Masjid Raya Pincuran Tujuah, Pakandangan dibangun pada tahun 1865 (pertengahan abad ke-19 M) oleh Labai Taluak, salah seorang ulama Pakandangan.[1]
Secara morfologis, Masjid Raya Pincuran Tujuah, Pakandangan ini mempunyai bentuk yang sama dengan masjid-masjid kuno lainnya di Minangkabau (Sumatera Barat). Hal ini ditandai dengan bangunan/ruang utama yang berdenah bujur sangkar (persegi panjang), atapnya berbentuk tumpang (tingkat), dan lantai yang ditinggikan.
Masjid ini berada di areal seluas ± 900 m2 (30 m x 30 m). Masjid ini bisa diakses melalui pintu masuk yang ada di sisi timur (serambi). Bangunan utama masjid berukuran 18 m x 18 m, sedangkan ruang utamanya berukuran 14 m x 14 m dengan 1 buah tiang utama (maco) yang terletak di tengah-tengah ruangan dan 8 buah tiang pendamping yang terletak secara konsentris di sekitar tiang utama. Di sisi barat ruang utama terdapat mihrab berdenah persegi panjang berukuran 4 m x 2 m. Sementara itu, di sisi timur ruang utama terdapat serambi berdenah persegi panjang berukuran 7 m x 7 m. Di ruang serambi ini terdapat Bedug masjid. Di sebelah timur serambi terdapat tempat wudhu. Secara umum, masjid ini terbuat dari mortar (campuran bata, batu dan plesteran), kecuali atap yang terbuat dari seng.
[1] Berdasarkan penuturan Bpk. Zarli Naim (55 thn), tokoh masyarakat Pakandangan, sebagaimana dilaporkan oleh Tumini (2010).