Bahasa E
Artikel ini mungkin mengandung riset asli. |
Bahasa E atau disebut juga bahasa Wuse atau Wusehua (Hanzi sederhana: 五色话; Hanzi tradisional: 五色話; Pinyin: Wŭsè Huà) adalah bahasa yang penuturnya kebanyakan berada di Rongshui (di Guangxi, Tiongkok), dan merupakan bahasa campuran rumpun Tionghoa dan Tai. Bahasa ini memiliki campuran fitur yang ada pada rumpun bahasa Tionghoa dan Tai, dan banyak mengadopsi kosakata Tionghoa ke dalam tata bahasa rumpun Tai. Dalam bahasa E, terdapat 7 macam nada; nada yang berbeda dapat menyebabkan sebuah kata memiliki arti yang berbeda. Bahasa ini memiliki beberapa fonem yang langka, di antaranya fonem nirsuara dari konsonan sengau (n, m dan ng) dan fonem nirsuara dari l.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Nama bahasa "E" merupakan transiliterasi pinyin dari namanya dalam bahasa itu sendiri.[6] Nama tersebut terdiri dari karakter "诶" dalam Hanzi sederhana atau "誒" dalam Hanzi tradisional, yang biasanya merupakan kata seru untuk menunjukkan kesetujuan.[7] Kadang penutur bahasa ini juga menyebutnya Kjang E.[6] Wusehua adalah nama lain bahasa ini, tetapi nama ini bersifat peyoratif.[8][9]
Geografi penutur
[sunting | sunting sumber]Pada 1992, diperkirakan ada sekitar 30.000 penutur bahasa E,[6] tetapi pada 2008 diperkirakan hanya ada 9.000.[10] Kebanyakan penutur bahasa E digolongkan ke dalam suku Zhuang oleh pemerintah Tiongkok.[9] Penutur E kebanyakan hidup di daerah otonom Guangxi, terutama di Kabupaten Rongshi Miao dan perbatasan Kabupaten Luocheng Mulao.[9] Desa-desa yang ditinggali penutur E di antaranya adalah Xiatan, Simo, Xinglong, dan Yonglei.[9] Referensi linguistik dunia Ethnologue menggolongkan bahasa E sebagai kelompok 6b (terancam).[9] Para penutur E banyak menuturkan bahasa lain, terutama Bahasa Yue dan Mandarin Barat Daya logat Guiliu.[9]
Fonologi
[sunting | sunting sumber]Fonem atau bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa E kebanyakan mirip dengan bahasa-bahasa serumpunnya. Fonem yang tidak biasa adalah [n̥], [ŋ̥], [m̥], (ketiganya fonem nirsuara untuk beberapa konsonan sengau) dan konsonan [l̥]. Fonem-fonem ini disebut "nirsuara" karena diucapkan tanpa menggetarkan pita suara. Dalam kebanyakan bahasa di dunia, biasanya konsonan-konsonan ini hanya dipakai dalam bentuk bersuara, yaitu [n], [ŋ], [m], [l], tetapi pada bahasa E terdapat fonem bersuara maupun nirsuaranya. Fitur fonologi lain dari bahasa ini adalah adanya diftong serta konsonan vokalik.[10]
|
|
Seperti banyak bahasa Tionghoa dan rumpun Tai, bahasa E adalah bahasa bernada, yang berarti pola nada yang berbeda menyebabkan kata yang diucapkan menjadi berbeda dan artinya pun berbeda. Bahasa ini memiliki 7 macam pola nada, dan pola ke-7 memiliki versi pendek dan panjang. Dengan menggunakan kontur berskala 1 (nada terendah) sampai 5 (tertinggi), ke-7 pola nada dalam bahasa E dapat dinyatakan sebagai berikut:[10]
Nomor | Kontur | Simbol | |
---|---|---|---|
1. | 4-2 | ˦˨ | |
2. | 2-3-1 | ˨˧˩ | |
3. | 4-4 | ˦ | |
4. | 3-5 | ˧˥ | |
5. | 2-4 | ˨˦ | |
6. | 5-5 | ˥ | |
7. | Pendek | 2-4 | ˨˦ |
Panjang | 2-2 | ˨ | |
Keterangan: Nilai kontur berskala 1 (nada terendah) hingga 5 (tertinggi) |
Klasifikasi rumpun
[sunting | sunting sumber]Bahasa E biasanya digolongkan sebagai bahasa campuran yang berinduk kepada dua rumpun bahasa besar, yaitu Rumpun bahasa Tai-Kadai dan Rumpun Bahasa Sino-Tibet, yang keduanya umum di Tiongkok Selatan maupun Asia Tenggara Daratan.[8] Namun beberapa pakar linguistik berpendapat berbeda, bahwa bahasa E adalah anggota rumpun Tai-Kadai saja, yang telah terkena pengaruh bahasa-bahasa rumpun Sino-Tibet dari Tiongkok.[11]
Tata bahasa dan kosakata
[sunting | sunting sumber]Tata bahasa E banyak memiliki kemiripan dengan bahasa-bahasa rumpun Tai (anak rumpun dari Tai-Kadai). Banyak aturan tata bahasanya terlihat di tengah-tengah bahasa Zhuang Utara, bahasa Mulam, dan bahasa Kam (semuanya adalah anggota rumpun Tai).[9][12] Tata bahasa Caolan yang dituturkan di sebagian Vietnam juga memiliki banyak kemiripan dengan tata bahasa E.[12]
Namun demikian, kosakata bahasa E didominasi oleh kosakata dari rumpun bahasa Tiongkok, terutama Bahasa Pinghua versi Guiliu dan Tuguai.[9][12] Dari 2.000 kata yang terbanyak digunakan, kebanyakan berasal dari rumpun Tiongkok dan hanya 200 yang dari rumpun Tai-Kadai.[13] Bahasa E juga memiliki persamaan kaidah fonologi dan pembentukan kata majemuk dengan bahasa-bahasa Tiongkok.[9] Secara morfologi, bahasa E digolongkan sebagai bahasa analitik, artinya perubahan makna kata-kata biasanya dilakukan dengan kata bantu (misal kata bantu pat6 atau m2 untuk menambahkan makna "tidak") dan bukan dengan infleksi.[10]
Pronomina atau kata ganti dalam bahasa E dibagi menjadi kata ganti orang pertama, kedua dan ketiga, dan masing-masing dibagi menjadi tunggal dan jamak. Untuk, kata ganti orang pertama jamak, terdapat kata yang berbeda untuk "kami" dan "kita". Kata-kata E tidak memiliki jenis seperti maskulin atau feminin.[10]
Kata-kata ganti maupun nama-nama angka dalam bahasa E adalah sebagai berikut.
|
|
Keterangan tabel: angka setelah suku kata melambangkan pola nada yang dipakai, yang bernomor 1 hingga 7 seperti dijelaskan di bagian #Fonologi.
Referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Bahasa E di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "E". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011.
- ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
- ^ "Bahasa E". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ a b c Edmondson 1992, hlm. 138.
- ^ Unihan Database 1991.
- ^ a b Encyclopedia of Linguistics 2003, hlm. 207.
- ^ a b c d e f g h i Lewis, Simons & Fennig 2014.
- ^ a b c d e f g h Greenhill, Blust & Gray 2008.
- ^ Moseley 2012, hlm. 72.
- ^ a b c Edmondson 1992, hlm. 135–144.
- ^ Sun, Hu & Huang 2007, hlm. 2596–2620.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Edmondson, Jerold A. (1992). The language game: papers in memory of Donald C. Laycock. Canberra: Australian National University.
- Greenhill, S.J.; Blust, R.; Gray, R.D. (2008). "The Austronesian Basic Vocabulary Database: From Bioinformatics to Lexomics – Language: Wusehua (Rongshui)". University of Auckland. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-13. Diakses tanggal December 3, 2014.
- Lewis, M. Paul; Simons, Gary F.; Fennig, Charles D. (2014). "Ethnologue: Languages of the World, Seventeenth edition – E". SIL International. Diakses tanggal December 3, 2014.
- Sun, Hongkai; Hu, Zengyi; Huang, Xing (2007). 中国的语言 (dalam bahasa Tionghoa). Beijing: Commercial Press. ISBN 7100043638.
- Moseley, Christopher (2012). Atlas of the World's Languages in Danger. UNESCO Publishing. ISBN 978-0-956-60524-5.
- "Unihan data for U+8A92". Unicode.org. Diakses tanggal November 23, 2014.
Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- International Encyclopedia of Linguistics: AAVE–Esperanto. 1. Oxford University Press. ISBN 978-0-195-16783-2.
- Wei Maofan [韦茂繁] (2011). A study of Wusehua [五色话研]. Beijing: Minzu University Press. ISBN 9787105113651