Modul 9 Catv and HFC
Modul 9 Catv and HFC
Modul 9 Catv and HFC
b
r
o
a
d
c
a
s
t
m
e
l
a
l
u
i
j
a
r
i
n
g
a
n
k
a
b
e
l
Menggunakan jaringan kabel eksisting
Sangat dipengaruhi oleh karakteristik pair
kabel
Diperlukan perangkat tambahan (ADSL,
VDSL)
Kapasitas dan jarak jangakauan sangat
terbatas
Digital
Crossconnect
system
ADSL
Elect
ADSL
Elect
Setup box
ADSL
Elect
TV
Setup box
ADSL
Elect
TV
T1s/E1s
Host digital
terminal
Optical
Network
Unit
ADSL
Elect
ADSL
Elect
Setup box
ADSL
Elect
TV
Twisted
pair
Fiber
Twisted
pair
Twisted
pair
VIP
T1s/E1s
VIP = Video Information Provider
SYSTEM IMPAIRMENTS AND PERFORMANCE
MEASURES
A CATV headend places multiple TV and
FM (from 30 to 125) carriers on a
broadband coaxial cable trunk and
distribution system.
The objective is to deliver a signal-to-noise
ratio (S/N) of 4245 dB at a subscribers
TV set.
dBmV and Its Applications in CATV
We define 0 dBmV as 1 mV across 75 ohm impedance. Note that 75 is the
standard impedance of CATV, coaxial cable, and TV sets.
the electrical power law, we have
where Pw is the power in watts, E the voltage in volts, and R the
impedance, 75 ohm
By definition, then, 0.0133 W = +60 dBmV
If 0 dBmV = 0.0133 106 W and 0 dBm = 0.001W,and gain in dB
= 10 log(P1/P2), or, in this case, 10 log[0.001/(0.0133 106)], then
0 dBm = +48.76 dBmV.
dBmV and Its Applications in CATV
Remember that, when working with dB in the voltage domain, we
are working with the E2/R relationship, where R = 75 . With this in
mind the definition of dBmV is
Thermal Noise in CATV Systems
To calculate the noise voltage, en, use the
following formula:
Thermal Noise in CATV Systems
Let the bandwidth, B, of an NTSC TV signal be rounded
to 4 MHz. The open circuit noise voltage for a 75-
resistor is
a 2.2-V noise generating source (resistor) connected to a 75-
(noiseless) load. Only half of the voltage (1.1 V) is delivered to the
load. Thus the noise input to 75 is 1.1 V or 59 dBmV. This is the
basic noise level, the minimum that will exist in any part of a 75-
CATV system.
Signal-to-Noise Ratio (S/N) Versus Carrier-to-Noise Ratio (C/N)
in CATV Systems
S/N can be related to C/N on CATV systems as
with an NTSC 4.2-MHz TV signal. Adding noise weighting
improvement (6.8 dB), we find
With most CATV systems, coaxial cable trunk amplifiers are
identical. This, of course,eases noise calculations. We can calculate
the noise level at the output of one trunk amplifier. This is
where NF is the noise figure of the amplifier in decibels.
Signal-to-Noise Ratio (S/N) Versus Carrier-to-Noise Ratio (C/N)
in CATV Systems
In the case of two amplifiers in cascade (tandem), the noise level
(voltage) is
If we have M identical amplifiers in cascade, the noise level (voltage)
at the output of the last amplifier is
Example 1
A CATV system has 30 amplifiers in tandem; each amplifier has a
noise figure of 7 dB. Assume that the input of the first amplifier is
terminated in 75 resistive. What is the thermal noise level (voltage)
at the last amplifier output?
For carrier-to-noise ratio (C/N) calculations, we can use the following
procedures. To calculate the C/N at the output of one amplifier,
Example 2
If the input level of a CATV amplifier is +5 dBmV and its noise figure
is 7 dB, what is the C/N at the amplifier output?
With N cascaded amplifiers, we can calculate the C/N at the output
of the last amplifier, assuming all the amplifiers are identical, by the
following equation:
Example 3
Determine the C/N at the output of the last amplifier with
a cascade (in tandem) of 20 amplifiers, where the C/N of
a single amplifier is 62 dB.
DIGITAL TRANSMISSION OF CATV
SIGNALS
TWO-WAY CATV SYSTEMS
CATV spectrum based on Ref. 1, showing additional upstream and downstream
services.Note the imbalance between upstream and downstream.
CATV spectrum with equal upstream and downstream bandwidth for other services.
TWO-WAY VOICE AND DATA OVER CATV SYSTEMS BASED
ON THE DOCSIS 2.0 SPECIFICATION
Data over Cable Service Interface Specification (DOCSIS) is a family of specifications
that permits CATV systems to have two-way capability: voice, data, and broadcast-
type television downstream and data and voice upstream.
Jaringan transmisi broadband yang merupakan gabungan dari
sistem transmisi optik sebagai transport dan kabel coaxial sebagai
saluran distribusi ke pelanggan.
Dapat diupgrade sesuai dengan kebutuhan layanan dan penetrasi
pelanggan, seperti misalnya jumlah dan macam layanan yang
diinginkan pelanggan.
Menyediakan Integrated services baik broadcast maupun interaktif
bagi pelanggan TV Cable.
Jenis layanan lebih beragam, berupa ; video, POTS, internet dan
lainnya, untuk pelanggan residential, recreational, private institution,
pusat bisnis, dll.
Other Network
Optical Transport
Optical Distribution
Coaxial Distribution
Coaxial Drop
Headend
Hub
Node
Node
Node
Adalah jaringan transmisi Broadband yang merupakan
gabungan antara fiber optik dan pair kabel.
Dalam prakteknya kabel optik bisa total atau partial
Menggunakan jaringan eksisting.
Jangkauan luas sedangkan kemampuan tergantung
dengan modus aplikasi serta kemampuan perangkat
yang diintegrasikan.
Subscriber
SERVICE
CENTRE
CT
RT
(TKO)
OLT
ONU
(TKO)
ONU
(TKO)
x-DSL
(RT)
x-DSL
(COT)
CT : Central Terminal
OLT : Optical Line Terminal
RT : Remote Terminal
ONU : Optical Network Unit
x-DSL : x-Digital Subscriber
Line
COT : Central Office Terminal
FTTB
FTTC
FTTH
Satelit merupakan repeater tunggal yang berfungsi
memperkuat dan menyebarkan signal TV ke seluruh
area layanan
Mempunyai Coverage yang sangat luas.
Disisi pelanggan dilengkapi dengan setasiun bumi
mini/mikro sebagai penerima signal dari satelit.
Dapat dengan mudah menjangkau daerah yang sulit
dijangkau jaringan TV dengan media fisik.
SATELLITE
Head
End
Sinyal
Upstream
Sinyal Downstream
* Telepon
* Data
* VoD (sinyal kontrol)
* Network management HFC
330 450 550 750 862
30/47
42/51
50/71
65/88
TV Analog
Broadcast
* Telepon
* Data
* VoD
* TV Analog
Broadcast
* Radio FM
Broadcast
TV Digital Broadcast
(Pay Per Channel, Pay
Per View, NVOD)
* Telepon
* Data
* VoD
F (MHz)
Upstream
Band frekuensi yang digunakan mengirimkan informasi (telepon,
data, Network management) dari pelanggan ke Headend.
Normalnya pada rentang 5 - 42 MHz untuk sistem US dan
rentang 5 - 65 MHz untuk sistem Eropa.
Downstream
Band frekuensi yang digunakan mengirimkan informasi (TV
analog, TV digital, Telepon, Data, VoD) dari Headend ke
pelanggan. Rentang frekuensi yang digunakan oleh sinyal
downstream adalah 47/51/71/88 - 862 MHz.
Kanal televisi standar mempunyai spektrum RF 6 MHz.
Sistem kabel tradisional dengan bandwidth down-stream 400
MHz ( 50 - 450 MHz) bisa menyalurkan 60 kanal TV analog
Untuk sistem HFC dengan bandwidth downstream 700 MHz
(50 - 750 MHz) bisa menyalurkan 110 kanal TV analog.
Satu kanal TV downstream bisa digunakan untuk data
kecepatan 27 Mbps dengan modulasi 64QAM dan bisa
ditingkatkan sampai kecepatan 36 Mbps dengan modulasi
128QAM.
Kanal upstream bisa mengirim data 500 kbps - 10 Mbps dari
pelanggan-pelanggan menggunakan modulasi 16QAM atau
QPSK (bergantung pada besar spektrum yang dialokasikan
untuk layanan).
Jaringan HFC dikembangkan dari sistem
distribusi kabel coaxial yang digunakan pada
industri CATV.
Transmisi Serat Optik berfungsi sebagai Trunking.
Kabel coaxial digunakan untuk distribusi ke
jaringan pelanggan-pelanggan.
Jaringan kabel Serat Optik mempunyai bentuk Star atau
Ring.
Jaringan kabel Coaxial mempunyai bentuk Tree/Branch.
Jaringan HFC dirancang tidak hanya mendistribusikan
layanan program TV tetapi juga untuk layanan data, telepon
dan multi-media.
Sinyal yang dikirim dari Headend ke Pelanggan disebut
sinyal Downstream, sedangkan sinyal yang dikirim dari
Pelanggan ke Headend disebut Upstream (return path).
Jaringan HFC dikelola dan dikontrol dengan sistem NMS.
Headend
Jaringan
lain
HUB
Node
1. Optical Transport
2. Optical Distribution
3. Coaxial Distribution
4. Subcriber Drop
1
2
3
4
Optical Transport
Headend ke HUB
Point-to-Point
Optical Distribution
Headend/Hub ke Node
Point-to-Multipoint
Coaxial Distribution
Service Area
Trunk plant
Feeder Plant
Subscriber Drop
TAP ke Terminal Pelanggan
Keterangan :
HE = Head End
PH = Primary Hub
DH = Sub Hub
FN = Fiber Node
PH
PH
PH
SH
SH
SH
HE
FN
FN
FN
Jaringan Fiber (Star)
Jaringan Coax (Tree)
Segmen 1
Headend ke Hub
Segmen 2 Segmen 3 Segmen 4
Bridger
Amp
Hub ke Fiber Node Trunk Amp
Segmen 5
Headend
HUB
Fiber Node
Segmen 1 : Optical Transport
Segmen 2 : Optical Distribution
Segmen 3 : Coaxial Distribution
Segmen 4 : Tap Amplifier
Segmen 5 : Subcriber Drop
Disebut Optical Transport Link
Mampu melewatkan beban penuh sinyal melalui jarak 48 s/d
65 km tanpa mengalami degradasi yang berarti
Biasanya untuk Analog ; tetapi bisa juga untuk Digital.
Khususnya untuk hubungan Jarak Jauh.
Mengirimkan sinyal dengan kualitas mendekati kualitas
Headend diperlukan untuk segmen ini untuk melayani 10.000
pelanggan atau lebih bergantung dari link ini.
Headend
Hub
Hub Optical Node
Power
supply
Teknologi Optik Analog
Link dengan jarak pendek, biasanya radius sekitar 3,2 km,
sehingga link Hub-ke-Node mempunyai rentang 3,2 s/d 6,5 km.
Untuk saat ini, link ini kebanyakan menggunakan laser
Amplitudo Modulasi (AM).
Penyisipan suplai tegangan (power inserter) untuk Coaxial
Amplifier
Mengirimkan sinyal Analog RF ke Jaringan Coaxial.
Node
Trunk
Amplifier
Bridger
Amplifier
Taps
Drop
Arsitektur jaringan coaxial dirancang dengan nama
berbeda :
Jaringan coaxial terdiri dari tiga segment :
Fiber-to-Feeder (FTF)
Fiber-to-the-Serving Area (FSA)
Optical Serving Area (OSA)
Trunk
Bridger
Line Extender
Jaringan Coaxial passive
30 - 100 pelanggan
Radius < 100 m
( Fiber to Feeder )
Fiber Node
Jaringan Coaxial aktif
100 - 500 pelanggan
Radius 100 - 500 m
( Fiber to the Serving Area )
Fiber Node
Fiber
Node
Fiber
Node
Fiber
Node
HUB
( Optical Serving Area )
Trunk amplifier
Fiber analog
Bridger
amplifier
Bridger
amplifier
Line extender
amplifier
Line extender
amplifier
Hub
Distribusi
Fiber
Node
Fiber
Node
Head End
Fiber Node
Trunk Amplifier
Menyalurkan sinyal dari Fiber Node ke Distribusi Coaxial.
Cakupan service area < 600 meter.
Struktur jaringan trunk bisa dikembangkan.
Mempunyai penguatan (gain) 28 - 31 dB.
Tap
Bridger
Amplifier
Tap
Bridger amplifier berfungsi untuk menguatkan dan mendistribusikan sinyal
amplifier trunk ke beberapa jaringan pelanggan.
Biasanya bridger amplifier menyatu dengan trunk amplifier dalam satu blok
amplifier.
Bridger amplifier mempunyai nilai gain maksimum 37 dB.
Merupakan amplifier terakhir yang akan mensuplai sinyal ke pelanggan-
pelanggan melalui Tap.
Amplifier Line Extender biasanya tipenya sama dengan amplifier Bridger
mempunyai nilai output level yang besar (Gain maksimum 35 dB).
Tap
Amplifier
Line Extender
Tap
Outside
wiring
Wall outlet
Inside
wiring
Terminal
Pelanggan
Menghubungkan terminal
pelanggan dengan sistem
feeder
Terbagi atas dua bagian :
Outside wiring
Inside wiring
Head End
Distribution Hub
Fiber Node
Jaringan Coaxial
Jaringan Drop Pelanggan
Mengumpulkan dan mengolah informasi (broadcast kanal TV,
telepon, data, VOD) dari bermacam-macam sumber ( satelit,
microwave, studio, sinyal off air) untuk didistribusikan ke
pelanggan-pelanggan melalui jaringan.
Merupakan pusat operasi dan administrasi jaringan HFC.
Terdapat 3 fungsi utama Headend :
Pusat Pengendalian
Reception (dari berbagai sumber)
Conditioning (Modulasi, Converter, dll)
Combining (multiplex).
Antena parabola dan LNBC
Divider / Splitter
Satellite Receiver
Modulator
Combiner
Cable Router
Cable Telephony
Optoelectronic
Broadcast
TV
Headend
TV Studio
Service
Provider
PSTN
Satelit
DEM
Rec. Sat
Rec. Sat
Rec. Sat
Rec. Sat
Rec. Sat
Forward
Path
Transmitter
Fiber
Dist
Panel
FN
Cable
Router
LNBC
LNBC
INTERNET
Cable Telephony
C
o
m
b
i
n
e
r
PSTN
DEM
Return Path
Receiver
Mod
Mod
Mod
Mod
Mod
Mod
Mod
Mod
D
i
v
i
d
e
r
Network
Management
LNA
Low Noise Block
Down Converter (LNBC)
Frequency
Discriminator
2nd Down
Converter
Video
Processor
Audio
Discriminator
1st Down
Converter
70 MHz
950 - 1450 MHz
3,7 - 4,2 GHz
0 - 4,5 MHz
6,8 MHz
Video
Audio
Baseband
signal
Satellite Receiver
Video input
swicth
Video
Modulator
Audio
Modulator
Vestigial side
band filter
BPF BPF
Main video
input
Alt video
input
Audio
input
RF
output
Converter & Amplifier
Perangkat Optoelectronic terdiri dari :
Forward Path Transmitter
Return Path Receiver
Remote Monitoring
Contoh Specification
Optical Specification
Wavelength, nm
Fiber type
Optical Return Loss, dB
Optical Output Power, dBm
RF Specification
Passband, MHz
Input impedance, ohms
Return Loss, dB min, 40-870 MHz
Gain Slope, dB
RF Monitor Point, dB
RF Monitor Point Accuray, dB
Level Stability, dB
1310 10
Single Mode
> 55
2 to 16
40 to 870
75
16
0 0.5
- 20
0.75
0.75
Performance Specification
RF input level, dBmV/channel
CTB, - dBc, max
CSO, - dBc, max
XMOD, - dB, max
Spurious signal, - dBc
CNR, dB
80 channels
15.0
67
64.5
64
> 65
52.0
96 channels
14.0
66.5
64.5
63
> 65
51.5
110 channels
13.5
66
64
63
> 65
51.0
Contoh Specification (lanjutan)
Contoh Specification
Optical Specification
Optical input power
Wavelength, nm
Fiber type
Optical Return Loss, dB
RF Specification
Passband, MHz
Input impedance, ohms
RF output level, dBmV/channel
RF output return loss, dB, min
RF output level adjustment range, dB
Gain slope, dB
RF monitor point, dB
RF monitor point accuracy, dB
RF output level stability, dB
- 17 to + 5
1290 to 1600
Single Mode
> 55
5 to 300
75
35
16
0 to 32
0 to 0.75
- 20
0.75
0.75
Distribution Hub mempunyai fungsi mendistribusikan signal ke
beberapa lokasi dengan media fiber optik.
Untuk jaringan HFC yang kecil cukup menggunakan satu atau
dua distribution Hub.
Sedangkan untuk jaringan HFC yang cukup besar, Distribution
Hub terbagi atas Main Hub (MH) dan Sub Hub (SH).
Variasi jarak distribution Hub adalah sbb :
Head End - MH
s 60 km
s 50 km
s 40 km
MH - SH
s 20 km
s 30 km
s 40 km
SH - FN
s 10 km
s 10 km
s 10 km
Di dalam DH signal yang datang dikuatkan dan dipecah (splitted)
dengan level yang disyaratkan oleh ODN.
Di dalam DH terdapat Penerima optik, Electrical splitter, Driver
Amplifier, dan Optical amplifier.
Karakteristik Umum DH :
Parameter Value
Optical wavelength 1310 20nm/1550 30nm
Electrical Freq.Range 50 - 862 MHz
Electrical Splitter 8 - ways
CSO ratio 79 dB
CTB ratio 76 dB
Noise Figure 8,8 dB
O
E
E
O
E
O
E
O
E
O
Splitter Dari
Head End
Ke
Fiber
Node
Merupakan interface antara saluran optik dengan coaxial.
Terdiri Optical Transceiver (Optical/electrical converter) dan
coaxial amplifier.
Dipasang outdoor atau indoor.
Interface antara FN-DH menggunakan 1 atau 2 fiber
tergantung dari jenis service yang diberikan dan mekanisme
supervisi yang digunakan.
Koneksi antara fiber dengan DH Interface menggunakan
optical connector FC-APC connector.
1. Optoelectronic
- Transmitter
- Receiver
- Penguat RF
2. Power Inserter
O
E
O
E
O
E
O
E
Filt
Dip
RF
Electronic
Module
TP
Fiber Node ( FN )
Lokasi Fiber Node ( FN )
Contoh Spesiifikasi Fiber Node
Type FOX236/336 Node C-Cor
Forward Path Receiver
Fiber type
Nominal Optical input Power
Level Range
Wavelength
Forward RF Specification
RF coverage
Impedance
Testpoints
CNR at 0 dBm optical input
Power consumption
Single mode
0 dBm
- 3 to + 2 dBm @ 47 dBmV output
1280 nm to 1600 nm
47/54/70/85 to 862 MHz
75 ohm
- 20 dB
> 56 dB
50 W
Performance Specification
Output level for 66 dB CTB
performance
64 dB CSO performance
Recommended Operation
level
Return Path Transmitter
Band coverage
High performance FP lasers
High performance Uncooled
isolated DFB lasers
Wavelength
RF testpoint
Optical power testpoint
> 107 dBV
> 47 dBmV
> 107 dBV
> 47 dBmV
102 dBV
42 dBmV
up to 65 MHz
- 3 and 0 dBm ( 0.5 and 1 W)
0 and 2 dBm (1.0 and 1.6 W)
1310 20 nm
- 30 dB
1 V/mW
> 107 dBV
> 47 dBmV
> 107 dBV
> 47 dBmV
102 dBV
42 dBmV
JARINGAN SERAT OPTIK
STRUKTUR KABEL OPTIK
Pada bagian tengah terdapat inti kaca atau core tempat cahaya
merambat. Pada serat multimode, diameter inti 50 mikron, kira-
kira setebal rambut manusia. Pada single mode, diameternya 8-
10 mikron.
Inti serat dikelilingi oleh cladding yang memiliki indeks bias lebih
kecil daripada inti. Kemudian bagian lebih luar adalah jaket
plastik untuk melindungi cladding.
Serat optik biasanya
dikelompokkan dalam
bundelan, yang
dilindungi oleh sarung
(sheath) terluar.
Prinsip Dasar
Sistem transmisi optik menjadi berguna karena diterapkan prinsip-
prinsip fisika tertentu. Ketika sinar berjalan dari satu medium ke
medium lainnya, sebagai contoh dari silika ke udara, sinar akan
dibiaskan (dibengkokkan) pada perbatasan silika/udara.
Pada gambar, sinar yang datang pada perbatasan dengan sudut o1
dibiaskan dengan sudut |1. Nilai sudut bias bergantung pada sifat
media (index bias). Untuk sudut datang di atas nilai kritis tertentu, sinar
akan dibiaskan kembali ke dalam silika, tidak ada yang lepas ke udara.
Jadi, sinar yang datang pada sudut yang tepat sama dengan atau di
atas sudut kritis akan terperangkap di dalam serat, dan dapat
merambat beberapa kilometer tanpa rugi-rugi yang signifikan.
Konektor Kabel Optik
Beberapa persyaratan dasar rancangan konektor yang baik adalah :
Rugi-rugi kopling yang kecil
Dapat diganti-ganti
Mudah dipasang dan dioperasikan
Sensitivitas yang rendah terhadap gangguan alam
Konstruksi berbiaya rendah dan andal
Perangkat Aktif dan Pasif Serat Optik
Antarmuka pasif terdiri dari dua tap yang dilebur dalam serat optik utama. Tap
pertama memiliki LED atau dioda laser di ujungnya (untuk pengiriman),
sedangkan tap lainnya memiliki photodiode (untuk penerimaan). Perangkat tap
itu sendiri bersifat pasif dan sangat andal karena LED atau photodiode yang
rusak tidak akan merusak ring secara keseluruhan, melainkan hanya berakibat
satu komputer mati.
Tipe antarmuka lain adalah repeater aktif. Cahaya yang datang diubah menjadi
sinyal listrik, dibangkitkan lagi dengan kekuatan penuh jika dayanya lemah,
kemudian diretransmisi sebagai cahaya. Saat ini telah diperkenalkan repeater
optik murni. Perangkat ini tidak memerlukan konversi optik ke listrik ke optik,
sehingga dapat beroperasi pada bandwidth yang sangat tinggi.
Tinjau kasus topologi ring:
Apabila repeater aktif mengalami kegagalan, ring akan rusak dan
keseluruhan jaringan mati.
Sedangkan antarmuka pasif dapat mengalami rugi-rugi pada tiap
sambungan, sehingga jumlah komputer dan panjang ring total terbatas.
Konsep Splicing
Beberapa metode splicing adalah splice fusi, splice V-groove dan
tabung, splice tabung elastis, dan splice rotary.
Gambar berikut menunjukkan 3 kesalahan mekanis pada sambungan
serat optik. Formulasi rugi-rugi akibat kesalahan tersebut adalah:
Rugi-rugi lateral (aksial)
Rugi-rugi angular
Rugi-rugi gap (longitudinal)
Serat Optik vs Tembaga
Kisaran
Frekuensi
Redaman Delay Jarak Antar
Repeater
Twisted pair
(dengan loading)
0 3,5 kHz 0,2 dB/km pada 1
kHz
50 s/km 2 km
Twisted pair (kabel
multi-pair)
0 1 MHz 3 dB/km pada 1
kHz
5 s/km 2 km
Kabel koaksial 0 500 MHz 7 dB/km pada 10
MHz
4 s/km 1 9 km
Serat optik 180 370 THz 0,2 0,5 dB/km 5 s/km 40 km
Attenuation vs Frequency
Jaringan kabel coaxial di dalam HFC terletak antara Fiber
Node (FN) dan Customer Interface Unit (CIU).
Jaringan kabel coax untuk pencabangan dapat berupa
komponen pasif (tanpa menggunakan komponen aktif) dan
dapat juga berupa komponen aktif ( menggunakan cascade
coax line amplifier).
Jaringan kabel coax terdiri kabel distribusi dan kabel drop.
LOW - LOSS DISTRIBUTION CABLE ( KABEL DISTRIBUSI)
PE JACKET
SOLID ALUMINIUM OUTER
CONDUCTOR
CLOSED CELL FOAM PE
DIELECTRIC
COPPER-CLAD ALUMINIUM CENTER
CONDUCTOR
PE or PVC JACKET
40 % ALUMINUM
BRAID SHIELD
CLOSED CELL FOAM PE
DIELECTRIC
COPPER-CLAD
ALUMINIUM CENTER
CONDUCTOR
STEEL MESSENGER
60 % ALUMINUM
BRAID SHIELD
ALUMINUM TAPE
SHIELD
F6 DROP CABLE (KABEL DROP)
Nilai redaman kabel Coaxial bergantung pada tiga
faktor, yaitu :
Diameter inner dan outer (besar kabel)
Panjang kabel
Temperatur
ATTENUATION -FREQUENCY RESPONSE PER KILOMETER OF COAXIAL CABLE
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2 3 4 5 6 7 8
A
t
t
e
n
u
a
t
i
o
n
(
d
B
/
k
m
)
Frequency (MHz)
0,174 in
(small gauge)
0,375 in
(large gauge)
1
10 20
2a
2b
Impedansi karakteristik :
Z
o
= (138/\c) log (b/a) = 138 log (b/a)
Untuk dielektrik udara, c = 1,0.
Diameter outside inner conductor = 2a ( mm )
Diameter inside outer conductor = 2b ( mm )
maka besarnya redamanan (attenuation) o adalah :
f (1/a + 1/b)
o = 2,12 x 10
- 6
dB/100 m
log b/a
f = frekuensi (Hz)
58
56
54
52
50
48
46
44
42
40
38
36
34
32
30
28
26
24
22
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
0,1 1 10 100
1000
60
o
C
0
o
C
A
T
T
E
N
U
A
T
I
O
N
(
d
B
m
/
K
M
)
FREQUENCY (MHz)
ATTENUATION
CHARACTERISTIC OF LARGE
DIAMETER COAXIAL CABLE
(0,375 in)
KARATERISTIK REDAMAN
KABEL COAXIAL BERDIAMETER BESAR
Dimana :
o @ 20
o
C = Redaman pada 20
o
C
o T = Redaman pada temperatur yang dikehendaki
A T = selisih temperatur
o @ 20
o
C =
1+ 0,0011 (AT)
o T
Contoh Soal :
Diketahui :
Kabel tipe RG6 , Redaman pada 20
o
C adalah 18,54 dB/100 mtr pada
frekuensi 750 MHz
Ditanya :
Berapa redaman (att) pada temperatur 32C.
Jawab :
Redaman pada temperatur 32C = R20C ( 1+0,0011AT )
= 18,54 dB (1+0,0011( 32-20))
= 18,54 dB ( 1+0,0011X12 ))
= 18,78 dB
Loop
resistance
Jumlah resistansi centre conductor dan
outer conductor.
FORMULA DCR DALAM BERBAGAI TEMPERATUR :
R20
o
{ 1 + [ 0,0021(T-20) ] } = R
t
o
dimana :
Temperatur dalam
o
C
R20
o
= Resistance pada 20
o
T = Temperatur yang dikehendaki
RT = Resistance pada temperatur yang dikehendaki.
Ohm meter
Contoh Soal :
Diketahui :
Kabel tipe QR 540 mempunyai nilai loop DCR pada temperatur 20
o
C
adalah 5,28 ohm.
Ditanyakan :
Berapa besarnya nilai loop DCR kabel QR 540 pada temperatur 32
o
C
?
Jawab :
R
t
pd 32C = R20C ( 1+0,0021AT )
= 5,28 (1+0,0021( 32-20)) ohm
= 5,28 ( 1+0,0021X12 )) ohm
= 5,28 x 1,0252
= 5,41 ohm
ATTENUATION
(dB)
10.0
1,0
0,1
100 1000
F59 DROP CABLE
F6 DROP CABLE
F7 DROP CABLE
F11 DROP CABLE
0,54 INCH DISTRIBUTION CABLE
0,71 INCH DISTRIBUTION CABLE
0,86 INCH DISTRIBUTION CABLE
FREQUENCY
MHZ
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK
KABEL DISTRIBUSI DAN KABEL DROP
Konstruksi fisik, terdiri dari:
Inner conductor, terbuat dari tembaga yang dibungkus dengan
aluminium.
Isolasi/dielektrik, terbuat dari busa polyethylene.
Selongsong logam, terbuat dari aluminium.
Outer jacket, terbuat dari bahan polyethylene.
Diameter outer (standard) adalah 0,5, 0,75, 0,875, dan 1 inch.
Karakteristik elektris, terdiri dari:
Impedansi transmisi 75O
Redaman (Attenuation) kabel coax terlihat pada tabel didasarkan
pada suhu 20
o
C.
Loop resistance kabel coaxial per 1000 ft diperlihatkan pada tabel
didasarkan pada temperatur 20
o
C.
Diameter kabel
(in)
dB Loss per 100
Frequency
5
30
50
300
350
400
450
550
600
750
1000
Loop resistance
per 100
Copper Aluminium
Solid Copper
0.440
ft
0,17
0,41
0,53
1,33
1,44
1,54
1,64
1,81
1,90
2,13
2,49
ft
1,92
1,36
m
0,56
1,35
1,74
4,36
4,72
5,05
5,38
5,94
6,23
6,99
8,17
m
6,30
4,46
0.500
ft
0,14
0,35
0,46
1,14
1,23
1,32
1,40
1,55
1,63
1,83
2,15
ft
1,46
1,06
m
0,46
1,15
1,51
3,74
4,04
4,33
4,59
5,09
5,35
6,00
7,05
m
4,79
3,48
0.650
ft
0,11
0,28
0,36
0,91
0,99
1,06
1,13
1,25
1,34
1,50
1,77
ft
0,97
0,72
m
0,36
0,92
1,18
2,99
3,25
3,48
3,71
4,10
4,40
4,92
5,81
m
3,18
2,36
0.440
ft
0,10
0,25
0,32
0,79
0,86
0,91
0,97
1,08
1,11
1,25
1,47
ft
0,68
0,50
m
0,33
0,82
1,05
2,59
2,82
2,99
3,18
3,54
3,64
4,10
4,82
m
2,23
1,64
0.440
ft
0,07
0,18
0,23
0,60
0,65
0,70
0,74
0,82
0,87
0,97
1,16
ft
0,41
0,31
m
0,23
0,59
0,75
1,97
2,13
2,30
2,43
2,69
2,85
3,18
3,81
m
1,35
1,02
Nilai redaman dan DCR diukur pada temperatur 20
o
C
Diameter kabel
(in)
dB Loss per 100
Frequency
5
30
50
300
350
400
450
550
600
750
1000
Loop resistance
per 100
Copper Aluminium
0.540
ft
0,14
0,34
0,44
1,13
1,23
1,32
1,40
1,56
1,64
1,85
2,17
ft
1,61
m
0,46
1,12
1,44
3,71
4,04
4,33
4,59
5,12
5,38
6,07
7,12
m
5,28
0.715
ft
0,11
0,27
0,35
0,89
0,97
1,05
1,12
1,25
1,31
1,49
1,75
ft
0,997
m
0,36
1,89
1,15
2,92
3,18
3,44
3,67
4,10
4,30
4,89
5,74
m
3,27
0.860
ft
0,09
0,23
0,30
0,76
0,83
0,88
0,95
1,06
1,10
1,24
1,44
ft
0,724
m
0,30
0,75
0,98
2,49
2,72
2,89
3,12
3,48
3,61
4,07
4,72
m
2,38
1,125
ft
0,07
0,17
0,22
0,59
0,65
0,70
0,75
0,84
0,89
1,01
1,20
ft
0,42
m
0,23
0,56
0,72
1,94
2,13
2,30
2,46
2,76
2,92
3,31
3,94
m
1,38
Nilai redaman dan DCR diukur pada temperatur 20
o
C
Konstruksi fisik :
Terdiri dari 4 bagian
Inner conductor; terbuat dari tembaga yang dilapis baja (CuSt) atau
tembaga dilapis timah (CuSn).
Isolasi (dielectrik) ; terbuat dari polyethylene (PE).
Outer ; terbuat dari tembaga (Cu) atau tembaga dilapis perak
(CuAg/CuAg).
Outer jacket; terbuat dari polyvinylchloride (PVC).
Diameter kabel bagian luar (cable outer) :
Tipe RG 59 : 6,1 mm
Tipe RG 6 : 8,45 mm
Tipe RG 11 : 10,3 mm
Nilai redaman diukur pada temperatur 20
o
C
Pengukuran
pada
Frekuensi
( MHz )
5
30
50
300
350
400
450
550
600
750
1000
RG-59
ft
0,81
1,45
1,78
4,13
4,48
4,81
5,13
5,72
6,00
6,53
7,95
m
2,66
4,76
5,84
13,55
14,70
15,78
16,83
18,77
19,68
21,42
26,08
RG-6
ft
0,61
1,17
1,44
3,37
3,65
3,92
4,17
4,65
4,87
5,50
6,43
m
0,20
3,84
4,72
11,06
11,97
12,86
13,68
15,26
15,98
18,04
21,10
RG-611
ft
0,56
1,00
1,20
2,74
2,98
3,20
3,41
3,80
3,99
4,50
5,25
m
1,84
3,28
3,94
8,99
9,78
10,50
11,19
12,47
13,09
14,76
17,22
RG-11
ft
0,36
0,75
0,93
2,17
2,36
2,53
2,69
3,01
3,16
3,58
4,23
m
1,18
2,46
3,05
7,12
7,74
8,30
8,83
9,88
10,37
11,75
13,88
Type Kabel
dB Loss per 100 dB Loss per 100
dB Loss per 100 dB Loss per 100
Konektor BNC Coaxial
50 Ohm
Konektor BNC Coaxial
75 Ohm
Konektor F Coaxial
10 dB
ATTENUATOR
30 dB
Sambungan Lurus
Coaxial 50 Ohm
Sambungan Lurus
Coaxial 75 Ohm
Sambungan Lurus
F Coaxial
Attenuator untuk Coaxial 50 Ohm Attenuator untuk
F Coaxial
Penyesuai Coaxial 50 Ohm
dengan konektor F Penyesuai coaxial 50 Ohm
ke 75 Ohm
Terminal Pelanggan disebut juga Customer
Premises Equipment (CPE).
Komponen utama terminal pelanggan adalah
Customer Interface Unit (CIU)
Distribution Box
Cable Modem
Set Top Box
IN OUT
12dB
12dB
12dB
Input
Output
Grounding
Kabel drop
ke pelanggan
TAP
Ground
Block
Kabel
Ground
Splitter
Set Top Box
Cable
Modem
Outdoor Indoor
Set-top Box
Cable MODEM
Television set
Telephone Line # 1
Telephone Line # 2
RG - 6/7
SUBSCRIBER
DROP
COAXIAL CABLE
DISTRIBUTION
Customer Interface Unit(CIU) Perangkat interface disisi pelanggan, biasa berupa
Wall Outlet dengan splitter.
Cable TV Services
Cable Telephony Service
Data Comm Service
CIU
Distribution
Box
TAP
D
i
s
t
r
i
b
u
t
i
o
n
B
o
x
CIU
CIU Loss = 2,5 dB
Splitter
P.Inverter
Drop
Amp
Gain
10dB
Splitter
Loss=4,4 dB
Fax
Telephone
PC
Cable Modem
Set Top Box
RG59/RG6/7
cable
Television
Minimum input signal
Level = 4dB@750MHz
Minimum input signal
Level = 4 dB @ 750 MHz
Tap
Perangkat pelanggan untuk menerima data dari jaringan
HFC.
Perangkat central untuk koneksi antara jaringan HFC
dengan suatu pusat jaringan data disebut Cable Modem
Termination System (CMTS).
CMTS dapat berkomunikasi dengan semua Cable Modem
pelanggan tetapi suatu Cable Modem hanya bisa
berkomunikasi dengan CMTS.
Ada tiga Tipe Cable Modem yaitu External Cable Modem,
Internal Cable Modem, Interactive Set-Top Box.
Cable Modem
(External)
Cable Modem
(Internal)
PC
PC PC
Ethernet
cable
cable
Interactive
Set Top Box
cable
Keyboard/Mouse
External
Cable Modem :
Internal
Cable Modem :
Interactive
Set Top box (STB) :
TV
Tuner
Demod
and
Err Corr.
MAC
Interface
PCI / USB
Ethernet
Burst
Modulator
MAC = Media Access Control
USB = Universal Serial Bus
Err Corr = Error Correction
Demod = Demodulator 64QAM (atau 256QAM)
Apa yang diterima oleh Cable Modem
Frekuensi 65 - 850 MHz
Bandwidth 6 MHz (USA) atau 8 MHz (EU)
Modulasi 64QAM atau 256QAM.
Rate data 27 - 56 Mbps.
Aliran data yang kontinyu.
Diterima oleh semua Modem.
Apa yang dikirimkan oleh Cable Modem
Frekuensi 5 - 65 ( 5 - 42 MHz )
Bandwidth up to 2 MHz
Modulasi QPSK atau 16QAM.
Rate data 3 Mbps (400 kbps).
Transmit data burst pada timeslot (TDM).
CMTS
Headend
CM CM CM CM
CM CM CM CM
mis : 100 km ( 3 - 50 Mbps )
CATV
Converters&
Modulators
CATV
Combiner
Splitter
Downstream
Combiner
Downstream
Combiner
Downstream
Combiner
Downstream
Combiner
Fiber to
Coax
Converters
(12)
(DSX)
Punchdown
Panel with
Test Port
Local
Digital
Switch
Video
Playback
Unit
Head End
Devices
CCF
ICC
Redundant
-48VDC
Power
Supplies HUB
MODEM
Element
Manager
Coax to Fiber
Converter
(Laser)
Coax to Fiber
Converter
Laser
Coax to Fiber
Converter
(Laser)
Coax to Fiber
Converter
Laser
2
3
4
5
8
9
10
11
Downstream
Fiber Trunk #1
Downstream
Fiber Trunk #6
Downstream
Fiber Trunk #7
Downstream
Fiber Trunk #12
Upstream
Fiber Trunk #1..12
12 max
From
Subscriber
Remote
User Interface
T1 span
2
3
4
5
8
9
10
11
1
6
7
12
12 max
DS1 Spans
Customer Inputs & Outputs
-48VDC
-48VDC
10BaseT
Ethernet LAN (10Base2)
Cable Comm
Equipment
12
Twelve separate signals from
12 Fiber to Coex Converters,
not combined signals.
Upstream RF 5 - 40 MHz
Upstream RF 52 - 750MHz
DS1 Span
Lines
Additional Splittters are
required for this configuration
CA TV Signals
PSTN
T1 SPAN
Satelitte
Microwave
Local TV
Contoh : Head End Diagram
Microwave
Perangkat RF pada jaringan distribusi Coaxial terdiri dari :
Perangkat RF aktif
- Amplifier
Perangkat RF pasif
- Power Inserter/Extractor
- Splitter/ Combiner
- Directional Coupler
- Tap
- Terminator
Memperkuat sinyal RF yang telah mengalami
pelemahan/peredaman pada kabel coaxial.
Memperbaiki bentuk sinyal RF (oleh equalizer) diakibatkan
pengaruh tilt pada kabel coaxial.
Mendistribusikan sinyal RF ke beberapa jaringan pelanggan.
Amplifier Coaxial mempunyai fungsi :
EQ
Pad
Interstage
Area
Input Output
Input hybrid
amplifier
Output hybrid
amplifier
G1 G2
Variabel Equalizer, memberikan ekualisasi antara input dan
output hybrid amplifier.
Thermal Compensator, untuk mengkompensasi variasi
perubahan redaman kabel coaxial karena kondisi temperatur.
Pad tambahan, untuk mengeleminasi level input sinyal pada
output hybrid amplifier.
Automatic Gain Control (AGC), untuk menjamin kestabilan
level output sinyal pada output hybrid amplifier .
( Option )
Parameter Amplifier Coaxial :
Penguatan (Gain)
Noise Figure
Linieritas
Ada beberapa Jenis Amplifier yang digunakan pada
jaringan distribusi coaxial :
Amplifier Trunk
Amplifier Trunk & Bridger
Amplifier Bridger
Amplifier Line Extender
Amplifier Indoor
Artinya amplifier memberikan penguatan
(gain) sinyal sebesar 12,5 dB (18 kali).
10 log ------ = 12,5 dB
18
1
Gain =
input output
Amp
1 watt 18 watt
Gain = 10 log
Output (W)
Input (W)
G
Ne
S in
N in
S out
N out
Noise Factor = F =
Sin / Nin
Sout / Nout
Amplifier ideal --> F = 1
Amplifier tidak ideal --> F > 1
Noise Figure = NF = 10 log (Noise Factor) ( dB )
G1
NF1
S in
N in
S out
N out
G2
NF2
G3
NF3
Gn
NFn
Ft = F1 + + + . . . . . . . . . . . .
F2 - 1
G1
F3 - 1
G1.G2
NFt = 10 log Ft (dB)
Input
Output
Titik Saturasi
Titik
Kerja
Untuk sinyal RF dalam bentuk FDMA, daerah non linier akan
menimbulkan nilai CSO dan CTB yang cukup besar
Karakteristik Input-Output
Headend
Distribution
Hub
Fiber
Node
Trunk
Amplifier
Directional
Coupler
Line Extender
Amplifier
TAP
Ground
Block
Distribution
Box
Telephone
Fax
Data/PC
TV Set
Trunk Cable
Feeder Cable
Drop
Cable
Bridger
Amplifier
Amplifier Trunk
Coaxial
Trunk
Coaxial
Trunk
F F
Coaxial
Trunk
Coaxial
Distribusi
F F SP
SP
SP
Amplifier Bridger
Coaxial
Trunk
Coaxial
Trunk
Coaxial
Distribusi
Amplifier Trunk & Bridger
F
F F
SP
DC
DC
Diplex
Filter
PAD
Downstream
Equalizer
Amp
Gain
Amp
Slope
Amp
Slope
Upstream
Equalizer
PAD
Gain
Diplex
Filter
( dua arah )
Filter
Input
Automatic
Slope Gain
Filter
Output
Filter
Bridger
Signal
dist.
Splitter
Splitter
Input
10 dBmV
32 dBmV
Input
Test Point
10 dB
Output
Test Point
42 dBmV
12 dB
36 dBmV
36 dBmV
42 dBmV
42 dBmV
42 dBmV
Bridger
Test
Point
32 dBmV
Bridger
Amplifier
Trunk Amplifier
Return Trunk
Amplifier
Output
Keterangan :
Down stream
Up stream
Loss Filter = 0,5 dB
Insertion Loss DC = 1 dB
Loss splitter/distr = 3,5 dB
18 dBmV
Amplifier Type MAX037G C-Cor
Aplikasi : - Bridger/Distribution
- Line Extender
General Specifications :
Band Coverage
Frequency Response
Noise Figure
Return Loss (includes dipelx filters)
Gain
Impedance
Testpoint
Power Consumption
Performance Specifications
Output Level for 62 dB CTB and 63 dB CSO
Recommended Operation Level
Active Return Channel Amplifier RCA3Z
Band Coverage
Module Gain
47/54/70/85 to 862 MHz
0.75 dB
7.0 dB, typ., measured at full gain
> 18 dB at 47 MHz
37 dB
75 ohm
- 20 dB
16W with return Channel Amplifier
> 110 dBV (> 50 dBmV)
as Distribution 104 to 108 dBV
as Line Extender 100 to 102 dBV
5 to 30/42/65 MHz
25 dB
Tap
8 port
Bridger Amplifier
Maks. 37 dB
Input Kabel
Distribusi
Coaxial
Output kabel
Distribusi
coaxial
Amplifier
TAP
CIU
Type MAX037G
Trunk & Bridger Amp
(Pedestal)
Type MAX030G
Bridger Amp
(Pedestal)
Trunk & Bridger Amp
(Kabel Udara)
Bridger Amp
(Kabel Udara)
Line Extender Amp
(Kabel Udara)
P
e
d
e
s
t
a
l
D
i
s
t
r
i
b
u
t
i
o
n
B
o
x
CIU
CIU Loss = 2,5 dB
Splitter
P.Inverter
Drop
Amp
Gain
10dB
Tap
Splitter
Loss=4,4 dB
Tap-off value=
18dB@750MHz
Ke Psw Fax
Ke Psw Tlp
Ke Cable
Modem/PC
Ke Set Top
Box/TV
Power Inserter
Splitter/Combiner
Directional Coupler
Tap
Terminator
Power Inserter merupakan perangkat pasif yang
berfungsi untuk menyisipkan sumber tegangan
60 - 90 VAC pada kabel coaxial yang diperlukan
untuk operasi amplifier pada saluran distribusi
coaxial.
Power Block
(capacitor)
Fuse
Fuse
RF Choke
RF Choke
60- 90 VAC
COAX
COAX
Power
Supply
50 - 862 MHz 50 - 862 MHz
5 - 42 MHz 5 - 42 MHz
Downstream
Upstream
60 - 90 VAC 60 - 90 VAC
Rectifier 60 Vac 30 Vac
Smooth
Filter
Regu
lator
24 Vdc
5 Vdc
60 Vac 50 Hz
plus signal
Signal
Amplifier
RFC
Fiber - Coax
Converter
PI
P/S
Fiber Node
Cara - 1
Fiber - Coax
Converter
PI
P/S
Fiber Node
Cara - 2
Bridger
Amplifier
Power
Inserter
Power
Inserter
60 VAC
Input sinyal
Output
sinyal
untuk
2 komunitas
pelanggan
Sumber
P L N
Berfungsi membagi sinyal dengan porsi level
yang sama ( 2- way ).
Output port bisa di gandakan lebih dari 2 ( 4-
way, 8-way ).
Nilai tipikal loss adalah 3,5 dB per output
pada 2-way splitter.
Digunakan pada saluran utama atau drop.
100 % daya sinyal
50 % daya sinyal
50 % daya sinyal
2-Way Splitter
4-Way Splitter
8-Way Splitter
Simbol
2-Way Splitter
2-Way Splitter type YCM-1002A VICTORY ELECTRONIC
Frequency
(MHz)
Insertion Loss
(dB)
Return
Loss (dB)
In Out
Isolation
Out - Out
(dB)
Impedance
(ohm)
In Out
5 - 47
47 - 230
230 - 470
470 - 860
860 - 1000
3.5
3.6
3.8
4.1
4.2
25.0
25.0
22.0
22.0
22.0
25.0
28.0
25.0
22.0
22.0
26.0
35.0
30.0
30.0
25.0
75
75
Perangkat ini mempunyai 3 port :
Sinyal dibagi dengan porsi yang tidak sama.
Digunakan pada saluran utama dan drop.
Input
Output
Tap
Input Output
Tap
Insertion Loss
Tap
Loss
Besarnya nilai Tap Loss pada
Directional Coupler bervariasi
biasanya 8 dB, 12 dB dan 16 dB.
Directional Coupler bisa dipasang
pada pedestal atau kabel udara
coaxial.
Product C-Cor
Frequency
(MHz)
54
70
80
222
550
750
862
100
Type
SDC-1000-8
Insertion Loss in dB
1.4/8.1
1.4/8.1
1.5/8.1
1.6/8.2
1.8/8.2
2.0/8.2
2.6/8.5
2.7/8.6
SDC-1000-12
0.7/12.3
0.7/12.3
0.7/12.3
0.8/12.3
1.0/12.3
1.3/12.3
1.7/12.4
1.8/12.5
Blok Trunk & Bridger Amplifier
Trunk
Amplifier
Bridger
Amplifier
S
p
l
i
t
t
e
r
Directional
Coupler
8 dB
input Ouput Trunk
Output
Bridger
Trunk
Amplifier
Maks. 37 dB
2
DC
SP
1 3 4 5 6 7
Directional
Coupler
Splitter
Merupakan interface antara saluran utama dan saluran drop
pelanggan.
Merupakan perangkat untuk mendistribusikan sinyal ke
pelanggan-pelanggan.
Mengurangi level sinyal agar sesuai dengan persyaratan level
sinyal pada input terminal.
Merupakan gabungan antara Directional Coupler dengan Splitter.
Pada jaringan coaxial TAP dipasang
secara serial pada tiang atau
pedestal.
Nilai Loss TAP terdiri dari: 4, 8, 11,
14, 17, 20, 23, 26, 29, 32 dB.
input
Output
ke TAP
berikutnya
Output ke 2 pelanggan
2-Way TAP
Insertion Loss
Tap
Loss
+
Splitter
Loss
Directional
Coupler
Splitter
Indoor 3-Way TAP
Loss 12 dB
Outdoor 2-Way TAP
Loss 32 dB
Outdoor 4-Way TAP
Loss 11 dB
Outdoor 8-Way TAP
Loss 11 dB
Outdoor TAP dipasang di Pedestal atau
kabel udara.
Tap
Amp
Tap Tap Tap Tap Tap
Jarak tiang
50 m
26 dB
23 dB 20 dB 17 dB 14 dB 11 dB
1 2 3
4 5
6
23
17 dB 14 dB 11 dB 8 dB
14
Input kabel
distribusi
coaxial
Tap
4 port
Output kabel
distribusi
coaxial
14
YCM-1004A TAP 12, 15, 20, 24, 27, 30 dB 4 WAY TAP, VICTORY ELECTRONIC
Freq. Range
(MHz)
5 - 47
47 - 230
230 - 470
470 - 860
860 - 1000
TAP Loss
(dB)
15 1.2
15 1.2
15 1.2
15 1.2
15 1.2
Ins. Loss
(dB)
3.2
3.2
3.2
3.5
3.8
IN
20.0
22.0
25.0
22.0
22.0
OUT
20.0
25.0
22.0
22.0
20.0
OUT-
TAP
30.0
30.0
30.0
30.0
30.0
TAP-
TAP
30.0
30.0
30.0
30.0
30.0
Imp.
(ohm)
75
Return Loss
(dB)
Isolation
Out-Out
(dB)
Lokasi pelanggan dekat tiang no. 4
Panjang kabel coaxial RG 6 (dari TAP ke terminal) = 30 meter
Loss kabel RG6@750MHz = 18,04 dB/100 m
Loss kabel distribusi QR540@750MHz = 6,07 dB/100 m
Loss CIU = 2,5 dB
Loss Splitter (Distribution Box) = 4,4 dB
Loss Directional Coupler setiap TAP = 1 dB
Level Output Line Extender Amplifier = 42 dBmV
Nilai level input terminal pelanggan = 1 - 4 dBmV
Berapa nilai Loss TAP pada tiang no. 4 ?
Tap
Amp
Tap Tap Tap Tap Tap
Jarak tiang
50 m
1 2 3
4 5
6
Terminator adalah suatu perangkat pasif yang dipasang pada ujung
saluran coaxial .
Biasanya kabel diterminasi dengan impedansi 75 Ohm.
Tujuan terminator adalah untuk meng-absorbsi sinyal transmisi di
ujung saluran untuk menghindari terjadinya refleksi sinyal (ghost).
8
Terminator
Tap paling ujung
Terminator
Question and
Answer