Project Time Management
Project Time Management
6.3 Activity Resource Estimating PMBOK p. 135 -138 6.4 Activity Duration Estimating PMBOK p. 139 -143 6.5 Schedule Development 6.6 Schedule Control
PMBOK p. 123
Overview
6.3 Activity Resource Estimating
1 Inputs .1. Enterprise environmental factors .2. Organizational process assets .3. Activity list .4. Activity atributes .5. Resource availability .6. Project management plan 2 Tools and Technniques .1. Expert judgment .2. Alternative analysis .3. Published estimating data .4. Project management sofware .5. Bottom-up estimating 3 Outputs .1. Activity resource requirements .2. Activity atributes (updates) .3. Resource breakdown structure .4. Resource calendars (updates) .5. Requested changes
Scope Definition
5.2 (3.2.2.3)
Create WBS
5.3 (3.2.2.4)
Activity List,Activity Atributs. Milestone List Resource Availability Organizational Policies Historical Information Project Calendar Resource Availability Requested Changes
Resource Availability
Requested Changes
Risk Register Activity Duration Estimates Schedule Development 6.5 (3.2.2.9) Performance Reports Project Management Plan (updates) Requested Changes Performance Measurements Activity List (updates) Activity Atributes (updates) Project Management Plan (updates) Schedule Baseline (updates) Schedule Model data (updates) Project Schedule Requested Changes, Recommended Corrective Actions Project Schedule, Sch.Model Data, Sch.Baseline, Resource Requirement (updates), Project Calendar (updates)
Performance Reporting 10.3 (3.2.4.9) Direct & Manage Project Execution 4.4 (3.2.3.1) Close Project 4.7 (3.2.5.1)
5 (3.2.4.2)
6. 1. ACTIVITY DEFINITION
Meliputi identifikasi dan dokumentasi pekerjaan yang telah direncanakan untuk dilaksanakan. Prosesnya meng identifikasi deliverables pada level paling bawah dalam WBS, juga disebut work package.
.1. .2. 3. 4. .5. .6.
INPUTS
Inputs : Enterprise environmental factors Organizational process assets Project scope statement WBS WBS dictionary Project Management plan
6. 1. ACTIVITY DEFINITION
3. Project scope statement (6.1.1.3) Deliverable proyek, constraint dan assumsi yang ada pada project scope statement (5.2.3.1) dapat disesuaikan sepanjang activity definitions. Constraint adalah factor yang akan membatasi pilihan dari tim proyek. Seperti penyesuaian schedule milestone terhadap tanggal penyelesaian sangat diperlukan bagi manajemen maupun kontrak. Asumsi adalah faktor yang mendekatkan kesesuaian pada project schedule planning, seperti jam kerja per minggu atau waktu pada tahun pekerjaan konstruksi dilaksanakan. 4. WBS (6.1.1.4) WBS (5.3.3.2) sebagai masukan schedule activity definition. 5. WBS Dictionary (6.1.1.5) WBS (5.3.3.3) sebagai masukan schedule activity definition. .6. Project Management Plan (6.1.1.6) Berisi Schedule management plan (chapter 6) memandu mengembangkan dan merencanakan Schedule activities dan
.1. .2. 3. 4. .5. .6.
INPUTS
Inputs : Enterprise environmental factors Organizational process assets Project scope statement WBS WBS dictionary Project Management plan
pekerjaan menjadi lebih kecil, mudah dikelola juga disebut schedule activities. Daftar kegiatan, WBS, WBS dictionary bisa dikembangkan secara berurutan atau bersamaan, dengan WBS dan WBS dictionary yang dipakai sebagai dasar pengembangan akhir daftar kegiatan. Activity definition sering dilaksanakan oleh anggota tim proyek yang bertanggung jawab terhadap paket pekerjaan.
Planning Package: Adalah komponen WBS dibawah control account, tetapi diatas paket pekerjaan. Koponen ini digunakan untuk perencanaan pekerjaan yang dikenal schedule kegiatan yang belum rinci.
10
(PMBOK Guide p. 129)
WORK PACKAGE
Menggambarkan unit pekerjaan pada tingkat dimana pekerjaan dilaksanakan. Memberi tanda dengan jelas satu paket pekerjaan dari semua yang telah ditempatkan menjadi kelompok yang berfungsi tunggal. Digambarkan dengan jelas tanggal mulai dan selesainya yang mewakili penyelesaian secara fisik. Menetapkan suatu anggaran dalam bentuk dolar/rupiah , jam kerja atau lain unit yang yang terukur. Pemberian batas pekerjaan yang harus dilaksanakan dengan waktu yang relatif pendek untuk mempersingkat proses pekerjaan.
11
Contoh : WBS
12
WBS - LEVEL
Dipengaruhi oleh :
Tingkat rincian Tingkat Risiko Tingkat Kendali Ketepatan meng estimate Nilai paket pekerjaan Paket pekerjaan dengan man hour
13
14
Calendars
Menguraikan kapan ketersediaan waktu untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan Menggambarkan satuan waktu, lamanya pekerjaan dalam mingguan, dan periode tidak bekerja : Day(S) dalam seminggu Hours dalam sehari Holidays atau periode tidak bekerja Semua aktivitas harus ditetapkan dengan kalender dari jenis proyek memerlukan beberapa kalendar untuk menunjukkan perbedaan pola pekerjaan ( unit waktu harus sama)
15
6. 1. ACTIVITY DEFINITION
.1. Activity List
Adalah daftar aktivitas menyeluruh termasuk semua schedule aktivitas yang direncanakan dan dilaksanakan pada proyek. Daftar aktivitas tidak termasuk schedule aktivitas yang tidak diperlukan pada bagian dari scope proyek.
OUTPUTS
Outputs .1. Activity list .2. Activity atributes .3. Milestone list .4. Requested changes
Daftar aktivitas meliputi kegiatan dari hasil identifikasi dan scope yang diuraikan pada setiap schedule aktivitas yang kurang detail untuk memastikan bahwa anggota tim memahami pekerjaan yang harus dilakukan. Schedule aktivitas adalah komponen terpisah dari schedule proyek tetapi bukan komponen WBS
16
(PMBOK Guide p. 129)
6. 1. ACTIVITY DEFINITION
.2. Activity Atributes
Adalah mengindikasikan beberapa attribute yang terkait dengan setiap schedule aktivitas.
OUTPUTS
Outputs .1. Activity list .2. Activity atributes .3. Milestone list .4. Requested changes
Termasuk meng-identifikasi aktivitas, kode aktivitas, deskripsi aktivitas, aktivitas yang mendahului, aktivitas yang mengikutinya, hubungan secara logik, jeda waktu didepan dan dibelakang, persyaratan sumberdaya, penetapan tanggal, batasan, asumsi asumsi, penanggung jawab, lokasi proyek, jenis schedule aktivitas dan lain lain. Digunakan untuk pengembangan schedule proyek dan memilih, memerintah, menyingkat perencanaan schedule aktivitas diberbagai cara untuk tujuan kecepatan dan ketepatan laporan sesuai modelnya.
17
6. 1. ACTIVITY DEFINITION
.3. Milestone List
Daftar schedule milestone yang mengidentifikasikan semua milestone dan apakah milestone wajib (diperlukan oleh kontrak) atau pilihan ( berdasarkan informasi proyek lama). Daftar milestone adalah komponen project management plan (4.3) dan milestone digunakan pada schedule model.
OUTPUTS
Outputs .1. Activity list .2. Activity atributes .3. Milestone list .4. Requested changes
Milestone adalah Peristiwa yang diperlukan untuk bagian dari urutan aktivitas, untuk memastikan bahwa kebutuhan dalam memenuhi milstone(s) terpenuhi dengan tidak memiliki durasi (nol)
18
(PMBOK Guide p. 130)
6. 1. ACTIVITY DEFINITION
OUTPUTS
Outputs .1. Activity list .2. Activity atributes .3. Milestone list .4. Requested changes
19
(PMBOK Guide p. 130)
6. 2. ACTIVITY SEQUENCING
Melibatkan identifikasi dan dokumentasi hubungan antaraktivitas secara logic. Aktivitas harus dihubungkan dengan teliti untuk mendukung pengembangan berikutnya/yang akan datang dari suatu jadwal yang realistis. Peruntutan dapat dilakukan dengan bantuan dari suatu komputer.
INPUTS
Inputs : .1. Project scope statement .2. Activity list .3. Activity atributes .4. Milestone list .5. Approved change request
.2. Activity list 6.1.3.1 p. 129 .3. Activity atributes 6.1.3.2 p. 130 .4. Milestone list 6.1.3.2 p. 130 .5. Approved change requests 4.4.1.4 p. 130
(PMBOK Guide p. 131)
20
Metode yang menggunakan kotak atau rectangel sebagai Node dan sebagai aktivitas kemudian dihubungkannya dengan anak panah yang menunjukkan ketergantungan.
21
(PMBOK Guide p. 132)
Meskipun kurang lazim dibanding dengan PDM akan tetapi teorinya masih digunakan dalam mengajarkan schedule network di beberapa aplikasi areas. ADM hanya menggunakan jenis ketergantungan finish to start dan dapat dipakai untuk Dummy atau yang disebut aktivitas dummy, yang biasanya digambarkan dengan garis strip. Pada kegiatan dummy tidak menggambarkan schedule aktivitas, maka tidak ada isinya dan nilainya durasi Zero.
22
(PMBOK Guide p. 133)
23
(PMBOK Guide p. 133)
Mandatory dependencies
Ketergantungan Wajib yang tidak bisa dipisahkan dari yang telah dilakukan. Ketergantungan wajib adalah juga dinamakan Hard Logic. wujud pekerjaan
Discretionary dependencies
Ketergantungan tidak wajib, biasanya ditentukan oleh tim proyek. Mempunyai kepedulian ( dan secara penuh di-dokumentasikan), Pada umumnya digambarkan berdasar pada pengetahuan : Best practise, dan yang tidak umum, dan biasanya dinamakan Prefered logic, Preferential logic, atau shoft logic.
External dependencies
Ketergantungan eksternal yang melibatkan suatu hubungan antar aktivitas proyek dan yang bukan aktivitas proyek.
24
(PMBOK Guide p. 133)
25
(PMBOK Guide p. 134)
Activity A Activity A
Activity B Activity A
Start To Start With Lag
SS + 5
Start To Start
Activity B Activity A
Finish To Finish
Activity B Activity A
Finish To Finish
FF + 3
Activity B Activity A
Start To Finish
With Lag
Activity B
Start To Finish
Activity A
SF - 2
Activity B
Finish To Start With Lag
FS + 7
Activity B Activity B
26
Activity A
6. 2. ACTIVITY SEQUENCING
1. Project schedule network diagrams
Precedence diagramming method (PDM)
ES ES EF EF Activity ame ES Activity ame Duration LS LF LS ES Duration Activity ame LF EF ES EF LS Duration LF EF
OUTPUTS
Outputs 1. Project schedule network diagrams 2. Activity list (updates) 3. Activity atributes (updates) 4. Requested changes
Management software
27
(PMBOK Guide p. 135)
6. 2. ACTIVITY SEQUENCING
2. Activity list (updates)
Jika permintaan perubahan disetujui (4.4.1.4) dari proses activity sequencing, maka Activity List (6.1.3.1) di update termasuk persetujuan perubahannya.
OUTPUTS
Outputs 1. Project schedule network diagrams 2. Activity list (updates) 3. Activity atributes (updates) 4. Requested changes
4. Requested changes
Persiapan menghubungkan secara logic proyek, lead dan lag yang mungkin mengungkapkan kejadian, bisa timbul permintaan perubahan (4.4.3.2) terhadap daftar kegiatan atau activity attributes
28
(PMBOK Guide p. 135)
Suatu proses yang berguna untuk mengetahui ketersediaan infrastructure sumberdaya. Termasuk (4.1.1.3)
30
(PMBOK Guide p. 137)
32
OUTPUTS
Outputs .1. Activity resource requirements .2. Activity atributes (updates) .3. Resource breakdown structure .4. Resource calendars (updates) .5. Requested changes
Persyaratan ini kemudian bisa dikumpulkan untuk menetapkan estimasi sumberdaya pada paket pekerjaan. Jumlah rincian dan tingkat ketegasan dari persyaratan sumberdaya bisa berubah sesuai dengan pengetrapannya. Dokumen persyaratan sumberdaya setiap schedule activity termasuk dasar estimasi setiap sumberdaya sepanjang asumsi dapat dipakai dalam menetapkan jenis sumberdaya yang diterapkan, kemampuannya, dan jumlah yang dipakai. Proses schedule development (6.5) menetapkan kapan sumberdaya diperlukan.
33
(PMBOK Guide p. 138)
OUTPUTS
activity attribute.
Jika permintaan perubahan disetujui (4.6.3.1) hasil dari proses Activity Resources Estimating, maka activity list (6.2.3.2) dan activity atrribute (6.2.3.3) diupdate termasuk perubahan yang telah disetujui.
Outputs .1. Activity resource requirements .2. Activity atributes (updates) .3. Resource breakdown structure .4. Resource calendars (updates) .5. Requested changes
34
(PMBOK Guide p. 138)
OUTPUTS
Outputs .1. Activity resource .4. Resource calendars (updates) requirements Kalendar/penanggalan sumberdaya gabungan untuk dokumen .2. Activity atributes (updates) proyek secara harian dan hari tidak bekerja ditetapkan .3. Resource breakdown tanggalnya, baik material atau personel yang aktif maupun structure yang idle. .4. Resource calendars (updates) Project resource calendar biasanya mengidentifikasikan .5. Requested changes
sumberdaya khusus yang digunakan pada hari libur dan periode ketersediaanya. Juga mengidentifikasi jumlah/kuantitas dari masing masing ketersediannya sumberdaya selama periode ketersediaan.
INPUTS
Inputs : .1. Enterprise environmental factors .2. Organizational process assets .3. Project scope statement .4. Activity list .5. Activity atributes .6. Activity resource requirements .7. Resource calendars .8. Project management plan . Risk register . Activity cost estimates
Estimasi jangka waktu/durasi bisa di diasumsikan semakin lebih akurat dan kualitasnya lebih baik. Proses mengestimasi jumlah durasi schedule aktivitas membutuhkan estimasi productivity , jumlah sumberdaya yang digunakan untuk menyelesaikannya, dan jumlah waktu pelaksanaan yang ditetapkan. Dan semua asumsi untuk menunjang estimasi jangka waktu/durasi di dokumentasikan pada setiap estimasi durasi aktivitas. Mengestimasi jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan schedule aktivitas dapat menggunakan pertimbangan waktu yang lalu sebagai persyaratan pada jenis pekerjaan khusus.
(PMBOK Guide p. 139)
36
INPUTS
Inputs : .1. Enterprise environmental factors .2. Organizational process assets .3. Project scope statement .4. Activity list .5. Activity atributes .6. Activity resource requirements .7. Resource calendars .8. Project management plan . Risk register . Activity cost estimates
(6.4.1.2 p. 140)
37
(PMBOK Guide p. 140)
INPUTS
Constraints dan assumption dari project scope statement (5.2.3.1) dapat disesuaikan ketika meng estimate schedule activity duration.
Contoh Asumsi : Sesuatu asumsi yang akan memperpanjang periode pelaporan proyek bisa mengakibatkan schedule activity duration maksimum.
Inputs : .1. Enterprise environmental factors .2. Organizational process assets .3. Project scope statement .4. Activity list .5. Activity atributes .6. Activity resource requirements .7. Resource calendars .8. Project management plan . Risk register . Activity cost estimates
Contoh Constraint : Submittal dokumen, reviews, non deliverable schedule activities, durasi yang dibatasi kontrak, dan kebijakan perusahaan
(6.4.1.4 p. 140)
(6.4.1.5 p. 140)
INPUTS
Activity resource requirement yang diestimasi (6.3.3.1) akan berdampak pada durasi dari schedule
aktivitas, sepanjang penempatan sumberdaya pada schedule aktivitas, dan ketersediaan sumberdaya mempengaruhi jangka waktu/durasi aktivitas.
Inputs : .1. Enterprise environmental factors .2. Organizational process assets .3. Project scope statement .4. Activity list .5. Activity atributes .6. Activity resource requirements .7. Resource calendars .8. Project management plan . Risk register . Activity cost estimates
(6.4.1.7 p. 141)
Gabungan dari resource calendar (6.3) dikembangkan sebagai bagian dari proses activity resource estimating, termasuk ketersediaan, kemampuan dan keahlian sumberdaya manusia (9.2). Jenis, kuantitas, ketersediaan dan kemampuan ketika diaplikasikan pada sumberdaya peralatan dan material (12.4) yang akan mempengaruhi jangka waktu juga disesuaikan.
39
(PMBOK Guide p. 140)
INPUTS
Inputs : .1. Enterprise environmental factors .2. Organizational process assets .3. Project scope statement .4. Activity list .5. Activity atributes .6. Activity resource requirements .7. Resource calendars .8. Project management plan . Risk register . Activity cost estimates
40
(PMBOK Guide p. 141)
Secara individu dari anggota tim proyek bisa memberikan informasi estimasi jangka waktu/durasi atau memberikan rekomendasi pengalaman proyek terdahulu. Jika keahlian ini tidak didapat maka estimasi jangka waktu akan tidak ada kepastian dan berisko.
productivity rate.
Contoh : productivity rate bisa diestimasikan pada project design dengan jumlah lembar gambar yang diselesaikan dikalikan berapa jam Drafter per lembar gambar. Atau hasil pemasangan kabel dalam meter dikalikan jam kerja orang per meter.
42
(PMBOK Guide p. 142)
Most likely. Durasi dari schedule activity diberikan sumberdaya hampir sesuai dengan penempatan, productivitynya, harapan ketersediaan untuk schedule activity cukup realistik, ketergantungan pada para pihak dan biasanya sudah ada di database perusahaannya. Optimistic. Activity duration berdasarkan best-case scenario apa yang telah dijelaskan pada most likely estimate. Pissimistic. Activity duration berdasarkan pada worst-case scenario dari apa yang telah dijelaskan pada most likely estimate.
43
(PMBOK Guide p. 142)
Higher
Probability of Occurrence
Pessimistic Longer
Jack R. Meredith, Samuel J. Mantel,JR, 44 Project Management, p. 344
Time Estimated
Successor
a
A0 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 Start Kegiatan A Kegiatan B Kegiatan C Kegiatan D Kegiatan E Kegiatan F Kegiatan G Kegiatan H Kegiatan I Finish 0 7 4 9 1 7 5 2 6 3 0
m
0 7 5 11 2 10 6 3 9 5 0
b
0 13 6 13 3 13 13 4 12 7 0
Kegiatan A Kegiatan B, C Kegiatan D,E,F Kegiatan H Kegiatan G Kegiatan G,H Kegiatan H Kegiatan I Kegiatan I Finish
a + 4m + b TE = 6 2 = ((b a)/6)2
Duration =
bisa dipastikan
b = most pessimistic time
= 2
Z = D TE / 2CP
- 0.68 = D 36 / 3.2
D (Desire Project completion time ) = - 0.68 X 1.8 + 36 = 34.7 hari = 35 hari. Completion Time for the probability 50 % (appendix E table) Z = 0 D (Desire Project completion time ) = 36 hari Completion Time for the probability 75% (appendix E table) Z = 0.70 D (Desire Project completion time ) = 0.70 X 1.8 + 36 = 37 hari
46
Tim proyek bisa memilih untuk menyatukan waktu tambahan yang dikenal sebagai cadangan ketidaktentuan, cadangan waktu atau penunjang kedalam semua schedule proyek sebagai risiko schedule. Bisa berbentuk prosentase dari estimated activity duration, jumlah waktu yang sudah pasti, atau yang dikembangkan dengan quantitative schedule
OUTPUTS
Outputs .1. Activity duration estimates .2. Activity atributes (updates)
activity akan memakan waktu menimum 8 hari dan tidak lebih dari 12 hari (diasumsikan bekerja 5 hari dalam seminggu) di Indonesia umumnya menggunakan hari kalender ( bekerja 7 hari dalam seminggu). Contoh : 15 % probability dari melebihi 3 minggu mengindikaskan suatu probability tinggi yaitu 85%, maka schedule activity akan memakan waktu 3 minggu atau kurang.
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
Proses berulang didalam menentukan tanggal start dan finish dari suatu aktivitas/kegiatan proyek. Jika tanggal start dan finish tidaklah realistis, maka proyek tidak mungkin akan selesai sesuai jadwal yang diharapkan. Didalam Schedule development, duration estimates dan resource estimates selalu direview dan direvisi untuk menciptakan approved project schedule yang berguna untuk mengendalikan progress.
INPUTS
Inputs : .1. Organizational process assets 2. Project scope statement .3. Activity list .4. Activity atributes .5. Project schedule network diagrams .6. Activity resource requirements 7. Resource calendars .8. Activity duration estimates .9. Project management plan . Risk register
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
2. Project scope statement
Project Scope Statement (5.2.3.1) terdiri dari asumsi dan constraint yang bisa berdampak pada pengembangan project schedule. Assumptions : adalah faktor yang terkait dengan schedule, di dokumentasikan, dipakai untuk tujuan pengembangan schedule, disesuaikan menjadi lebih benar, nyata atau pasti. Constraint : adalah faktor yang akan membatasi pilihan dari project management team pada waktu melakukan schedule
INPUTS
Inputs : .1. Organizational process assets 2. Project scope statement .3. Activity list .4. Activity atributes .5. Project schedule network diagrams .6. Activity resource requirements 7. Resource calendars .8. Activity duration estimates .9. Project management plan . Risk register
network analysis.
Ada 2 kategori time constraint untuk disesuaikan pada waktu pengembangan schedule : 1). Start No Ealier than dan Finish No Later Than Date constraint termasuk harus sesuai dengan tanggal ditetapkan pada kontrak, suatu market window pada technology project, batasan suaca pada kegiatan diluar, pemenuhan pemerintah yang diamanatkan dengan penyelesaian sengketa dengan penengahan kembali, pengiriman material dari para pihak tidak sesuai project schedule. 2). Project Sponsor, Project customer, atau stakeholder lain sering mendikte atas peristiwa kunci atau major milestone yang berdampak pada penyelesaian sesuai tanggal yang ditetapkan.
(PMBOK Guide p. 143)
50
(a)
ET1
ET2
ET3
ET4
ET5
ET6
ET7
ET8
Expected Completion
(b)
ET1
ET2 ET3
ET4
ET5
ET6
ET7
ET8
Expected Completion
(c)
ET1 ET2 ET3 ET4 ET5 ET6 ET7 ET8
Expected Completion Contingency Positive Slack
51
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
.3. Activity list
Seperti sudah dijelaskan didalam (6.1.3.1 p. 129)
INPUTS
Inputs : .1. Organizational process assets 2. Project scope statement .3. Activity list .4. Activity atributes .5. Project schedule network diagrams .6. Activity resource requirements 7. Resource calendars .8. Activity duration estimates .9. Project management plan . Risk register
52
(PMBOK Guide p. 144)
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
7. Resource calendars
Seperti sudah dijelaskan didalam (6.3.3.4 p. 138)
INPUTS
Inputs : .1. Organizational process assets 2. Project scope statement .3. Activity list .4. Activity atributes .5. Project schedule network diagrams .6. Activity resource requirements 7. Resource calendars .8. Activity duration estimates .9. Project management plan . Risk register
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
.1. Schedule network analysis
Adalah suatu cara /teknik yang menghasilkan project schedule. Dengan membuat schedule model dan berbagai teknik analysis, seperti CPM, CCM, What if-analysis, Resource leveling untuk menghitung early dan late start dan finish dates. Kemudian start dan finish date dischedulekan untuk porsi schedule activity yang belum selesai . Beberapa network paths mungkin memiliki penyimpangan alur atau pemusatan alur yang bisa diidentifikasi dan dipakai dalam schedule compression analysis atau analysis lain.
CONTOH CPM
Calculation Early dates, Late dates and Total Float Identify Critical Path.
SS + 5
Activity D Duration= 8
Activity E Duration=2
Activity G Duration=5
FF + 2
55
CONTOH CPM
Calculation Early dates Foreward Pass
11 SS + 5 18 19 20
Activity D Duration= 8
Activity E Duration=2 23 27
6 1 Activity A Duration= 5 6 5
15 Activity B
Activity G Duration=5
Duration=10
21
25
Activity F 20 Duration=5 FF + 2
Activity C Duration=15
ES EF
= EF pred terbesar + 1 = ES + OD 1
56
CONTOH CPM
Calculation Early dates, Late dates Backward Pass
11 SS + 5 18 19 20
Activity D Duration= 8 13 20
6 1 Activity A Duration= 5 1 5 5
15 Activity B
Duration=10 8 6 20 20
21
25
23
27
Activity F Duration=5 21 25 FF + 2
Activity C Duration=15 6 20
LF LS
= ES suc 1 = LF OD + 1
57
CONTOH CPM
Calculation Early dates, Late dates, Total Float Foreward Pass Backward Pass
11 SS + 5 18 19 20 Activity D Duration= 8 13 2 15 Activity B Duration=5 Duration=10 8 2 6 20 5 20 21 25 23 0 27 0 20 2 Activity E Duration=2 21 2 22 2 23 27 Activity G
6 1 Activity A Duration= 5 1 0 5 0 5
Activity F Duration=5 21 0 25 0
TF
Activity C Duration=15 6 0 20 0
FF + 2
Critical Path
TF
= ES suc EF pred 1 = Zero = Critical = LS ES; LF EF FF = Free Float = LF OD ES ; FF is defined as the amount of time an activity can be delayed without delaying the early start of any immediately following activities 58 Float = Float or slack is a measure of scheduling flexibility.
= Total Float
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
.3. Schedule compression
Compression (With Crashing)
All Activity Crash Minimum Cost Total Crash
Crashing :
Increase cost Doing anything to reduce the schedule completion of the project . The rule in implementing Crashing are : a. Crash on Critical Path b. Crash Critical Activities whose have cheapest cost
Normal Operation
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
Compression (With Fast Tracking) Star t Design Detail Check
Design
Detail
2. Fast Tracking
Activities that schedule sequence are scheduled to be done with some overlap. Hints : a. Leads, b. Logic relationship.
60
Formulas
ES EF LF LS TF = Early Start = Early Finish = Late Finish = Late Start = Total Float
= EF pred terbesar + 1 = ES + OD 1 = ES suc 1 = LF OD + 1 = ES suc EF pred 1 = Zero = Critical = LS ES; LF EF FF = Free Float = LF OD ES ; FF is defined as the amount of time an activity can be delayed without delayingthe early start of any immediately following activities. Float= Float or slack is a measure of scheduling flexibility. OD = Original Duration Pred = Predecessor (yang mendahului) Suc = Successor (yang mengikuti) Bwpas = LF(1) akhir LF(2) = EF akhir = LS suc terbesar 1
61
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
.4. What if-scenario analysis
Analysis dengan pertanyaan. What if the situation represented by scenario X happens?
Suatu network analysis dilakukan menggunakan schedule model untuk menghitung scenario yang berbeda. Seperti keterlembatan pengiriman komponen, perpanjangan waktu pelaksanaan, atau memperkenalkan faktor luar, seperti serangan atau perubahan dalam proses perijinan.
Hasil dari What-if scenario analysis bisa dipakai untuk menilai kelayakan project schedule pada kondisi kurang baik, dan dalam menyiapkan contingency dan response plan untuk mengalahkan atau meringankan dampak dari situasi yang tidak bisa diprediksi. Caranya adalah dengan Monte Carlo Analysis (11.4.2.2),
62
(PMBOK Guide p. 146)
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
2 a
8
b 3
a 6 Workers 4 2 b b c c c
a activity b c
8 6 a 4 2 b
c
Jack R. Meredith, Samuel J. Mantel,JR, Project Management, p. 401
Days
Days
63
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
.6. Critical chain method
Teknik lain dari schedule network analysis bahwa dengan memodifikasi project schedule ke account sumberdaya yang memiliki keterbatasan. Pendekatan dengan probabilistik.
Setelah CPM diidentifikasi, ketersediaan sumberdaya dimasukkan dan hasil schedule dengan keterbatasan sumberdaya ditetapkan. Dan hasilnya sering merubah Critical path.
64
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
.8. Applying calendars
Project Calendars (4.1.1.4) dan Resource Calendars
(6.3.3.4) mengidentifikasi periode ketika pekerjaan diijinkan.
Project calendars berdampak pada semua aktivitas. Resource calendars berdampak pada suatu
sumberdaya khusus atau kategori dari sumberdaya.
Resource calendars mencerminkan bagaimana beberapa sumberdaya yang bekerja hanya pada jam kerja, sementara pekerjaan lainnya three full shifts,
atau anggota tim proyek mungkin tidak ada, seperti sedang cuti, atau mengikuti trainning program, atau perjanjian kontrak dengan labor terbatas pekerja yang sudah pasti terhadap kepastian hari hari pada seminggu.
65
(PMBOK Guide p. 148)
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
9. Adjusting leads and lags
Selama penggunaan lead dan lag tidak tepat bisa membuat distorsi terhadap project schedule. Lead dan Lag dirubah sepanjang schedule network analysis untuk mengembangkan suatu schedule proyek yang sehat.
Schedule model tool dan data pendukung schedule model digunakan bersama sama dengan manual methods atau project management software untuk melakukan schedule network analysis yang menghasilkan schedule proyek.
66
(PMBOK Guide p. 148)
Activity Float
5 10 12 X L=7
(Basic Knowledge) 21 9 25
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Independence Float
Free Float
SPLi SPL5
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
.1. Project schedule
Project schedule meliputi minimum merencanakan start date dan finish date pada setiap schedule activity. Jika resource planning ditempatkan pada paling awal, maka project schedule akan tinggal mengkonfirmasikan penempatan sumberdaya, dan penetapan schedule start dan finish date.
Target project schedule juga dikembangkan dengan menggambarkan target start date dan target finish date pada setiap schedule activity. Biasanya berbentuk summary schedule atau master schedule atau milestone schedule atau dibuat secara rinci. Dan bentuknya seperti berikut:
OUTPUTS
Outputs .1. Project schedule .2. Schedule model data .3. Schedule baseline .4. Resource requirement (updates) .5. Activity attributes (updates) .6. Project calendars (updates) .7. Requested changes .8. Project management plan (updates) . Schedule management plan (updates)
68
(PMBOK Guide p. 149)
69
0 0
A 8
8 8
B 5
13 13
E 4 10
23 23
32 32
I 8 4
36 36
F C 11
Red color : Identified CPM (Critical Path Method)
23 23
H 9
70
Bar Chart = Gantt Charts Show tasks relative to time (activity start and end dates), expected duration, usually not show dependencies. Relatively easy to read start/finish date and view progress Most proper for the Management
71
MAR
APR
MAY
JU
JUL
AUG
72
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
.2. Schedule model data
Data penunjang untuk project schedule meliputi minimum schedule milestone, schedule activity, activity attributes dan dokumentasi dari semua aassumptions and constraint yang teridentifikasi. Jumlah tambahan data tergantung dari pengetrapannya. Informasi yang sering diberikan sebagai penunjang secara rinci meliputi tetapi tidak terbatas pada :
OUTPUTS
Outputs .1. Project schedule .2. Schedule model data .3. Schedule baseline .4. Resource requirement (updates) .5. Activity attributes (updates) .6. Project calendars (updates) .7. Requested changes .8. Project management plan (updates) . Schedule management plan (updates)
Persyaratan sumberdaya dengan jangka waktu, sering terlihat pada format yang disebut Histogram.
Alternatif schedule, seperti best-case atau worst-case, bukan perataan sumberdaya, sumberdaya yang diratakan, tanpa atau dengan imposed dates. Schedule contingency reserves.
Contohnya : Proyek perencanaan elektronik , schedule model data mungkin termasuk seperti item Human resource histograms, cash flow projections, dan order and delivery schedule.
73
(PMBOK Guide p. 151)
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
.3. Schedule Baseline
Schedule Baseline adalah versi khusus dari project schedule yang dikembangkan dari schedule network analysis of schedule model.
Hal ini dapat diterima dan disetujui oleh tim manajemen proyek sebagai schedule baseline dengan baseline start dates dan baseline finish dates.
OUTPUTS
Outputs .1. Project schedule .2. Schedule model data .3. Schedule baseline .4. Resource requirement (updates) .5. Activity attributes (updates) .6. Project calendars (updates) .7. Requested changes .8. Project management plan (updates) . Schedule management plan (updates)
Resource leveling/ perataan sumberdaya bisa berdampak yang berarti terhadap preliminary estimate dari jenis dan kuantitas sumberdaya yang diperlukan. Jika resource- leveling analysis merubah persyaratan sumberdaya proyek maka
6. 5. SCHEDULE DEVELOPMENT
.6. Project calendars (updates)
Adalah calendar hari kerja atau shift yang menentukan tanggalnya dimana schedule activities dikerjakan. Juga menentukan hari tidak bekerja yang mana pada tanggal tersebut idle, seperti hari hari libur, akhir pekan atau
OUTPUTS
Outputs .1. Project schedule .2. Schedule model data .3. Schedule baseline .4. Resource requirement (updates) .5. Activity atributes (updates) .6. Project calendars (updates) .7. Requested changes .8. Project management plan (updates) . Schedule management plan (updates)
Proses schedule development bisa menciptakan permintaan perubahan (4.4.3.2) yang diproses untuk meriview dan disposition melalui proses Integrated Change Control (4.6)
75
6. 6. SCHEDULE CONTROL
Perhatian dengan :
INPUTS
Inputs : .1. Schedule management plan .2. Schedule baseline Progress schedule. .3. Performance reports Faktor yang mempengaruhi timbulnya perubahanschedule. .4. Approved changes request
Adanya perubahan pada schedule proyek Mengelola perubahan yang terjadi saat ini.
6. 6. SCHEDULE CONTROL
.1. Progress reporting
Progress reporting dan status schedule saat ini meliputi informasi seperti actual start dan finish dates, dan sisa durasi terhadap schedule aktivitas
yang belum selesai. Pengukuran progres menggunakan Earned Value. Tamplate bisa dengan paper base atau electronic
Schedule change control system adalah dioperasikan sebagai bagian dari proses Integrated Change Control (4.6)
77
(PMBOK Guide p. 153)
6. 6. SCHEDULE CONTROL
.3. Performance measurement
Performance measurement techniques, menghasilkan Schedule Varian (SV) (7.3.2.2) dan Schedule Performance Index (SPI) (7.3.2.2) yang mana
digunakan untuk menilai kepentingan perbedaan schedule proyek yang terjadi. Bagian yang terpenting dari pengendalian schedule adalah untuk memutuskan jika perbedaan schedule memerlukan tindakan perbaikan.
schedule.
78
(PMBOK Guide p. 154)
6. 6. SCHEDULE CONTROL
.5. Variance analysis
Dengan schedule variance analysis selama proses monitoring adalah fungsi kunci dari pengendalian schedule. Membandingkan target schedule dates dengan aktual/perkiraan start dan finish dates memberikan informasi penting untuk mendeteksi adanya deviasi, dan untuk melakukan tindakan koreksi bila terjadi keterlambatan.
Variance Analysis
Variance report
Delay ? Yes
No
Forecasting
Corective Action
80
Corrective Action
Any delay
Propose Alternatives Determine Corrective Action To be Taken Issued Notice of Corrective Action to the Parties Involved
Replanning
81
6. 6. SCHEDULE CONTROL
.1. Schedule model data (updates)
Stakeholder terkait memberikan catatan yang berarti didalam mengupdate informasi pada project schedule model .
OUTPUTS
Outputs .1. Schedule model data (updates) .2. Schedule baseline (updates) .3. Performance measurements .4. Request changes .5. Recommended corrective actions .6. Organizational process assets (updates) .7. Activity list (updates) .8. Activity atributes (updates) .9. Project management plan (updates)
6. 6. SCHEDULE CONTROL
.5. Recommended corrective actions
OUTPUTS
Outputs .1. Schedule model data (updates) .2. Schedule baseline (updates) .3. Performance measurements .4. Request changes .5. Recommended corrective actions .6. Organizational process assets (updates) .7. Activity list (updates) .8. Activity atributes (updates) .9. Project management plan (updates)
Dokumentasi pembelajaran dari penyebab adanya Varian, alasan dipilihnya tindak lanjut koreksi, dan jenis lain pembelajaran dari pengendalian schedule didokumentasikan didalam organizational process assets (4.1.1.4) sehingga menjadikan bagian dari historical database untuk proyek dan penyelenggaraan organisasi.
6. 6. SCHEDULE CONTROL
.8. Activity atributes (updates)
Seperti yang sudah dijelaskan pada (6.1.3.2)
OUTPUTS
Outputs .1. Schedule model data (updates) .2. Schedule baseline (updates) .3. Performance measurements .4. Request changes .5. Recommended corrective actions .6. Organizational process assets (updates) .7. Activity list (updates) .8. Activity atributes (updates) .9. Project management plan (updates)
84
(PMBOK Guide p. 156)
Forecasting
Schedule Assessment
Impact Completion Date Review Critical & Next Critical Activities Prepare Report Variance Analysis
Update Progress
Schedul e
Variance report 86
Progress Monitoring
Progress Progress Progress Progress
Agregate Progress
No
Approved
Yes
Schedule Assessment
87
88
Cost
50 40 30 20 10 0
1 3 2 6 3 12 4 25 5 35 6 52 7 75 8 85
95 9
98 10
99 11
100 12 13
Data Date
Month
89
Thank you
90