183 Modul 3 (Perencanaan Agregat)
183 Modul 3 (Perencanaan Agregat)
183 Modul 3 (Perencanaan Agregat)
Introduction
Pokok bahasan ini merupakan pokok bahasan yang mengkaji perencanaan faktor-faktor produksi faktorsecara terintegrasi, dengan mempertimbangkan bahan baku, kapasitas produksi, jumlah tenaga kerja, dan aspek biaya. biaya. Perencanaan produksi ini (perencanaan agregat) bermuara pada upaya dicapainya perencanaan kapasitas produksi yang optimal melalui proses agregasi dan disagregasi. disagregasi.
Rencana Agregat
Strategi perencanaan dalam tahapan Perencanaan dan Pengendalian Produksi yang bermuara pada perencanaan kapasitas yang optimal. Proses agregasi (aggregation) ialah pengelompokan beberapa jenis item menjadi product family. Proses disagregasi (disaggregation) adalah proses derivasi product family menjadi item.
Item Family Family
Perancangan Disagregasi Agregat Family
Data family A
Agregasi
Peramalan Family
Data
Data family B
Agregasi
Peramalan Family
Disagregasi
MPS
Data family C
Agregasi
Peramalan Family
Hirarki produk
Type: Type: kelompok beberapa product families. families. Product family: kelompok beberapa items. family: items. Item: Item: produk akhir individual yang dibeli (digunakan) oleh konsumen. Biasanya hirarki tersebut dimulai dari product family, family, karena bila sebuah pabrik membuat lebih dari satu jenis type maka operasi perusahaan itu akan menjadi sangat kompleks. Pengelompokan sejumlah item ke dalam sebuah product family dilakukan dengan teknik Group Technology (GT).
Proses Agregasi
Teknik Aggregate Planning (AP) Trial and Error atau charting : Pure and Mixed Strategies. Pendekatan empiris : Model Bowman. Pendekatan matematis : Linear Programming. Simulasi.
1 2 3 4 5 6 7 8
*Misalkan terdapat 270 unit inventory Awal **Ongkos simpan adalah $50 per unit per kuartal
1 2 3 4 5 6 7 8
Kuartal
Ramalan Produksi permintaan 220 170 400 600 380 200 130 300 130 130 130 130 130 130 130 130
Subkontrak
1 2 3 4 5 6 7 8
50 50 50 50 50
Biaya Inventory =$50 Biaya Overtime =$20 Perubahan Tk (+) = $100 Perubahan TK (-) = $150
Metode disagregasi
Persentase. Bitran dan Hax. Hax dan Meal.
Jadwal Produksi Induk (Master Production Schedule, MPS) atau JPI merupakan output disagregasi pada rencana agregat. JPI ada pada tingkatan item. JPI bertujuan untuk melihat dampak demand pada perencanaan material dan kapasitas. JPI bertujuan untuk menjamin bahwa produk tersedia untuk memenuhi demand tetapi ongkos dan inventori yang tidak perlu dapat dihindarkan.
Gunakan persentase ini untuk menentukan kuantitas item masing-masing dari rencana agregat. Output adalah MPS dalam satuan agregat.
tdt
2050
t2 dt
1 4 9 16 25 36 91 2108,5
(dt-dt)2
3.422,2
n td t d t t b!
t !1 n t !1
2235 4470 2420 7260 2360 9440 2490 12450 2620 15720 14175 51390
2210,1 620,0 2311,7 11.728.9 2413,3 2.840,9 2514,9 620,0 2616,5 12,3 19.244,3
n n t 2 t t !1 t !1
t !1 2
dt = a + bt = 2006,9 + 101,6t
d
a!
t !1
b t
t !1
Berdasarkan model ramalan tersebut, dapat dihitung permintaan agregat pada periode ke 7, 8, dan 9, yaitu: F7 ! 2.006.900 101.600 x 7 ! 2.718.100 F8 ! 2.006.900 101.600 x 8 ! 2.819.700 F9 ! 2.006.900 101.600 x 9 ! 2.921.300 Bila dalam penentuan rencana agregat (aggregate plan) diasumsikan menggunakan plan) strategi chase, maka nilai rencana agregat akan chase, sama dengan nilai ramalan.
Dengan demikian rencana agregat pada periode ke 7 adalah: Rp. 2.718.100. Dengan teknik persentase, disagregasi dilakukan untuk memperoleh MPS, yaitu:
Produk A = 0,296 x Rp. 2.718.100 = Rp. 804.557,6 Produk B = 0,583 x Rp. 2.718.100 = Rp. 1.584.652,3 Produk C = 0,121 x Rp. 2.718.100 = Rp. 328.890,1
MPS ini masih dalam unit agregat, sehingga perlu dilakukan konversi untuk memperoleh unit item. Konversi ini menggunakan harga jual per unit masingmasing-masing produk.
MPS pada periode ke 7: Produk A: 269 unit Produk B: 793 unit Produk C: 66 unit
Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
Proses agregasi merupakan proses pengelompokan beberapa jenis item menjadi product family, sebaliknya proses disagregasi family, merupakan proses derivasi product family menjadi item. Strategi pada kedua proses tersebut ditujukan agar dihasilkan kapasitas produksi yang optimal. Peran Aggregate Planning sangat penting karena merupakan interface antara sistem manufaktur dan pasar produknya. Ada beberapa strategi proses agregasi dan disagregasi yang dapat dipilih, dengan pertimbangan total biaya terkecil sebagai tujuannya.