NURSING STAFF BYLAWS
PERANNYA DALAM
ORGANISASI RS
Ns.Patrisia Ena Ngera,S.Kep
POKOK BAHASAN
Pendahuluan
Apakah yg dimaksud dengan
nursing staff bylaws
Apakah yang diatur oleh
nursing staff bylaws
Bagaimana membuat nursing
staff bylaws
BAGAIMANA ORGANISASI KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT ANDA ?
Bagaimana pengorganisasian staf
keperawatan di Rumah Sakit?
Siapakah yang bertanggungjawab atas
penjagaan mutu layanan keperawatan?
Siapa yang menjaga kompetensi para
Perawat dan Bidan? Bagaimana
mekanismenya?
Apakah telah ada Good Corporate
Governance dan Good Clinical Governance?
APAKAH ATURAN RUMAH SAKIT ANDA
MEMPUNYAI SOLUSI?
Salah seorang Perawat atau Bidan senior
telah membuat “aturan jaga” sendiri diluar
aturan yang telah ditetapkan, sehingga
mengganggu sistem pelayanan.
Manajemen Rumah Sakit tidak berkuasa
karena Perawat atau Bidan tersebut paling
senior dan paling berpengaruh di antara
Perawat lain.
ADAKAH PROSEDUR PENANGANAN
KASUS INI DI RS ANDA?
Seorang Perawat atau Bidan di
Rumah Sakit melakukan
pelanggaran SPO berulang dan telah
diperingatkan oleh Komite
Keperawatan, tetapi tetap
mengulanginya.
RUMAH SAKIT
DALAM UU NOMOR 44 TAHUN 2009
PASAL 36
“SETIAP RUMAH SAKIT HARUS
MENYELENGGARAKAN TATA KELOLA
RUMAH SAKIT DAN TATA KELOLA
KLINIS YANG BAIK”
6
Good Corporate Governance
(penatalaksanaan yang baik di RS)
Tata kelola RS yang baik adalah
penerapan fungsi-fungsi manajemen RS
yang berdasarkan prinsip-prinsip
transparansi, akuntabilitas, independensi
dan responsibilitas, kesetaraan dan
kewajaran.
7
Good Clinical Governance
(penatalaksanaan klinis yang baik)
Tata kelola klinis yang baik adalah
penerapan fungsi manajemen klinis yang
meliputi kepemimpinan klinik, audit klinis,
data klinis, resiko klinis berbasis bukti,
peningkatan kinerja, pengelolaan
keluhan, mekanisme monitor hasil
pelayanan, pengembangan profesional
dan akreditasi RS.
8
Dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit :
Kewajiban Rumah Sakit
Pasal 29 Ayat (1) huruf r
“Menyusun dan melaksanakan Peraturan Internal
Rumah Sakit (hospital by Laws)”
Akreditasi Pasal 40
“Standar Akreditasi yang berlaku oleh Lembaga
Independent yang ditetapkan Menteri.” salah satu
persyaratan dalam akreditasi adalah adanya
Peraturan Internal di Rumah Sakit
PENGERTIAN BYLAWS
BYLAWS : REGULATIONS, ORDINANCES, RULES OR
LAWS ADOPTED BY AN ASSOCIATION OR
CORPORATION OR THE LIKE FOR IT GOVERNMENT
(Black’s Law Dictionary)
PERATURAN INTERNAL
HOSPITAL BYLAWS = PERATURAN INTERNAL RUMAH
SAKIT
NURSING STAFF BYLAWS = PERATURAN INTERNAL
KEPERAWATAN
PENGERTIAN BYLAWS
Suatu produk hukum yang
merupakan anggaran rumah
tangga rumah sakit yang
ditetapkan oleh pemilik rumah
sakit atau yg mewakili
Bukan kebijakan teknis,
administratif dan klinis, seperti
SPO, Uraian tugas, Standar, Surat
Keputusan, dll.
MENGATUR:
Pengorganisasian staf keperawatan
rumah sakit
Peran, tugas dan kewenangan staf
keperawatan
Kewenangan Klinis & Penugasan Klinis
Organisasi Komite Keperawatan
FUNGSI NSBL
Sarana menjamin efektifitas, efisiensi
dan mutu pelayanan keperawatan
Sarana perlindungan hukum bagi
tenaga keperawatan
Sebagai acuan penyelesaian konflik
Memenuhi persyaratan akreditasi
KERANGKA HUKUM YG MENGATUR
KEHIDUPAN RUMAH SAKIT
Landasan Korporasi
Peraturan per-UU-an ttg kesehatan dan
perumahsakitan
Kebijakan kesehatan pemerintah
Peraturan Internal
Kebijakan teknis operasional RS
Aturan hukum umum
P S
)
A
N
E
(
L
POSISI PERATURAN INTERNAL
D
M
A
A E
D S
K I A
C R
S A
A L Y
A
N S
Y
T
A A A
F S
A F A
N B
N
( Y /
L
S A
P
T
O W
S .
P )
, (
N
U
U R
S
R I
N
NURSING STAFF BYLAWS
PERATURAN INTERNAL STAF
KEPERAWATAN
PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN
TUJUAN
Kerjasama yg baik antara staf
keperawatan, tenaga medis dan direktur
rumah sakit
Adaptasi kepentingan perawat/bidan
dan kepentingan rumah sakit
Staf keperawatan bertanggungjawab
atas mutu pelayanan rumah sakit
PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN
FUNGSI
Menggambarkan struktur organisasi staf
keperawatan
Prosedur dan persyaratan penerimaan
perawat/bidan
Mekanisme peer-review pada kredensial, re-
appointment, clinical privileges, pendisiplinan
Prosedur pengajuan
Dasar kegiatan standar pelayanan profesi dan
kode etik
PENGATURAN KOMITE KEPERAWATAN
MENGACU PADA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 49 TAHUN 2013
TENTANG
KOMITE KEPERAWATAN RUMAH SAKIT
UU KESEHATAN
Hak Warga Negara :
“Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan
Terjangkau”
UU RUMAH SAKIT
memberikan
kepastian hukum
mempermudah
kepada pasien,
akses masyarakat
masyarakat,
untuk mendapatkan
sumber daya
pelayanan
manusia rumah
kesehatan;
sakit, dan Rumah
Sakit.
meningkatkan mutu
dan
mempertahankan
standar pelayanan
rumah sakit; dan
KONDISI YANG TIDAK BOLEH
TERJADI !!!
Komite Keperawatan dipergunakan seolah-
olah Serikat Perawat yang diurus
kesejahteraan, bahkan sebagian urusan
manajemen
Kredensial dan Penugasan Klinis dijadikan
upaya untuk menyingkirkan atau
mendeskreditkan rekan kerja
Mutu dan Disiplin tidak menjadi fokus
perhatian
TUJUAN :
1. Mengatur tata kelola klinis (clinical
governance) yang baik
2. Menjamin mutu pelayanan keperawatan
serta melindungi keselamatan pasien di
rumah sakit;
3. Mengatur penyelenggaraan komite
keperawatan di setiap rumah sakit
dalam rangka peningkatan
profesionalisme.
KEDUDUKAN KOMITE KEPERAWATAN
Komite Keperawatan
DIREKTUR
SK SK Etika
SK Mutu
Kredensi &
Profesi
al Disiplin
WAKIL WAKIL WAKIL
DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR
Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta
TUGAS KOMITE KEPERAWATAN
Meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan yang bekerja di rumah sakit
dengan cara :
1. melakukan kredensial bagi seluruh
tenaga keperawatan yang akan melakukan
pelayanan di rumah sakit;
2. memelihara mutu profesi tenaga
keperawatan; dan
3. menjaga disiplin, etika, dan perilaku
profesi tenaga keperawatan.
FUNGSI KREDENSIAL
Konsekuensi membentuk komite
keperawatan adalah menyusun daftar
rincian kewenangan klinis clinical privilege
Pasal 11 ayat (2)
FUNGSI MEMELIHARA MUTU
a. Penyusunan data dasar profil tenaga
keperawatan;
b. rekomendasi perencanaan pengembangan
profesional berkelanjutan;
c. Audit keperawatan; dan
d. rekomendasi proses pendampingan (proctoring)
bagi staf yang membutuhkan.
FUNGSI MENJAGA DISIPLIN,
ETIKA
a. sosialisasi kode etik profesi;
b. pembinaan etika dan disiplin tenaga
keperawatan;
b. pemeriksaan staf keperawatan yang diduga
melakukan pelanggaran disiplin;
c. rekomendasi pendisiplinan; dan
d. pemberian nasehat/pertimbangan dalam
pengambilan keputusan etis pada asuhan
terhadap pasien.
KONSEKUENSI BAGI RUMAH SAKIT
Pasal 16
(1) Kepengurusan Komite Keperawatan berhak
memperoleh insentif sesuai dengan aturan
dan kebijakan rumah sakit.
(2) Pelaksanaan kegiatan Komite Keperawatan
didanai dengan anggaran rumah sakit sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan tata
kelola Rumah Sakit dan tata kelola klinis yang baik.
Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang
efektif, efisien, dan akuntabel.
Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas
Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur
pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang
medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal,
serta administrasi umum dan keuangan.
CONTOH NSBL RSUP DR
SARDJITO
DAFTAR ISI
Halaman Judul
MUKADIMAH/ PENDAHULUAN
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
BAB III PENGORGANISASIAN STAF KEPERAWATAN FUNGSIONAL
Bagian Kesatu Kelompok Fungsional Keperawatan (KFK)
Bagian Kedua Keanggotaan KFK
Bagian Ketiga Pengangkatan, Kepindahan dan Pemberhentian Anggota KFK
Bagian Keempat Ketua KFK
Bagian Kelima Tugas dan Wewenang Ketua KFK
BAB IV KEWENANGAN KLINIS
BAB V PENUGASAN KLINIS
BAB VI DELEGASI TINDAKAN MEDIK
BAB VII KOMITE KEPERAWATAN
Bagian Kesatu Kedudukan Komite Keperawatan
Bagian Kedua Susunan Organisasi dan Keanggotaan Komite Keperawatan
Bagian Ketiga Tugas, Fungsi dan Wewenang Komite Keperawatan
BAB VIII RAPAT-RAPAT
BAB IX SUBKOMITE KREDENSIAL
Bagian Kesatu Pengorganisasian SubKomite Kredensial
Bagian Kedua Tugas dan wewenang SubKomite Kredensial
Bagian Ketiga Kredensial dan Rekredensial
BAB X SUBKOMITE MUTU PROFESI
Bagian Kesatu Penggorganisasian SubKomite Mutu Profesi
Bagian Kedua Tugas Dan Wewenang Subkomite Mutu Profesi
Bagian Ketiga Audit Keperawatan
Bagian Keempat Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan
Bagian Kelima Pendampingan (proctoring)
BAB XI SUBKOMITE ETIK DAN DISIPLIN PROFESI
Bagian Kesatu Pengorganisasian Subkomite etik dan disiplin profesi
Bagian Kedua Tugas dan Wewenang Subkomite Etik dan Disiplin Profesi
Bagian Ketiga Pendisiplinan Profesi
BAB XII TATA KELOLA KLINIS
BAB XIII REVIEW DAN PERUBAHAN
BAB XIV KETENTUAN PENUTUP
PENUTUP
Setiap RS perlu menyusun:
1. HBL
2. MSBL
3. NSBL
TERIMA
KASIH