Maria Theresia dari Austria (1801–1855)
Maria Theresa dari Austria | |
---|---|
Permaisuri Sardinia | |
Permaisuri | 27 April 1831 – 23 Maret 1849 |
Kelahiran | 21 Maret 1801 Wina, Austria |
Kematian | 12 Januari 1855 Turin, Italia | (umur 53)
Pemakaman | 16 Januari 1855 |
Pasangan | Carlo Alberto dari Sardinia |
Keturunan Detail | Vittorio Emanuele II, Raja Italia Ferdinando, Adipati Genova |
Wangsa | Wangsa Savoy Wangsa Habsburg-Lorraine |
Ayah | Ferdinand III dari Toskana |
Ibu | Luisa dari Napoli dan Sisilia |
Maria Theresa dari Austria (21 Maret 1801 – 12 Januari 1855) lahir sebagai seorang Adipatni Agung Austria dan Putri Toskana. Pada 1817 ia menikah dan menjadi Ratu Sardinia. Ia adalah istri Raja Carlo Alberto dari Sardinia dan putri Ferdinand III dari Toskana, dan Luisa dari Napoli dan Sisilia. Ia dinamakan seperti nenek buyutnya, Ratu Maria Theresa.
Lahir dan masa kecil
[sunting | sunting sumber]Maria Theresia Franziska Josepha Johanna Benedikta (bahasa Jerman) adalah anggota cabang Toskana wangsa Habsburg-Lorraine dan Adipatni Agung Austria dan Putri Bohemia, Hungaria, dan Toskana melalui kelahiran. Ia dilahirkan di Wina selama masa pengasingan orangtuanya dan anak-anak mereka, dalam serangan Napoleon Bonaparte di Toskana. Ayahandanya adalah Ferdinand III dari Toskana, dan ibundanya adalah Luisa dari Napoli dan Sisilia, yang meninggal ketika melahirkan setahun setelah kelahiran Maria Theresa.
Setelah Restorasi pada 1814, Ferdinand III dilantik sebagai Elektor sekuler keuskupan agung Salzburg dan mereka sekeluarga pindah ke Würzburg.
Pernikahan dan keturunan
[sunting | sunting sumber]Maria Theresa menikah di Firenze pada tanggal 30 September 1817 dengan Carlo Alberto dari Sardinia (Paris, 29 Oktober 1798 - Porto, 28 Juli 1849), dan pernikahan itu dilangsungkan pada tanggal 2 Oktober di Katedral Firenze. Dalam bahasa Italia namanya adalah Maria Teresa Francesca Giuseppa Giovanna Benedicta.
Pada Maret 1820 seorang pewaris takhta dilahirkan diikuti dengan dua anak lainnya yang kemudian meninggal pada saat bayi.
Pada tahun 1824 Carlo Alberto diakui sebagai pewaris takhta oleh Vittorio Emanuele I dari Sardinia. Ia dan Maria Theresa menjadi raja dan ratu pada 1831, ketika pewarisnya Carlo Felice meninggal tanpa keturunan.
Akhir hayat
[sunting | sunting sumber]Setelah kematian suaminya pada 1849 di Oporto, Ibu suri Maria Theresa berhenti tampil di depan umum dan bahkan kembali ke Italia pada 1851, di mana ia meninggal 4 tahun kemudian di Turin. Ia dimakamkan di Basilika Superga, Turin.
Sebagai seorang penganut agama Katolik yang taat dan konservatif, ia berpengaruh besar terhadap putra sulungnya di atas takhta Italia yang baru.
Keturunan
[sunting | sunting sumber]- Vittorio Emanuele Maria Alberto Eugenio Ferdinando Tommaso (14 Maret 1820 – 9 Januari 1878) menikahi Adelheid dari Austria dan memiliki keturunan; yang akan menjadi raja pertama yang mempersatukan Italia;
- Ferdinando Maria Alberto Amedeo Filiberto Vincenzo (15 November 1822 – 10 Februari 1855) menikahi Elisabetta dari Sachsen dan memiliki keturunan; Adipati Genova;
- Maria Cristina (4 Juli 1826 – 25 Juli 1827) meninggal pada saat bayi.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Maria Theresia dari Austria (1801–1855) Cabang kadet Wangsa Lorraine Lahir: 21 Maret 1801 Meninggal: 12 Januari 1855
| ||
Italia | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Maria Cristina dari Napoli dan Sisilia |
Permaisuri Sardinia 27 April 1831 - 23 Maret 1849 |
Diteruskan oleh: Adelheid dari Austria |