British Airways
| |||||||
Didirikan |
| ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
AOC # | 441 | ||||||
Penghubung | |||||||
Program penumpang setia | Executive Club/Avios | ||||||
Aliansi | Oneworld | ||||||
Anak perusahaan | BA CityFlyer | ||||||
Armada | 257 | ||||||
Tujuan | 183 | ||||||
Perusahaan induk | International Airlines Group | ||||||
Kantor pusat | London | ||||||
Tokoh utama | |||||||
Pendapatan | £13,020 juta (2018)[2] | ||||||
Laba bersih | £1,952 juta (2018)[2] | ||||||
Situs web | britishairways.com |
British Airways (BA) adalah maskapai penerbangan nasional yang berasal dari Britania raya. Berkantor pusat di London, Inggris, didekat hub utamanya di London Heathrow.[3][4]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1967, terjadi kenaikan jumlah penumpang yang gencar di Inggris. Hal ini membuat pemerintah membuat suatu komite yang nantinya bisa memberikan nasihat yang bisa menyelesaikan masalah transportasi dan tentunya, transportasi udara. Pada tahun-tahun berikutnya, komite ini mengumpulkan berbagai data tentang maskapai penerbnagan yang nantinya bisa menghasilkan sebuah rekomendasi bagi pemerintah untuk melakukan penggabungan. Pada tahun 1971, komite ini memberikan rekomendasi resmi kepada parlemen Inggris di bidang ekonomi yang memutuskan agar melakukan penggabungan segera terhadap kedua maskapai yang mendominasi langit Inggris, BOAC & BEA. Atas rekomendasi tersebut, pemerintah melalui parlemen menyatakan setuju dengan apa yang disampaikan oleh komite tersebut dengan pengesahan Civil Aviation Act yang disahkan pada tahun itu juga. Disamping itu semua, Roy mason yang kebetulan menjadi Kepala badan perdagangan Inggris menyampaikan bahwa jika tidak ada penyesuaian dalam penggabungan ini, akan terjadi ketumpang tindihan yang lebih dan dapat menyebabkan terjadinya keborosan dalam manajemen. Akibat hal itu, parlemen memutuskan untuk menghentikan sementara penggabungan terkait dengan hal itu.
Baru pada tanggal 1 April 1972, Parlemen yang dipimpin oleh Edward Heath yang merupakan politisi Partai Konservatif melangsungkan penggabungan yang sempat berhenti 1 tahun lamanya dengan diikuti 5 maskapai yang merupakan anak perusahaan dari kedua maskapai, pemindahan ini juga ditetapkan dengan surat Air Corporation Order tahun 1973 dan menghasilkan penggabungan yang besar dengan jumlah armada yang terdiri dari 61 unit Hawker Siddeley Trident, 3 unit Vickers Vanguard, 18 unit BAC One Eleven, 1 unit BAC One Eleven 400, 19 unit Vickers Viscount, 2 unit Short SC7 Skyliner, 9 unit Merchantmen, 9 unit Vickers VC10, 22 unit Boeing 707 dan ditambah beberapa pesawat dan helikopter kecil, dan armada ini belum termasuk dengan pesanan yang akan datang seperti Lockheed L-1011 TriStar dan Concorde selain itu, karyawan dari kedua penggabungan ini bergabung dan berjumlah menjadi 58.000 karyawan.
Pada tahun 1974, maskapi ini beroperasi dengan ancaman dari berbagai sisi seperti, melonjak tingginya harga minyak, banyaknya karyawan yang meminta kanikan gaji dan terjadi mogok kerja secara besar besaran, terkait hal ini, BA memutuskan untuk tidak melakukan PHK secara massal tetapi melakukan segera sistem intensifikasi penjualan tiket dan melakukan operasional dengan armada secara efisien yang berguna untuk mengurangi dan sistem ini diprakarsai oleh Roy Watts, membuat kenaikan jumlah penumpang yang naik BA meningkat drastis dari tahun 1978 yang hanya sekitar 16 juta penumpang meningkat drastis menjadi 30 juta penumpang pada tahun 1986.
Pada tahun 1992 British Airways berkembang melalui akuisisi Dan-Air yang bermasalah secara finansial, memberikan BA kehadiran yang jauh lebih besar di Bandara Gatwick. British Asia Airways, anak perusahaan yang berbasis di Taiwan, dibentuk pada Maret 1993 untuk beroperasi antara London dan Taipei. Pada bulan yang sama BA membeli 25% saham di maskapai penerbangan Australia Qantas, da, dengan akuisisi Brymon Airways pada bulan Mei, membentuk British Airways Citiexpress (kemudian BA Connect).[5] Pada bulan September 1998, British Airways, bersama dengan American Airlines, Cathay Pacific, Qantas, dan Canadian Airlines, membentuk aliansi maskapai Oneworld.
Pada November 2011 IAG mengumumkan kesepakatan prinsip untuk membeli British Midland International dari Lufthansa.[6] Sebuah kontrak untuk membeli maskapai disetujui pada bulan berikutnya, dan penjualan diselesaikan dengan harga £172,5 juta pada tanggal 30 Maret 2012.[7] Maskapai ini mendirikan anak perusahaan baru yang berbasis di Bandara Kota London mengoperasikan Airbus A318.[8]
Pada tanggal 28 April 2020, British Airways menetapkan rencana untuk memberhentikan hingga 12.000 staf akibat pandemi COVID-19[9] dan tidak dapat membuka kembali operasinya di bandara Gatwick.[10] Pada Juli 2020, British Airways akan memensiunkan segera seluruh armada 747-400, lebih awal dari rencana semula untuk memensiunkan pada 2024.
Operasi
[sunting | sunting sumber]Operasi British Airways berpusat di Bandara London Heathrow, Gatwick dan Bandara Internasional Manchester. BA berhasil mendominasi Heathrow dan membuatnya disebut Benteng Heathrow. BA juga menguasai 36% slot lepas landas dan mendarat di Heathrow yang kebanyakan dipakai untuk penerbangan trans-Atlantik. Pesaingnya seperti Virgin Atlantic, bmi dan United Airlines menyatakan bahwa ini kurang baik untuk kompetisi dan disarankan agar beberapa slot dilelang. Sekarang, BA menguasai 42% slot di Heathrow dengan cara pembelian dari maskapai lain.
Beberapa layanan BA dilakukan oleh anak perusahaan dan waralaba seperti:
- Anak perusahaan
- Waralaba
- British Mediterranean Airways, sejak 1997.
- Comair, Afrika Selatan, sejak 1996.
- GB Airways, sejak 1 Februari 1995.
- Loganair, sejak Juli 1994.
- Sun Air, Denmark, sejak 1 Agustus 1996.
British Airways adalah salah satu perintis penggunaan tempat tidur dalam kabin untuk penerbangan jarak jauh. Pada 8 September 2004, BA menyatakan akan menjual 18,5% sahamnya di Qantas namun akan tetap beraliansi khususnya untuk Rute Kangguru. Maskapai ini juga merupakan salah satu pendiri oneworld, sebuah aliansi maskapai penerbangan.
Destinasi
[sunting | sunting sumber]Destinasi
[sunting | sunting sumber]British Airways melayani lebih dari 160 destinasi, termasuk 8 domestik dan 24 di Amerika Serikat.[11]
Perjanjian codeshare
[sunting | sunting sumber]British Airways memiliki perjanjian codeshare dengan maskapai berikut:[12]
- Aer Lingus
- airBaltic
- Alaska Airlines
- American Airlines
- Bangkok Airways
- Cathay Pacific
- China Eastern Airlines
- China Southern Airlines[13]
- Finnair
- Iberia
- Japan Airlines
- Kenya Airways[14]
- LATAM Brazil
- LATAM Chile
- Loganair[15][16]
- Malaysia Airlines[17]
- Qantas
- Qatar Airways
- Royal Jordanian
- S7 Airlines[18]
- TAAG Angola Airlines
- Vueling
Armada
[sunting | sunting sumber]Armada beroperasi
[sunting | sunting sumber]Pada Juli 2021, British Airways mengoperasikan 253 armada pesawat dengan 47 dalam pesanan. BA mengoperasikan gabungan pesawat berbadan sempit Airbus dan berbadan lebar, dan pesawat berbadan lebar Boeing, khususnya 777 dan 787. Pada Oktober 2020, British Airways mempensiunkan armada pesawat 747-400.[19] BA adalah salah satu operator terbesar dari 747, setelah sebelumnya mengoperasikan pesawat -100, -200, dan -400 dari tahun 1974 (1969 dengan BOAC).
Per Januari 2022, armada British Airways terdiri dari pesawat berikut:[20][21]
Pesawat | Beroperasi | Pesanan | Kelas penumpang[22][23] | Catatan | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
F | J | W | Y | Total | ||||
Airbus A319-100 | 30 | — | — | — | — | 143 | 143 | G-EUPJ dicat dengan livery retro BEA. |
144 | 144 | |||||||
Airbus A320-200 | 67 | — | — | — | — | 180 | 180 | |
177 | 177 | |||||||
Airbus A320neo | 17 | 5[24] | — | — | — | 180 | 180 | G-TTNA dicat dengan livery Better World BA. |
Airbus A321-200 | 18 | — | — | — | — | 218 | 218 | |
23 | 131 | 154 | Dilengkapi dengan konfigurasi Club World. Semua dikandangkan. | |||||
Airbus A321neo | 10 | 3[24] | — | — | — | 220 | 220 | |
Airbus A350-1000 | 8 | 10[24] | — | 56 | 56 | 219 | 331 | Pengiriman direncanakan hingga 2023. Operator terbesar di Eropa. |
Airbus A380-800 | 12 | — | 14 | 97 | 55 | 303 | 469 | 5 pesawat beroperasi, sisanya akan kembali di pertengahan 2022. |
Boeing 777-200ER | 43 | — | 8 | 49 | 40 | 138 | 235 | Pesawat berbasis di Heathrow dengan kursi kelas bisnis Club Suite baru. |
— | 48 | 40 | 184 | 272 | ||||
14 | 48 | 40 | 134 | 236 | Pesawat berbasis di Gatwick dengan kursi kelas bisnis Club World 2006. | |||
— | 32 | 52 | 252 | 336 | ||||
48 | 332 | |||||||
— | 48 | 24 | 203 | 275 | Pesawat berbasis di Heathrow akan diperbaharui. | |||
Boeing 777-300ER | 16 | — | 8 | 76 | 40 | 130 | 254 | Pesawat berbasis di Heathrow dengan kursi kelas bisnis Club Suite baru. |
14 | 56 | 44 | 185 | 299 | Pesawat berbasis di Heathrow akan diperbaharui. | |||
Boeing 777-9 | — | 18[25] | 8 | 65 | 46 | 206 | 325 | 8 pesawat pertama direncanakan akan dikirim pada tahun 2024.[26] 18 pesanan pasti dan 24 opsi.[25] |
Boeing 787-8 | 12 | — | — | 35 | 25 | 154 | 214 | |
Boeing 787-9 | 18 | — | 8 | 42 | 39 | 127 | 216 | |
Boeing 787-10 | 2 | 10[27] | 8 | 48 | 35 | 165 | 256 | |
Total | 254 | 46 |
-
Airbus A319-100
-
Airbus A320-200
-
Airbus A320neo
-
Airbus A321-200
-
Airbus A350
-
Airbus A380-800
-
Boeing 777-200ER
-
Boeing 777-300ER
-
Boeing 787-8
-
Boeing 787-9
Armada yang pernah digunakan
[sunting | sunting sumber]
|
|
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
British Airways kelas satu
-
British Airways kelas bisnis
-
British Airways kelas ekonomi (A321)
-
Hidangan di kelas ekonomi
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Davies, Rob (12 October 2020). "BA chief Alex Cruz steps down as airline reels from pandemic". ft.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 October 2020. Diakses tanggal 12 October 2020.
- ^ a b "Annual Report and Accounts 2018" (PDF). iairgroup.com. International Airlines Group. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2 September 2019. Diakses tanggal 9 September 2019.
- ^ fula, lkia (2023-02-07). "British Airways aims to mitigate strike effect". British Airways. Diakses tanggal 2023-02-07.
- ^ "Get to know the flag carriers of the European countries". AirMundo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2018. Diakses tanggal 8 April 2018.
- ^ "British Airways - Explore our past: 1990 - 1999". web.archive.org. 2010-04-17. Archived from the original on 2010-04-17. Diakses tanggal 2022-01-25.
- ^ "Lufthansa - Lufthansa and IAG reach agreement in principle on the sale of British Midland Ltd". web.archive.org. 2011-12-07. Archived from the original on 2011-12-07. Diakses tanggal 2022-01-25.
- ^ "Is British Airways giving up enough to buy BMI?". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2012-03-30. Diakses tanggal 2022-01-25.
- ^ Kaminski-Morrow2012-06-13T12:46:00+01:00, David. "BA to operate premium A318s under new subsidiary". Flight Global (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-25.
- ^ "British Airways plans to make up to 12,000 staff redundant". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 2020-04-28. Diakses tanggal 2022-01-25.
- ^ "BA may not reopen at Gatwick once pandemic passes". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2020-04-30. Diakses tanggal 2022-01-25.
- ^ "Is the Airbus a lemon? | Salon Technology". web.archive.org. 2009-07-14. Archived from the original on 2009-07-14. Diakses tanggal 2022-01-25.
- ^ "Profile on British Airways | CAPA - Centre for Aviation". web.archive.org. 2016-11-01. Archived from the original on 2016-11-01. Diakses tanggal 2022-01-25.
- ^ Airways, British. "British Airways - BRITISH AIRWAYS SIGNS CODESHARE AGREEMENT WITH CHINA SOUTHERN AIRLINES". mediacentre.britishairways.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 December 2017. Diakses tanggal 20 December 2017.
- ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 October 2021. Diakses tanggal 25 October 2021.
- ^ "Rising number of flights spark fear that island airport will be overwhelmed with passengers". HeraldScotland (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 August 2017. Diakses tanggal 17 August 2017.
- ^ "Loganair Lands BA Tie-up". Airliner World (October 2017): 5.
- ^ "British Airways / Malaysia Airlines begins codeshare partnership from Oct 2019". Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 July 2020. Diakses tanggal 8 October 2019.
- ^ Liu, Jim (18 April 2019). "British Airways expands S7 Airlines domestic Russia codeshare in S19". Routesonline. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 April 2019. Diakses tanggal 18 April 2019.
- ^ "British Airways retires entire 747 fleet after travel downturn". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2020-07-17. Diakses tanggal 2022-01-25.
- ^ "British Airways Fleet Details and History". www.planespotters.net. Diakses tanggal 2022-01-25.
- ^ "Fleet facts". British Airways.
- ^ "Fleet facts". britishairways.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 August 2018. Diakses tanggal 12 May 2018.
- ^ "Seat maps". britishairways.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 December 2016. Diakses tanggal 7 November 2018.
- ^ a b c Airbus Commercial Aircraft (31 July 2018). "Orders and Deleveries". Toulouse: Airbus S.A.S. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 September 2012. Diakses tanggal 8 August 2018.
- ^ a b "Boeing Signs Deal for Up to 42 777X Airplanes with International Airlines Group". MediaRoom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2019. Diakses tanggal 28 February 2019.
- ^ "British Airways Says It Will Take Its First Boeing 777X In 2024". Simple Flying (dalam bahasa Inggris). 2021-02-26. Diakses tanggal 2021-03-05.
- ^ "Boeing 787 Orders and Deliveries". The Boeing Company. 30 June 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 July 2018. Diakses tanggal 8 August 2018.
- ^ a b "British Airways historic fleet". airfleets.net. Diakses tanggal 20 November 2009.