Hubungan Langsung Dan Tidak Langsung Tingkat Pemahaman ...
Hubungan Langsung Dan Tidak Langsung Tingkat Pemahaman ...
Hubungan Langsung Dan Tidak Langsung Tingkat Pemahaman ...
LATAR BELAKANG
Keberhasilan suatu sistem informasi tidak hanya ditentukan oleh faktor desain sistem.
Sistem akan berjalan secara efektif apabila mempertimbangkan faktor pengguna mengingat
merekalah yang akan terlibat secara langsung dan berkelanjutan dalam operasionalisasi
pengembangan sebuah sistem informasi. Hal ini didukung oleh berbagai hasil riset yang
1
Artikel ini dipublikasikan pada Jurnal Ekonomi dan Bisnis. STIE STIKUBANK. Semarang.
2006
2
Email : [email protected]; [email protected]
3
Email : [email protected]
suatu sistem (Ives & Olson 1984, Barki & Hartwick 1994, Suryaningrum 2003). Alasan
yang mendasari adalah partisipasi aktif ini akan mempengaruhi kepuasan pengguna,
sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan sistem (McKeen & Guimaraes 1997, Doll &
Deng 2001). Tampak bahwa hubungan antara partisipasi dan keberhasilan bersifat
sistem.
Kepuasan pengguna ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh partisipasi. Penelitian yang
dilakukan oleh McKeen dkk (1994) menunjukkan bahwa faktor tingkat keahlian juga
mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepuasan. McKeen & Guimares (1997)
menyatakan bahwa semakin rendah tingkat keahlian pengguna, maka akan semakin rendah
pula tingkat partisipasi, sehingga tingkat keberhasilan sistem juga akan semakin rendah.
Namun demikian dalam operasionalisasi sistem, yang menentukan bukan lagi keahlian
pengguna, tetapi sejauh mana pengguna memahami kerja dan alur dari sistem yang ada.
Karyawan dalam industri perbankan adalah contoh pengguna dalam tahapan operasional
ini. Sistem informasi yang dikembangkan dalam industri ini sebagian besar tersentralisasi
(on line), dan pengambilan keputusan pengembangan sistem akan bersifat sentralistik,
pertimbangan efisiensi. Keterlibatan karyawan secara otomatis akan lebih banyak dalam
tingkat pemahaman pengguna (end users) agar sistem dapat beroperasi secara optimal.
Guimaraes dkk (2003) menemukan bahwa pelatihan pengguna mempunyai hubungan yang
positif terhadap kualitas sistem. Secara tidak langsung hasil penelitian ini menyiratkan
kepentingan operasionalisasinya. Sistem menjadi lebih efektif dan pada gilirannya dapat
Faktor lain yang sangat penting dalam pengembangan dan operasionalisasi sistem adalah
mempunyai kemungkinan untuk menolak sistem daripada mereka yang terlibat (Alter
RUMUSAN MASALAH
McKeen dkk (1994), Lindrianasari (2000) menemukan bahwa tingkat keahlian pengguna
mempunyai hubungan yang positif dengan kepuasan pengguna. Dalam konteks ini upaya
mencapai keberhasilan sistem menjadi lebih mudah terwujud. Hal ini didukung dengan
riset McKeen dan Guimaraes (1997) yang menemukan bahwa tingkat keberhasilan
pengembangan sistem salah satunya disebabkan oleh tingkat keahlian pengguna. Hasil
Wilkinson dkk (2000), maka yang dibutuhkan tidak hanya pengguna yang mempunyai
tingkat keahlian yang memadai tetapi yang juga mampu memahami dan
variabel keahlian (expertise). Dalam penelitian ini, Saleem (1997) mencoba membagi
Eksperimen yang dilakukan Saleem tersebut paling tidak memberikan pedoman bagi para
peneliti untuk lebih cermat dalam mengukur tingkat partisipasi pemakai dalam
pengembangan sistem.
Tingkat Partisipasi
Tinggi Rendah
Tinggi I II
Keahlian
Pengguna IV III
Rendah
Dari matriks hubungan tersebut terdapat kemungkinan bahwa mereka yang tidak
IV). Temuan Saleem (1996) didukung oleh Guimaraes dkk (2003) yang
pemahaman, pengguna diharapkan memberikan umpan balik (kritik dan saran) untuk
Dari pemaparan diatas, maka dapat ditarik hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1 : Semakin tinggi tingkat pemahaman pengguna, maka akan semakin tinggi tingkat
dengan cara meningkatkan pemahaman pengguna terhadap sistem informasi. Doll dan
Deng (1999) menyatakan bahwa partisipasi dengan cara memgembangkan aspek kognitif
penerimaan) pengguna terhadap sistem informasi. Hasil riset Robey dan Farrow (1982)
Berdasarkan uraian itu, maka hipotesis yang akan dikembangkan dalam penelitian ini
H2 : Semakin tinggi tingkat pemahaman, maka akan semakin tinggi tingkat penerimaan
pengembangan sistem informasi (Ives & Olson 1984). Mc Keen dan Guimaraes (1997)
tidak dilibatkan secara intens dalam pengembangan sistem. Hal senada dinyatakan oleh
Daniel dkk (1989) yang menyatakan bahwa kegagalan sistem yang mahal lebih banyak
menyebabkan turunnya motivasi kerja pengguna. Sistem yang mahal yang didesain tanpa
melibatkan pengguna akan jarang terimplementasi atau bila dipaksakan, sistem akan
berjalan tidak efeektif. Penelitian yang dilakukan oleh Saleem (1996) semakin
Dari uraian singkat diatas, maka dapat ditarik hipotesis penelitian sebagai berikut :
Ives dan Olson (1984), Suryaningrum (2003) menyatakan bahwa partisipasi pengguna
dianggap tidak mempengaruhi secara langsung keberhasilan dari sistem. Beberapa hasil
bahwa keberadaannya diakui dan apa yang menjadi harapan pengguna dapat tersalurkan
melalui sistem yang dikembangkan tersebut (Supramono dan Utami, 2003). Secara
psikologis pengguna akan merasa puas karena keterlibatan tersebut, sehingga yang
Meta Analisis yang dilakukan oleh Hwang dan Thorn (1999) menegaskan bahwa
partisipasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan keberhasilan sistem. Doll dan
Deng (2001) menyatakan bahwa partisipasi pengguna merupakan faktor penting yang
untuk perbaikan kualitas keputusan desain sistem informasi. Berbagai upaya ini
H4 : Semakin tinggi tingkat partisipasi pengguna maka akan semakin tinggi tingkat
Faktor lain yang mendorong tingginya tingkat kepuasan pengguna adalah keahlian
lebih besar dibanding dengan mereka yang mempunyai kemampuan terbatas dalam
tidak harus mereka yang mempunyai keahlian dalam bidang ini. Hal terpenting justru
apakah pengguna mampu memahami kerja dan alur sistem yang dikembangkan tersebut.
McKeen dkk (1994) menegaskan bahwa peningkatan pemahaman terhadap sistem akan
kelancaran kegiatan organisasi yang jarang dimiliki oleh perusahaan (Supramono & Utami
2003).
H5 : Semakin tinggi tingkat pemahaman pengguna maka akan semakin tinggi tingkat
Saleem (1996) menyatakan bahwa pengguna dengan tingkat keahlian yang tinggi, tetapi
(terhadap sistem) yang lebih tinggi dibanding dengan pengguna yang tingkat keahliannya
lebih rendah dan tidak berpartisipasi. Selain itu, seperti yang telah disebutkan sebelumnya,
pengguna dengan tingkat pemahaman yang kurang memadai dan kemampuan yang
sistem yang dikembangkan (Ives & Olson 1984, Alter 1978). Kunci dari persoalan
tersebut adalah bagaimana mengupayakan agar pengguna mau menerima sistem yang
H6 : Semakin tinggi penerimaan pengguna maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan
Model Penelitan
tingkat pemahaman mempunyai hubungan langsung dan tidak langsung terhadap kepuasan
pengguna. Dalam konteks hubungan tidak lansung, terdapat variabel kontijensi (dhi
kompleks antar berbagai variabel tersebut tercermin dalam model penelitian sebagai
Partisipasi
Pengguna H4
H3
H1 Penerimaan H6 Kepuasan
Pengguna Pengguna
H2
H5
Pemahaman
Pengguna
Populasi penelitian ini adalah pengguna (end users) pada industri perbankan. Sedangkan
sampel penelitan adalah karyawan perbankan di kota Salatiga dan sebagian kabupaten
penelitian (kuesioner) secara langsung. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 150 buah.
Dari jumlah tersebut yang terkumpul adalah sebanyak 112 buah. Setelah dilakukan seleksi
awal 8 kuesioner dianggap tidak memenuhi syarat, sehingga jumlah yang bisa dianalisis
ANALISIS DATA
Dari telaah hipotesis dan gambaran data yang diperoleh dalam proyek ini, sistematika
DATA
UJI
RELIABILITAS
Untuk menentukan indikator
DAN VALIDITAS yang layak sebagai pembentuk
konstruk / variabel
TIDAK MEMENUHI
REMIDIASI
DATA
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah indikator yang digunakan mempunyai keterandalan
dan keakuratan untuk mengukur konstruk yang diteliti. Pengujian validitas digunakan
untuk menjawab apakah instrumen yang digunakan benar-benar mampu mengukur apa
Untuk uji validitas digunakan alat anti image correlation. Sebuah indikator akan
dinyatakan valid apabila mempunyai nilai hasil test diatas 0,5 (Santoso 2002). Gambaran
hasil pengujian dan kesimpulan untuk berbagai indikator ini tampak dalam tabel 1.
Tabel 1
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen
NO VARIABEL / KONSTRUK INDIKATOR HASIL TES KESIMPULAN
Pert01 0,689 Valid
Pert02 0,621 Valid
1 PARTISIPASI PENGGUNA
Pert03 0,518 Valid
Pert04 0,723 Valid
Pert05 0,597 Valid
Pert06 0,602 Valid
Pert07 0,803 Valid
2 PEMAHAMAN PENGGUNA
Pert08 0,682 Valid
Pert09 O,475 Tidak Valid
Pert10 0,584 Valid
Pert11 0,679 Valid
3 PENERIMAAN PENGGUNA Pert12 0,782 Valid
Pert13 0,622 Valid
Pert14 0,719 Valid
Pert15 0,707 Valid
Pert16 0,767 Valid
4 KEPUASAN PENGGUNA Pert17 0,483 Tidak Valid
Pert18 0,834 Valid
Pert19 0,697 Valid
Pert20 0,686 Valid
Sumber : Data Primer Diolah
Dari hasil penghitungan dapat diketahui, bahwa untuk kepentingan analisis lebih lanjut,
indikator pert09 dan pert17 dikeluarkan, karena kedua indikator ini bukan merupakan
faktor pembentuk konstruk pemahaman pengguna dan kepuasan pengguna. Hasil test
Sedangkan untuk uji reliabilitas digunakan Kaiser Meyer Olkin (KMO) dan Bartlet test.
Nilai kritis untuk pengujian ini adalah r > 0,5 dengan taraf signifikansi 0,05 (Santoso
Tabel 2
Hasil Pengujian KMO dan Bartlet Test
NO KONSTRUK NILAI TEST SIGNIFIKANSI KESIMPULAN
1 Partisipasi Pengguna 0,669 0,000 Reliabel
2 Pemahaman Pengguna 0,631 0,000 Reliabel
3 Penerimaan Pengguna 0,708 0,000 Reliabel
4 Kepuasan Pengguna 0,730 0,000 Reliabel
Dari tabel 2 tampak bahwa seluruh instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
Normalitas data diukur nilai Z uji atas kemencengan (Zskewness) maupun kemiringan data
(Zkurtosis). Asumsi normal bila nilai Z uji tidak lebih dari ± 2,58 (Hair dkk 1998).
Dari hasil pengujian pertama diketahui bahwa kelompok data variabel partisipasi
(pertanyaan 7 – 10) yang mempunyai distribusi normal. Selain itu juga diketahui, bahwa
ada beberapa data observasi yang dapat dikategorikan sebagai outliers. Hair dkk (1998)
mengindikasikan bahwa data dalam jarak mahalanobis dengan p value kurang dari 0,001
menunjukkan data tersebut merupakan outliers multivariate. Data observasi 86, 84, 103
dan 34 terdeteksi sebagai data multivariate outliers (lihat lampiran 1). Data-data yang
merupakan multivariate outliers tersebut dikeluarkan (tidak digunakan lagi). Setelah data
diperoleh hasil bahwa data konsep pemahaman pengguna (pertanyaan 1-6) menjadi
terdistribusi secara normal. Data yang berdistribusi tidak normal terletak pada kelompok
data yang membentuk konsep penerimaan pengguna (pertanyaan 18 – 20) dan kepuasan
pengguna (pertanyaan 11 – 16). Untuk itu dilakukan langkah remidiasi dengan cara
Hasil pengujian dengan menggunakan tes Durbin Watson menunjukkan tidak terjadi gejala
autokorelasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai uji yang masih dibawah 2, yaitu sebesar
1,768. Gejala autokorelasi ditunjukkan apabila dari pengujian nilai diperoleh nilai diatas 2
Selain itu dari hasil pengujian VIF terdeteksi bahwa tidak terjadi korelasi antara variabel
independen yang satu dengan variabel independen yang lain (lampiran 1).Hal ini berarti
1tidak terjadi gejala multikolinearitas antar variabel independen yang diujikan. Nilai VIF
dari variabel independen yang ada masih dibawah 10 menunjukkan bahwa tidak terdapat
gejala multikolinearitas dalam variabel independen yang ada (Hair dkk, 1998).
logaritma natural (ln) data-data yang dideteksi tidak normal. Setelah dilakukan
tranformasi, beberapa data yang semula tidak normal, yaitu data yang membentuk konsep
penerimaan pengguna dan kepuasan menjadi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai uji
yang lebih kecil dari nilai kritis kurang dari 2,58 atau lebih besar dari –2,58. Hal ini
memberikan indikasi bahwa data ini layak untuk dianalisis lebih lanjut dengan
Model yang dikembangkan merupakan model struktural (SEM). Software statistik yang
digunakan adalah AMOS versi 4.00. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur
sebagai model yang fit (tabel 3). Hal ini menunjukkan bahwa output penghitungan yang
Tabel 3
Indikator Goodness of Fit
INDIKATOR PENGHITUNGAN NILAI KRITIS KETERANGAN
CMIN/DF 1,475 <=2,00 Sangat Baik
GFI 0,861 >=0,90 Marginal
AGFI 0,809 >=0,90 Marginal
CFI 0,970 >=0,94 Baik
TLI 0,963 >=0,95 Baik
RMSEA 0,043 <=0,08 Baik
Sumber : Data Primer diolah
Uji hipotesis yang dilakukan pada dasarnya merupakan jawaban atas berbagai macam
hubungan yang dikembangkan dalam model struktural (lampiran). Model ini menunjukkan
pola hubungan yang relatif komprehensif antar berbagai variabel penelitian, baik dalam
konteks hubungan langsung (direct effect) maupun hubungan tidak langsung (indirect
effect). Analisis regresi dalam model ini ditentukan dengan nilai critical ratio-nya (CR).
Hipotesis akan diterima bila nilai CR lebih dari 2,58 (Hair dkk 1998) pada taraf signifkansi
1%. Gambaran lengkap hasil penghitungan tampak dalam tabel 4 berikut ini :
Tabel 4
Penghitungan Uji Hipotesis
Efek Efek Tak Efek
Hubungan CR P value
Langsung Langsung Total
Pemahaman à Partisipasi 4,358 0,000 0,773 0,000 0,773
Pemahaman à Penerimaan 3,682 0,000 0,301 0,000 0,301
Partisipasi à Penerimaan -0,009 0,993 0,000 0,000 0,000
Partisipasi à Kepuasan -0,011 0,991 0,000 0,000 0,000
Pemahaman à Kepuasan 0,630 0,528 0,030 0,212 0,242
Penerimaan à Kepuasan 5,304 0,000 0,705 0,000 0,705
Sumber : data primer diolah
Hipotesis 1
Hasil pengujian struktural menunjukkan bahwa nilai CR 4,358 (p value 0,000) untuk
hubungan antara pemahaman dengan partisipasi. Hasil ini berarti tingkat pemahaman
informasi. Dengan demikian hipotesis 1 yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
Temuan penelitian ini konsisten dengan riset Saleem (1996) yang melihat adanya
pengembangan sistem. Alasan yang mendasari adalah para pengguna tersebut memiliki
pelatihan karyawan sebagaimana direkomendasi Guimaraes dkk (2003) bisa jadi menjadi
faktor utama semakin tingginya tingkat pemahaman pengguna. Pada gilirannya hal ini
akan lebih mendorong karyawan untuk memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi
perbaikan sistem. Pengguna tetap dapat berpartisipasi aktif namun dalam bentuk dan
tahapan yang berbeda dengan pengguna yang mempunyai tingkat keahlian yang tinggi
Hipotesis 2
Nilai statistik uji untuk hubungan antara tingkat pemahaman dengan penerimaan pengguna
adalah CR = 3,683 dengan p value sangat kecil (0,000). Hal ini berarti tingkat pemahaman
informasi pada taraf signifikansi 1%. Dengan kata lain hal ini mendukung/menerima
hipotesis 2 yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pemahaman pengguna, maka
Hasil ini sejalan temuan Robey dan Farrow (1982) serta mendukung Doll dan Deng
jadi tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan partisipasi, tetapi juga untuk mengurangi
Hipotesis 3
Nilai CR untuk hubungan partisipasi dengan penerimaan pengguna sebesar –0,009 dengan
p value 0,993. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa semakin
tinggi partisipasi pengguna maka akan semakin tinggi penerimaan pengguna dalam
pengembangan sistem informasi tidak dapat diterima. Temuan ini tidak memberikan
Hasil riset ini tidak sejalan dengan temuan Ives dan Olson (1984) dan Saleem (1996) yang
Guimaraes 1997) dan kegagalan sistem (1989) tidak terbukti disebabkan karena rendahnya
partisipasi pengguna dalam pengembangan sistem. Bila terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, maka perlu dideteksi faktor lain selain partisipasi yang menjadi penyebab
Hipotesis 4
Dari hasil pengujian diketahui bahwa variabel partisipasi pengguna mempunyai koefisien
CR –0,011 dengan probability sebesar 0,991 (> 0,05). Dapat disimpulkan bahwa
partisipasi tidak mempunyai hubungan positif yang signifikan terhadap kepuasan pengguna
sistem informasi. Tidak diketemukan keyakinan sama sekali bahwa dengan melibatkan
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya, seperti Mckeen
dkk (1994), Chandrarin dan Indriantoro (1997), Setianingsih (1998) dan Lindrianasari
(2000) yang menyatakan bahwa partisipasi aktif dalam pengembangan sistem akan
sistem. Bisa jadi perbedaan muncul karena adanya sampel karyawan yang berbeda. Pada
level karyawan yang bukan pimpinan ataupun yang masih baru, partisipasi relatif masih
kecil bahkan mungkin tidak ada. Karyawan tersebut relatif memahami kondisi ini
Hipotesis 5
sebesar 0,630 dengan p value 0,528 (> 0,05). Hasil ini menyimpulkan bahwa dengan taraf
kepercayaan 95% tingkat pemahaman pengguna tidak mempunyai pengaruh posistif yang
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian McKeen dkk (1994) yang
dikembangkan. Bagi karyawan yang mempunyai tingkat keahlian rendah dalam sistem
informasi, pemahaman terhadap alur dan kerja sistem ternyata bukan merupakan faktor
Hipotesis 6
Dibanding dengan kedua variabel independen yang lain, penerimaan pengguna mempunyai
pengaruh yang dominan terhadap kepuasan pengguna. Hal ini ditunjukkan dengan hasil
statistik yang menunjukkan koefisien CR sebesar 5,304 dengan p value yang sangat kecil
0,000 (< 0,05). Dapat disimpulkan bahwa penerimaan pengguna mempunyai pengaruh
positif yang signifikan (bahkan pada α = 0,001) terhadap tingkat kepuasan pengguna.
Hasil penelitian ini sejalan temuan Ives dan Olson (1984) dan Alter (1978). Penerimaan
karyawan terhadap sistem menjadi faktor penting yang menentukan kepuasan dalam
pemanfaatan sistem. Perlu diupayakan agar setiap karyawan, baik yang berpartisipasi
ataupun tidak dalam pengembangan sistem bersedia menerima dan dengan senang hati
Model penelitian yang dikembangkan dalam riset ini menunjukkan adanya kemungkinan
hubungan tidak langsung antar berbagai variabel. Kemungkinan hubungan tersebut dan
mempunyai hubungan positif secara langsung terhadap kepuasan pengguna. Hal ini
ditegaskan pula dengan nilai efek langsung yang hanya sebesar 3 % (0,03). Dari nilai
total hubungan sebesar 24,2 % (0,242) ternyata lebih didominasi oleh hubungan tidak
dengan kepuasan pengguna dapat melalui dua jalur, pertama melalui partisipasi
pengguna dan kedua melalui penerimaan pengguna. Pada jalur yang pertama telah
partisipasi pengguna. Efek langsung hubungan ini adalah sebesar 73,3 % (0,733).
kepuasan tampak bahwa hubungan ini tidak signifikan dengan efek langsung 0,000
Pada jalur yang kedua, pemahaman pengguna terbukti mempunyai hubungan yang
pengguna dengan efek langsung 70,5 %. Hal ini berarti upaya peningkatan
penerimaan pengguna. Total hubungan antara kedua variabel ini adalah sebesar 30,1 %
tidak langsung kedua variabel ini adalah sebesar ≈ 0,000 (tidak ada atau bila ada
hubungan ini sangat kecil). Hubungan tidak langsung yang dibangun antar kedua
Efek total hubungan ini ≈0,000 (tidak ada atau bila ada akan sangat kecil). Baik
hubungan langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi yang sangat kecil.
Hubungan tidak langsung kedua variabel ini adalah melalui variabel penerimaan
merupakan variabel yang tepat untuk menjelaskan hubungan tidak langsung partisipasi
mempunyai hubungan positif terhadap partisipasi pengguna pengguna. Hasil ini konsisten
dengan eksperimen Saleem (1996) dan mendukung rekomendasi Guimaraes dkk (2003)
pengguna (konsisten dengan Mc Keen dkk 1994 dan rekomendasi Doll & Deng 1999)
mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna. Hasil ini konsisten dengan riset
Hasil penelitian yang tidak konsisten adalah hubungan antara partisipasi pengguna dengan
penerimaan (tidak konsisten dengan Ives & Olson 1984, McKeen & Guimaraes 1997, dan
Saleem 1996). Selain itu ditemukan bahwa partisipasi tidak berhubungan positif dengan
kepuasan pengguna. Hasil ini tidak sejalan dengan riset McKeen dkk (1994), Chandrarin
1. Penelitian hanya menjelaskan pengguna dalam satu industri yang sama yaitu industri
perbankan. Oleh karena itu tidak dapat digeneralisasi untuk industri yang berbeda.
Riset yang sama dapat dilakukan pada industri yang berbeda yang mempunyai
2. Variabel yang digunakan adalah pemahaman pengguna, bukan keahlian pengguna. Hal
ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pengguna pada industri perbankan akan lebih
yang lebih komprehensif sebagaimana dilakukan Saleem (1996). Riset semacam ini
akan lebih tepat mengukur tingkat partisipasi dikarenakan akan disesuaikan dengan
3. Jumlah sampel responden yang digunakan sangat terbatas, yaitu hanya sebanyak 100
struktural. Riset-riset lebih lanjut dapat dilakukan dengan menambah jumlah sampel,
agar dapat memberikan simpulan yang lebih mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
REFERENSI
Ambler, Scott W. 2002. Know The User before Implementing A System. Computing
Canada. ABI/INFORM Global.
Barki, Henri dan Jon Hartwick. 1994. Measuring User Participation, User Involvement
and User Attitude. MIS Quarterly. ABI/INFORM Global.
Chandarin, Grahita dan Nur Indriantoro. 1997. Hubungan antara partisipasi dan kepuasan
pemakai dalam pemgembangan sistem berbasis komputer: Tinjauan dua faktor
kontinjensi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis..
Doll, William dan Xiadong Dong. 2001. The Collaborative Use Of Information
Technology : End User Participation and System Success. Information Resources
Management Journals. ABI/INFORM Global.
Guimaraes, Tor, Sandy D Staples., dan James D Mckeen. 2003. Empirically Testing
Some Main-User Related Factors for System Development Quality. The Quality
Management Journal. ABI/ INFORM Global. Hal 39 – 55.
Hair, Jr., R.E. Andersen dan W.C Black. 1998. Multivariate Data Analysis. Prentice Hall
International. New Jersey. Edisi 5
Hwang, MI dan RG Thorn. 1999. The Effect of User Engagement of System Success. A
Meta Analytical Integration of Research Findings. Information Management.
Ives dan Olson. 1984. User involment and MIS succes : A review research, Management
Science.
James, Dodd dan Houston Carr. 1994. System Development Led by End Users. Journal of
System Management. ABI/INFORM Global
McKeen, James dan Tor Guimaraes. 1997 Succesfull strategies for user participation in
systems development, Journal Management Information System, Armonk.
McKeen, James; Tor Guimaraes dan James C Whetherbe. The Relationship Between
Participation and User Satisfaction of Four Contigency Factors. MIS Quarterly.
ABI/INFORM Global.
Saleem, Naveed. 1996. An Empirical test of the contigency approach to user participation
information systems development. Journal of Management Information System.
Armonk.
Supramono dan Intiyas Utami, 2003. Usulan Penelitian Bisnis, Fakultas Ekonomi
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Suryaningrum, Diah Hari. 2003. The Relationship Between User Participation and System
Success: Study of Three contigency Factors on BUMN in Indonesia. Simposium
Nasional Akuntansi. Surabaya.
Wilkinson, Joseph W, Michael W Cerullo, Vasant Raval dan Bernard Wong On Wing.
2000. Accounting Information Systems. John Wiley Inc.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 - UJI OUTLIERS – AUTOKORELASI - MULTIKOLINEARITAS
Observation Mahalanobis
number d-squared p1 p2
------------- ------------- ------------- -------------
86 35.025 0.000 0.000
84 28.916 0.000 0.000
103 28.916 0.000 0.000
34 18.179 0.001 0.000
26 14.070 0.007 0.001
65 11.996 0.017 0.010
32 11.182 0.025 0.015
75 9.657 0.047 0.113 (data hanya ditampilkan sebagian)
Model Summary b
Change Statistics
Std. Error
Mode R Adjusted of the R Square F Sig. F Durbin-
l R Square R Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 .812a .659 .648 .55865116 .659 61.716 3 96 .000 1.768
a. Predictors: (Constant), Penerimaan, Partisipasi, Pemahaman
b. Dependent Variable: Kepuasan
Coefficients a
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Mode
l B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -3.3E-02 .056 -.583 .561
Partisipasi .172 .068 .176 2.528 .013 .734 1.363
Pemahaman .155 .078 .139 1.990 .049 .731 1.369
Penerimaan .738 .072 .666 10.262 .000 .846 1.183
a. Dependent Variable: Kepuasan
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Mode Condition Partisipas
l Dimension Eigenvalue Index (Constant) i Pemahaman Penerimaan
1 1 1.773 1.000 .00 .15 .15 .13
2 1.038 1.307 .84 .03 .01 .05
3 .675 1.621 .14 .11 .15 .82
4 .515 1.856 .01 .71 .70 .00
a. Dependent Variable: Kepuasan
81.89 PEMAHAMAN
.21
xx2 .30 1
.73
1.00
PERT18 18
1 .05
1.07
1 1.37 1
.00 .00 PENERIMAAN PERT19 19
10 PERT10
PARTISIPASI 1.42 .08
.33 .00 1
1 1 PERT20 20
8 PERT081.00
.09
-81.30
1 .03
7 PERT07 xx3
.70
.00
FULL MODEL .02
XX
CMIN/DF = 1.475
CMIN/df =1.592 1
RMSEA
GFI = 0.043
=.831
CFI
GFI =.887
= 0.861
IFI
AGFI =.891
= 0.809
TLI
TLI =.865
= 0.963
RMSEA =.077
CFI = 0.970 KEPUASAN
1.00 1.18 .90
1.17 .98
.86
1 1 1 1 1 1
.07 .19 .07 .16 .24 .08
11 12 13 14 15 16
Regression Weights
Estimate S.E. C.R. P
PARTISIPASI<--PEMAHAMAN 0.733 0.168 4.358 0.000
PENERIMAAN<--PEMAHAMAN 0.301 0.082 3.682 0.000
PENERIMAAN<--PARTISIPASI 0.000 0.001 -0.009 0.993
KEPUASAN<--PEMAHAMAN 0.030 0.047 0.630 0.528
KEPUASAN<--PENERIMAAN 0.705 0.133 5.304 0.000
KEPUASAN<--PARTISIPASI 0.000 0.013 -0.011 0.991
Total Effects
PEMAHAMA PARTISIP PENERIMA KEPUASAN
PARTISIPA 0.733 0.000 0.000 0.000
PENERIMAA 0.301 -0.000 0.000 0.000
KEPUASAN 0.242 -0.000 0.705 0.000
Direct Effects
PEMAHAMA PARTISIP PENERIMA KEPUASAN
PARTISIPA 0.733 0.000 0.000 0.000
PENERIMAA 0.301 -0.000 0.000 0.000
KEPUASAN 0.030 -0.000 0.705 0.000
Indirect Effects
PEMAHAMAN PARTISIPAS PENERIMAAN KEPUASAN
PARTISIPASI 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
PENERIMAAN -0.000003 0.000000 0.000000 0.000000
KEPUASAN 0.212164 -0.000003 0.000000 0.000000