Amarah Anak Bos Toko Roti di Cakung, Aniaya Pegawai gara-gara Menolak Antar Makanan ke Kamarnya

Kompas.com - 14/12/2024, 13:40 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak bos toko roti di Cakung, Jakarta Timur, berinisial GSH, diduga melakukan penganiayaan terhadap pegawainya, DAD.

Kasus ini viral usai video rekaman penganiayaan tersebut beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, tampak GSH melemparkan sebuah kursi ke arah DAD hingga menyebabkan kepala korban berdarah.

Kanit Reskrim Polsek Cakung AKP Kholid Abdi mengatakan, kejadian penganiayaan itu terjadi di tempat kerja korban pada 17 Oktober 2024 lalu.

Baca juga: Pegawai Toko Roti di Cakung Diduga Dianiaya Anak Bos, Polisi Selidiki

"Kejadian diduga terjadi pada 17 Oktober 2024 dan dilaporkan sehari setelahnya. Berdasarkan keterangan saksi, korban bernama DAD diduga dianiaya oleh GSH," ujar Kholid saat dikonfirmasi, Jumat (13/12/2024).

Kholid menyampaikan, Unit Reskrim Polsek Cakung langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) guna menindaklanjuti video yang viral.

Untuk saat ini, kasus penganiayaan masih dalam proses penyelidikan yang dilakukan Unit Reskrim Polsek Cakung.

"Kami sudah melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP) dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendalami kasus ini," kata Kholid.

Pelaku emosi korban tak mau antarkan makanan

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Timur AKP Lina Yuliana mengungkapkan, motif penganiayaan yang dilakukan oleh GSH terhadap DAD disebabkan karena korban menolak untuk mengantarkan makanan ke kamar pribadi pelaku.

Baca juga: Aniaya Pegawai Toko Roti di Cakung, Anak Bos Emosi Korban Tolak Antar Makanan ke Kamarnya

"Awalnya, terlapor meminta tolong kepada korban untuk mengantar makanan ke kamar pribadi terlapor dan korban tidak mau karena itu bukan pekerjaannya," jelas Lina saat dihubungi Jumat.

Kesal permintaannya ditolak, amarah GSH langsung meledak sampai akhirnya terjadi tindakan penganiayaan.

"Selanjutnya, terlapor marah dan mengambil satu buah kursi yang dilemparkan ke arah korban, mengenai kepala dan bahu korban," tambah Lina.

Lebih lanjut, Lina menyampaikan, tim gabungan Polres Metro Jakarta Timur dan Polsek Cakung saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap kasus penganiayaan ini.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan klarifikasi terhadap tiga orang saksi. Terkait terlapor, saat ini masih berstatus saksi karena perkara ini masih dalam proses lidik," ungkap Lina.

(Penulis: Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor: Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pramono Anung Bakal Blusukan pada 100 Hari Pertama sebagai Gubernur

Pramono Anung Bakal Blusukan pada 100 Hari Pertama sebagai Gubernur

Megapolitan
Pramono Anung Ungkit Elektabilitasnya Pernah 0,1 Persen, tapi Keluar sebagai Pemenang Pilkada

Pramono Anung Ungkit Elektabilitasnya Pernah 0,1 Persen, tapi Keluar sebagai Pemenang Pilkada

Megapolitan
Pramono Anung: Tak Ada Lagi 01, 02, 03, yang Ada Kemajuan Warga Jakarta

Pramono Anung: Tak Ada Lagi 01, 02, 03, yang Ada Kemajuan Warga Jakarta

Megapolitan
JPO Paledang Bogor Rusak, Atap Bolong Hingga Besi Karatan

JPO Paledang Bogor Rusak, Atap Bolong Hingga Besi Karatan

Megapolitan
Pedagang Muara Angke Mengeluh Sepi Pembeli akibat Banjir Rob

Pedagang Muara Angke Mengeluh Sepi Pembeli akibat Banjir Rob

Megapolitan
BPBD Kota Bogor Bakal Dirikan 2 Posko, Antisipasi Bencana pada Natal-Tahun Baru

BPBD Kota Bogor Bakal Dirikan 2 Posko, Antisipasi Bencana pada Natal-Tahun Baru

Megapolitan
Kala Banjir Rob Dianggap 'Atlantis Gratis' oleh Anak-anak Muara Angke...

Kala Banjir Rob Dianggap "Atlantis Gratis" oleh Anak-anak Muara Angke...

Megapolitan
UMP Jakarta 2025 Naik, Pekerja Lajang Tetap Merasa Terbebani karena Biaya Hidup Tinggi

UMP Jakarta 2025 Naik, Pekerja Lajang Tetap Merasa Terbebani karena Biaya Hidup Tinggi

Megapolitan
Amarah Anak Bos Toko Roti di Cakung, Aniaya Pegawai gara-gara Menolak Antar Makanan ke Kamarnya

Amarah Anak Bos Toko Roti di Cakung, Aniaya Pegawai gara-gara Menolak Antar Makanan ke Kamarnya

Megapolitan
Senangnya Dilan, Main Perahu Gabus bersama Ayah dan Disuapi Ibu di Tengah Banjir Rob

Senangnya Dilan, Main Perahu Gabus bersama Ayah dan Disuapi Ibu di Tengah Banjir Rob

Megapolitan
Monas Buka sampai Malam Selama Libur Natal dan Tahun Baru, Dimulai Hari Ini

Monas Buka sampai Malam Selama Libur Natal dan Tahun Baru, Dimulai Hari Ini

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota Cawang, Enam Sopir Sepakat Damai

Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota Cawang, Enam Sopir Sepakat Damai

Megapolitan
Ridwan Kamil Pamerkan Momen Kebersamaan, Pramono: Kami Baik-baik Saja

Ridwan Kamil Pamerkan Momen Kebersamaan, Pramono: Kami Baik-baik Saja

Megapolitan
UMP Jakarta 2025 Naik Jadi Rp 5,3 Juta, Pekerja Masih Merasa Terbebani

UMP Jakarta 2025 Naik Jadi Rp 5,3 Juta, Pekerja Masih Merasa Terbebani

Megapolitan
Reaksi Pramono Anung terhadap Kritik Megawati soal Anggaran Makan Bergizi Rp 10.000

Reaksi Pramono Anung terhadap Kritik Megawati soal Anggaran Makan Bergizi Rp 10.000

Megapolitan
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau