0% found this document useful (0 votes)
88 views10 pages

Zinc Pyrithione To Decrease Hair Disorder: Kesehatan, Universitas Muhmmadiyah Yogyakarta

The study aimed to determine the efficacy of using anti-dandruff shampoo containing zinc pyrithione in women who wear veils and have hair disturbances. 20 women were divided into 2 groups, with one using shampoo containing zinc pyrithione and the other using shampoo containing ketoconazole, applied for 4 weeks. Data on itchiness, dandruff amount, and hair fall was collected before and after using visual scales and counting methods. The results showed that both shampoos were effective in reducing itchiness and objective/subjective dandruff amounts. The positive control shampoo was better at reducing objective dandruff (p=0.015)
Copyright
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
88 views10 pages

Zinc Pyrithione To Decrease Hair Disorder: Kesehatan, Universitas Muhmmadiyah Yogyakarta

The study aimed to determine the efficacy of using anti-dandruff shampoo containing zinc pyrithione in women who wear veils and have hair disturbances. 20 women were divided into 2 groups, with one using shampoo containing zinc pyrithione and the other using shampoo containing ketoconazole, applied for 4 weeks. Data on itchiness, dandruff amount, and hair fall was collected before and after using visual scales and counting methods. The results showed that both shampoos were effective in reducing itchiness and objective/subjective dandruff amounts. The positive control shampoo was better at reducing objective dandruff (p=0.015)
Copyright
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

THE EFFICACY OF USING ANTI DANDRUFF SHAMPOO CONTAINING ZINC PYRITHIONE TO DECREASE HAIR DISORDER IN WOMAN WITH VEIL

EFEKTIFITAS PEMAKAIAN SAMPO ANTI KETOMBE DENGAN KANDUNGAN ZINC PYRITHIONE DALAM MENURUNKAN GANGGUAN RAMBUT PADA WANITA PEMAKAI JILBAB Nisa Ulfah *, Siti Aminah ** * Mahasiswa Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhmmadiyah Yogyakarta ** Dosen Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Abstract Using veil in daily activity makes our hair in closed off condition and become moist which can cause hair disturbances happening such as dandruff and hair fall. Generally, they use anti dandruff shampoo containing zinc pyrithione to overcome it. This thing motivate to be done a research about that shampoos efficacy toward a woman with veil. The objective of this research was to know the efficacy of using anti dandruff shampoo containing zinc pyrithione in woman with veil that has hair disturbance. The research design is field experimental study with randomized control trial methods. Research subject consist of 20 woman with veil which is divided into two groups, one positive group and one experimental group. There are ten person for each groups. Anti dandruff shampoo containing zinc pyrithione is given to experimental group and for the positive control group is given shampoo containing ketoconazole until 4 weeks with washout period (generalize the subjects scalp condition) for 2 weeks previously. Taking a data is done by using Visual Analog Scale for subjective evaluation, whole scalp lesion score and account the number of root hair for objective evaluation. The result is analized by using paired t-Test, wilcoxon test, and independent t-Test. The result shown that using both of shampoos are effective in decreasing of itchiness, number of objective and subjective squama. Control possitive shampoo is more better for decrease objective squama amount (p=0,015). Experimental shampoo can decrease the number of subjective hair fall (p=0,018). But, the comparison of their efficacy for decreasing of itchiness, objective hair fall, and objective squama amount arent significant. Key words : Shampoo, Zinc pyrithione, dandruff, hair fall, woman with veil

Korespondensi : Nisa Ulfah

Hp : 081903703955

Intisari Mengenakan jilbab dalam aktivitas sehari-hari membuat rambut sering dalam keadaan tertutup dan menjadi lembab yang dapat menimbulkan terjadinya gangguan rambut seperti ketombe dan kerontokan rambut. Pada umumnya, untuk mengatasi gangguan rambut ini mereka menggunakan sampo anti ketombe dengan kandungan zinc pyrithione. Hal ini mendorong dilakukannya penelitian mengenai efektifitas pemakaian sampo tersebut pada wanita berjilbab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemakaian sampo anti ketombe dengan kandungan zinc pyrthione pada pemakai jilbab terhadap gangguan rambut. Desain penelitian adalah studi eksperimental lapangan dengan metode randomized control trial. Subjek penelitian terdiri dari 20 wanita berjilbab yang dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol posiitf masing-masing 10 orang. Kelompok eksperimen diberi sampo dengan kandungan zinc pyrithione sedangkan kelompok kontrol diberi sampo dengan kandungan ketokonazol selama 4 minggu dengan terlebih dahulu di washout (penyamaan kondisi kulit kepala subjek) selama 2 minggu. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan visual analog scale untuk penilaian subyektif sedangkan whole scalp lesion score dan hitung jumlah rambut yang jatuh beserta akarnya untuk penilaian obyektif. Kemudian dianalisa dengan menggunakan paired t-test, uji wilcoxon, serta independent t-test. Hail penelitian menunjukkan pemakaian kedua sampo efektif terhadap penurunan rasa gatal, jumlah ketombe obyektif dan subyektif. Sampo kontrol positif lebih unggul dalam mengurangi skuama obyektif (p=0,015), dan sampo eksperimen lebih baik dalam menurunkan kerontokan subyektif (p=0,018). Sedangkan perbandingan efektifitas antar kedua sampo dalam menurunan rasa gatal, kerontokan rambut obyektif, dan jumlah ketombe subyektif tidak didapatkan perbedaan yang signifikan. Kata kunci : Sampo, zinc pyrithione, ketombe, rambut rontok, wanita berjilbab

PENDAHULUAN Berkerudung atau mengenakan jilbab merupakan hal yang wajib bagi seorang muslimah. Mengenakan jilbab dalam aktivitas sehari-hari membuat rambut sering dalam keadaan tertutup dan menjadi lembab yang dapat menimbulkan terjadinya gangguan rambut jika tidak diberikan perhatian yang lebih ekstra dalam merawatnya.1 Yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah gangguan rambut yang sering dikeluhkan wanita pemakai jilbab yaitu ketombe dan kerontokan rambut. Ketombe merupakan kondisi kronik kulit kepala yang sering terjadi, yang ditandai dengan gatal dan pengelupasan kulit pada kulit kepala.2 Sedangkan Suatu rambut dikatakan mengalami penyakit rontok apabila ada rambut yang rontok lebih dari 100 helai rambut beserta akarnya per hari.3 Jika gangguan rambut ini tidak diatasi akan menyebabkan masalah-masalah lainnya pada kulit kepala dan rambut seperti kebotakan sehingga memberikan masalah tersendiri bagi penampilan. Selain itu ketombe juga dapat meningkatkan resiko iritasi dan infeksi kulit kepala.4 Pada umumnya, yang dilakukan dalam mengatasi gangguan rambut ini yaitu dengan menggunakan sampo anti ketombe dengan kandungan zinc pyrithione yang diiklankan di televisi, tentunya dengan harapan dapat mengurangi bahkan menyembuhkan masalah gangguan rambut yang mereka alami. Oleh karena itu perlu penelitian untuk membuktikan apakah pada kenyataannya sesuai dengan yang diharapkan?. Efektifkah pemakain sampo tersebut bagi para pemakai jilbab itu sendiri?.

METODE Jenis penelitian ini adalah eksperimental lapangan dengan metode -randomized control trial. Subjek penelitian ini adalah wanita yang berjilbab dengan gangguan rambut pada usia 18-24 tahun yang berdomisili di Yogyakarta yang pada tahun ajaran tahun 2009-2010 masih aktif menjadi mahasiswi di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tanpa penyakit tertentu yang diambil dengan cara consecutive sampling dan kemudian subyek dibagi menjadi kelompok kontrol positif dan kelompok eksperimen yang diikuti secara prospektif selama 6 minggu mencari ada tidaknya efek sampo terhadap timbulnya gangguan rambut. Kriteria inklusi adalah wanita berjilbab dengan gangguan rambut (ketombe dan kerontokan) yang berusia 18-24 tahun merupakan mahasiswi FKIK UMY dengan aktivitas sedang dan memiliki panjang rambut kurang dari 60 cm. Kriteria eksklusi adalah mereka yang menderita penyakit kulit yaitu dermatitis seboroik dan psoriasis, penyakit akut misalnya penyakit infeksi demam tinggi, gangguan jiwa dan metabolik akut serta peradangan pada kulit kepala, selain itu tidak memiliki kelainan endokrin dan mengkonsumsi obat-obatan seperti obat antineoplasma dan antikoagulan serta subyek yang menolak berpartisipasi. Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah sampo dengan kandungan zinc pyrithione, sedangkan variabel tergantungnya adalah gangguan rambut (kerontokan, ketombe). Dan variabel perancunya adalah stres dan hormonal.

Bahan yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah sampo dengan kandungan zinc pyrithione dan sampo dengan kandungan ketokonazol yang masing-masing dimasukkan kedalam botol kosong yang berbeda. Pertama kali hal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menentukan subyek mana yang menjadi kelompok yang diteliti, mana yang menjadi kelompok kontrol positif dengan cara randomisasi sederhana. Selanjutnya dilakukan intervensi secara tersamar (double blind) dengan follow Up 4 minggu, namun dilakukan wash out (penyamaan kondisi kulit kepala) selama 2 minggu terlebih dahulu. Hasil penelitian diukur dengan cara subyektif maupun obyektif. Secara subyektif yaitu dengan Visual Analog Scale terhadap rasa gatal, kerontokan rambut dan jumlah skuama. Sedangkan secara obyektif yaitu dengan menghitung jumlah rambut rontok yang disertai akar dan untuk ketombe dengan whole scalp lession score yaitu membagi kepala menjadi kuadran. Pada setiap kuadaran, area yang terlibat (terdapat ketombe) diukur dengan skala 1-5, dimana nilai 1 berarti kurang dari 10% area yang terlibat, dan nilai 10 berati lebih dari 70% yang terlibat. Sedangkan berat ketombe diukur dengan skala dari 0-3, dimana nilai 0 mengindikasikan kulit yang normal, nilai 3 berarti ketombe yang tebal, kekuningan dan disertai eritema. Kemudian nilai akhirnya didapat dengan cara mengkalikan total nilai area yang terlibat dengan total nilai berat ketombe. Analisi data dilakukan dengan menggunakan program SPSS yaitu bagi sebaran data yang normal dengan uji t berpasangan (paired sample t test) sebaran data yang tidak normal menggunakan uji wilcoxon untuk melihat dua perbedaan rerata penurunan kejadian gangguan rambut pada wanita yang berjilbab sebelum dan sesudah

diberikan perlakuan lalu dilanjutkan dengan uji t tidak berpasangan (independent t test) untuk membandingkan perbedaan rerata penurunan kejadian gangguan rambut antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. HASIL PENELITIAN Data dari hasil penelitian kemudian dianalisa dengan menggunakan uji statistika paired t-test dan wilcoxon, sedangkan pengujian antar kelompok dengan menggunakan uji statistika independent t-test. Tabel.3 Hasil Uji Pre dan Post Kedua Jenis Sampo Variabel Kontrol Positif Gatal Rontok Obyektif Rontok Subyektif Skuama Obyektif Skuama Subyektif Eksperimen Gatal Rontok Obyektif Rontok Subyektif Skuama Obyektif Skuama Subyektif
Keterangan:

Rerata Standard Deviasi Pre 3,30 1,418 49,20 21,643 5,80 1,751 113,30 90,965 6,80 2,348 4,30 1,703 42,60 30,595 5,80 2,150 34,50 29,789 3,90 1,792 Post 1,30 1,252 36,20 25,836 5,90 1,663 5,60 8,475 3,20 2,201 1,50 2,121 30,50 17,653 3,30 1,889 8,40 14,167 1,30 1,947

p 0.01** 0.093** 0.891* 0.005** 0.002* 0.007** 0.138* 0.006* 0.005** 0.01**

* Paired t-test ** Wilcoxon test

Berdasarkan tabel.3 di atas, hasil analisis pre dan post terapi masing-masing sampo menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata rasa gatal, skuama obyektif dan subyektif yang bermakna sebelum dan sesudah 4 minggu terapi secara statistik (p<0,05), namun tidak pada kerontokan rambut obyektif (p>0,05). Sedangkan kerontokan rambut subyektif pada kelompok eksperimen didapatkan hasil yang signifikan namun tidak pada kelompok kontrol positif Tabel.4 Hasil Uji Beda Rerata Dua Jenis Sampo

Variabel Penurunan Rasa Gatal Penurunan Rontok Obyektif Penurunan Rontok Subyektif Penurunan Skuama Obyektif Penurunan Skuama Subyektif

Rerata standard Deviasi Kontrol Positif -2,00 1,247 -13,00 24,796 0,10 2,23 -107,70 86,08 -3,6 2,59 Eksperimen -2,8 1,988 -12,1 23,52 -2,50 2,22 -26,1 18,56 -2,6 2,011

P 0.295 0.935 0.018 0.015 0.384

Keterangan : tanda minus (-) menunjukkan adanya perbaikan

Tabel.4 di atas menunjukkan adanya perbedaan bernakna secara statistik antar dua kelompok sampo dalam menurunkan kerontokan rambut subyektif, dan jumlah skuama obyektif. Sedangkan dalam penurunan rasa gatal, kerontokan rambut secara obyektif dan skuama subyektif tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. PEMBAHASAN Hasil analisis pre dan post terapi masing-masing sampo pada tabel 3 diperoleh nilai signifikansi rasa gatal, skuama obyektif dan subyektif yang bermakna secara statistik (p<0,05). Hal ini berarti ada pengaruh terapi kedua sampo dalam menurunkan rasa gatal dan mengurangi skuama baik obyektif maupun subyektif. Namun tidak dalam mengurangi kerontokan rambut secara obyektif karena p>0,05. Sedangkan kerontokan rambut subyektif pada kelompok eksperimen didapatkan perbedaan rerata yang bermakna, yang berarti bahwa sampo tersebut mengurangi kerontokan rambut secara subjektif. Namun tidak pada kelompok kontrol positif karena nilai signifikansinya >0,05. Tabel 4 menunjukkan hasil uji beda rerata antar sampo eksperimen dan kontrol positif. Terdapat perbedaan rerata yang bernakna antar dua kelompok sampo dalam menurunkan kerontokan rambut subyektif, dan jumlah skuama obyektif. Rerata penurunan jumlah kerontokan rambut subyektif pada kelompok eksperimen lebih

besar daripada kontrol positif. Seringkali, sampo anti jamur yang dengan sederhana memperbaiki produksi sebum dan mengurangi jumlah ketombe pada kulit kepala akan menurunkan derajat nilai kosmetik rambut, pengurangan sebum yang berlebihan akan menyebabkan rambut kering dan kaku. Selain itu, seringnya memakai sampo anti fungal dapat merusak kutikula sehingga permukaan rambut menjadi ireguler yang mengakibatkan menurunnya kelembutan, sulit disisir dan berakhir dengan rambut yang patah.5 Ketokonazol dan zinc, keduanya merupakan antifungal namun terjadi perbedaan dalam efektifitas kerontokan rambut subyektif karena pada sampo eksperimen ini tidak hanya mengandung zat aktif zinc saja, tetapi juga mengandung dimeticone (silicone), serta cetil alcohol. Silicone merupakan sebuah lubrikan yang diketahui dapat menurunkan jumlah rambut yang patah, dan memperbaiki penampilan rambut, sehingga menyebabkan mudahnya penyisiran, menjadikan rambut lebih halus dan tidak kaku.5 Hal- hal tersebut menimbulkan rasa nyaman yang memunculkan persepsi bagi subyek pada kelompok eksperimen bahwa mereka merasakan terjadinya penurunan kehilangan rambut. Rerata penurunan skuama obyektif pada kontrol positif lebih besar daripada

kelompok eksperimen karena efek terapi yang dihasilkan oleh sampo kontrol positif dengan bahan aktif ketokonazol berbeda dengan sampo yang mengandung zinc pyrithione. Ketokonazol merupakan zat lipofilik yang biasanya mempunyai efek fungistatic, namun pada konsentrasi tinggi berefek fungicidal. Fungistatic dengan mengganggu sintesis ergosterol (yang sangat penting bagi membran sel jamur) melalui penghambatan pada C-14 demethyilation pada jalur sterol. Pemakaian yang

terus menerus menghasilkan efek fungicidal dikarenakan permeabilitas membran sel meningkat akibat struktur yang tidak sempurna dan terjadilah kematian sel.6 Sedangkan zinc pyrithione merupakan zat dengan daya larut yang rendah dalam air, mampu menurunkan produksi sebum, menurunkan mitosis sel kulit yang berlebihan, menurunkan jumlah malassezia sp. dengan mengganggu transport membran melalui penghambatan pompa proton yang merupakan tenaga pada mekanisme transport.7 Jamur dapat menginaktivasi zinc dalam konsentrasi rendah.8 Untuk mencapai konsentrasi yang tinggi butuh inkubasi yang lama, sehingga efektifitas zinc terjadi setelah pemakaian yang lebih lama dibandingkan ketokonazol. Sedangkan rerata yang lainnya (penurunan rasa gatal, kerontokan rambut secara obyektif dan skuama subyektif) tidak dapat dibandingkan karena tidak terdapat perbedaan rerata yang bermakna. Sebenarnya, kedua sampo di atas dapat menurunkan kerontokan rambut meskipun pada penelitian ini hasilnya tidak signifikan karena kedua sampo tersebut baru bisa menurunkan kerontokan secara nyata setelah penggunaan yang lama yaitu 6 bulan.9 KESIMPULAN Dari hasil penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sampo kontrol positif lebih unggul dalam mengurangi skuama obyektif, dan sampo eksperimen lebih baik dalam menurunkan kerontokan subyektif. Sedangkan efektifitas antar kedua sampo dalam menurunan rasa gatal, kerontokan rambut obyektif, dan jumlah skuama subyektif tidak didapatkan perbedaan. DAFTAR ISI 1. Salamah, U. (2008, http://www.muslimah.or.id 4 April). Rambut Rontok Berjilbab, dari

2.

Dandruff. (2008). Dari http://www.stophairloss.com 3. Dewi, A. (2009). Research Metodology. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 4. Kurniasari, T. (2008). Rambut Sehat Berjilbab. Cit [versi elektronik]. Nova 5. Draelos, Z. D., Kenneally, D. C., Hodges, L. T., Billhimer W., Copas, M., Margraf, C. (2005). A Comparison of Hair Quality and Cosmetic Acceptans Following the Use of Two Anti-Dandruff Shampoos. Journal Investigative of Dermatology Symposium Proceedings. 10, 201204; doi:10.1111/j.10870024.2005.10127.x 6. Ketoconazole. (2008). Dari http://www.medscape.com 7. Kastelein, K. (2007). All About Pyrithione Zinc, dari http://www.dermaharmony.com 8. Warner, R. R., Schwartz, J. R., BS, Y. B., Jr, T. L.D. (2001). Dandruf has an Altered Stratum Corneum Ultrastructure that is Improved with Zinc Pyrithione Shampoo. Amarican Academy of Dermatology. 45, 897-903; doi:10.1067/mdj.2001.117849 9. Zinc Pyrithione Reduce Shedding Moderately Promotes Hair Growth. (2010). Dari http://www.life-materials.com

You might also like