Mathilde dari Lotharingia
Matilda | |
---|---|
Pfalzgrafin Lotharingia | |
Kelahiran | Musim panas 979 |
Kematian | November 1025 |
Pemakaman | |
Pasangan | Ezzo, Pfalzgraf Lotharingia |
Keturunan Selanjutnya... | Liudolf dari Ezzonen Otto II dari Schwaben Hermann II dari Köln Richeza, Ratu Polandia |
Dinasti | Ottonian |
Ayah | Otto II, Kaisar Romawi Suci |
Ibu | Theophano |
Agama | Katolik Roma |
Matilda atau Mathilde (musim panas 979 – November 1025), adalah Pfalzgrafin Lotharingia. Dia berasal dari Wangsa Ottonian sebagai putri ketiga Kaisar Otto II dan Permaisuri Theophano. Tak lama setelah kelahirannya, Mathilde dikirim ke Biara Essen, di mana sepupunya yang lebih tua, Matilda menjadi abdis, Mathilde dididik di sini. Diperkirakan bahwa Mathilde akan tinggal di biara dan menjadi abdis seperti kedua kakak perempuannya Adelheid dan Sophia.
Pernikahan dan keturunan
[sunting | sunting sumber]Mathilde menjalani kehidupan yang berbeda dari dua saudara perempuannya; dia akan menikah dengan Ezzo, Pfalzgraf Lotharingia. Menurut sejarawan Thietmar dari Merseburg, saudara laki-laki Mathilde, Kaisar Otto III, tidak menyukai gagasan Mathilde menikah pada awalnya. Keluarga memberi pasangan itu hadiah besar untuk mengamankan standar hidup yang memadai. Permaisuri Theophano menyetujui pernikahan itu. Ezzo kemudian membawa Mathilde keluar dari biara tempat dia tinggal. Namun, Abdis Mathilde dengan sia-sia menolak untuk menyerahkan gadis itu. Kisah romantis kemudian bahkan menyatakan Ezzo sebelumnya diam-diam jatuh cinta dengan Mathilde muda.
Kemungkinan pernikahan ini dimaksudkan untuk memastikan kekuasaan Otto III, yang memiliki wilayah yang luas di Rhein Hilir dan Mosel. Ibunda Ezzo berasal dari wangsa Adipati Schwaben sehingga Ezzo memiliki hak atas wilayah tersebut. Mathilde menerimanya dari harta Ottonian dan memberikannya kepada suaminya.
Ezzo dan Mathilde memiliki sepuluh anak:
- Liudolf (skt. 1000 – 10 April 1031), Graf Zutphen
- Otto I († 1047), Pfalzgraf Lotharingia dan kemudian Adipati Schwaben sbg Otto II
- Hermann II (995–1056), Uskup Agung Köln
- Theophanu († 1056), Abdis Essen dan Gerresheim
- Richeza († 21 Maret 1063), Ratu Polandia
- Adelheid († skt. 1030), Abdis Nivelles
- Heylwig, Abdis Neuss
- Mathilde, Abdis Dietkirchen dan Vilich
- Sophie, Abdis St. Maria, Mainz
- Ida († 1060), Abdis Köln dan Biara Gandersheim (didirikan pada 852 oleh leluhurnya Liudolf, Adipati Sachsen).
Kematian
[sunting | sunting sumber]Mathilde rupanya meninggal tiba-tiba selama kunjungan ke saudara laki-laki Ezzo, Hermann di Echtz,[1] sementara Ezzo berada Aachen, pada pertemuan bangsawan Lorraine. Mathilde dimakamkan di Biara Brauweiler.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ After Schwennicke, European pedigrees Volume I.1 (2005) Plate 10, and Volume I.2 (1999), Plate 201 The identification of Aeccheze with Esch-SauerAs in genealogy-medieval transfer is made, must be false: Matilda died on 4 of the month and was on 7 (Trillmich) buried—the distance between Esch-Sauer and Brauweiler is approximately 180 km, which was not the time to establish, within three days, the exclusion of Düren-Echtz to Brauweiler is 40 km. Echtz also fits better than Esch Sauer to Mathilde's brother Hermann, the count in Zülpichgau. That Encyclopedia of the Middle Ages, Edward Hlawitschka, Werner Trillmich and Emil Kimpen keep open the point by equating it solely with Aeccheze Esch, but not tell what they think Esch.
- ^ GERMANY KINGS, Medieval Lands