Lompat ke isi

Smegma

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Smegma, atau kalat (bahasa Yunani smēgma[1]) adalah kombinasi dari sel-sel kulit, minyak kulit, dan pelembap alami. Smegma bisa terbentuk pada genitalia mamalia jantan dan betina. Dalam tubuh wanita, smegma terkumpul di sekitar klitoris dan di lipatan labia minora; pada pria, smegma terkumpul di bawah kulup.

Vulva manusia dengan smegma yang terlihat di antara labia

Akumulasi sebum bercampur dengan sel kulit mati pada vulva akan membentuk smegma. Smegma clitoridis didefinisikan sebagai sekresi kelenjar apokrin dari klitoris, yang bercampur dengan deskuamasi sel epitel.[2] Kelenjar yang terletak di sekitar klitoris dan labia majoris mengeluarkan sebum. Jika smegma tidak dihilangkan, sering dapat menyebabkan adhesi (perlengketan) klitoris yang dapat membuat stimulasi klitoris (seperti masturbasi) terasa menyakitkan (kondisi ini disebut clitorodynia).[butuh rujukan]

Penis manusia dengan smegma terlihat di belakang kepala penis

Pada pria, smegma membantu menjaga kepala penis tetap lembab dan memfasilitasi hubungan seksual dengan bertindak sebagai pelumas.[3][4][5] Smegma bersifat jinak (bukan kanker/keganasan).[6]

Pada hewan yang sehat, smegma membantu membersihkan dan melumasi organ kelamin. Dalam kedokteran hewan, analisis smegma ini kadang-kadang digunakan untuk mendeteksi patogen saluran urogenital, seperti Tritrichomonas foetus.[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "smegma". The Merriam-Webster.com Dictionary. Merriam-Webster, Inc. Diakses tanggal 2017-03-02. 
  2. ^ "Medical Dictionary". Medilexicon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2020-08-01. 
  3. ^ Wright J (September 1970). "How smegma serves the penis: Nature's assurance that the uncircumcised glans penis will function smoothly is provided by smegma". Sexology. 37 (2): 50–53. 
  4. ^ Van Howe RS, Hodges FM (October 2006). "The carcinogenicity of smegma: debunking a myth". Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology. 20 (9): 1046–1054. doi:10.1111/j.1468-3083.2006.01653.x. PMID 16987256. 
  5. ^ Fleiss PM, Hodges FM, Van Howe RS (October 1998). "Immunological functions of the human prepuce". Sexually Transmitted Infections. 74 (5): 364–367. doi:10.1136/sti.74.5.364. PMC 1758142alt=Dapat diakses gratis. PMID 10195034. 
  6. ^ McGregor TB, Pike JG, Leonard MP (2007). "Pathologic and physiologic phimosis: Approach to the phimotic foreskin". Canadian Family Physician. 53 (3): 445–8. PMC 1949079alt=Dapat diakses gratis. PMID 17872680. 
  7. ^ Chen XG, Li J (2001). "Increasing the sensitivity of PCR detection in bovine preputial smegma spiked with Tritrichomonas foetus by the addition of agar and resin". Parasitology Research. 87 (7): 556–558. doi:10.1007/s004360100401. PMID 11484853. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Media tentang Smegma di Wikimedia Commons