Lompat ke isi

Tim nasional sepak bola Bangladesh

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bangladesh
Lencana kaos/Lambang Asosiasi
JulukanBengal Tigers
AsosiasiFederasi Sepak Bola Bangladesh
KonfederasiAFC (Asia)
Sub-konfederasiSAFF (Asia Selatan)
PelatihSpanyol Javier Cabrera
KaptenJamal Bhuyan
Penampilan terbanyakJahid Hasan Ameli (64)
Pencetak gol terbanyakAshraf Uddin Ahmed Chunnu (17)
Stadion kandangStadion Nasional Bangabandhu
Kode FIFABAN
Peringkat FIFA
Terkini 185 Steady (28 November 2024)[1]
Tertinggi110 (April 1996)
Terendah197 (Februari–Mei 2018)
Peringkat Elo
Terkini 195 Kenaikan 11 (19 Januari 2024)[2]
Warna pertama
Warna kedua
Pertandingan internasional pertama
 Bangladesh 2–2 Thailand 
(Kuala Lumpur, Malaysia; 26 Juli 1973)
Kemenangan terbesar
 Bangladesh 8–0 Maladewa 
(Dhaka, Bangladesh; 21 Desember 1985)
Kekalahan terbesar
 Korea Selatan 9–0  Bangladesh
(Incheon, Korea Selatan; 16 September 1979)
 Iran 9–0  Bangladesh
(Karachi, Pakistan; 25 Februari 1982)
Asian Cup
Penampilan1 (Pertama kali pada 1980)
Hasil terbaikFase grup (1980)
Kejuaraan SAFF
Penampilan12 (Pertama kali pada 1995)
Hasil terbaikJuara (2003)

Tim nasional sepak bola Bangladesh (bahasa Bengali: বাংলাদেশ দল) adalah tim sepak bola nasional dari Negara Bangladesh dan dikendalikan oleh Federasi Sepak Bola Bangladesh (BFF). Bangladesh juga merupakan anggota Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan menjadi anggota FIFA pada tahun 1974. Meskipun Federasi Sepak Bola Bangladesh pertama kali didirikan pada tahun 1972, Bangladesh terpilih sebagai anggota Komite Eksekutif AFC pada tahun 1982–1986 dan 1998–2002. Komite Eksekutif saat ini dipilih secara demokratis, di bawah konstitusi yang disetujui dalam pengawasan langsung dari FIFA & AFC, pada April 2008.

Tim nasional Bangladesh memulai debutnya pada tahun 1973 dan belum pernah sekalipun lolos ke putaran final Piala Dunia. Mereka tersingkir di babak pertama dari satu-satunya penampilan mereka di Asian Cup hingga saat ini pada tahun 1980, Bangladesh adalah satu dari dua negara Asia Selatan yang mencapai prestasi tersebut. Hasil terbaik negara ini datang pada zona Asia Selatan di mana mereka memenangkan Kejuaraan SAFF pada tahun 2003, di bawah kepelatihan György Kottán dan sukses meraih medali emas pada ajang South Asian Games sebagai tim nasional. Bangladesh adalah salah satu tim terkemuka di Asia Selatan pada tahun 2000-an. Namun, Tim Nasional sepak bola di Bangladesh tidak sepopuler tim nasional olahraga lainnya seperti Tim Nasional Kriket Bangladesh, hal ini sebagian besar disebabkan oleh alokasi anggaran yang tidak memadai dan kurangnya adaptasi keterampilan teknis. Sampai saat ini, sepak bola tetap menjadi olahraga populer ke-2 di Bangladesh setelah kriket yang menjadi olahraga paling populer di negara ini.

Abad ke-20

[sunting | sunting sumber]

Contoh pertama dari tim sepak bola nasional Bangladesh adalah munculnya tim sepak bola Shadhin Bangla selama Perang Kemerdekaan Bangladesh pada tahun 1971. Mereka melakukan tur ke seluruh India untuk meningkatkan kesadaran internasional dan dukungan ekonomi untuk perang kemerdekaan.

Setelah kemerdekaannya dari Pakistan dicapai pada akhir tahun 1971, tim sepak bola Bangladesh memainkan pertandingan resmi pertamanya pada tanggal 26 Juli 1973 melawan Thailand dengan hasil imbang 2–2. Selama periode antara 26 Juli hingga 14 Agustus 1973, tim nasional Bangladesh telah memainkan 13 pertandingan persahabatan melawan tim di zona Asia, dan semua pertandingan mereka diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, pertandingan itu menghasilkan 3 dengan hasil imbang dan 10 kekalahan. Pada satu tahun kemudian, tim nasional ini memainkan 2 pertandingan persahabatan lagi, kali ini berlokasi di Bangkok, dan kalah dalam dua pertandingan.

Pertandingan resmi berikutnya terjadi pada gelaran Asian Games tahun 1978 di Bangkok, Tim Nasional Bangladesh harus melawan Malaysia dan India, sekali lagi pertandingan itu berakhir dengan kekalahan. Pada bulan Januari 1979, turnamen kualifikasi untuk Piala Asia 1980 dimulai dan – secara mengejutkan mengingat rekor mereka sebelumnya – Bangladesh membuka laga mereka dengan hasil imbang melawan Afghanistan dan Qatar. Mereka mengalami kekalahan telak 4-0 saat melawan Qatar, namun kemenangan 4-1 atas Afghanistan yang merupakan kemenangan pertama Bangladesh membuat mereka lolos ke babak selanjutnya di turnamen ini.

Dalam persiapan mereka untuk memgikuti Piala Asia, Bangladesh memainkan empat pertandingan persahabatan lagi, mengantongi tiga kekalahan di antaranya kekalahan telak 9–0 oleh Korea Selatan, dan mereka mencetak kemenangan kedua dengan skor 3-1 atas Sri Lanka. Kemudian Piala Asia AFC diadakan pada bulan September 1980 di Kuwait, dan Bangladesh masuk dalam grup dengan juara bertahan Iran, Korea Utara, Suriah, dan Republik Rakyat Tiongkok. Bangladesh membuka turnamen dengan kekalahan tipis dari Korea Utara (3–2) dan Suriah (1–0) tetapi dalam pertandingan lain mereka dipermalukan 7–0 dan 6–0 oleh Iran dan Republik Rakyat Tiongkok, pada akhir kompetisi mereka menjadi juru kunci dengan selisih 15 gol. Ini adalah pertama kalinya Bangladesh lolos ke turnamen besar.

Pada tahun 1982, setelah satu setengah tahun tanpa pertandingan, Bangladesh kemudian memainkan empat pertandingan di Karachi, Pakistan, dan mereka kembali menelan 3 kekalahan dan sekali hasil imbang, dengan kekalahan telak 9–0 dari Iran. Lima pertandingan persahabatan berikutnya menghasilkan 2 kemenangan dan 3 kekalahan, dan pada tahun 1984, tim hanya dapat mengantongi 4 kemenangan saja dalam 10 tahun. Kemudian babak kualifikasi untuk Piala Asia AFC pada tahun 1984 berlangsung pada bulan Agustus, dengan Bangladesh yang bertanding melawan Iran dan Suriah bersama Thailand, Indonesia dan Filipina. Bangladesh menelan kekalahan dari semua pertandingan, kecuali satu saat kalah 3-2 dari Filipina untuk menyelamatkan sedikit kebanggaan setelah kekalahan besar oleh Iran.

Sebulan kemudian, tim memainkan pertandingan persahabatan melawan Maladewa dan Nepal dan memenangkan dua pertandingan itu dengan skor 5–0. Berselang dua hari, Nepal menjawab dengan mengalahkan Bangladesh 4-2. Pada tahun 1985 tim melakukan upaya pertama mereka untuk lolos ke Piala Dunia dan hasil undian menempatkan mereka dengan India, Indonesia dan Thailand. Dua kemenangan dari enam pertandingan membuat Bangladesh harus finis sebagai juru kunci grup. Sejak April 1985 hingga November 1987 Bangladesh telah memainkan 13 pertandingan dengan raihan 4 kemenangan, 2 hasil imbang dan 7 kekalahan, sebelum mereka gagal lolos ke Piala Asia AFC 1988 atau Piala Dunia FIFA 1990, mereka hanya dapat meraih satu kemenangan dalam 11 pertandingan yang mereka mainkan di kedua turnamen itu (kekalahan 3-1 dari Thailand di kualifikasi Piala Dunia).

Dari tahun 1989 hingga 1991, Bangladesh telah memainkan 8 pertandingan, dengan torehan 3 kemenangan, 1 imbang dan 4 kekalahan, sebelum sekali lagi gagal untuk lolos ke Piala Asia, kali ini berkat kekalahan besar dengan skor 6-0 oleh Korea Selatan. Dua tahun kemudian, pada turnamen kualifikasi untuk Piala Dunia FIFA 1994 yang melibatkan 8 pertandingan -terlama di Bangladesh, tetapi tidak ada yang lebih sukses – hanya dua kemenangan atas Sri Lanka 8–0 dan kekalahan 7–0 di tangan Jepang dan Uni Emirat Arab.

Pada tahun 1995, Bangladesh memperoleh medali perak dalam ajang sepak bola di South Asian Games, mereka kalah di final ketika bertemu dengan tuan rumah India, dan pada babak kualifikasi untuk Piala Dunia FIFA 1998 mereka kalah dari Taipei. Nasib Bangaladesh dalam kompetisi regional meningkat – Piala Emas SAFF pada tahun 1999, yang diadakan di Goa, Bangladesh berhasil tampil di laga final dan kalah dari India dan meraih medali perak, kemudian di ajang Pesta Olahraga Asia Selatan tahun 1999 yang diadakan di Kathmandu, Bangladesh akhirnya sukses memenangkan medali emas, sekaliguas sebagai kemenangan mereka dalam turnamen pertama dalam sejarah. Namun, mereka tidak dapat memperlihatkan konsistesinya ketika pada babak kualifikasi Piala Asia tahun 2000 menorehkan kembali kekalahan besar dengan skor 6–0 oleh Uzbekistan.

Abad ke-21

[sunting | sunting sumber]

Sebuah momen bersejarah terjadi untuk Bangladesh pada 12 Januari 2001, ketika mereka memainkan pertandingan pertama mereka melawan tim dari Eropa, sebuah pertandingan persahabatan melawan Bosnia dan Herzegovina, mereka memenangkan pertandingan tersebut dengan skor 2 –0. Firoz Mahmud menjadi pemain Bangladesh pertama yang mencetak gol ke gawang Tim Nasional dari Benua Eropa dengan mencetak gol ke gawang Yugoslavia pada tanggal 18 Maret 2001.

Sejak tahun 2000, Bangladesh jarang terlihat seperti lolos ke Piala Asia atau Piala Dunia (dengan eliminasi pada putaran pertama berturut-turut oleh Tajikistan pada tahun 2006 dan 2010), tapi periode yang sama mereka juga telah membawa gelar juara dalam ajang Kejuaraan SAFF pada tahun 2003 dan bertindak sebagai tuan rumah dalam turnamen itu. Bangladesh sebagai tuan rumah memulai tren positif mereka dengan memenangkan pertandingan pembuka melawan Nepal (1-0) dengan Alfaz Ahmed yang mencetak satu-satunya gol di menit ke-30. Dalam pertandingan berikutnya melawan Maladewa, mereka menang 1-0 melalui gol yang dicetak oleh Arif Khan Joy pada menit ke-90. Bangladesh memuncaki grup dengan memenangkan pertandingan terakhir mereka saat melawan Bhutan 3-0 dengan Farhad mencetak tiga gol. Di semifinal mereka menghadapi negara yang pernah mengalahkan mereka di final yaitu India yang juga merupakan juara bertahan Kejuaraan SAFF edisi 1999. Bangladesh membalas kekalahan mereka empat tahun sebelumnya dengan 2-1 dan dengan demikian mereka berhak maju ke laga final Piala SAFF kedua berturut-turut. Di final Bangladesh kembali menghadapi Maladewa, Ronnokuzzam Kanchan memberi keunggulan awal bagi tuan rumah pada menit ke-13, Bangladesh mendominasi babak pertama dan di babak kedua kesalahan pemain belakang Bangladesh dimanfaatkan oleh Ali Umar untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-57. Partai Final berkahir imbang 1-1 dan babak perpanjangan waktu dimainkan, dan setelah 120 menit permainan yang mendebarkan diperlukan adu penalti untuk menentukan pemenang. Dalam adu penalti, kiper Aminul menyelamatkan gawang nya dari penendang kedua Maladewa, dan akhirnya Mohammad Sujon menahan mencetak gol dalam adu penalti dan memastikan kemenangan Bangladesh untuk meraih gelar SAFF pertama dan satu-satunya mereka sampai hari ini. Bangladesh kembali berhasil mencapai final Piala SAFF tahun 2005 yang diselenggarakan di Pakistan. Mereka memulai kompetisi ini dengan mengalahkan Bhutan (3–0), Nepal (2–0) dan imbang melawan India (1–1), dengan hasil ini mereka memuncaki grup dan lolos ke babak selanjutnya. Di babak semifinal, mereka menyingkirkan tuan rumah Pakistan (1–0). Di final mereka kembali menghadapi India seperti di final Piala SAFF 1999 lalu, kedua tim difavoritkan untuk menang tetapi India akhirnya memenangkan laga final tersebut, ini merupakan gelar keempat mereka dengan Bangladesh finis sebagai runner up dan itu adalah terakhir kali tim bermain di final Piala SAFF. Hasil terbaik terakhir mereka di Piala SAFF terjadi pada tahun 2008 di mana mereka finis ke-3. Bangladesh memenangkan medali emas kedua mereka di Pesta Olahraga Asia Selatan pada tahun 2010 dan bertindak sebagai tuan rumah turnamen. Mereka secara mengejutkan mengalahkan Afghanistan 4-0.

Pada tanggal 29 Juni 2011 di Stadion Nasional Bangabandhu, Bangladesh sukses mengalahkan Pakistan dengan skor 3-0 di kualifikasi Piala Dunia 2014. Mereka bermain melawan Pakistan lagi di Stadion Punjab, Lahore pada 3 Juli 2011 di mana mereka bermain imbang 0-0. Hasil itu menjadikan Bangladesh untuk maju ke babak kedua dan bermain melawan Lebanon. Pertandingan pertama dimainkan di Stadion Olahraga Kota Camille Chamoun, Beirut pada 23 Juli 2011 di mana Bangladesh kalah 4–0. Pertandingan kedua dimainkan di Stadion Nasional Bangabandhu, di mana Bangladesh menang 2-0. Karena Lebanon mampu mencetak gol lebih banyak dari dua leg pertandingan mereka, Bangladesh harus tersingkir, Bangladesh tidak dapat lolos ke babak semifinal Kejuaraan SAFF 2011 karena mereka bermain imbang melawan Pakistan dan kalah dari Nepal dan Maladewa di babak penyisihan grup.

Bangladesh kembali memainkan tiga pertandingan persahabatan internasional pada tahun 2012. Mereka berhasil bermain imbang melawan Nepal dengan skor 1-1. Kemudian mereka memulai tur ke Asia Tenggara, dan mereka kalah telak 5–0 dari Thailand dan bermain imbang melawan Malaysia dengan skor 1-1.

Lodewijk de Kruif

[sunting | sunting sumber]

Bangladesh gagal lolos ke Piala Challenge AFC 2014 karena mereka kalah dari Palestina dengan skor 0-1, meskipun mereka menang melawan tuan rumah Nepal dan Kepulauan Mariana Utara di Kualifikasi Piala Challenge AFC 2014 yang diadakan pada Maret 2013. Bangladesh tidak dapat lolos ke semifinal Kejuaraan SAFF 2013 karena mereka kalah dari Nepal dan Pakistan dalam pertandingan grup. Meskipun mereka mendapat hasil imbang saat melawan runner-up India di babak penyisihan grup, itu adalah Kejuaraan SAFF kedua berturut-turut di mana mereka gagal lolos ke babak selanjutnya.

Pada tanggal 5 Maret 2014 Bangladesh bermain imbang 2–2 dalam laga persahabatan melawan India di Jawaharlal Nehru Stadium, di kota Goa, India.

Di Piala Bangabandhu 2015, Bangladesh menjadi runner-up turnamen saat mereka dikalahkan Malaysia U-23 dengan skor 2-3 di pertandingan final. Di babak penyisihan grup, Bangladesh kembali kalah di pertandingan pertama melawan Malaysia U-23 dan kemudian menang melawan Sri Lanka, dengan kemenangan itu membawa mereka lolos ke babak semi final di mana mereka mengalahkan Thailand U-23 dengan skor 1-0.

Pada tanggal 30 Mei dan 2 Juni Bangladesh memainkan beberapa laga persahabatan sebagai bentuk persiapan mereka untuk menjalani laga di Kualifikasi FIFA World Cup 2018 melawan Singapura dan Afghanistan, mereka kalah di pertandingan pertama dengan skor 1-2 dan seri di pertandingan kedua dengan skor 1-1. Pada tanggal 29 Agustus, Bangladesh kembali memainkan laga persahabatan lainnya melawan Malaysia di Stadion Shah Alam dan berakhir dengan hasil imbang tanpa gol.

Bangladesh memainkan empat pertandingan pertama mereka di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 melawan Kirgistan, Tajikistan, Australia, dan Yordania, mereka menderita kekalahan di semua pertandingan selain pertandingan kandang saat melawan Tajikistan di mana mereka bermain imbang 1-1.

Gonzalo Sanchez Moreno

[sunting | sunting sumber]

Bangladesh mengakhiri perjuangan mereka di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 dengan catatan yang mengecewakan, karena mereka menderita kekalahan besar dengan skor 8-0 dari Yordania (yang saat itu dilatih oleh Harry Redknapp) dalam pertandingan terakhir di Grup B di Stadion Nasional Amman pada 24 Maret 2016.[3] Dengan tujuh kekalahan dan sekali imbang melawan Tajikistan, Bangladesh telah kebobolan sebanyak 32 gol dan hanya mencetak dua gol, masing-masing saat melawan Tajikistan dan Kirgistan.

Pengangkatan kembali Lodewijk de Kruif

[sunting | sunting sumber]

Pada bulan Mei 2016 de Kruif kembali melatih tim nasional untuk ketiga kalinya dalam upaya yang gagal di babak playoff kualifikasi Piala Asia AFC 2019 babak 1 karena mereka kalah dalam pertandingan kandang dan tandang dari Tajikistan. Dilaporkan bahwa sang pelatih lebih menyukai para pemain yang lebih tua dari timnas sebelumnya daripada memberi kesempatan kepada pemain yang lebih muda.

Tom Saintfiet

[sunting | sunting sumber]

Federasi Sepak Bola Bangladesh menunjuk pelatih asal Belgia yaitu Tom Saintfiet pada 29 Juni 2016, dia awalnya diberikan kontrak jangka pendek untuk memandu tim nasional di Piala Asia AFC 2019 babak playoff kualifikasi 2 melawan Bhutan. Menyusul hasil imbang 0-0 leg pertama di Dhaka, Bhutan memainkan laga leg kedua di kandang, dan dapat mengalahkan Bangladesh 3-1 di Stadion Changlimithang di Thimphu. Hasil play-off kualifikasi Piala Asia itu menjadikan Bangladesh tidak akan ambil bagian dalam turnamen AFC dan FIFA selama dua hingga tiga tahun ke depan hingga peluncuran kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023.

Pelatih Saintfiet memanggil dua penyerang veteran Jahid Hasan Ameli dan Enamul Haque untuk ikut dalam pertandingan tersebut, tetapi dengan adanya dua pemain berpengalaman pun Bangladesh tetap tidak berhasil. "Itu sangat buruk untuk sepak bola Bangladesh. Saya pikir Bhutan telaj berhasil menunjukkan bahwa meskipun mereka hanyalah negara kecil, dengan kerja keras, Anda masih bisa mencapai suatu tempat. Saya pikir beberapa pemain Bangladesh harus mulai berpikir jika mereka siap bermain di level ini. Saya ingin meminta maaf kepada Federasi Sepak Bola Bangladesh dan semua orang yang mencintai sepakbola" kata pelatih yang frustrasi.[4]

Andrew Ord

[sunting | sunting sumber]

Setelah enam bulan tanpa pelatih Tim Nasional Bangladesh kemudian menunjuk Andrew Ord pada 18 Mei 2017.[5] Reputasinya di Asia untuk mempromosikan pemain muda dan memberi mereka kesempatan adalah bagian dari strategi jangka panjang dari Federasi untuk membangun kembali Tim Nasional. Ord mengawasi setiap peningkatan hasil di turnamen AFC dan kemudian dengan cepat mendapatkan para pemain muda untuk dimasukan ke dalam tim Senior. Pada 27 Maret 2018 mereka melakukan perjalanan ke Laos dan menurunkan lima pemain yang telah bermain di Kualifikasi AFC Championship 2018 tiga bulan sebelumnya.[6] Hasil imbang 2–2 akhirnya menempatkan Bhutan ke masa lalu dan merupakan awal dari fajar baru untuk Sepak Bola Bangladesh dengan tim muda yang bersemangat.

Jamie Day: kebangkitan

[sunting | sunting sumber]

Bangladesh maju ke babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 ketika mereka mengalahkan Laos dengan agregat 1-0.[7]

Di babak kualifikasi, Bangladesh masuk dalam grup yang sama dengan tetangga mereka India, kemudian Qatar dan dua rival berat mereka lainnya yaitu Afghanistan dan Oman. Bangladesh berhasil menahan imbang raksasa India 1-1. Bangladesh kemudian kalah di sisa pertandingan, tetapi kekalahan mereka tidak seberat biasanya; mereka bahkan membuat Qatar dan Oman sangat kesulitan. Mereka juga berhasil bermain imbang dengan Afganistan.

Gambaran Tim

[sunting | sunting sumber]

Tim nasional sepak bola Bangladesh bermain dengan jersey hijau dan celana pendek merah tua, juga dengan garis-garis merah dan hijau. Hijau dan merah adalah warna nasional dari negara Bangladesh, yang berasal dari bendera nasional Bangladesh. Merah melambangkan matahari terbit di tanah Bengal, dan juga darah mereka yang tewas demi kemerdekaan Bangladesh. Hijau mengartikan suburnya tanah Bangladesh. Jersey tandang Bangladesh saat ini benar-benar diametris dengan yang biasa.

Bangladesh memainkan sebagian besar pertandingan kandang mereka di Stadion Nasional Bangabandhu, Dhaka, di mana mereka memenangkan Kejuaraan SAFF di tahun 2003 dan 2010. Namun terkadang pertandingan kandang mereka juga dapat dimainkan di Stadion MA Aziz di Chittagong, Stadion Distrik Sylhet di Sylhet, Stadion Distrik Rajshahi di Rajshahi dan Stadion Shamsul Huda di Jessore.

Liputan media

[sunting | sunting sumber]

Babak kualifikasi kandang dan tandang Bangladesh dan pertandingan persahabatan baik kandang maupun tandang disiarkan langsung di Televisi Bangladesh , Bangla TV & T Sports (Bangladesh)

Hasil dan Jadwal

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah daftar hasil pertandingan dalam 12 bulan terakhir dan juga pertandingan selanjutnya yang telah dijadwalkan.

Staf Kepelatihan

[sunting | sunting sumber]
Per Oktober 2021.
Posisi Nama
Pelatih Kepala Portugal Mário Lemos
Asisten Pelatih Bangladesh Masud Parvez Kaisar
Bangladesh Jakaria Babu
Pelatih Penjaga Gawang Bangladesh Atiqur Rahman
Pelatih Kebugaran Australia Ivan Razlog
Manajer Bangladesh Satyajit Das Rupu
BFF Direktur Teknik Inggris Paul Smalley

Sejarah kepelatihan

[sunting | sunting sumber]

Catatan Pelatih Kepala

[sunting | sunting sumber]
Per 13 Oktober 2021.

Rekor Kompetitif

[sunting | sunting sumber]
Gambaran
Event Juara Runner-up Posisi 3
Piala Asia 0 0 0
Kejuaraan SAFF 1 2 2
Pesta Olahraga Asia Selatan 1 4 1
Total 2 6 3

Piala Dunia FIFA

[sunting | sunting sumber]

Bangladesh telah mengambil bagian dalam setiap pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA sejak 1986, meskipun mereka tidak pernah maju ke babak selanjutnya selama kualifikasi.

FIFA World Cup Kualifikasi
Tahun Hasil Posisi Pld W D* L GF GA Pld W D L GF GA
Uruguay 1930 sampai Spanyol 1982 Tidak masuk; karena dahulu merupakan bagian dari India Britania hingga 1947
dan kemudian Pakistan antara 1947 dan 1971
Tidak masuk; karena dahulu merupakan bagian dari India Britania hingga 1947
dan kemudian Pakistan antara 1947 dan 1971
Meksiko 1986 Tidak lolos kualifikasi 6 2 0 4 5 10
Italia 1990 6 1 0 5 4 9
Amerika Serikat 1994 8 2 0 6 7 28
Prancis 1998 6 1 0 5 4 14
Korea SelatanJepang 2002 6 1 2 3 5 15
Jerman 2006 2 0 0 2 0 4
Afrika Selatan 2010 2 0 1 1 1 6
Brasil 2014 4 2 1 1 5 4
Rusia 2018 8 0 1 7 2 32
Qatar 2022 10 1 3 6 4 19
Kanada Meksiko Amerika Serikat 2026 Ditentukan nanti Ditentukan nanti
Total 0/22 58 10 8 40 37 131

Piala Asia AFC

[sunting | sunting sumber]
Piala Asia AFC Kualifikasi
Tahun Hasil Posisi Pld W D L GF GA Pld W D L GF GA
Hong Kong 1956 to Iran 1968 Bagian dari  Pakistan Bagian dari  Pakistan
Thailand 1972 Bukan anggota AFC Bukan anggota AFC
Iran 1976 Mengundurkan diri dari kualifikasi Mengundurkan diri dari kualifikasi
Kuwait 1980 Fase grup 10th 4 0 0 4 2 17 4 1 2 1 7 8
Singapura 1984 Tidak lolos kualifikasi 5 1 0 4 6 13
Qatar 1988 5 0 3 2 1 9
Jepang 1992 2 0 0 2 0 7
Uni Emirat Arab 1996 Mengundurkan diri Mengundurkan diri
Lebanon 2000 Tidak lolos kualifikasi 4 1 1 2 5 12
Tiongkok 2004 2 0 1 1 3 4
Indonesia Malaysia Thailand Vietnam 2007 8 1 1 6 2 19
Qatar 2011 Piala Challenge AFC
Australia 2015
Uni Emirat Arab 2019 12 0 2 10 3 41
Tiongkok 2023 Ditentukan nanti 10 1 3 6 4 19
Total Terbaik: Fase grup 1/17 4 0 0 4 2 17 52 5 13 34 31 132

Kejuaraan SAFF

[sunting | sunting sumber]
Kejuaraan SAFF
Tahun Round Posisi Pld W D L GF GA
Pakistan 1993 Tidak masuk
Sri Lanka 1995 Posisi 3 3rd 3 1 1 1 2 1
Nepal 1997 Fase grup 5th 2 0 1 1 1 4
India 1999 Runners-up 2nd 4 2 1 1 6 3
Bangladesh 2003 Juara 1st 5 4 1 0 8 2
Pakistan 2005 Runners-up 2nd 5 3 1 1 7 3
MaladewaSri Lanka 2008 Fase grup 6th 3 0 2 1 3 4
Bangladesh 2009 Semi-finals 3rd 4 2 1 1 6 3
India 2011 Fase grup 7th 3 0 1 2 1 4
Nepal 2013 Fase grup 7th 3 0 1 2 2 5
India 2015 Fase grup 5th 3 1 0 2 4 7
Bangladesh 2018 Fase grup 5th 3 2 0 1 3 2
Maladewa 2021 Fase grup 4th 4 1 2 1 3 4
Total 1 Gelar 12/13 42 17 14 14 46 42

Mujib Borsho FIFA International Football Series

[sunting | sunting sumber]

Bangladesh memenangkan dua pertandingan melawan Nepal dengan skor 1-0 pada November 2020.[29]

Pesta Olahraga Asia (Asian Games)

[sunting | sunting sumber]
  • 1951 sampai 1970 – Tidak masuk; masih bagian dari Pakistan sampai 1971
  • 2002 seterusnya – Bangladesh U-23 ditambah tiga pemain di atas usia 23 yang memasuki kompetisi, sesuai batas usia dalam kompetisi sepak bola di Olimpiade.
Asian Games
Tahun Hasil Posisi Pld W D L GF GA
Iran 1974 Tehran Tidak Ikut Kompetisi
Thailand 1978 Bangkok Babak penyisihan 12/14 2 0 0 2 0 4
India 1982 New Delhi Babak penyisihan 11/16 3 1 0 2 2 4
Korea Selatan 1986 Seoul Babak penyisihan 16/18 4 1 0 3 1 12
Tiongkok 1990 Beijing Babak penyisihan 11/14 2 0 0 2 0 7
Jepang 1994 Hiroshima Tidak ikut kompetisi
Thailand 1998 Bangkok Mengundurkan diri
Total 4/13 - 11 2 0 9 3 27

Catatan Head-to-head

[sunting | sunting sumber]
Per 8 Oktober 2021.

Rekor head-to-head melawan 48 negara yang telah mereka mainkan hingga saat ini, termasuk pertandingan persahabatan internasional:[30] Dua dari tim ini sudah tidak ada lagi (Vietnam Selatan dan Yugoslavia), jadi Bangladesh telah bermain melawan 46 tim saat ini 209 FIFA anggota: 42 AFC, 3 CAF, 0 CONCACAF, 0 CONMEBOL, 0 OFC dan 1 anggota UEFA per 4 Desember 2020.[31]

      Tim tidak ada lagi

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Rekor Piala Dunia

[sunting | sunting sumber]

Rekor Piala Asia

[sunting | sunting sumber]

Rekor Piala Asia Selatan SAFF

[sunting | sunting sumber]
0#0 Pos. Nama Pemain Tanggal lahir (umur) Tampil Gol Klub
25 1GK Shahidul Yousuf Sohel 1 Mei 1992 (umur 32) 6 0 Bangladesh Dhaka Abahani
23 1GK Mazharul Haq Himel 16 September 1988 (umur 36) 0 0 Bangladesh Sheikh Jamal Dhanmondi Club
1 1GK Russel Mahmud Liton 30 November 1994 (umur 30) 2 0 Bangladesh Muktijoddha Sangsad
22 1GK Samiul Islam Masud 3 Februari 1990 (umur 34) 0 0 Bangladesh Rahmatganj
2 2DF Ashraf Mahmud Linkon 6 Juni 1990 (umur 34) 11 0 Bangladesh Sheikh Jamal Dhanmondi Club
2DF Nasirul Islam Nasir 5 Oktober 1988 (umur 36) 17 0 Bangladesh Dhaka Abahani
4 2DF Nasir Uddin Chowdhury 3 Desember 1989 (umur 35) 11 0 Bangladesh Sheikh Jamal Dhanmondi Club
5 2DF Mohammed Ariful Islam 20 Desember 1987 (umur 36) 25 0 Bangladesh Mohammedan SC
6 2DF Atiqur Rahman Meshu 26 Agustus 1988 (umur 36) 28 2 Bangladesh Dhaka Abahani
16 2DF Raihan Hasan 10 September 1994 (umur 30) 6 0 Bangladesh Sheikh Jamal Dhanmondi Club
2DF Yeasin Khan 16 September 1994 (umur 30) 3 0 Bangladesh Sheikh Jamal Dhanmondi Club
2DF Yeamin Ahmed Chowdhury Munna 2 Agustus 1991 (umur 33) 4 0 Bangladesh Sheikh Jamal Dhanmondi Club
2DF Topu Barman 20 Desember 1994 (umur 29) 2 0 Bangladesh Mohammedan SC
7 3MF Mohamed Zahid Hossain 15 Juni 1988 (umur 36) 31 5 Bangladesh Mohammedan SC
9 3MF Mohd Mamunul Islam (c) 12 Desember 1988 (umur 36) 25 2 India Atlético de Kolkata
3MF Monaem Khan Raju 7 Juli 1990 (umur 34) 8 0 Bangladesh Sheikh Jamal Dhanmondi Club
14 3MF Omar Faruque Babu 5 Agustus 1994 (umur 30) 2 0 Bangladesh Team BJMC
15 3MF Jamal Bhuyan 10 April 1990 (umur 34) 6 0 Bangladesh Sheikh Jamal Dhanmondi Club
3MF Hemanta Vincent Biswas 13 Desember 1995 (umur 29) 2 0 Bangladesh Mohammedan SC
3MF Sohel Rana 27 Maret 1995 (umur 29) 7 0 Bangladesh Sheikh Jamal Dhanmondi Club
3MF Mohammad Yousuf Sifat 10 Agustus 1994 (umur 30) 0 0 Bangladesh Mohammedan SC
3MF Mohammad Atiqur Rahman Fahad 15 September 1995 (umur 29) 0 0 Bangladesh Chittagong Abahani
3MF Mohammad Mezbah Uddin 0 0 Bangladesh Brothers Union
10 4FW Jahid Hasan Ameli 25 Desember 1987 (umur 36) 55 13 Bangladesh Mohammedan SC
4FW Mithun Chowdhury Mithun 10 Februari 1989 (umur 35) 18 2 Bangladesh Sheikh Russel KC
11 4FW Toklis Ahmed 2 Oktober 1995 (umur 29) 8 0 Bangladesh Sheikh Jamal Dhanmondi Club
21 4FW Wahed Ahmed 3 Desember 1993 (umur 31) 4 0 Bangladesh Mohammedan SC
4FW Aminur Rahaman 18 Juni 1994 (umur 30) 0 0 Bangladesh Team BJMC

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "The FIFA/Coca-Cola Men's World Ranking". FIFA. 28 November 2024. Diakses tanggal 28 November 2024. 
  2. ^ Peringkat Elo berubah dibandingkan dengan satu tahun yang lalu."World Football Elo Ratings". eloratings.net. 19 Januari 2024. Diakses tanggal 19 Januari 2024. 
  3. ^ "Harry Redknapp: Jordan thrash Bangladesh in qualifier". BBC Sport. 24 March 2016. Diakses tanggal 25 March 2016. 
  4. ^ "Humiliation in Bhutan". The Daily Star. 11 October 2016. Diakses tanggal 20 October 2016. 
  5. ^ "National football coach Andrew Ord arrives". Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 January 2019. Diakses tanggal 5 January 2019. 
  6. ^ "Bangladesh stage brilliant comeback to draw 2-2". Dhaka Tribune. 27 March 2018. 
  7. ^ "Bangladesh through after goalless draw". The Daily Star. 11 June 2019. Diakses tanggal 11 June 2019. 
  8. ^ https://bdnews24.com/sport/2005/08/03/bangladesh-finds-its-tenth-national-football-coach
  9. ^ https://bdnews24.com/sport/2007/07/16/bff-appoints-indian-coach-nayeem-uddin
  10. ^ https://www.thedailystar.net/news-detail-41620
  11. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-28. Diakses tanggal 2021-10-29. 
  12. ^ https://www.thedailystar.net/news-detail-69480
  13. ^ "Shantoo wants to make a mark". 18 November 2009. 
  14. ^ "Rubcic new Bangladesh coach". 
  15. ^ "Ilievski in city". 
  16. ^ "Titu takes charge of booters". 2 September 2012. 
  17. ^ "Bangladesh Appoint New Dutch Coach Lodewijk de Kruif". 29 January 2013. 
  18. ^ "New age". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-04. Diakses tanggal 2021-10-29. 
  19. ^ "De Kruif takes over today". 24 January 2015. 
  20. ^ "Italy's Fabio Lopez replaces Lodewijk de Kruif as Bangladesh football coach". 
  21. ^ "Maruful Haque becomes new national coach". 
  22. ^ "Moreno to guide Booters | Daily Sun |". 
  23. ^ "De Kruif coming back". 7 May 2016. 
  24. ^ "Tom Saintfiet becoming next head coach of Bangladesh". 
  25. ^ "Ord named new Bangladesh football coach". 18 May 2017. 
  26. ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2019. Diakses tanggal 9 December 2019. 
  27. ^ "থাকছেন না জেমি ডে, দায়িত্বে অস্কার ব্রুজেন". Daily Sportsmail24 (dalam bahasa Bengali). 17 September 2021. Diakses tanggal 18 September 2021. 
  28. ^ "পর্তুগালের লেমোসই জাতীয় ফুটবল দলের কোচ". Daily Prothom Alo (dalam bahasa Bengali). 21 October 2021. Diakses tanggal 21 October 2021. 
  29. ^ [1] Bangladesh won against Nepal in "Mujib Borsho FIFA International Football Series 2020"
  30. ^ "Head to Head". FIFA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 June 2007. Diakses tanggal 10 October 2016. 
  31. ^ "Bangladesh". World Football Elo Ratings. Diakses tanggal 15 October 2016. 
  32. ^ "Quaid-E-Azam International Cup (Pakistan)". Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation. Diakses tanggal 8 September 2015. 
  33. ^ "President's Gold Cup 1989". Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation. Diakses tanggal 8 September 2015. 
  34. ^ "Burma Tournament 1995". Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation. Diakses tanggal 8 September 2015. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Didahului oleh:
1999 India 
Kejuaraan SAFF
2003 Bangladesh  (Gelar pertama)
Diteruskan oleh:
2005 India 

Templat:Bangladesh national football team managers Templat:Football in Bangladesh Templat:SAFF Football Templat:AFC teams Templat:National sports teams of Bangladesh Templat:SAFF Championship winners Templat:Bangladesh squad 1980 AFC Asian Cup