Story:Sekilas tentang Jangkrik
Tampilan
Jangkrik
Jangkrik, jengkerik atau cengkerik (Gryllidae) adalah serangga yang berkerabat dekat dengan belalang, memiliki tubuh kecil silindris, kepala hampir bulat dan sungut panjang seperti benang. Jangkrik adalah omnivora, dikenal dengan suaranya yang khas, yang dihasilkan oleh cengkerik jantan.
Suara ini digunakan untuk menarik kedatangan betina dan mengusir kehadiran jantan lainnya. Suara cengkerik ini semakin keras dengan naiknya suhu sekitar. Di dunia dikenal sekitar 900 spesies cengkerik, termasuk di dalamnya adalah gangsir.
Jangkrik adalah serangga bertubuh kecil hingga sedang, yang kebanyakan berbentuk silindris (beberapa spesiesnya ada pula yang berbadan agak gepeng tegak). Kepalanya hampir bulat, dengan sepasang sungut panjang menjuntai yang muncul persis di depan mata majemuk. Di belakang kepala terletak pronotum, yakni ruas dada yang pertama, yang kuat dan mulus tanpa gigir punggung ataupun tepi.
Jangkrik memiliki agihan kosmopolitan, ditemukan di semua bagian dunia kecuali di wilayah dingin di atas lintang 55° ke utara maupun selatan. Serangga ini mengkolonisasi pulau-pulau besar dan kecil, melalui udara (terbang) atau air (terbawa kayu atau bagian tumbuhan lain yang terapung-apung di laut), atau diangkut oleh aktivitas manusia.
Semenjak dahulu jangkrik acap dijadikan permainan atau hiburan. Anak-anak desa di Indonesia biasa memelihara jangkrik, terutama dari jenis jangkrik kalung (Gryllus bimaculatus) dan jenis-jenis jangkrik celiring (Teleogryllus spp.), untuk dinikmati suaranya ataupun untuk diadu.
Laga jangkrik yang melibatkan orang-orang dewasa diketahui telah ada di Tiongkok semenjak era Dinasti Song (960-1278 M).