0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan33 halaman

Review Array

Dokumen ini menjelaskan tentang variabel larik (array) dalam pemrograman, termasuk cara mendeklarasikan, mengakses, dan menginisialisasi array berdimensi satu, dua, dan tiga. Selain itu, terdapat contoh program untuk menghitung nilai akhir siswa dan perhitungan honor karyawan. Penjelasan mencakup struktur data dan cara penggunaannya dalam Borland C++.

Diunggah oleh

popon.dauni
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan33 halaman

Review Array

Dokumen ini menjelaskan tentang variabel larik (array) dalam pemrograman, termasuk cara mendeklarasikan, mengakses, dan menginisialisasi array berdimensi satu, dua, dan tiga. Selain itu, terdapat contoh program untuk menghitung nilai akhir siswa dan perhitungan honor karyawan. Penjelasan mencakup struktur data dan cara penggunaannya dalam Borland C++.

Diunggah oleh

popon.dauni
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 33

ARRAY

Pertemuan 3
Penjelasan
Variabel Larik atau lebih dikenal dengan ARRAY
adalah adalah Tipe terstruktur yang terdiri dari
sejumlah komponen-komponen yang mempunyai
tipe yang sama. Suatu Array mempunyai jumlah
komponen yang banyaknya tetap. Banyaknya
komponen dalam suatu larik ditunjukan oleh suatu
indek untuk membedakan variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya.
Variabel array dalam Borland C++, dapat
digolongkan menjadi tiga buah dimensi :
Array Berdimensi Satu.
Array Berdimensi Dua
Array Berdimensi Tiga
Array Berdimensi Satu
 Sebelum digunakan, variabel array perlu
dideklarasikan terlebih dahulu. Cara mendeklarasikan
variabel array sama seperti deklarasi variabel yang
lainnya, hanya saja diikuti oleh suatu indek yang
menunjukan jumlah maksimum data yang disediakan.
 Bentuk Umum pendeklarasian array :

 Keterangan :
• Type Data : Untuk menyatakan type data yang
digunakan.
• Ukuran : Untuk menyatakan jumlah maksimum
elemen array.
Contoh Pendeklarasian
Array

Suatu array dapat digambarkan sebagai


kotak panjang yang berisi kotak-kotak kecil
didalam kotak panjang tersebut.
Mengakses Array
Berdimensi Satu
Suatu array, dapat diakses dengan
menggunakan subscript atau indexnya.
Bentuk umum pengaksesan dengan bentuk
:

Contoh
Nil_Akhir[3];
Nil_Akhir[1];
Nil_Akhir[0];
Contoh-1 cout<<"Nilai MidTest : ";
cin>>nilai1[i];
/* ---------------------------- */ cout<<"Nilai Final : "; cin>>nilai2[i];
/* Program Array Satu Dimensi hasil[i] = (nilai1[i] * 0.40)+ (nilai2[i] *
*/ 0.60);
/* ---------------------------- */ cout<<endl;
#include<conio.h> }
#include<iostream> cout<<"-----------------------------------------
#include<iomanip> -";
Using namespace std; cout<<"-------"<<endl;
main() cout<<"No. Nama Siswa Nilai Nilai ";
{ cout<<"Hasil"<<endl;
int i; cout<<" MidTest Final ";
char nama[5][20]; cout<<"Ujian"<<endl;
float nilai1[5]; cout<<"-----------------------------------------
float nilai2[5]; -";
float hasil[5]; cout<<"-------"<<endl;
for(i=1;i<=2;i++) for(i=1;i<=2;i++)
{ {
cout<<"Data Ke - cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(4)
"<<i<<endl; <<i;
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(2
Lanjutan...
cout<<"-----------------------------------------
-";
cout<<"-------"<<endl;
getch();
}
Inisialisasi Array
Berdimensi Satu
Inisialisasi adalah memberikan nilai awal
terhadap suatu variabel. Bentuk
pendefinisian suatu array dapat dilihat dari
contoh berikut :
Contoh
Tipe_data nama_array[jml_elemen] = { nilai
array };
float nilai[5] = {56.5, 66.7, 87.45, 98,5, 78.9
};
Contoh-2
/* ---------------------------------- */
/* Inisialisasi Array Dimensi 1 */
/* ---------------------------------- */
#include <conio.h>
#include <iostream>
Using namespace std;
main()
{
char hari[7][10]=
{"Minggu","Senin","Selasa","Rabu","K
amis","jum'at","Sabtu"};
clrscr();
cout<<"Nama-nama hari:"<<endl;
cout<<hari[0]<<endl<<hari[1]<<en
dl<<hari[2]<<endl<<hari[3]
<<endl<<hari[4]<<endl;
getch();
}
Array Berdimensi Dua
Array dimensi dua tersusun dalam bentuk baris
dan kolom, dimana indeks pertama menunjukan
baris dan indeks kedua menunjukan kolom. Array
dimensi dua dapat digunakan seperti pendatan
penjualan, pendataan nilai dan lain sebagainya.
Bentuk Umum pendeklarasian array :

Keterangan :
Type Data : Untuk menyatakan type data yang
digunakan.
Index-1 : Untuk menyatakan jumlah baris
Index-2 : Untuk menyatakan jumlah kolom
Contoh Pendeklarasian
Array

maka dapat dituliskan kedalam array


dimensi dua berikut :
Mengakses Array
Berdimensi Dua
Suatu array, dapat diakses dengan
menggunakan subscript atau indexnya.
Bentuk umum pengaksesan dengan bentuk
:
cin>>data_jual[i][j];
Contoh-3 }
}
/* ---------------- */ cout<<"Data Penjualan
/* Array Dimensi 2 */ Pertahun"<<endl;
/* ---------------- */ cout<<"-----------------------"<<endl;
#include<conio.h> cout<<"NO 2001 2002 2003"<<en
#include<iostream> cout<<"-----------------------"<<endl;
#include<iomanip> for(i=1;i<=3;i++)
Using namespace std; {
main() cout<<setiosflags(ios::left)<<setw
{ <i;
int i, j; for(j=1;j<=3;j++)
int data_jual[4][4]; {
for(i=1;i<=3;i++) cout<<setiosflags(ios::right)<<set
{ ;
for(j=1;j<=3;j++) cout<<data_jual[i][j];
{ cout<<" ";
}
cout<<"Data Ke - "<<i<<" "<<j<<endl;
cout<<"Jumlah Penjulan : "; cout<<endl;
}
cout<<"-----------------------"<<endl;
getch();
Lanjutan...
Output yang dihasilkan
Inisialisasi Array
Berdimensi Dua
Inisialisasi adalah memberikan nilai awal
terhadap suatu variabel.
Bentuk pendefinisian suatu array dapat
dilihat dari contoh berikut :
Tipe_data nama_array[jml_elemen] = { nilai array };
Contoh
Contoh-4
/* ----------------------------- */ cout<<" ";
/* Inisialisasi Array Dimensi 2 } */
/* ----------------------------- */ cout<<endl;
#include<conio.h> }
#include<iostream> getch();
Using namespace std; }
main()
{
int i, j;
int data[2][5] = {{2, 3, 4, 5, 2},
{4, 2, 6, 2, 7}};
for(i=0;i<2;i++)
{
for(j=0;j<5;j++)
{
cout<<data[i][j];
Array Berdimensi Tiga
 Array dimensi dua tersusun dalam bentuk baris,
kolom dan isi dari baris, dimana indeks pertama
menunjukan baris, indeks kedua menunjukan kolom
dan indeks ketiga menunjukan isi dari baris.
 Bentuk Umum pendeklarasian array :

 Keterangan :
Type Data : Untuk menyatakan type data yang
digunakan.
Index-1 : Untuk menyatakan jumlah baris
Index-2 : Untuk menyatakan jumlah isi dari baris
Index-3 : Untuk menyatakan jumlah kolom
Contoh Pendeklarasian
Array
Sebagai contoh pendeklarasian yang akan
kita gunakan adalah pengolahan data
penjualan, berikut dapat anda lihat pada
tabel berikut :
Lanjutan...
Jika anda lihat dari tabel 7.2 diatas maka
dapat dituliskan kedalam array dimensi dua
berikut :
Mengakses Array
Berdimensi Tiga
Suatu array, dapat diakses dengan
menggunakan subscript atau indexnya.
Bentuk umum pengaksesan dengan bentuk
:

Contoh
Contoh-5 cout<<"Data Tahun Ke -
"<<i+1<<endl;
/* ---------------- */ cout<<"Data Ke - "<<j+1<<"
/* Array Dimensi 3 */ "<<k+1<<endl;
/* ---------------- */ cout<<"Jumlah Penjulan : ";
#include<conio.h> cin>>data_jual[i][j][k];
#include<iostream> }
#include<iomanip> cout<<endl;
Using namespace std; }
main() cout<<endl;
{ }
int i, j, k; cout<<endl;
int data_jual[2][3][2]; cout<<"Data Penjualan
for(i=0;i<2;i++) Pertahun"<<endl;
{ cout<<"--------------------------------------";
for(j=0;j<3;j++) cout<<endl;
{ cout<<"Tahun Hasil Tahun Penjualan
for(k=0;k<2;k++) Ke. ";
{ cout<<endl;
cout<<"Ke. Ke. --------------------";
cout<<endl;
cout<<endl;

Lanjutan...
for(i=0;i<2;i++)
{
for(j=0;j<3;j++)
{
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(1
1)<<i+1;
cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(9)
<<j+1;
for(k=0;k<2;k++)
{
cout<<setiosflags(ios::right)<<setw(
5);
cout<<data_jual[i][j][k];
cout<<" ";
}
cout<<endl;
}
cout<<endl;
}
cout<<"--------------------------------------";
cout<<endl;
getch();
Lanjutan...
Output yang dihasilkan
Inisialisasi Array
Berdimensi Tiga
Inisialisasi adalah memberikan nilai awal
terhadap suatu variabel.
Bentuk pendefinisian suatu array dapat
dilihat dari contoh berikut :
Tipe_data nama_array[jml_elemen] = { nilai array };
Contoh
};
cout<<"----------------------------------------"
Contoh-6 ;
/* ----------------------------- */ cout<<endl;
/* Inisialisasi Array Dimensi 3 cout<<"Tahun
*/ Hasil Tahun Penjualan
/* ----------------------------- */ ";
#include<conio.h> cout<<endl;
#include<iostream> cout<<"Ke. Ke. ----------------------";
#include<iomanip> cout<<endl;
using namespace std; cout<<" 2002 2003 2004 ";
main() cout<<endl;
{ cout<<"----------------------------------------"
int i, j, k; ;
float data[2][4][3] = { cout<<endl;
{ {100, 200, 300}, for(i=0;i<2;i++)
{150, 240, 360}, {
{250, 340, 460}, for(j=0;j<4;j++)
{250, 340, 460}}, {
{ {160, 250, 365}, cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(9)
{175, 275, 375}, <<i+1;
{275, 375, 575}, cout<<setiosflags(ios::left)<<setw(9)
{380, 480, 580}} <<j+1;
for(k=0;k<3;k++)
}

Lanjutan... cout<<endl;
}
cout<<endl;
}
cout<<"----------------------------------------"
;
cout<<endl;
getch();
}

Output yang dihasilkan


Latihan No. 1
 Buatlah program untuk menghitung nilai akhir seorang siswa
dari kursus yang diikutinya. Dengan ketentuan sebagai
berikut :
 Nama Mahasiswa, Nilai Tugas, Nilai UTS dan Nilai UAS
diinput.
 Proses yang dilakukan untuk mendapatkan nilai murni dari
masing-masing nilai, adalah
 Nilai Murni Tugas = Nilai Tugas dikalikan dengan 30%
 Nilai Murni UTS = Nilai UTS dikalikan dengan 30%
 Nilai Murni UAS = Nilai UAS dikalikan dengan 40%
 Nilai Akhir adalah Nilai Murni Tugas + Nilai Murni UTS +
Nilai Murni UAS
 Ketentuan untuk mendapatkan grade nilai :
 Nilai Akhir >= 80 mendapat Grade A
 Nilai Akhir >= 70 mendapat Grade B
 Nilai Akhir >= 59 mendapat Grade C
 Nilai Akhir >= 50 mendapat Grade D
Lanjutan soal No. 1
Tampilan yang diinginkan sebagai berikut :
Layar Masukan
Lanjutan soal No. 1
Layar Keluaran
Latihan Soal No. 2
 PT. STAY COOL, memberikan Honor tetap kepada
karyawan kontraknya sebesar Rp. 700,000,- per bulan,
dengan memperoleh tujangan-tunjangan sebagai berikut
:
 Tunjangan Jabatan

Sebagai contoh : Jika seorang keryawan tersebut dengan


golongan 3, maka mendapatkan tunjangan sebesasr
15% * Rp. 700,000,-
 Tunjangan Pendidikan
Lanjutan Soal No. 2
Honor Lembur
Jumlah jam kerja normal dalam satu bulan
sebanyak 240 Jam Kerja. Honor lembur
diberikan jika jumlah jam kerja sebih dari
240 jam, maka kelebihkan jam kerja
tersebut dikalikan dengan honor lembur
perjam sebesar Rp. 2,500 untuk setiap
kelebihan jam kerja dalam satu bulannya.
Tampilan yang diinginkan sebagai berikut :
Lanjutan Soal No. 2
Layar Masukan
Lanjutan Soal No. 2
Layar Keluaran

Anda mungkin juga menyukai