ASAL KEPEMIMPINAN STRATEGIS
Strategi (dlm bhs Yunani strategia): seni untuk menjadi Panglima Militer.
Komandan senior dlm Militer Athena disebut strategos, pemimpin dari militer.
Dlm bhs Inggris disebut general (seseorang yg berkaitan dg keseluruhan)—shg jenderal dari militer adalah seseorang yg bertanggungjawab untuk seluruh militer dan juga bagiannya.
orang akan mematuhi sepenuh hati kepada orang yg mereka anggap lebih mampu atau lebih berpengetahuan dari mereka dlm lapangan tertentu.
TRANSFERABLE: Socrates> dalam segala bidang seorang pemimpin harus memiliki fungsi atau keterampilan: Memilih orang yg tepat untuk jabatan ttt, Menghukum yg salah dan memberikan hadiah bagi yg baik, Memenangkan keinginan baik dari bawahannya, Menarik sekutu dan pembantu, Memelihara apa yg telah didapatkan, Penuh pengabdian dan rajin dlm pekerjaannya.
SENI UTK MENGINSPIRASI ORANG LAIN: Kemampuan utk memberi orang kekuatan intelektual dan moral utk berusaha atau bertahan dlm keadaan bahaya, ketakutan atau kesulitan bukanlah anugerah yg biasa bagi orang-orang. Namun bagi Xenophon setidaknya prinsip dasarnya bisa didapatkan melalui pendidikan, seperti pengalamannya menimba ilmu dari Socrates. Orang yg akan mendapatkan kemampuan ini adalah “orang-orang yang mengabdikan diri untuk mencari hikmat”
PERAN HAKIKI PEMIMPIN
KEBUTUHAN KELOMPOK: Kebutuhan utk menyelesaikan tugas. Mengapa suatu organisasi dibentuk? Untuk menyelesaikan tugas dimana secara perorangan atau kelompok kecil tidak dpt melakukannya. Kebutuhan untuk menyatu dan menjaga kesatuan kerja—suatu keutuhan dan tdk hanya kumpulan dari bagian yg tdk harmonis. Kebutuhan orang-2 utk membawa sesuatu ke dlm organisasi.
Model Tiga Lingkaran: Task, Team, Individual. Ketiga komponen saling mempengaruhi. Gagalnya menyelesaikan tugas—akan berpengaruh thdp kekompakan kelompok (mis: meningkatnya kecenderungan utk merusak), dan juga kebutuhan perorangan (berupa menurunnya kepuasan anggota). Kekurangan kekompakan kelompok akan berakibat menurunnya hubungan dlm menyelesaikan tugas dan kebutuhan perorangan. Kekurangpuasan perorangan—berakibat akan menarik diri secara psikhologis dari tugas dan kelompok.
FUNGSI DASAR DARI KEPEMIMPINAN STRATEGIS: a) Achieving the common task/ Mencapai tugas bersama, b) Building and maintaining the team/ Membangun dan memelihara tim, c) Motivating and developing the individual/ Memotivasi dan mengembangkan individu.
KUALIFIKASI SEORANG PEMIMPIN
Kualitas dasar dari seorang pemimpin: semangat (enthusiasm), integritas (integrity)—kualitas yg membuat orang percaya—gabungan antara kegigihan (toughness) atau menuntut (demandingness) dan keadilan (fairness), hangat (warmth) atau kemanusiaan (humanity), semangat (energy) atau tahan (resilience) dan rendah hati (humility)—artinya tidak sombong.
Sisi Intelektual Pemimpin: Bagi seorang pemimpin diperlukan technical or professional knowledge yg lebih tinggi dibandingkan anak buahnya. Tingginya pengetahuan akan meningkatkan kekuatan. Pengetahuan yg diperlukan adalah practical intelligence (kecerdasan yg dipraktikan).
Kecerdasan termasuk kemampuan: Melihat masalah: Melihat hubungan dan persamaan antar masalah secara cepat; Mengenali hal penting dlm permasalahan yg rumit; Menempatkan beberapa masalah menjadi satu; Menemukan faktor yg menonjol yg terjadi sebelumnya yg dpt membantu menjelaskan kesulitan yg sekarang; Dapat membedakan secara jelas antara tujuan (ends) dan cara (means); Menilai situasi segera; Untuk melihat kepentingannya dalam keseluruhan dari yg sekarang dan yg lalu; Mendapatkan petunjuk bagi tindakan yg bijaksana.
PERAN PEMIMPIN STRATEGIS: Memberikan arahan utk organisasi secara keseluruhan; Pemikiran strategis dan perencanaan strategis; Membuat semua itu terjadi; Menghubungkan bagian-2 menjadi utuh; Membangun persahabatan penting dan hubungan sosial lainnya; Menyalurkan semangat organisasi; Memilih dan mengembangkan pemimpin-2 utk sekarang dan yang akan datang.
KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN STRATEGIS
Para pemimpin strategis memandu pencapaian visi organisasi mereka dalam sebuah perusahaan yang lebih besar dengan mengarahkan kebijakan dan strategi, membangun konsensus, mendapatkan dan mengalokasikan sumber daya, mempengaruhi budaya organisasi, dan membentuk lingkungan eksternal yang kompleks dan ambigu. Mereka memimpin dengan contoh untuk membangun organisasi yang efektif, menumbuhkan generasi pemimpin, energi bawahan, mencari peluang untuk memajukan tujuan organisasi, dan menyeimbangkan tuntutan pribadi & profesional.
Penyelarasan: Pemimpin harus menyelaraskan visi dg lingkungan, dan strategi dg visi. Struktur, budaya, kebijakan personel, dan teknologi perlu diselaraskan dg visi dan strategi. Penyelarasan harus vertikal (tingkat terendah memahami gambaran besar), dan horizontal (setiap bagian pada level atas sinkron). Visioning, penyelarasan, stewardship (mengurus) Pemimpin strategis mengambil tanggung jawab pelayanan utk sehatnya organisasi jangka panjang dengan etika professional,
LINGKUNGAN KEPEMIMPINAN STRATEGIS: volatility (Ketidakstabilan lingkungan), uncertainty (ketidakmampuan utk mengetahui semua ttg situasi dan kesulitan dlm meramalkan sifat dan dampak dari perubahan), complexity (kesulitan utk memahami interaksi dan meramalkan dampak utama dan lanjutan dari perubahan sistem yang saling berkaitan, ambiguity (menjelaskan bentuk tertentu dari ketidakpastian yang dihasilakan dari perbedaan pemahaman ketika petunjuk tidak menncukupi utk menjelaskan arti).
TIPE PEMIMPIN: 1) Leader by the position achieved. 2) Leader by personality/charisma. 3) Leader by moral example. 4) Leader by power held. 5) Intellectual leader. 6) Leader because of ability to accomplish things.
MANAGERS VS. LEADERS
Managers: Focus on things, Do things right, Plan, Organize, Direct, Control, Follows the rules
Leaders: Focus on people, Do the right things, Inspire, Influence, Motivate, Build , Shape entities
Planning
Organizing
Directing
Controlling
Manager
Leader
Manager
Leader
Manager
Leader
Manager
Leader
Planning
Budgeting
Sets targets
Establishes detailed steps
Allocates resources
Devises strategy
Sets direction
Creates vision
Organizing
Creates structure
Job descriptions
Staffing
Hierarchy
Delegates
Training
Gets people on board for strategy
Communication
Networks
Directing Work
Solves problems
Negotiates
Brings to consensus
Empowers people
Cheerleader
Controlling
Implements control systems Performance measures
Identifies variances
Fixes variances
Motivate
Inspire
Gives sense of accomplishment
Leadership Traits
Intelligence: More intelligent than non-leaders, Scholarship, Knowledge, Being able to get things done, Physical, Doesn’t see to be correlated
Personality: Verbal facility, Honesty, Initiative, Aggressive, Self-confident, Ambitious, Originality, Sociability, Adaptability
Leadership Styles: Delegating, Low relationship/ low task, Responsibility, Willing employees
Participating: High relationship/low task, Facilitate decisions, Able but unwilling
Selling: High task/high relationship, Explain decisions, Willing but unable
Telling: High Task/Low relationship, Provide instruction, Closely supervise, New Leaders Take Note
Berfikir Strategis: proses sintesa, memanfaatkan intuisi dan kreativitas, yang hasilnya adalah perspektif terpadu perusahaan
MENGAPA PERLU BELAJAR BERFIKIR STRATEGIS: Pemimpin dalam organisasi perlu memanfaatkan waktu utk berfikir strategis. Tanpa berfikir strategis yg komprehensif, organisasi akan menghadapi resiko dlm membuat keputusan-2 yg kurang kreatifitas dan wawasan yg muncul dari proses berfikir strategis. Pemimpin akan mendapati bahwa organisasinya berbelok ke arah yg tdk diinginkan. Berfikir strategis dpt dilakukan utk seluruh organisasi dan setiap bagian dlm organisasi.
STRATEGIS BERPIKIR VS PERENCANAAN STRATEGIS (MINTZBERG)
Perencanaan Strategis: proses analisis ditujukan untuk pemrograman strategi yang telah diidentifikasi.
Berpikir Strategis: adalah proses sintesis, memanfaatkan intuisi dan kreativitas, yang hasilnya adalah "perspektif terpadu perusahaan".
ELEMEN BERFIKIR STRATEGIS
Systems Perspective: Befikir strategis dibangun di atas dasar pandangan sistem. Pemikir strategis mempunyai jenis mental yg berkreasi secara sistem yg lengkap, dan memahami hubungan-2nya.
Intelligent Opportunism:Harus ada kesempatan utk oportunisme kecerdasan yg tdk hanya melanjutkan strategi yg diinginkan tetapi juga terbuka kesempatan utk memunculkan strategi-2 baru.
Thinking In Time: Befikir strategis menyelaraskan antara sumber daya yg ada dengan ambisi, dan menghubungkan masa lalu, sekarang, dan masa depan
Hypothesis-Driven: Berfikir strategis adalah proses yg didorong oleh hipotesa. Ini menggunakan metode ilmiah, yg dimulai dg hipotesa dan kegiatan pengujiannya.
KETERAMPILAN DAN KEGIATAN YG BERHUBUNGAN DG BERFIKIR STRATEGIS
Orientasi thdp sistem: Berfikir strategis mengandung berfikir secara holistik (menyeluruh) dan sintetik
Berfikir kualitatif: Terkait dg orientasi sistem adalah kemampuan utk berfikir secara kualitatif dan deskriptif
Kemampuan Metakognitif: Menyangkut kemampuan utk merefleksi diri dan kepedulian dari seseorang thdp proses dan keterbatasan berfikirnya.
Kelenturan kognitif: Yaitu kelenturan dari pendekatan berfikir seseorang
Keterbukaan thdp pendapat yg beragam.
Berfikir Kritis. Mengajukan pertanyaan yg sulit adalah aspek yg terkandung dlm pemikiran strategis
Kemampuan utk menggambarkan (visualize). Adalah kemampuan utk mengantisipasi dan menggambarkan kondisi kemungkinan masa depan.
Pikiran sejarah: merupakan kemampuan untuk menggunakan alasan persamaan dan melihat contoh sebelumnya (pengalaman) untuk membantuk dlm memutuskan masalah sekarang
MODEL TIGA-TAHAP DARI PROSES BELAJAR INFORMAL YG DIGUNAKAN DLM BERFIKIR STRATEGIS: Preparation (komponen afektif dan komponen kognitif untuk mengumpulkan dan menguji data ), Experience: berfikir strategis didapat dari belajar informan/pengalaman, Reevaluation: refleksi digunakan utk meninjau ulang tindakan.
MENGEMBANGKAN PEMIKIR STRATEGIS
PENDIDIKAN: Pengetahuan, kepedulian dan keterampilan berfikir kritis didapat dari pendidikan yang luas
ILMU YG DIPERLUKAN BAGI PEMIKIR STRATEGIS: teori sistem, teori strategis, metacognition/refleksi, sejarah/historical mind, geostrategi dan geopolitik, antropologi sosial (manudia dan budaya, kita tidak bisa menjalin hubungan jika kita tdk mengerti dan menghormati kebiasaan dan tradisi mereka),
KESEMPATAN UTK PEMBELAJARAN DARI PENGALAMAN: Pengalaman sehari-hari sangat berharga bagi pengembangan kemampuan berfikir strategis.
5 SIFAT UTK BELAJAR BERFIKIR STRATEGIS
Memiliki imajinasi.
Pandangan yg luas.
Juggle: kemampuan utk menangani informasi yg berpacu, tdk lengkap, dan tdk akurat.
Kemampuan utk menangani sesuatu di mana kita tdk punya kendali atasnya.
Keinginan yg kukuh utk menang.
DIALOG-DISKUSI-DEBAT
Dialog
Diskusi
Debat
Mencari
Menetapkan, memperbaiki
Membela, mempertahankan, argumen
Sharing dg mendengar dr berbagai perspektif
Menemukan solusi dari suatu masalah
menang dengan membujuk lawan
Divergen
Konvergen
Konvergen
Percakapan
pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah
pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dng saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing
Dialog cenderung mempertimbangkan semua variabel
Lebih fokus, sudah semakin pada konsep2
Mempertanyaan konsep2, mencari titik lemah
Bersifat mendadak
Bersifat tarik ulur
Ada yang menang dan ada yang kalah
Memahami mitra
Meyakinkan mitra
Patner adalah lawan yang harus dikalahkan
Meluaskan pandangan
Memperdalam pandangan
Mengambil keputusan atau simpulan
DIALOG YG BAIK DLM BERFIKIR STRATEGIS yaitu informed Kemampuan manusia utk merubah data menjadi informasi), risky (menantang dan menguji asumsi-2 dan keyakinan ttg informasi dan pemikiran), and critical (Dialog kritis mengandung pertukaran bukti secara jujur, dan melibatkan berbagai pandangan dlm topik yg dibahas).
INTUISI DALAM BERFIKIR STRATEGIS: daya atau kemampuan mengetahui atau memahami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari; bisikan hati; gerak hati. Dapat diasah dengan memahami situasi dengan baik, melakukan refleksi diri.
PENGENALAN POLA DLM BERFIKIR STRATEGIS: keadaan, sinyal isyarat, pola & kerangka, tindakan otomatis (Lingkungan, tanda-tanda yang mendorong sehingga pengalaman kita membuat kita mengenali tanda/pola, sehingga dengan otomatis kita berbuat sesuatu).
PENGGUNAAN INTUISI DLM PENGAMBILAN KEPUTUSAN: Bila variabel2 kurang dpt diramalkan secara ilmiah; Bila fakta terbatas; Bila fakta tdk dg jelas menunjukkan jalan utk diikuti; Bila data analitis kurang berguna.
SHATTERING FRAMES: Berfikir strategis yg benar2 inovatif bukanlan membuat pola baru dlm bingkai yg ada, melainkan menciptakan bingkai baru dan pola berbeda dlm bingkai yg baru tsb.
KREATIFITAS DLM BERFIKIR STRATEGIS
Peran kreatifitas: kreativitas adalah komponen inti dari berfikir strategis
Kreativitas dan kognisi: kreativitas perorangan bermula dari ide dlm kepala
Kreativitas dan emosi: kognisi dan emosi tdk dpt dipisahkan—emosi mendorong kognisi. Emosi kita mempengaruhi bagaimana kita merasa dan juga bagaimana kita berfikir dan bertindak, termasuk kemampuan utk kreatif.
Kreativitas dlm gerakan: Pada waktu anda melakukan gerakan untuk mencoba mendapatkan ide baru, maka anda sedang memberikan energi kepada otak anda dengan meningkatkan jumlah kontak antar syaraf otak
GRAHAM WALLAS: FIVE STAGES IN THE CREATIVE PROCESS: Preparation (persiapan fokus pada otak,fokuskan pada masalah); Incubation (dikembangkan); Intimation (merasa dekat dengan solusi); Illumination (menyadari ide kreatif muncul); Verification (di mana ide secara sadar diverifikasi, dijelaskan, dan kemudian diterapkan).
MEMBINA KREATIVITAS INDIVIDU DALAM LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA: ahli di bidangnya, ada izin untuk kreatif, ada persiapan dan pengembangan untuk kreatif, motivasi dan sifat positif, adanya kepercayaan terhadap orang lain, pengakuan terhadap orang yang memiliki kreatifitas, pengakuan untuk ide yang kreatif, adanya insentif untuk hasil yang kreatif.
KREATIVITAS KOLEKTIF: Kreativitas kelompok didasarkan pada keberagaman dan perbedaan. Manfaat dari kreativitas kolektif adalah bahwa orang2 dg cara berfikir yg berbeda datang bersama—menambah pandangan baru
BRAINSTORMING: Orang2 yg berbeda, setiap orang membawa kreativitasnya sendiri2 datang dg pikiran dan ide2nya, namun biasanya tdk ada gambaran besar yg menghubungkan ide tsb.
KREATIVITAS KOLEKTIF: Sekelompok orang yg beragam, dihubungkan pemikiran dan tindakannya, bekerja bersama sbg satu kesatuan pada suatu ide besar atau sekumpulan ide-2 yg terhubung.
STRATEGY FORMULATION: menyiapkan peta jalan harus bersih dan fokus; strategi berisi nilai dari organisasi; nilai menunjukkan perilaku organisasi. Strategy formulation: Proses mengembangkan jangka panjang untuk mengahadapi peluang dan ancaman dengan kekuatan dan kelemahan organisasi. Composed of: Vision/ Mission, Objectives, Strategies, Policies.
THE ORIENTATION PHASE: Pandangan dan pendapat dari anggota kelompok yang terintegrasi.
THE EVALUATION PHASE: Tugas utama adalah analisis kritis, yang melibatkan langkah-langkah pencarian informasi dan informasi-integrasi.
THE CONTROL PHASE: memeriksa solusi, mampu mengumpulkan informasi umpan balik dari daerah vital.
STRATEGY IMPLEMENTATION: Proses implementasi strategi/kebijakan dlm tindakan melalui pengembangan program, bajet, prosedur.
ROLES OF STRATEGIC LEADERSHIP IN STRATEGY IMPLEMENTATION
Menentukan arah strategis, Membangun kontrol organisasi seimbang (menjaga Keseimbangan), Efektif mengelola portofolio sumber daya organisasi (mengatur Sumber Daya), Mempertahankan budaya organisasi yang efektif, Menekankan praktek etika.
ROLE OF LEADERSHIP IN STRATEGY FORMULATION AND IMPLEMENTATION
Innovator (mendorong adanya inovasi-inovasi sehingga membawa keunggulan yang kompetitif),
Care taker (Pemimpin harus peduli tentang setiap aspek yang dapat menjamin efektivitas dalam organisasi),
Analyst (menganalisis situasi untuk menemukan kesenjangan, mengatasinya),
Organizer (Pemimpin harus bisa mengatur atau menyeleraskan. Mengorganisasikan perubahan organisasi),
Guide (untuk memberikan arahan strategis, menunjukkan cara, mengatakan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya), Motivator (memotivasi,memberikan semangat, memberikan penjelasan akan arti penting dari apa yang mereka kerjakan),
Developer (mengembangkan struktur atau budaya organisasi, SDM),
Debtor(tanggung jawab dari pemimpin untuk memastikan efektivitas strategi dengan implementasi yang tepat),
Change enabler/change driver (memfasilitasi proses perubahan strategis, menciptakan lingkungan yang layak untuk berubah),
Decision maker (membuat keputusan yang membantu untuk mencapai visi),
Collaborator/ally/aligner (memberikan dasar untuk perumusan strategi, menyelarasakan sumber daya),
Risk analyst (Pandai menganalisis resiko, apapun yang dia lakukan pasti ada resiko,namun harus bisa memanage resiko),
Evaluator (seberapa baik strategi yang dirumuskan dan dilaksanakan, terus melakukan perbaikan pada manajemen strategis).