Individu rentan
Dalam epidemiologi, individu rentan adalah seseorang (atau seekor hewan) dalam populasi yang mudah dan lebih berpeluang terinfeksi penyakit.[1] Lawan dari individu rentan adalah individu yang telah memiliki kekebalan atau ketahanan. Kekebalan tubuh dikuatkan dengan imunisasi, yang dalam konteks penyakit menular dapat berupa paparan terhadap patogen dalam infeksi alami ataupun melalui vaksinasi. Individu yang telah memiliki kekebalan dapat menjadi rentan, misalnya akibat sistem imun yang menjadi lemah.[2]
Faktor
[sunting | sunting sumber]Faktor-faktor yang meningkatkan kerentanan individu terhadap penyakit disebut faktor predisposisi. Sebagai contoh, faktor predisposisi terhadap kanker di antaranya faktor temporal (seperti efek ritme sirkadian, stres dan depresi), faktor nutrisi (seperti konsumsi minuman beralkohol), dan adanya komplikasi dengan penyakit lain (seperti tekanan darah tinggi dan infeksi saluran pernapasan).[3]
Secara umum, kerentanan seseorang terhadap suatu penyakit dipengaruhi oleh gen orang tersebut dan lingkungan yang ditinggalinya.[4]
Kerentanan terhadap penyakit menular
[sunting | sunting sumber]Individu rentan belum pernah terpapar patogen secara alami ataupun belum divaksinasi sehingga mereka tidak memiliki kekebalan terhadap patogen tersebut. Individu-individu yang memiliki antibodi terhadap antigen dari patogen tertentu tidak dianggap sebagai individu rentan, meskipun tubuh mereka tidak menghasilkan antibodi itu sendiri, misalnya pada bayi berusia kurang dari enam bulan yang masih memiliki antibodi dari ibunya (dari plasenta dan kolostrum) serta pada orang dewasa yang baru saja mendapat suntikan antibodi. Namun, orang-orang seperti ini segera menjadi individu rentan saat kadar antibodi dalam tubuhnya menurun dan tidak berfungsi lagi.
Beberapa individu mungkin memiliki ketahanan alami terhadap penyakit menular tertentu, misalnya pada malaria.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Susceptible or Susceptibility". Government of Alberta, Canada. 19 April 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2015. Diakses tanggal 12 Januari 2023.
- ^ "How Infections Spread: Susceptible Person". CDC. 7 Januari 2016. Diakses tanggal 12 Januari 2023.
- ^ National Research Council (US) Committee on Risk Assessment of Hazardous Air Pollutants (1994). "Appendix H-2. Individual Susceptibility Factors". Science and Judgment in Risk Assessment. Washington (DC): National Academies Press (US).
- ^ "Susceptibility". National Human Genome Research Institute. Diakses tanggal 12 Januari 2023.
- ^ Doolan, Denise L.; Dobaño, Carlota; Baird, J. Kevin (2009). "Acquired Immunity to Malaria". Clinical Microbiology Reviews. 22 (1): 13–36. doi:10.1128/CMR.00025-08. ISSN 0893-8512. PMC 2620631 . PMID 19136431.