Giuseppe Marotta
Giuseppe Marotta | |
---|---|
Lahir | 25 Maret 1957 Varese, Italia |
Kebangsaan | Italia |
Pekerjaan | Direktur Sepak Bola |
Anggota dewan | Sampdoria (CEO, 2004–2010) Juventus (CEO dan Manajer Umum bidang Olahraga, 2010–2018) Internazionale (CEO bidang Olahraga, 2018–) |
Giuseppe "Beppe" Marotta (lahir 25 Maret 1957) adalah seorang eksekutif sepak bola asal Italia yang saat ini menjabat sebagai CEO bidang Olahraga untuk klub sepak bola Italia, Internazionale. Pada tahun 2014, ia masuk ke dalam daftar Italian Football Hall of Fame.[1]
Awal karier
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1978, di usia 21 tahun, Marotta memulai karier di dunia sepak bola saat ia dipilih menjadi Direktur Sepak Bola untuk tim usia muda Varese, klub asal kota kelahirannya.[2] Hanya setahun berselang, Marotta langsung dipromosikan menjadi General Manager (GM) Varese dan di musim pertamanya langsung membawa klub tersebut kembali promosi ke Serie B. Dengan Marotta di posisi GM, Varese berhasil bertahan di Serie B selama lima musim berturut-turut. Namun, di dua musim terakhirnya di Varese, Marotta harus mengalami dua kali degradasi ke Serie C1 pada musim 1985-86 dan kemudian ke Serie C2.
Setelah meninggalkan Varese, Marotta ditunjuk menjadi GM untuk klub Serie C1, Monza.[2] Selama kepemimpinannya di Monza, klub tersebut berhasil promosi ke Serie B dan bertahan selama dua musim, sebelum kembali terdegradasi ke Serie C1. Setelah empat musim di Monza, Marotta hijrah untuk menjadi Direktur Umum untuk klub Serie C1, Como, selama tiga musim. Setelah itu, ia bergabung dengan Ravenna yang juga bermain di Serie C1 selama dua musim.[2]
Pada tahun 1995, Marotta direkrut oleh Maurizio Zamparini untuk menjadi GM bagi Venezia yang bermain di Serie B. Saat Marotta bekerja di sana, Venezia berhasil meraih promosi bersejarah ke Serie A pada tahun 1998, setelah penantian selama 30 tahun.[2] Lima musim bersama Venezia, Marotta kemudian meninggalkan klub tersebut pada akhir musim 1999–2000 di mana Venezia harus terdegradasi kembali ke Serie B. Setelah itu, Marotta menjadi GM untuk klub Serie A, Atalanta, selama dua musim.[2] Selama kepemimpinannya, Atalanta berhasil meraih posisi ketujuh dan kesembilan di klasemen akhir Serie A.
Sampdoria
[sunting | sunting sumber]Di akhir musim 2001–2002, Marotta kembali berganti klub. Kali ini, ia hijrah ke Sampdoria.[2] Saat itu, Sampdoria baru saja menyelesaikan musim di posisi terendah sejak berdirinya klub pada tahun 1946, yaitu di posisi ke-10 Serie B. Untungnya, Sampdoria baru saja dibeli oleh pengusaha lokal asal Genoa bernama Riccardo Garrone yang menyuntikkan dana segar ke klub yang sedang terpuruk itu.[3] Di musim pertama Marotta sebagai GM, ia merekrut pelatih Walter Novellino, yang pernah bersama Marotta membawa Venezia promosi ke Serie A pada tahun 1998. Dengan dana segar yang mereka miliki, Marotta dan Novellino mengubah skuat Sampdoria pada bursa transfer tahun 2002 dengan menambah pemain-pemain veteran Serie A seperti Massimo Paganin, Sergio Volpi, Fabio Bazzani, dan Stefano Bettarini, serta beberapa pemain muda potensial, seperti Angelo Palombo, Maurizio Domizzi dan Andrea Gasbarroni.[4] Perubahan ini terbukti sukses, setelah Novellino berhasil membawa Sampdoria mengakhiri musim 2002-03 di peringkat kedua, membawa mereka kembali promosi ke Serie A. Mereka pun berhasil mencapai babak perempat final di Coppa Italia. Pada musim 2003-04, Marotta membawa dua nama besar Cristiano Doni dan Francesco Antonioli yang membawa Sampdoria mengakhiri musim di posisi delapan, nyaris mencapai kualifikasi UEFA Cup.[4]
Pada tahun 2004, Marotta ditunjuk untuk menjadi CEO Sampdoria, selain menjabat sebagai GM. Tak lama setelah itu, Marotta langsung menunjuk mantan pemain Fabio Paratici untuk menempati posisi Chief Observer / Head of Scouting di Sampdoria.[5] Dalam kerja sama yang terus berlanjut hingga saat ini, Paratici bekerja di bawah arahan Marotta, hingga ia sering disebut sebagai "tangan kanan" beliau.[6]
Di musim 2004–2005, Sampdoria finis di posisi keenam, hanya kurang satu poin dari posisi kualifikasi Champions League. Meski begitu, Sampdoria tetap berhasil berlaga di UEFA Cup, menjadi tim pertama Marotta yang masuk ke kejuaraan Eropa. Pada dua musim berikutnya, Sampdoria finis di posisi ke-12 dan ke-9. Menyusul hasil buruk di musim 2006–2007, Marotta mengganti manajer Walter Novellino dengan Walter Mazzarri. Di saat yang sama, Marotta juga memboyong penyerang kontroversial asal Italia Antonio Cassano lewat skema pinjaman selama satu tahun dari Real Madrid dengan opsi pembelian di akhir masa pinjaman.[7] Pada musim 2007–2008, Sampdoria mengakhiri musim di peringkat keenam, dan kembali berlaga di UEFA Cup. Setelah mengontrak Cassano secara penuh, Marotta pun menambah penyerang berkualitas dengan merekrut Giampaolo Pazzini dari Fiorentina dengan biaya €9 juta pada bulan Januari 2009.[8] Namun Sampdoria justru terpuruk dan mengakhiri musim 2008–2009 di peringkat 13. Marotta pun memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak pelatih Walter Mazzarri yang akan berakhir.[9]
Setelah melepas Mazzarri, Marotta merekrut pelatih kepala Luigi Delneri yang baru saja berhasil memberikan dua musim yang sukses untuk Atalanta.[9] Marotta juga membawa beberapa pemain kunci di dua jendera transfer, termasuk Daniele Mannini, Fernando Tissone, Nicola Pozzi, dan Marco Storari. Bermodal 28 gol dari pasangan Antonio Cassano dan Giampaolo Pazzini, Sampdoria berhasil mengakhiri musim 2009–2010 di posisi keempat. Mereka pun berhasil masuk ke kompetisi Champions League. Pada bulan Mei 2010, berkembang rumor bahwa Juventustertarik untuk merekrut Marotta. Pemilik Sampdoria, Riccardo Garrone, secara terbuka mengatakan bahwa ia dengan senang akan merelakan Marotta pergi ke klub yang lebih prestisius.[10]
Juventus
[sunting | sunting sumber]Pada bulan Mei 2010, Marotta secara resmi direkrut oleh pimpinan Juventus yang baru terpilih, Andrea Agnelli (Agnelli baru menempati posisinya secara resmi pada bulan Oktober, namun ia telah mulai melakukan koordinasi dengan dewan direksi sejak tanggal 19 Mei 2010. Marotta ditunjuk sebagai GM bidang Olahraga, menggantikan Jean-Claude Blanc (yang tetap menempati posisi CEO sampai bulan Oktober 2010). Marotta menandatangani kontrak selama tiga tahun yang mengikat dia hingga bulan Juni 2013.[11] Juventus baru saja mengakhiri musim di posisi ketujuh, terburuk sejak kembalinya mereka ke Serie A setelah skandal Calciopoli. Dengan kepindahannya ke Juventus, Marotta turut memboyong Head of Scouting Fabio Paratici dan Manajer Luigi Del Neri.[11] Pada tanggal 27 Oktober 2010, Marotta dipilih untuk menjadi anggota Dewan Direksi Juventus dan terpilih sebagai CEO klub, menggantikan Jean-Claude Blanc.[12] Namun, Aldo Mazzia kemudian ditunjuk sebagai CFO dan CEO klub pada bulan April dan Mei 2011.
Serupa dengan apa yang ia lakukan di Sampdoria, Marotta menghabiskan musim pertamanya untuk merombak skuat Juventus. Ia merekrut 14 pemain baru, seperti Miloš Krasić, Fabio Quagliarella, Alessandro Matri, dan Alberto Aquilani.[13]) Di saat yang sama, ia melepas sebelas pemain, termasuk legenda klub David Trezeguet dan playmaker asal Brazil Diego. Langkah ini kurang diapresiasi oleh para fans.[14][15] Juventus mengakhiri musim 2010–2011 di posisi ketujuh, kembali gagal masuk ke Champions League dan gagal melewati fase grup UEFA League. Karena hasil yang mengecewakan, Marotta dan klub mengumumkan bahwa manajer Luigi Del Neri tidak akan memimpin Juventus di musim berikutnya.[16]
Pada tanggal 31 Mei 2011, Marotta mengumumkan penunjukan mantan pemain dan kapten Juventus Antonio Conte sebagai pelatih kepala.[17] Penunjukan Conte mendapat respon skeptis karena kurangnya pengalaman sang pelatih di kompetisi tertinggi sepak bola Italia. Dalam sebuah wawancara dengan Corriere dello Sport, Marotta menyatakan bahwa target klub untuk musim selanjutnya adalah meraih gelar juara alias Scudetto atau setidaknya lolos ke Champions League.[18] Pada bursa transfer tahun 2011, Marotta ingin memperbaiki hasil di musim sebelumnya dengan menambahkan delapan pemain baru ke dalam skuat, antara lain Andrea Pirlo dan Michele Pazienza lewat skema pembelian gratis, dan rekrutan baru seperti Stephan Lichtsteiner, Arturo Vidal, Mirko Vučinić, Emanuele Giaccherini, Marcelo Estigarribia, dan Eljero Elia.[13] Pada bulan Mei 2012, Juventus berhasil meraih gelar juara pertama mereka selama enam tahun terakhir.
Ketika Juventus berhasil menghadirkan kejutan dengan melaju ke babak final Champions League tahun 2015, Marotta dan pengurus klub mendapat sanjungan karena dianggap sukses membangun salah satu barisan tengah terbaik Eropa dengan dana yang minim. Contohnya adalah gelandang utama Paul Pogba yang didapatkan secara gratis, Arturo Vidal (€10.5& juta), Andrea Pirlo (gratis), dan Claudio Marchisio (produk tim junior/grtis), serta beberapa gelandang cadangan yang direkrut dengan skema pinjaman. Bila dijumlahkan, biaya yang dikeluarkan Juventus tidak mencapai €15 juta, tetap berhasil menyumbangkan sepertiga gol yang mereka cetak di semua kompetisi musim 2014-15.[19][20]
Pada tanggal 31 Oktober 2018, Marotta secara resmi memutus kontraknya di Juventus sebagai CEO.[21]
Internazionale
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 13 Desember 2018, Marotta resmi bergabung dengan Inter sebagai CEO bidang Olahraga.[22]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Hall of fame, 10 new entry: con Vialli e Mancini anche Facchetti e Ronaldo" [Hall of fame, 10 new entries: with Vialli and Mancini also Facchetti and Ronaldo] (dalam bahasa Italia). La Gazzetta dello Sport. 27 Oktober 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-28. Diakses tanggal 27 Oktober 2015.
- ^ a b c d e f "Giuseppe Marotta's profile". Juventus. 19 Mei 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Oktober 2012. Diakses tanggal 16 September 2011.
- ^ "Gli arabi e Garrone comprano la Sampdoria" (dalam bahasa Italia). La Repubblica. 11 Januari 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-28. Diakses tanggal 16 September 2011.
- ^ a b tifosamp.com. "Storia Blucerchiata" (dalam bahasa Italia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-07. Diakses tanggal 2020-06-07.
- ^ "Fabio Paratici". Juventus. 1 Juli 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Oktober 2012. Diakses tanggal 15 September 2011.
- ^ Adam Digby. "Beppe Marotta:First Impressions Count". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-16. Diakses tanggal 2020-06-07.
- ^ "Sampdoria complete Cassano swoop". UEFA. 14 Agustus 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Januari 2016. Diakses tanggal 16 September 2011.
- ^ "Pazzini dalla Fiorentina alla Samp" (dalam bahasa Italia). Tuttosport. 14 Januari 2009. Diakses tanggal 16 September 2011.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b "Sampdoria appoint Del Neri as coach". ESPN. 1 Juni 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-11-02. Diakses tanggal 16 September 2011.
- ^ agiamba (5 Mei 2010). "My, the Times (Management) Are a Changin'". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-30.
- ^ a b "Juventus arriva anche Delneri" (dalam bahasa Italia). calciomercato.it. 19 Mei 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Januari 2012. Diakses tanggal 16 September 2011.
- ^ Exor. "Integration of Juventus FC BoD proposed". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-07. Diakses tanggal 2020-06-07.
- ^ a b Dwicarta (9 September 2011). "2011/12 Season Preview: (2) Another Revolution? Or Engine Overhaul?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-10. Diakses tanggal 2020-06-07.
- ^ agiamba (28 Agustus 2010). "Adieu, David "Le Roi" Trezeguet". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-30.
- ^ agiamba (27 Agustus 2010). "Auf Wiedersehen, Diego". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-30.
- ^ "Club Announcement". Juventus F.C. 31 Mei 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-12. Diakses tanggal 20 September 2011.
- ^ "Welcome Back!". Juventus F.C. 31 Mei 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-08. Diakses tanggal 20 September 2011.
- ^ Adam Digby (6 April 2011). "Beppe Marotta Talks Juventus Transfers, Contracts And Ambition". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-28. Diakses tanggal 2020-06-07.
- ^ "Things which cost more than Juventus' midfield". Eurosport. 9 Juni 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-06. Diakses tanggal 2020-06-07.
- ^ "Is the Juventus midfield the best in the world?". Irish Examiner. 5 Juni 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-17. Diakses tanggal 2020-06-07.
- ^ "OFFICIAL: Marotta leaves Juve". Football Italia. 31 Oktober 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-28. Diakses tanggal 2020-06-07.
- ^ "Official: Marotta joins Inter". Football Italia. 13 Desember 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-18. Diakses tanggal 2020-06-07.