Lompat ke isi

Anggaran energi Bumi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ketidakseimbangan energi bumi, menunjukkan kemana energi lebih keluar.

Anggaran energi Bumi atau keseimbangan energi Bumi memperhitungkan keseimbangan antara energi yang Bumi terima dari Matahari dan energi yang terlepas dari Bumi kembali ke luar angkasa. Sumber-sumber energi yang lebih kecil, seperti panas internal Bumi, juga ikut dipertimbangkan, namun hanya berkontribusi sebagian kecil daripada energi matahari. Anggaran energi juga memperhitngkan bagaiman aenergi bergerak melalui sistem iklim.[1]:2227. Karena Matahari memanaskan daerah tropis di khatulistiwa lebih daripada wilayah kutub, penyinaran surya yang diterima Bumi terdistribusi secara tidak merata. Karena energi mencari keseimbangan disekujur planet, hal ini menggerakan interaksi pada sistem iklim Bumi. Dalam kata lain, hal tersebut adalah air, es, atmosfer, kerak dan semua makhluk hidup di Bumi.[1]:2224 Semua hal ini menghasilkan iklim di Bumi.

Anggaran energi Bumi tergantung oleh banyak faktor, seperti aerosol atmosfer, gas rumah kaca, albedo permukaan Bumi, awan, vegetasi, pola penggunaan lahan dan banyak lainnya, Saat fluks energi yang masuk dan keluar seimbang, maka Bumi berada pada keseimbangan radiatif, dan sistem cuacanya akan relatif stabil. Pemanasan global disebabkan saat Bumi mendapat lebih banyak energi masuk daripada energi yang dikeluarkan kembali ke luar angkasa, sementara pendinginan global terjadin saat hal yang berkebalikan terjadi (energi yang keluar lebih banyak daripada energi yang masuk).

Beragam jenis pengukuran dan observasi menunjukkan sebuah ketidakseimbangan hangat sejak setidaknya tahun 1970. tingkat pemanasan dari peristiwa antropogenik ini adalah tanpa preseden.[2]:54 Asal-usul utama perubahan ini adalah perubahan komposisi atmosfer yang disebabkan oleh manusia.[3] Selama tahun 2005 sampai 2019, rata-rata ketidakseimbangan energi Bumi (Earth's energy imbalance, EEI) adalah sekitar 460 TW atau secara global 0.90 ± 0.15 W per m2.[3]

Saat anggaran energi berubah, terhadap sebuah penundaan sebelum suhu permukaan global rata-rata berubah secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh inersia termal samudera, darat dan kriosfer. Kuantifikasi akurat dari aliran-aliran energi dan jumlah simpanan ini adalah sebuah kebutuhan pada kebanyakan model iklim.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b IPCC, 2021: Annex VII: Glossary [Matthews, J.B.R., V. Möller, R. van Diemen, J.S. Fuglestvedt, V. Masson-Delmotte, C.  Méndez, S. Semenov, A. Reisinger (eds.)]. In Climate Change 2021: The Physical Science Basis. Contribution of Working Group I to the Sixth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change [Masson-Delmotte, V., P. Zhai, A. Pirani, S.L. Connors, C. Péan, S. Berger, N. Caud, Y. Chen, L. Goldfarb, M.I. Gomis, M. Huang, K. Leitzell, E. Lonnoy, J.B.R. Matthews, T.K. Maycock, T. Waterfield, O. Yelekçi, R. Yu, and B. Zhou (eds.)]. Cambridge University Press, Cambridge, United Kingdom and New York, NY, USA, pp. 2215–2256, doi:10.1017/9781009157896.022.
  2. ^ Allen, M.R., O.P. Dube, W. Solecki, F. Aragón-Durand, W. Cramer, S. Humphreys, M. Kainuma, J. Kala, N. Mahowald, Y. Mulugetta, R. Perez, M.Wairiu, and K. Zickfeld, 2018: Chapter 1: Framing and Context. In: Global Warming of 1.5°C. An IPCC Special Report on the impacts of global warming of 1.5°C above pre-industrial levels and related global greenhouse gas emission pathways, in the context of strengthening the global response to the threat of climate change, sustainable development, and efforts to eradicate poverty [Masson-Delmotte, V., P. Zhai, H.-O. Pörtner, D. Roberts, J. Skea, P.R. Shukla, A. Pirani, W. Moufouma-Okia, C. Péan, R. Pidcock, S. Connors, J.B.R. Matthews, Y. Chen, X. Zhou, M.I. Gomis, E. Lonnoy, T. Maycock, M. Tignor, and T. Waterfield (eds.)]. Cambridge University Press, Cambridge, UK and New York, NY, USA, pp. 49-92. https://doi.org/10.1017/9781009157940.003.
  3. ^ a b Trenberth, Kevin E; Cheng, Lijing (2022-09-01). "A perspective on climate change from Earth's energy imbalance". Environmental Research: Climate. 1 (1): 013001. doi:10.1088/2752-5295/ac6f74alt=Dapat diakses gratis. ISSN 2752-5295.  Text was copied from this source, which is available under a Creative Commons Attribution 4.0 International License