Pembaca Kompas.com Berikan Kado Cinta untuk Ibu Penganyam di Bogor

Kompas.com - 13/12/2024, 22:32 WIB
Ruby Rachmadina,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com– Menyambut Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember, para pembaca Kompas.com memberikan dukungan nyata kepada ibu-ibu penganyam di Pasar Dongko, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jumat (13/12/2024).

Melalui kampanye bertajuk “Kado Cinta untuk Ibu Penganyam”, bantuan diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan para ibu yang gigih menopang kehidupan keluarga melalui kerajinan tangan berbahan daur ulang.

Kompas.com bersama Kompas TV berkolaborasi dengan Voluntrip dari Kitabisa untuk mengadakan kegiatan distribusi kado dan apresiasi ini.

Baca juga: Jalan Mayor Oking Bogor Dikuasai PKL dan Jadi Parkir Motor, padahal Sudah Pernah Ditertibkan

Selain memberikan bantuan berupa alat dan perlengkapan, para relawan turut hadir dan berinteraksi langsung dengan ibu-ibu penganyam di area pasar Dongko, dekat pinggir Sungai Ciluar.

Ibu-ibu penganyam di Pasar Dongko menggunakan kertas daur ulang sebagai bahan baku kerajinan. Selain menjadi sumber penghasilan tambahan, kegiatan ini juga mendukung konsep ekonomi sirkular yang berkelanjutan.

Dalam kampanye tersebut, bantuan yang diberikan kepada ibu-ibu penganyam senilai total Rp 15 juta, berupa:

  • 3 mesin jahit (Rp 4,41 juta)
  • 30 tabulapot (Rp 900.000)
  • 20 drum plastik untuk pembuatan eco-enzym (Rp 1,4 juta)
  • 2 mesin shredder kertas (Rp 1,958 juta)
  • 60 bingkisan kesejahteraan untuk ibu-ibu penganyam (Rp 6 juta)
  • Biaya operasional monitoring (Rp 332.000)

Baca juga: Pemprov Hapus Denda Pajak Kendaraan Bermotor hingga Akhir Tahun 2024

Salah satu ibu penganyam, Nining Yuheni, merasa senang dan terharu menerima perhatian ini dari pembaca Kompas.com.

“Senang banget, merasa diperhatikan. Apalagi ketemu kakak-kakak volunteer yang masih muda jadi saya terbawa muda lagi,” ujar Nining.

Nining menjelaskan kegiatan menganyam bisa dilakukan setiap hari jika stok kertas daur ulang tersedia.

Upah yang diterima bervariasi, dengan penganyam mendapat sekitar Rp 6.000 per produk jadi, sementara pelipat kertas mendapatkan Rp 2.000 per 100 lembar.

Rata-rata, penganyam bisa memperoleh hingga Rp 1 juta per bulan, sementara pelipat kertas mendapat sekitar Rp 300.000 per bulan.

Baca juga: Pedagang Kembali Berjualan meski Lapak Liar di Jalan Merdeka Bogor Baru Dibongkar

“Sebagai ibu rumah tangga, lumayan dapat upah dari menganyam. Apalagi dapat perhatian seperti ini dari Kompas.com dan para volunteer,” kata Nining.

Melalui kegiatan ini, Kompas.com dan para pembaca ingin merayakan semangat dan cinta tanpa batas dari para ibu.

Bantuan kecil ini diharapkan bisa menjadi bentuk penghargaan atas perjuangan dan dedikasi mereka. Mari kita bersama-sama menyebarkan kebaikan dan cinta untuk para ibu yang selalu menjadi sumber kekuatan keluarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPBD Kota Bogor Bakal Dirikan 2 Posko, Antisipasi Bencana pada Natal-Tahun Baru

BPBD Kota Bogor Bakal Dirikan 2 Posko, Antisipasi Bencana pada Natal-Tahun Baru

Megapolitan
Kala Banjir Rob Dianggap 'Atlantis Gratis' oleh Anak-anak Muara Angke...

Kala Banjir Rob Dianggap "Atlantis Gratis" oleh Anak-anak Muara Angke...

Megapolitan
UMP Jakarta 2025 Naik, Pekerja Lajang Tetap Merasa Terbebani karena Biaya Hidup Tinggi

UMP Jakarta 2025 Naik, Pekerja Lajang Tetap Merasa Terbebani karena Biaya Hidup Tinggi

Megapolitan
Amarah Anak Bos Toko Roti di Cakung, Aniaya Pegawai gara-gara Menolak Antar Makanan ke Kamarnya

Amarah Anak Bos Toko Roti di Cakung, Aniaya Pegawai gara-gara Menolak Antar Makanan ke Kamarnya

Megapolitan
Senangnya Dilan, Main Perahu Gabus bersama Ayah dan Disuapi Ibu di Tengah Banjir Rob

Senangnya Dilan, Main Perahu Gabus bersama Ayah dan Disuapi Ibu di Tengah Banjir Rob

Megapolitan
Monas Buka sampai Malam Selama Libur Natal dan Tahun Baru, Dimulai Hari Ini

Monas Buka sampai Malam Selama Libur Natal dan Tahun Baru, Dimulai Hari Ini

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota Cawang, Enam Sopir Sepakat Damai

Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota Cawang, Enam Sopir Sepakat Damai

Megapolitan
Ridwan Kamil Pamerkan Momen Kebersamaan, Pramono: Kami Baik-baik Saja

Ridwan Kamil Pamerkan Momen Kebersamaan, Pramono: Kami Baik-baik Saja

Megapolitan
UMP Jakarta 2025 Naik Jadi Rp 5,3 Juta, Pekerja Masih Merasa Terbebani

UMP Jakarta 2025 Naik Jadi Rp 5,3 Juta, Pekerja Masih Merasa Terbebani

Megapolitan
Reaksi Pramono Anung terhadap Kritik Megawati soal Anggaran Makan Bergizi Rp 10.000

Reaksi Pramono Anung terhadap Kritik Megawati soal Anggaran Makan Bergizi Rp 10.000

Megapolitan
UMP Jakarta Naik Jadi Rp 5,3 Juta, Cukupkah di Tengah Hantaman Kenaikan Biaya Hidup?

UMP Jakarta Naik Jadi Rp 5,3 Juta, Cukupkah di Tengah Hantaman Kenaikan Biaya Hidup?

Megapolitan
Banjir Rob Kembali Landa Kawasan Muara Angke, Sampah Plastik Mengambang Sepanjang Jalan

Banjir Rob Kembali Landa Kawasan Muara Angke, Sampah Plastik Mengambang Sepanjang Jalan

Megapolitan
Kejar Target 2030, Pemprov Jakarta Kebut Infrastruktur Perpipaan

Kejar Target 2030, Pemprov Jakarta Kebut Infrastruktur Perpipaan

Megapolitan
Bertemu Pramono Anung, Muhyidin Ishaq Titip Pergub soal Pesantren

Bertemu Pramono Anung, Muhyidin Ishaq Titip Pergub soal Pesantren

Megapolitan
Pramono Ingin Akomodasi Beberapa Gagasan RK-Suswono dan Dharma-Kun, tapi…

Pramono Ingin Akomodasi Beberapa Gagasan RK-Suswono dan Dharma-Kun, tapi…

Megapolitan
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau