Ika may refer to:
![]() |
This disambiguation page lists articles associated with the same title. If an internal link led you here, you may wish to change the link to point directly to the intended article. |
Čika (Zadar, first half of 11th century - Zadar, after 1095; Latin: Chicca) was a Croatian benedictine nun, founder of the benedictine monastery of st. Mary in Zadar. She is also known for the illuminated prayer book known as Čika's book of hours, the oldest prayer book for personal use in Europe.
She was the daughter of Dujam and Vekenega, niece of prior Madi, and the wife of Andrija.
She was the member of the noble patrician family Madi. After the death of her husband in 1066, she founded the monastery of St. Mary in Zadar with the help of her family. King Petar Krešimir IV referred to her as his sister when he placed the monastery under the royal protection, though such geneaology is debated.
She is the mother of Vekenega.
IKA may refer to:
Lafaz apa yang mesti ku ungkap
Untuk aku luahkan harapan
Yang bergelora di sudut hati
Setelah kita berjauhan
Mengertilah sebenarnya rindu
Ku tenggelam di dalam lamunan
Sampai bilakah mesti kunanti
Kekasih yang sehati
Tiada… pernah aku menyesali
Biar pun kemilaunya
Sering dikhianati mimpi
Namun ternyata keindahan itu
Tak sekali terhakis musim yang berjuta
Suka duka ku silih berganti
Walau pedih ku tabah untuk menanti
Keasyikan terasa jua
Seandainya kita sehati sejiwa
Mendung cinta berarak berpisah
Tersingkaplah rindumu ke tabir senja
Yang membenam segala sangsiku
Kasih sayang akan ku pertahankan
Tiada...Pernah aku menyesali
Biarpun kemilaunya sering mengkhianati mimpi
Namun ternyata keindahan itu
Tak sekali terhakis musim yang berjuta
Suka duka ku silih berganti
Walau pedih ku tabah untuk menanti
Keasyikkannya terasa jua
Seandainya kita sehati sejiwa
Mendung cinta berarak berpisah
Tersingkaplah rindumu ke tabir senja
Yang membenam segala sangsiku
Kasih sayang akanku pertahankan
Suka duka ku silih berganti
Walau pedih ku tabah untuk menanti
Keasyikkannya terasa jua
Seandainya kita sehati sejiwa
Mengertilah sebenarnya rindu
Ku tenggelam di dalam lamunan
Sampai bilakah mesti ku nanti
Kekasih yang sehati
Sampai bilakah mesti ku nanti