file].
Beberapa perintah dasar vi yang banyak digunakan adalah : i : masuk ke mode INSERT,
agar dapat melakukan pengetikan. dd : untuk menghapus sebanyak 1 baris. dnd : untuk menghapus
sebanyak N baris. yyp : untuk meng-copy 1 baris penuh. [ESC] : untuk keluar dari mode yang
sedang aktif. :w : untuk menyimpan file (w = write). :q : untuk keluar dari vi (q = quit). :wq : untuk
menyimpan file dan langsung keluar dari vi (wq = write quit)Syntax : wc [options] nama_file
88. su: Untuk berganti user aktif. Jika hanya menggunakan su saja maka diasumsikan user yang dituju
adalah root.
89. chgrp: Untuk mengganti grup pemilik suatu file atau direktori
90. cal: Menampilkan kalender
91. du: Menampilkan penggunaan kapasitas harddisk oleh suatu direktori.
92. df: Menampilkan penggunaan partisi harddisk secara keseluruhan. df h
93. head: Secara default menampilkan 10 baris pertama pada suatu file. Jika ingin menampilkan jumlah
baris yang berbeda dapat menggunakan option n diikuti jumlah baris yang diinginkan.
94. history: Menampilkan perintah-perintah yang telah digunakan sebelumnya. Note: Linux memiliki
fasilitas untuk menyimpan perintah-perintah yang pernah digunakan.
95. init: Untuk mengganti run level. Note: Karena penggunaan run level adalah hal yang berpengaruh
besar pada sistem, maka untuk melakukan ini harus menggunakan SUPER-USER atau yang
memiliki kemampuan sama dengan root.
96. ping: Untuk melakukan test konektivitas/hubungan antara dua komputer dalam suatu jaringan
(LAN).
97. logout: Untuk keluar dari sistem.
98. Find : Untuk menemukan dimana letak sebuah file. Perintah ini akan mencari file sesuai dengan
kriteria yang Anda tentukan. Sintaksnya adalah perintah itu sendiri diikuti dengan nama direktori
awal pencarian, kemudian nama file (bisa menggunakan wildcard, metacharacters) dan terakhir
menentukan bagaimana hasil pencarian itu akan ditampilkan.
99. More :Mempaging halaman, seperti halnya less
100.
Zip : Perintah ini akan membuat dan menambahkan file ke dalam file arsip zip. Lihat juga
perintah gzip dan unzip.
Proxy secara gampang dapat diterjemahakan dengan suatu aplikasi yang menjembatani antara client dengan ISP. Sedangkan mesin yang melayani penggunaan proxy ini adalah Proxy
server.
Diatas ini dapat dilihat topology sederhana dari peletakan dan penggunaan proxy server. Dimana da
ri IP local setelah melewati proxy server akan dirubah menjadi IP public. Dari sinilah proxy dapat d
igunakan sebagai gateway atau pintu keluar masuknya data dari internet ke client.
Transparent Proxy
Transparent proxy adalah fasilitas dimana router/proxy akan melakukan forward port. Oke, kit
a ambil contoh seperti ini, hampir setiap proxy server mempunyai port sendiri yang dapat diatur ole
h kita sendiri, contohnya 3128, tentunya setiap client yang terhubung ke proxy server harus melakukan konfigurasi port di mesin client itu sendiri.
Akan terasa repot jika client yang terhubung itu banyak sekali, maka dari itu, Transparent akan mel
akukannya secara otomatis, dimana port 80(port standar WWW) akan diredirect secara otomatis oleh transparent proxy tadi.
a.
Pemasangan
Squid adalah sebuah daemon yang digunakan sebagai proxy server dan web cache. Squid memiliki
banyak jenis penggunaan, mulai dari mempercepat server web dengan melakukan caching perminta
an yang berulangulang, caching DNS, caching situs web, dan caching pencarian komputer di dalam jaringan untuk se
kelompok komputer yang menggunakan sumber daya jaringan yang sama, hingga pada membantu k
eamanan dengan cara melakukan penyaringan (filter) lalu lintas.
Meskipun seringnya digunakan untuk protokol HTTP dan FTP, Squid juga menawarkan dukungan t
erbatas untuk beberapa protokol lainnya termasuk Transport Layer Security (TLS), Secure Socket L
ayer (SSL), Internet Gopher, dan HTTPS.
Versi Squid 3.1 mencakup dukungan protokol IPv6 dan Internet Content Adaptation Protocol (ICA
P).
Squid pada awalnya dikembangkan oleh Duane Wessels sebagai Harvest object cache, yang meru
pakan bagian dari proyek Harvest yang dikembangkan di University of Colorado at Boulder.
Pekerjaan selanjutnya dilakukan hingga selesai di University of California, San Diego dan didanai
melalui National Science Foundation. Squid kini hampir secara eksklusif dikembangkan dengan car
a usaha sukarela.
Squid umumnya didesain untuk berjalan di atas sistem operasi mirip UNIX, meski Squid juga bisa b
erjalan di atas sistem operasi Windows. Karena dirilis di bawah lisensi GNU General Public Licens
e, maka Squid merupakan perangkat lunak bebas
Pada Debian 7 Wheezy paket Squid berada pada DVD 2 Debian 7, silahkan Mount DVD 2 debian 7
di DVD-ROM anda, keluarkan Tray dengan perintah
root@Wheezy:/home/poss# eject
lalu masukkan DVD 2, lanjut dengan perintah untuk menginstall Squid:
root@Wheezy:/home/poss# apt-get install squid
b.
Konfigurasi
Lanjut pada terminal linux debian 7, ketikan perintah sebagai berikut untuk akses file konfigurasi sq
uid proxy server.
# nano /etc/squid/squid.conf
Untuk Transparent proxy server, beberapa bagian dalam file konfigurasi squid yang perlu kita ubah
adalah:
1. http_port 3128 menjadi http_port 3128 transparent
Text editor Nano memiliki fitur pencarian otomatis di dalam file, tekan Ctrl+W untukmengakses fit
ur tersebut dan masukkan teks yang akan kita cari pada sebuah file
Perlu di ketahui bahwa 3128 adalah port default yang digunakan pada Squid , kita dapat menyesuai
kan dengan keinginan kita ,seperti pada contoh di atas penulis menggunakan port 8080 yang umum
digunakan sebagai port Proxy server.
2. #cache_effective_user proxy hilangkan tanda pagarnya (#).
Menjadi
cache_mem digunakan untuk menentukan besaranya cache memori yang digunakan squid untuk m
elakukan caching objects ( In-Transit objects, Hot Objects, NegativeCached objects). Sebaikanya besarnya sekitar 1/3 RAM yang digunakan..
4. # maximum_object_size 20480 KB menjadi maximum_object_size 10240 KB
Untuk menentukan besarnya object yang akan disimpan dalam hardisk, setting diatas berarti hanya
object yang berukuran diantara 8 KB s/d 1024 KB saja yang akan disimpan,sedang object yang berukuran dibawah 8 KB ataupun object yang lebih besar dari 10240 KB tidak akan disimpan.
5. #maximum_object_size_in_memory 8 KB menjadi maximum_object_size_in_memory 16 KB
Untuk menentukan besar object maksimum yang akan diusahakan untuk di caching pada cache
memori , semakin besar adalah semakin baik karena sangat membantu untuk mengoptimasi squid melakukan caching object (lihat cache_mem).
6. #cache_dir ufs /var/spool/squid 100 16 256 hilangkan pagarnya menjadi cache_dir ufs /var/sp
ool/squid 10000 16 256
Digunakan untuk menentukan halhal yang berkaitang dengan direktori yang digunakan untuk menyimpan hasil caching object . Dala
m hal ini object hasil caching diletakkan di direktori /var/spo/squid.
ufs adalah format storage squid. 10240 adalah ukuran space disk yang akan digunakan squi
d untuk menyimpan hasil caching, dalam hal ini adalah ukuran kapasitas direktori /var/spool/squid
.
Penentuan besarnya kapasitas ini juga tergantung dari besarnya jaringan dan frekuensi acces in
ternet, dan tentunya besarnya hardisk yang tersedia. Jika besar maka memberikan nilai yang cukup
besar adalah sebuah pilihan yang tepat.
Untuk informasi saja : jika ternyata direktori ini telah penuh, maka secara otomatis squid tidak
dapat bekerja sebelum data dihapus atau diperbesar. Kembali, 32 adalah untuk menentukan jumlah
subdirektori level pertama, dan 512 untuk menentukan jumlah subdirektori level kedua.
Untuk lebih jelasnya, setelah cache directory dibuat, silakan lihat di dalam direktori /var/spo
ol/squid .Ada lagi yang perlu diperhatikan, yaitu direktori /var/spool/squid ini harus dapat ditulisi
(writable) oleh proses squid (user yang menjalankan squid), pada umumnya nama user yang menjal
ankan adalah squid.
6. Setelah itu tambahkan Jaringan lan kita, Cari INSERT YOUR lalu di bawahnya tambahkan sepe
rti digambar berikut:
7. Terakhir, kita buat blok site menggunakan squid. ini adalah fitur blokir website yang ada si squid
. fitur ini hanya opsional ,jika dirasa tidak perlu maka bisa lanjut ke tahap berikutnya.
Cari ACL CONNECT lalu bawahnya tambahkan:
acl blokir dstdomain /etc/squid/blocksite.txt
silakan save konfigurasi squidnya dengan perintah Ctrl+O, dan keluar dengan Ctrl+X.
Setalah itu buat file web terlarangnya dan masukan web yang akan kita blok misalnya faceboo
k dan youtube.
# nano /etc/squid/blocksite.txt
kemudian di isinya masukan:
http://www.facebook.com
http://www.youtube.com
8. Selanjutnya kita masukan iptables untuk mengalihkan port http (80) ke port squid (3128).
# iptables -t nat -A PREROUTING -s 192.168.101.0/24 -p tcp dport 80 -j DNAT todestination 192.168.101.15:3128
# iptables-save
# nano /etc/rc.local
9. Restart squid
# /etc/init.d/squid restart
Service squid dapat berjalan dengan lancar setelah restart, artinya konfigurasi file squid sudah benar
.
C. Pengujian
Pengujian dapat dilakun pada komputer client, dengan syarat jalur routing untuk koneksi internet tel
ah dialihkan ke Proxy server , hal ini telah kita lakukan sebelumnya pada perintah yang kita sisipka
n di file rc.local. Maka untuk dapat terkonkesi dengan internet , komputer client akan melewati pr
oxy server.
Pada kasus di atas proxy server dan Router berada pada satu pc server, dengan ip 192.168.7.1 ma
ka secara otomatis semua koneksi internet akan melalui proxy server, namun pada kenyataannya hal
ini jarang dilakukan pada jaringan berskala besar, karena pada jaringan skala besar server akan terl
alu sibuk apabila menjalankan kedua fungsi sekaligus. Umumnya administrator jaringan memisahka
n proxy server dengan router dengan ip yang berbeda.
1. Ip pada komputer client .
2. Browser pada komputer client, contoh: pada konfigurasi sebelumnya kita set agar proxy server m
emblokir akses ke http://www.youtube.com
Sekian terimakasih, : D
Untuk konfigurasi Proxy server yang terpisah dari Router akan penulis bahas di postingan
selanjutnya.
Jika Bind9 sudah terinstal lanjut masuk ke /etc/bind dengan perintah: cd /etc/bind
7. Setelah masuk, konfigurasi filr named.conf.local dengan perintah: nano named.conf.local
Lalu edit beberapa bagian didalam file seperti berikut :
========================================================================
Zone "vyn.com"{
type master;
file "/etc/bind/db.vyn.zone";
};
Zone "1.168.192. in-addr.arpa"{
type master;
file "/etc/bind/db.vyn,rev";
};
========================================================================
keterangan :
* vyn.com adalah nama domain yang akan kita buat. Dalam hal ini domain sesuai keinginan
* /etc/bind/db.vyn.zone adalah directory dimana file db.zone domain akan disimpan
* 1.168.192. adaah NetID yang dibalik dari belakang (192.168.1)
* /etc/bind/db.vyn.rev adalah directory dimana file db.rev domain akan disimpan
8. Setelah konfigurasi disimpan, lalu copy file db.local ke db.vyn.zone dan db.vyn.rev
dengan perintah:
* cp db.local db.vyn.zone
* cp db.local db.vyn.rev
9. Lalu, konfigurasi file db.vyn.zone dengan perintah : nano db.vyn.zone
Ubah beberapa bagian dalam file seperti berikut :
========================================================================
$ TTL 86400
@
IN SOA server.vyn.com root.vyn.com (
2
: Serial
604800
: Refresh
8600
: Retry
2419200 : Expire
604800
: Negative cache TTL
@
@
IN
IN
NS
A
server.vyn.com
192.168.1.1
server IN A
192.168.1.1
www IN A
192.168.1.1
mail IN A
192.168.1.1
========================================================================
Keterangan :
* server.vyn.com adalah nama server domain
* root.vyn.com adalah nama user
* 192.168.1.1 adalah IP address dari user yang nantinya ketika diketikkan server.vyn.com
atau www.vyn.com atau mail.vyn.com langsung masuk ke IP server
10. Setelah kofigurasi disimpan, konfigurasi lagi file db.vyn.rev dengan perintah : nano
db.vyn.com
========================================================================
$ TTL 86400
@
IN SOA server.vyn.com root.vyn.com (
2
: Serial
604800
: Refresh
8600
: Retry
2419200 : Expire
604800
: Negative cache TTL
@
IN NS
server.
1
IN PTR server.vyn.com
========================================================================
Keterangan :
* server.vyn.com adalah nama domain server
* root.vyn.com adalah nama user
* 1 adalah HostID IP address server
11. Simpan konfigurasi. Apabila konfigurasi sudah selesai, dapat dicek dengan perintah :
* named-checkzone vyn.com /etc/bind/db.vyn.zone >> untuk cek konfigurasi db.zone
* named-checkzone vyn.com /etc/bind/db.vyn.rev >> untuk cek konfigurasi db.rev
12. Jika tidak ada error lanjut dengan restart bind9 dengan perintah: service bind9 restart
13. Lanjutkan dengan konfigurasi file resolv.conf dengan perintah: nano resolv.conf
Lalu tambahkan seperti dibawah ini :
========================================================================
domain
vyn.com
nameserver 192.168.1.1
========================================================================
Keterangan :
* vyn.com adalah nama domain
* 192.168.1.1 adalah IP address dari server
14. Setelah itu simpan konfigurasi. Lalu lanjut konfigurasi file /etc/hosts dengan perintah :
nano /etc/hosts
ubah menjadi :
========================================================================
127.0.0.1
localhost
192.168.1.1
vyn.com server.vyn.com mail.vyn.com
========================================================================
Keterangan :
* 192.168.1.1 adalah IP address server
* vyn.com server.vyn.com mail.vyn.com adalah domain server
15. Simpan kofigurasi tersebut. Jika sudah, cek menggunakan nslookup dengan perintah :
*nslookup server.vyn.com
*nslookup www.vyn.com
*nslookup mail.vyn.com
1. Judul
:
Instalasi Software Linux Debian 6.0
2. Tujuan
:
1. Memilih sistem operasi yang akan diinstal secara teliti
2. Menjelaskan konsep dasar sistem operasi berbasis GUI
3. Mengidentifikasi jenis jenis media penyimpanan yang sesuai untuk instalasi sistem
operasi berbasis GUI
4. Menyediakan perangkat komputer dengan konfigurasi hardware yang sesuai untuk
instalasi sistem operasi berbasis GUI memasang media paket instalasi sistem operasi
5. Mengatur BIOS
6. Mengidentifikasi-kan jenis jenis file yang digunakan dalam instalasi sistem operasi
7. Keselamatan kerja
:
1. Siapkan semua alat yang di butuhkan
2. Siapkan software yang akan digunakan
3. Waktu
:
2 x 45 menit
1. Teori Dasar
Linux pada awalnya dibuat oleh seorang mahasiswa Finlandia yang bernama Linus Torvalds.
Dulunya Linux merupakan proyek hobi yang diinspirasikan dari Minix, yaitu sistem UNIX kecil
yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum. Linux versi 0.01 dikerjakan sekitar bulan Agustus
1991. Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1991, Linus mengumumkan versi resmi Linux, yaitu versi
0.02 yang hanya dapat menjalankan shell bash (GNU Bourne Again Shell) dan gcc (GNU C
Compiler).
Saat ini Linux adalah sistem UNIX yang sangat lengkap, bisa digunakan untuk jaringan,
pengembangan software dan bahkan untuk pekerjaan sehari-hari. Linux sekarang merupakan
alternatif sistem operasi yang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan sistem operasi komersial
(misalnya Windows 9.x/NT/2000/ME). Linux mempunyai perkembangan yang sangat cepat. Hal ini
dapat dimungkinkan karena Linux dikembangkan oleh beragam kelompok orang. Keragaman ini
termasuk tingkat pengetahuan, pengalaman serta geografis. Agar kelompok ini dapat berkomunikasi
dengan cepat dan efisien, internet menjadi pilihan yang sangat tepat.Karena kernel Linux
dikembangkan dengan usaha yang independent, banyak aplikasi yang tersedia, sebagai contoh, ,C
Compiler menggunakan gcc dari Free Software Foundation GNUs Project. Compiler ini banyak
digunakan pada lingkungan Hewlett-Packard dan Sun.Sekarang ini, banyak aplikasi Linux yang
dapat digunakan untuk keperluan kantor seperti untuk spreadsheet, word processor, database dan
program editor grafis yang memiliki fungsi dan tampilan seperti Microsoft Office, yaitu Star Office.
Selain itu, juga sudah tersedia versi Corel untuk Linux dan aplikasi seperti Matlab yang pada Linux
dikenal sebagai Scilab.Linux bisa didapatkan dalam berbagai distribusi (sering disebut Distro).
Distro adalah bundel dari kernel Linux, beserta sistem dasar linux, program instalasi, tools basic,
dan program-program lain yang bermanfaat sesuai dengan tujuan pembuatan distro. Ada banyak
sekali distro Linux, diantaranya :
RedHat, distribusi yang paling populer, minimal di Indonesia. RedHat merupakan distribusi
pertama yang instalasi dan pengoperasiannya mudah.
Debian, distribusi yang mengutamakan kestabilan dan kehandalan, meskipun mengorbankan aspek
kemudahan dan kemutakhiran program. Debian menggunakan .deb dalam paket instalasi
programnya.
Slackware, merupakan distribusi yang pernah merajai di dunia Linux. Hampir semua dokumentasi
Linux disusun berdasarkan Slackware. Dua hal penting dari Slackware adalah bahwa semua isinya
(kernel, library ataupun aplikasinya) adalah yang sudah teruji. Sehingga mungkin agak tua tapi yang
pasti stabil. Yang kedua karena dia menganjurkan untuk menginstall dari source sehingga setiap
program yang kita install teroptimasi dengan sistem kita. Ini alasannya dia tidak mau untuk
menggunakan binary RPM dan sampai Slackware 4.0, ia tetap menggunakan libc5 bukan glibc2
seperti yang lain.
SuSE, distribusi yang sangat terkenal dengan YaST (Yet another Setup Tools) untuk
mengkonfigurasi sistem. SuSE merupakan distribusi pertama dimana instalasinya dapat
menggunakan bahasa Indonesia.
Mandrake, merupakan varian distro RedHat yang dioptimasi untuk pentium. Kalau komputer kita
menggunakan pentium ke atas, umumnya Linux bisa jalan lebih cepat dengan Mandrake.
WinLinux, distro yang dirancang untuk diinstall di atas partisi DOS (WIndows). Jadi untuk
menjalankannya bisa di-klik dari Windows. WinLinux dibuat seakan-akan merupakan suatu
program aplikasi under Windows.
Dan masih banyak distro-distro lainnya yang telah tersedia maupun yang akan muncul. Untuk
mengetahui kelebihan linux sebagai sistem operasi langsung ajah klik artikel berikut Kelebihan
Linux.
Kelebihan LINUX
Kelebihan dari sistem operasi Linux dibandingkan dengan dengan sistem op-erasi yang lain, antara
lain:
Linux memberikan beberapa proses spesial dimana terminal, printer dan device hardware
lainnya dapat diakses seperti mengakses file yang tersimpan dalam harddisk atau disket.
Ketika program dijalankan, program dijalankan dari harddisk ke dalam RAM dan setelah
dijalankan akan dinamakan sebagai proses.
Linux menyediakan servis untuk membuat, memodifikasi program, proses dan file.
Linux mendukung struktur file yang bersifat hirarki.
Linux adalah salah satu sistem operasi yang dapat melakukan multitasking. Multitasking
sendiri adalah keadaan dimana suatu sistem operasi dapat melakukan banyak kerjaan pada
saat yang bersamaan. Selain multitasking, Linux juga dapat mendukung multiuser, yaitu
sistem operasi yang pada saat bersamaan dapat digunakan oleh lebih dari satu user yang
masuk ke dalam sistem. Bahkan Linux juga mendukung multiconsole dimana pada saat
bersamaan di depan komputer langsung tanpa harus melalui jaringan memungkinkan lebih
satu user masuk ke dakam sistem
Bagian-bagian linux
Sistem Operasi Linux terdiri atas kernel Linux, program sistem, dan beberapa program aplikasi
lainnya. Kernel Linux terdiri dari beberapa bagian penting seperti manajemen proses, manajemen
memori, hardware device drivers, file system drivers, manajemen jaringan, dll. Namun bagian yang
terpenting adalah manajemen proses dan manajemen memori. Manajemen memori berguna untuk
menangani daerah pemakaian memori, daerah swap, bagian-bagian kernel dan untuk buffer cache.
Sedangkan Manajemen Proses berguna untuk menangani pembuatan proses-proses dan
penjadwalan proses.
Kernel merupakan inti dari sistem operasi yang mengatur penggunaan memori, piranti masukan
keluaran, proses-proses pemakaian file pada file system, dll. Kernel juga menyediakan sekumpulan
layanan untuk mengakses kernel yang disebut system calll. Kegunaan System Call adalah untuk
mengimplementasikan berbagai layanan yang dibutuhkan oleh Sistem Operasi.
Program sistem dan semua program aplikasi lainnya yang berjalan diatas kernel disebut User
Mode. Perbedaan antara Program sistem dengan Program aplikasi adalah Program sistem
dibutuhkan agar suatu Sistem Operasi dapat berjalan, sedangkan Program aplikasi adalah program
yang dibutuhkan untuk manajemen suatu aplikasi tertentu. Contohnya daemon merupakan program
sistem sedangkan pengolah kata ( word processor ) merupakan program aplikasi.
Sistem Operasi Linux terdiri dari :
Kernel Linux, Program System dan beberapa Program Aplikasi.
1. Kernel Linux
Merupakan inti dari sistem operasi linux yang mengatur penggunaan memori linux, piranti
masukan, keluaran, proses-proses, pemakaian file pada file system dll. Kernel juga menyediakan
sekumpulan layanan yang di gunakan untuk mengakses kernel yang di sebut dengan System Call.
System Call di gunakan untuk mengimplementasikan berbagai layanan yang di butuhkan oleh
sistem operasi.
Kernel Linux terdiri atas proses ,managemen memory, hardware device driver , file system driver,
Manajemen jaringan dll.
Program System
Program Aplikasi
Linux adalah operating system komputer bertipe unix yang diperkenalkan pertama kali pada tahun
1991 oleh Linus Torvalds dengan tambahan sistem, perangkat sistem dan library utama dari
perangkat lunak GNU yang diumumkan tahun 1983 oleh Richard M. Stallman.
2. Linux bersifat Free and Open Source Software
Tidak seperti halnya operating sistem yang lain, Linux dilihat dari kepemilikan softwarenya
mempunyai sifat Free and Open Source Software. Dengan sifat ini, setiap menggunakan Linux kita
tidak akan dikenakan biaya lisensi atau biaya pemakaian. Kita juga bebas menggunakan (free)
bahkan jika mau dan mampu kita bisa melihat dan memodifikasi kode sumber dari sistem operasi
ini (Open Source).
Bandingkan dengan sistem operasi milik Microsoft, untuk menggunakannya kita wajib
membeli/membayar lisensi sedangkan untuk menggunakan MacOS, selain lisensi kita wajib
membeli hardware/perangkat keras produksi Apple. Linux ada lisensinya juga, tapi untuk
menggunakannya kita tidak perlu untuk membayar lisensi tersebut. Berjualan Linux diperbolehkan,
yang dilarang adalah jualan lisensi.
3. Linux punya Lisensi GNU-GPL.
Umumnya, hampir semua lisensi dari software dirancang untuk merebut kebebasan kita dalam
mengubahnya atau memodifikasinya. Berbeda dengan GNU General Public License, lisensi ini
mempunyai tujuan menjamin kebebasan kita untuk saling berbagi dan dapat mengubah software
yang dibuat. GPL diberlakukan dihampir semua perangkat lunak produksi Free Software
Foundation dan tidak menutup kemungkinan program lain apapun. Termasuk jika anda membuat
suatu program/aplikasi, anda bisa menggunakan lisensi ini. Info lebih lanjut sila klik gnu.org.
GNU-GPL adalah bagian dari GNU Free Documentation License. Merupakan lisensi copyleft
untuk open content ( mengacu kepada karya apa saja yang dipublikasikan dan diijinkan untuk
disalin oleh siapa saja). Lisensi ini menuntut bahwa hasil salinan harus mempertahankan lisensi
yang sama. Kalau salinan dijual, harus tetap ada fasilitas untuk pemodifikasian lebih lanjut.
Sistem Operasi Linux mempunyai lisensi seperti hal di atas. Kita mempunyai kebebasan
menggunakan OS Linux untuk tujuan apapun, memperbanyak OS Linux, memodifikasi dan
menyebarkan hasil modifikasi. Kita bisa menjual salinan hasil modifikasi, tapi harus tetap
memungkinkan orang lain bisa memodifikasi kembali hasil produk Linux yang kita jual.
4. Linux didistribusikan dalam bentuk Distro.
Nama Linux sebenarnya adalah sebuah kernel dari sistem operasi berbasis Unix yang ditemukan
pertama kali oleh Linus Torvalds, untuk bisa menjadi sistem operasi komplit harus mempunyai
perangkat base system, perangkat sistem, library-library dan aplikasi pendukung lainnya. tambahan
untuk menjadi sebuah sistem operasi komplit diambilkan dari proyek-proyek dan produk dari GNU
milik Richard Stallman.
Sebagai user, untuk dapat menikmati dan menggunakan sistem operasi Open Source ini, Linux
telah dipaketkan dengan program-program GNU ataupun program lain dan dibundel menjadi satu
dalam istilah Distro. Saat ini telah beredar ribuan distro Linux yang tiap-tiap distro memiliki
karakteristik yang berbeda-beda serta tentu saja dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Untuk mengetahui nama-nama distro dan perkembangan Distro linux, silakan buka
distrowatch.com.
Debian adalah sistem operasi bebas yang dikembangkan secara terbuka oleh banyak programer
sukarela(pengembang Debian) yang tergabung dalam Proyek Debian. Sistem operasi Debian adalah
gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensiGNU, dan utamanya
menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi
Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan
kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu,
Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak
digunakan di dunia.
1. b.
Fitur
minimum untuk memulai instalasi dan mengunduh paket yang dipilih saat instalasi menggunakan
APT. [8] CD/DVD tersebut dapat dengan bebas diunduh melalui web, BitTorrent, jigdo, atau
membelinya dari penjual.[9]
1. c.
Sejarah
Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdock, seorang mahasiswa dari Universitas
Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993. Nama Debian berasal dari kombinasi
nama Ian dengan mantan-kekasihnya Debra Lynn: Deb dan Ian.
Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System).
Namun, ia tidak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga ia berpendapat bahwa
lebih baik membangun sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga
berusaha memodifikasi SLS. Ia berhasil dan distribusinya dikenal sebagai Slackware).
Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x di tahun 1994 dan 1995.
Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996.
Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun
yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social
Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk
pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi Software in Public Interest
untuk menaungi debian secara legal dan hukum.
Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis.
Serta di tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan debconf.
Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode Etch. Rilis versi terbaru
Debian, 2009, diberi nama kode Lenny. deb adalah perpanjangan dari paket perangkat lunak
Debian format dan nama yang paling sering digunakan untuk paket-paket binari seperti itu.
Paket debian adalah standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed
arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang berisi data. Program kanonik
untuk menangani paket-paket tersebut adalah dpkg, paling sering melalui apt/aptitude.
Beberapa paket Debian inti tersedia sebagai udebs (mikro deb), dan biasanya hanya digunakan
untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Meskipun file tersebut menggunakan ekstensi nama file
udeb, mereka mematuhi spesifikasi struktur yang sama seperti biasa deb. Namun, tidak seperti
rekan-rekan mereka deb, hanya berisi paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file
dokumentasi biasanya dihilangkan. udeb paket tidak dapat diinstal pada sistem Debian standar.
Paket debian juga digunakan dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan lain-lain.
Saat ini telah terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis kepada debian, salah satu yang paling
menonjol dan menjadi fenomena adalah Ubuntu.
Berawal dari eksperimen Linus Trovalds dengan Komputer Minix miliknya, terciptalah Sistem
Operasi Linux. Sejak saat itu, Dia terus mengembangkan dan memperbaiki Sistem Operasi
temuanya tersebut. Berkat kerja kerasnya, terciptalah Linux 1.0 yang keseluruhanya berbasis TEKS.
Karena Linux bersifat Open Source, dan dengan cepatnya Sistem Informasi & Komunikasi saat ini,
Linux telah berkembang begitu pesat.
Sampai saat ini, sudah tak terhitung lagi, berapa banyak distro-distro yang sudah dikembangkan.
Dari Linux yang berbasis TEKS, berkembang menjadi Linux yang berbasis GRAFIK. Bahkan
tampilanya pun telah dapat menyaingi Sistem Operasi berbayar sekali pun.
Buku ini dikhususkan untuk Distro Linux Debian Squezze (6.0). Namun tidak jauh berbeda, jika
Anda menggunakan distro linux turunan lainya, semisal Ubuntu, Debuntu, Kanotix, Knoppix,
BackTrack, dll. Dan kebanyakan konfigurasinya akan menggunakan mode TEKS. Karena dianggap
lebih cepat dan efisien. Bagaimanapun juga, walau menggunakan GUI, ujung-ujungnya Anda juga
harus mengetahui perintah SHELL.
Dalam Linux, pembagian hak akses pemakai atau user dibedakan menjadi dua. Yaitu user biasa
dan super user (root). Dengan hak akses super user, kita diperbolehkan merubah, menambah, dan
menghapus file konfigurasi system yang ada. Berbeda dengan user biasa, yang memiliki hak akses
terbatas.
Perbedaan antara user biasa dan super user, ditandai dengan symbol $ dan # pada terminal.
Untuk login ke
User biasa,
Login :
tkjserver
Password:
tkjserver
tkjserver@debian-server:~$ whoami
tkjserver
>> User biasa : hanya dapat melihat isi system dalam terminal
super user, gunakan perintah su.
tkjserver@debian-server:~$ su
Password: (masukan password root)
debian-server:/home/tkjserver# whoami
root
>> Super User : bisa menambah/mengurangi isi file dalam terminal
PERINTAH-PERINTAH DASAR PADA DEBIAN (akhiri dengan menekan ENTER
untuk YES/melanjutkan)
*pastikan saat kita akan memasukkan perintah kita harus login sebagai #ROOT
1.
MENGHAPUS LAYAR
debian-server:/home/tkjserver# clear
debian-server:/home/tkjserver# whoami
4.
debian-server:/home/tkjserver# exit
5.
debian-server:/home/tkjserver# hostname
6.
MELIHAT IP ADDRESS
debian-server:/home/tkjserver# ifconfig
7.
Script khusus
/etc = merupakan yang digunakan pada administrasi system, berfungsi agar kita dapat
masuk ke dalam file system-nya
1. e.
Editor teks
Editor disini berfungsi agar kita bisa mengedit isi file system-nya, ada banyak editor seperti
nano, pico, vi, vim.
Lalu yang kita gunakan adalah NANO, karena selain mudah penggunaannya juga lebih
tertata rapi.
>> Contoh pemakaiannya :
Knoppix. Distro ini merupakan salah satu distro yang banyak digunakan oleh pengguna
GNU/Linux Debian karena user-friendly (mudah dipakai) dan tidak perlu melakukan
instalasi. Selain itu distro ini bisa meng-harddisk-kan Knoppix. Dukungan hardware juga
komplit sehingga distro ini sangat bagus untuk dipakai.
Demo Linux. Merupakan distro GNU/Linux yang bisa dijalankan tanpa perlu diinstal
ataupun partisi harddisk.
Stromix. Para pengembang distro Stromix mengklaim distro buatannya sebagai distribusi
GNU/Linux yang sangat stabil dan aman.
Gibraltar. Merupakan distro yang khusus diperuntukkan untuk firewall/router.
Libranet. Distro ini memaketkan paket-paketnya dengan kemudahan yang diberikan dalam
hal instalasi.
Linex. Distro ini dikembangkan oleh The Regional Government of Extramadura (Spain)
dengan tujuan untuk memigrasikan seluruh sistem operasi. Distro ini dikhususkan untuk
keperluan perkantoran dan bisnis.
1 PC lengkap
1. Langkah Kerja :
1. Burning Image ISO Debian 6.0 tadi pada sekeping DVD. Anda juga dapat merestore
Image ISO Debian 6.0 tadi pada USB/Flashdisck/hardisk ekternal jika ingin
menginstal tanpa menggunakan DVD ROM atau drive.
2. Setiing BIOS agar dapat booting melalui DVD ROM atau USB/FD.
3. Booting melalui DVD Debian 6.0 atau USB/FD.
4. Pada screen installer boot menu pilih advance option, tekan enter.
5. Pilih alternative dekstop environment. Pada dekstop environment menu pilih KDE .
6. Pada screen KDE boot menu pilih graphical Install untuk melakukan instalasi dalam
mode grafis atau GUI.
7. Pilih Indonesia sebagai domisili kita.
8. Kemudia pada configure locales pilih Uniteds States en_us.UTF-8
9. Untuk Configure Keyboard pilih American English
10. Tunggu beberapa saat hingga proses Load Installer Component dari DVD selesai.
11. Isi Hostname dengan nama defaultnya (debian). Untuk Domain name dikosongkan
saja.
12. Set up user and password untuk root password.
13. Untuk full name for new user bisa anda isikan sesuai dengan nama lengkap anda
tanpa memakai spasi.
14. Choose a password for the new user isikan password anda tapi jangan sama dengan
password root
15. Configure the clock pilih Jakarta sebagai time zone atau kota domisili anda.
16. Langkah partisi hardisk harus disimak dengan baik agar tidak terjadi kesalahan yang
fatal.
17. Jika anda menginstal debian 6.0 ini sebagai OS tunggal pada komputer anda.
18. Sebagai contoh anda memiliki ruang hardisk sebesar 80 GB yang nantinya akan
dibagi yaitu 78 GB untuk root(/) dan sisanya swap area.
19. Klik FREE SPACE dan CONTINUE.
20. Pilih creat new partition untuk memulai proses partisi hardisk, kali ini ruang hardisk
yang anda punya 80 GB maka untuk new partition size anda isi dengan 78 GB. Pada
type a new partition pilih primary. Pada location partition pilih beginning.
Kemudian ubah boottable flaq menjadi ON > dan setting up the partition > continue.
Untuk mensetting swap pada sisa partisi hardisk klik pada free space. Creat a new
partition > size biarkan saja sesuai dengan yang tertera. Type for a new partition
pilih logical.
Untuk use as : pilih swap area boottable flaq : off and done setting up the partition.
Apabila partisi sudah siap klik FINISH PARTITIONING AND WRITE CHANGE TO DISK. Klik yes
pada write the change to disk. Kemudian tunggu proses instalasi base system pada debian 6.0
1. Use a new network mirror merupakan pilihan yang mutlak bagi anda yang tidak mempunyai
paket repository. Klik yes tapi dengan syarat anda harus terhubung dengan internet untuk
mendapatkan paket repository ini.
2. Pada debian arcive mirror pilih Indonesia, untuk FTP mirror-nya silahkan pilih yang anda
sukai.
3. Selection anda dapat memilih aplikasi pelengkap tapi saran kami karena nantinya debian 6.0
hanya bisa digunakan sebagai dekstop OS bukan sebagai server. Maka centang graphical
dekstop environment, laptop dan standard system utilites saja untuk memperlengkap
aplikasi, tunggu sampai proses install paket selesai.
4. Jika proses intstalasi aplikasi sudah selesai saatnya configurasi GRUB. Tekan yes bagi anda
yang menggunakan debian 6.0 sebagai OS tunggal.
5. Tunggu sejenak dan instalasi complete.
6. Restart untuk mulai mengoperasikan.
7. Pada welcome screen silahkan login sesuai user name anda dan passwordnya.
8. Hasil praktek :
Setting BIOS agar booting dari flashdisk (Removable devices). Save BIOS dan restart PC.
Setelah PC restart maka akan otomatis booting ke flashdisk dan akan muncul tampilan seperti ini :
Pilihlah Install atau Graphical Install . Tekan Enter.
Pilih menu bahasa yang anda inginkan. Anda bisa menggunakan English.
pilih lokasi anda. Pilih United States.
Pilih konfigurasi untuk keyboard. Pilihlah United States karena jenis keyboard yang biasanya
digunakan oleh penguna adalah jenis qwerty. Lalu pilih American English.
Selanjutnya adalah konfigurasi network dan yang dihadapi adalah hostname. Pilihlah hostname
anda dan pilih continue.
Pada menu berikutnya anda akan dihadapi nama domain (domain name). Jika anda tidak memiliki
nama domain semisal .com/org/gov/ac/id dsj maka kosongkan saja dan pilih continue.
Menu berikutnya adalah menu Root ( Administrator kalau di windows. Di Linux, administrator
dikenal dengan nama Root. Pada menu ini kita diperintahkan memasukan Pasword admin/root.
Masukan pasword anda. Dan jangan lupa akan password ini karena password root lah yang nanti
anda butuhkan jika anda akan mensetting/merubah sistem Linux. Jangan lupa untuk memasukan
ulang password anda pada kolom bawah ( Re-enter password to verify ). Klik continue.
Menu berikutnya adalah menu User. Pada menu ini kita diperintahkan untuk menambah user baru.
User disini lah yang nanti menjadi user pertama pengguna Linux di Debian. Pilih Continue maka
akan keluar menu untuk memasukan nama username, karena anda sebelumnya sudah memasukan
nama fullname maka otomatis usernamenya menyesuaikan nama fullname anda. Langsung pilih
saja continue.
Menu berikutnya adalah memasukan password bagi username anda. Masukan password anda.
Untuk alasan keamanan, ada baiknya password ini anda isi berbeda dengan password admin/root
yang sebelumnya sudah anda isi pada tahap 8. Jangan lupa untuk memasukan ulang password pada
kolom dibawahnya lagi (re-enter password to verify. Klik continue.
Berikutnya adalah menu memilih Zona waktu wilayah (Time Zone. Ada 4 pilihan yaitu Jakarta,
Pontianak, Makasar dan Jayapura. Pilih salah satu dari 4 kota tsersebut yang zona waktunya sama
dengan wilayah anda. sebagai contoh jika anda menggunakan sistem Waktu indonesia Timur (WIT)
pilihlah Jayapura. Klik Continue untuk melanjutkan.
Menu selanjutnya adalah menu Partisi (Partition Disk) atau menu memilih Hardisk yang anda pilih
untuk instalasi. Ada 4 pilihan:
> Guided -Use entire disk = Jika anda memilih ini maka seluruh hardisk akan dihapus dan partisi
akan dilakukan otomatis oleh menu installer. Pilihlah menu ini jika anda memang tidak memiliki
data lain dihardisk, atau tidak ada sistem operasi lain semisal windows di hardisk. Dalam artian
kalau dihardisk memang benar-benar dikhususkan untuk Debian dan tidak ada data lain maka
pilihlah menu ini.
> Guided -Use entire disk and setup LVM = sama dengan diatas dengan plus fitur LVM.
> Guided -Use entire disk and setup encrypted LVM = sama dengan diatas dengan plus
LVM+enkripsi.
> Manual = Pilihlah option ini jika anda memiliki Sistem operasi lain semisal windows di hardisk,
atau jika anda memiliki data di hardisk dan tidak ingin data anda dihapus secara otomatis oleh
installer. Pada option ini kitalah yang menentukan partisi. Buatlah partisi dengan format ext3 dan
swap dengan format swap. Anda bisa memilih kapasitasnya bebas. Namun untuk swap umumnya
adalah 2 kali memori RAM. Jika memori anda 1 GIGA maka untuk swap biasanya kapasitasnya
adalah dibuat 2 GIGA. Lalu klik continue.
Lalu keluar menu berikut, Pilihlah finish partitioning and write changes to disk dan klik continue.
Dan pilih YES lalu continue sekali lagi.
Proses selanjutnya adalah proses memilih Aplikasi (Configure package manager). Menu inilah yang
saya suka karena pada menu ini kita dapat memilih mirror tempat kita mendownload. Untuk negara
saya pilih Indonesia. Untuk soal kecepatan saya memilih Kambing sebagai reponya.
Klik Continue.
Klik Continue sekali lagi untuk melewatkan menu HTTP Proxy. Kosongkan saja dan jangan diisi
jika anda tidak menggunakan Proxy untuk akses ke internet. Proses Scanning Mirror akan
dilakukan.
Menu berikutnya jika proses instalasi base sistem selesai adalah menu Popularity Contest. Pada
menu ini kita akan ditanya apakah kita bersedia untuk mengirim data survey program apa saja yang
kita install pada debian untuk dikirim ke pihak pengembang debian. Data ini nantinya akan
digunakan Pihak pengembang debian untuk keperluan riset. Untuk menu ini anda dapat memilih
NO, kemudian continue.
Menu berikutnya adalah menu Software Selection. Pada menu ini kita akan diperintahkan untuk
memilih software tambahan apa saja yang ingin kita install. Pilih Graphical desktop environtment
dan standar system utilities.
1. Biarkan proses selesai. Sampai keluar menu Terakhir yaitu menu Instalasi Grub Loader
(man-db).
Pada menu instalasi Grub Loader ini anda wajib memilih Menu YES agar Linux dapat terbaca pada
hardisk anda.
Klik Continue.
Proses Instalasi Selesai Klik Continue untuk reboot.
1. Beberapa saat komputer akan reboot. Pastikan anda mencabut/mengeluarkan DVD anda.
Kemudian mensetting ulang BIOS agar booting dari hardisk kembali. Linux debian anda
siap dipakai. Loginah dengan nama dan pasword yang sudah anda isi sebelumnya pada
menu username dan Password.
1. Kesimpulan dan saran :
Kesimpulan
Linux atau GNU/Linux adalah sistem operasi bebas yang sangat populer untuk computer yang
disebarkan secara luas dengan gratis di bawah lisensi GNU General Publi License (GPL), yang
berarti source code Linux juga tersedia bagi public.
Pengembangan Linux pertama kali dilakukan oleh Linux Benedict Torvalds pada tahun 1991 di
Universitas Helsinki, Finlandia. Kemudian Linux dikembangkan lagi dengan bantuan dari banyak
programmer dan pakar UNIX di Internet. Linux ini bisa diperoleh dari beberapa distribusi yang
umum digunakan, misalnya RedHat, Debian, Slackware, Caldera, Stampede Linux, TurboLinux dan
lain-lain.
Linux memiliki banyak kelebihan dibanding system operasi windows diantaranya : mudah didapat
dan gratis,mudah digunakan , tidak mudah dijangkiti virus atau bisa dikatakan bebas dari virus.
Aplikasi aplikasinya dapat diperoleh dengan mudah dan gratis. Hampir semua aplikasi di
windows sudah tersedia di linux, sistem operasi linux relatif stabil atau bisa dikatakan tidak
mengenal istilah hang.
Saran
Cobalah untuk menggunakan system operasi linux, dan beralih dari system operasi windows ke
system operasi linux.
Untuk orang awam mungkin akan sulit digunakan karena semua orang lebih nyaman menggunakan
windows daripada linux Debian. Tetapi apa salahnya menggunakan SO yang satu ini.
Saya dapat ilmu baru nih tentang Client Server Tepatnya saya lagi belajar ADMINISTRASI Server,
Sebelumnya saya sudah share tentang Konfigurasi DNS Server Pada Debian, karena DNS dengan
Web Server ini saling berkaitan karena itu saya akan share Tentang Cara Mengkonfigurasi WEB
SERVER pada Linux Debian 5.
Langsung saja kita mulai:
A. Cara Menginstall WebServer didalam Debian Linux
1. Sebelum kita lanjut ke Web Server, kita sudah mengkonfigurasi DNS (Domain Name System)
Server terlebih dahulu
2. Apabila kita sudah mengkonfigurasi DNS Server maka kita lanjut ke WEB Server. Pertama Kita
Login ke Debian Sebagai ROOT, kemudian Kita ketikkan perintah:
#apt-get install apache2 (Tekan Enter)
#apt-get install php5 (Tekan Enter)
#apt-get install openssh-server (Tekan Enter)
B. Cara Mengkonfigurasi WebServer
1. Langkah Selanjutnya adalah membuat virtual host, kita ketikkan perintah seperti dibawah ini:
2. Lalu Masukkan Script yang dilingkari warna merah dibawah ini, untuk domain masukkan
domain yang telah kita konfigurasi pada DNS Server.
7. Langkah Selanjutnya adalah kita restart konfigurasi kita tadi dengan mengetikkan perintah:
8. Nah ini adalah langkah terakhir yaitu pengecekkan melalui BROWSER dari Client, Kita ketikkan
Domain kita yang telah kita konfigurasi tadi, Misalnya: LUKMANSCOM.NET , maka akan keluar
hasil seperti gambar dibawah ini:
Nah! Kali ini saya akan Menerangkan Langkah-Langkah Konfigurasi DNS Server di Debian.
Nah! langsung saja ini dia langkah demi langkahnya ( step by step)
Sebelum Ke langkah Membuat DNS Server di Debian Kita perlu konfigurasi IP, Berikut Langkah-langkah'nya.
1. LANGKAH-LANGKAH KONFIGURASI DEBIAN
ALAMAT IP
Melihat IP : #ifconfig enter
ketik:
allow-hotplug eth0
iface eth0 inet static
address 200.100.50.20
netmask 255.255.255.240
network 200.100.50.16
broadcast 200.10.50.31
allow-hotplug eth1
iface eth0 inet static
address 192.168.3..9
netmask 255.255.255.224
network 192.168.3.0
broadcast 192.168.3.31
gateway 192.168.3.30
SIMPAN
Restart service dengan perintah : /etc/init.d/networking restart
1.
index paket dg perintah : apt-cdrom add enter masukan dvd ke dvdrom, tunggu sampai selesai
2.
menginstall DNS server dg perintah : apt-get install bind9 enter dvd harus di dalam dvdrom, tunggu sampai selesai
Mengkonfigurasi DNS Server ada tiga file yang perlu di konfigurasi yaitu file :
1.
2.
3.
zone "sekolah.sch.id" {
type master;
file "/etc/bind/db.sekolah"; };
zone "50.100.200.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/db.sekolah.rev"; };
Langkah pertama menyalin file db.local menjadi db.sekolah dengan perintah : cp /etc/bind/db.local
/etc/bind/db.sekolah
2.
3.
KELUAR n SIMPAN
Langkah pertama menyalin file db.0 menjadi db.sekolah.rev dengan perintah : cp /etc/bind/db.0
/etc/bind/db.sekolah.rev
2.
3.
;
; BIND reverse data file for broadcast zone
;
$TTL 604800
@ IN SOA sekolah.sch.id. root.sekolah.sch.id. (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS sekolah.sch.id.
20 IN PTR ns.sekolah.sch.id.
20 IN PTR www.sekolah.sch.id.
20 IN PTR jurusan.sekolah.sch.id.
nameserver 200.100.50.20
127.0.0.1 localhost
200.100.50.20 www.sekolah.sch.id www
KELUAR n SIMPAN
KELUAR n SIMPAN
Hal yang harus kita ketahui untuk membuat DNS server file yang harus di konfigurasi pada linux yaitu
bernama : named.conf. Edit file ini untuk mengkonfigurasi DNS Server.. Dengan IP server
192.168.1.1
cara seperti berikut :
1.
Agar FIle named.conf bisa di edit paket debian yang harus kita install adalah paket bind ataunamed dengan
cara :
zone
"iman-tkj.com"
{
master;
"/etc/bind/zones/iman-tkj.com";
type
file
};
zone
"1.168.192.in-addr.arpa"
file
{
type
master;
"/etc/bind/zones/forward.iman-tkj.com";
};
5.
6.
IN
SOA
604800
@
IN
NS
604800
root.iman-tkj.com.
(
1
;
Serial
604800
;
Refresh
86400 ; Retry
2419200
;
Expire
)
;
Negative
Cache
TTL
;
# di ganti dengan nama domain yang anda
iman-tkj.com.
iman-tkj.com.
gunakan
@
www
IN
IN
A
CNAME @
192.168.1.1
604800
@
IN
NS
IN
PTR
iman-tkj.com.
604800
root.iman-tkj.com.
(
1
;
Serial
604800
;
Refresh
86400 ; Retry
2419200
;
Expire
)
;
Negative
Cache
TTL
;
# di ganti dengan nama domain yang anda
gunakan
7.
192.168.1.1
Baiklah teman blogger, Kebetulan sekarang sedang belajar Administrasi Server, Jadi ilmu ni sangat
berguna bagi teman yang belajar ADM Server. Ya Lukman sekarang akan sharing tentang Debian
yaitu, Cara membuat Router dengan Linux Debian 6.0, Dibawah ini lukman akan jelaskan
langkah-langkah membuat Router Dengan Linux Debian 6.0, Langsung saja ke TKJ eh salah,
maksudnya ke TKP.
Langkah Langkahnya:
1. Kita harus mempunyai 2 buah Ethernet Lan Card yang digunakan untuk menghubungkan dari
Internet Ke router dan Dari Client Ke Router,
2. Setelah kita selesai menginstalkan DEBIAN 6.0 selanjutnya kita login ke Debian dengan Root,
kita masukkan Username dan passwordnya
3. Apabila sudah berhasil masuk akan tampil seperti gambar dibawah ini
4. Kemudian ketikkan perintah #nano /etc/network/interfaces seperti gambar dibawah ini, lalu
ENTER
6. Kemudian tambahkan satu lagi ethernet yaitu eth1 dengan mengetikkan perintah seperti dibawah
ini
7. Kemudian tekan CTRL + X kemudian pilih Yes untuk menyimpan hasil settingan, Lalu ketikan
perintah dibawah untuk merestart jaringan lalu tekan ENTER
8. Maka jaringan akan otomatis merestart, selanjutnya kita lakukan test ping ke eth0 dan ke
eth1 dengan mengetikkan perintah dibawah ini
9. Apabila sudah terkoneksi langkah selanjutnya adalah dengan mengetikkan perintah berikut, lalu
tekan ENTER.
11. Kemudian pada perintah berikut hilangkan tanda # yg dintujukkan oleh panah hijau, akan
menjadi net.ipv4.ip_forward=1
12. Kemudian tekan CTRL + X kemudian pilih Yes untuk menyimpan hasil settingan, kemudian
ketikkan perintah #nano /etc/rc.local seperti form dibawah ini, kemudian ENTER
14. Kemudian tambahkan perintah dibawah ini tepat dibawah # By default this script does nothing,
15. Kemudian tekan CTRL + X kemudian pilih Yes untuk menyimpan hasil settingan, kemudian ketikkan
perintah dibawah ini untuk merestart system. Kemudian tekan ENTER, maka system akan merestart sendir
18. Itu menandakan kita sudah berhasil membuat sebuah router pada Linux DEBIAN 6.0.
---===SELESAI===---