Crane
Crane
Crane
Tujuan Belajar:
Mengetahui jenis-jenis Overhead Crane
Membedakan jenis-jenis Overhead Crane
Menjelaskan Istilah-istilah Overhead Crane
Menjelaskan fungsi masing-masing bagian
. Overhead Crane
adalah salah satu jenis Crane (alat angkat) berfungsi mengangkat benda
dari satu tempat ke tempat lain (di dalam gedung), seperti pada
pabrik baja, perakitan mobil, dll.
2. Semi Gantry Crane
Fungsinya sama spt Overhead Crane, namun bentuk kontruksi salah satu
penyangga ujung Girder menggunakan kaki penyangga, dan sisi lainnya
sama dengan Overhead Crane.
3. Gantry Crane
Prinsip sama seperti Overhead Crane, menggunakan kaki penyangga
(kuda-kuda), pada kedua ujung girdernya, & umumnya dioperasikan ditempat
terbuka seperti: Pelabuhan (dermaga).
4. Cartilever Gantry Crane
Prinsip kerja hampir sama dg Gantry Crane, namun jembatan (girder)
tempat bergerak alat pengangkat panjangnya melebihi salah satu kaki
penyangga (Gantry), sehingga mampu mengangkat barang yg berada
diluar kaki penyangga. Umumnya dioperasikan di pelabuhan (dermaga)
untuk bongkar muat peti kemas.
5. Nusclear Plant Crane
Digunakan untuk pekerjaan reaktor Nuklir, Crane ini
dapat berputar pd rel yang berbentuk lingkaran.
Bentuknya ada 2:
1) Polar Gantry Crane
2) Polar Overhead Crane
Next ….
7. Manual Operator Crane
Suatu Crane yg dijalankan/digerakan
dengan tangan.
Crane ini tidak memakai motor listrik
Tali angkat (Hoist) menggunakan rantai
dengan kapasitas 10 ton.
Next ….
Istilah-istilah pada Overhead Crane
Axle, Fixed
Poros tetap dalam gerobak ujung & dimana roda berputar.
Bearing Life
Daya tahan bantalan anti gesek sesuai standar mencapai minimum 90% dari daya tahan maksimum
selama digunakan dg normal (kecepatan & pembebanan normal).
Block Load
Gabungan antara Pancing, Swivel, Bantalan, Pulli, Pasak, Kerangka penguat dan Tali,
terikat menjadi satu dalam satu rumah.
- Type Blok Pendek : Pancing & Pulli terpasang menjadi satu bagian (disebut juga Swivel).
- Type Blok Panjang: Pancing & Pulli terpasang pd masing-masing bagian
(dudukan Pulli disebut Pasak Pulli & dudukan Pancing disebut Trunnion)
Block, Upper
Bagian dari Pulli, Bantalan, Pasak dan Kerangka penguat yg diletakkan pd bagian silang gerobak
kerja (Trolley) yg digantung, blok beban (Blok Load) dg bantuan tali pembebanan.
Bogie
Gerobak ujung pendek terpasang pd ujung balok lintang (Girder) / pd bagian penyambung bila lebih
dari satu Bogie yg digunakan pd setiap balok lintang.
Tipe ini digunakan pd Gerobak Ujung bila dilengkapi dg lebih kurang 4 roda pd Crane sesuai dg
rancang bangun jalur lintasan.
. Brake
Perlengkapan pd motor penggerak utk memperlambat / menghentikan gerakan dg tenaga gesekan.
. Cab
Tempat Operator mengendalikan Crane.
. Camber
Toleransi penambahan lengkung keatas pd bagian Girder yg mengalami kelengkungan karena
pemberatan & berat komponen itu sendiri.
. Crane
Mesin untuk mengangkat, menurunkan & menggerakkan beban secara tegak lurus & mendatar dg
mekanisme pengangkat dari bagian-bagian itu sendiri.
2. Crane, Gantry
Sejenis dg Crane Overhead dimana balok lintang (Bridge) terpasang tetap pd satu kaki /lebih.
5. Crane, Polar
Tipe Crane Overhead atau Gantry yg bergerak pd jalur lintasan melingkar.
7. Drum
Benda yg berbentuk silinder dimana tali digulung untuk mengangkat / menurunkan beban.
8. Hoist, Main
Tali angkat utama yg digunakan utk mengangkat & menurunkan beban sampai dg maksimum
kapasitas Crane.
9. Latch, Hook
Perangkat / Pengaman yg dipasang pada mulut pancing.
0. Limit Switch
Perangkat / peralatan listrik yg fungsinya dihubungkan dg jembatan, Gerobak Kerja atau gerakan tali
angkat beban yg digunakan sebagai pengaman atau alat peringatan dari gerakan-gerakan tersebut
diatas.
1. Load Rate
Maksimum beban diam secara tegak lurus yg dapat diangkat sesuai dg rancang bangun Crane.
3. Overload
Beban yg diangkat melebihi kapasitas Crane.
4. Span
Jarak mendatar antara garis tengah ke garis tengah yg lain dari rel jalur lintasan.
5. Spring Return
Suatu peralatan yg digunakan pd control manual yg fungsinya utk mengembalikan tuas ke posisi
netral secara otomatis.
6. Trolley
Unit yg dilengkapi dg rangka, gerobak ujung penggerak mekanisme pengangkat beban tali dan
pancing beban yg bergerak pd rel jembatan & mendukung beban.
7. Two Blocking
Keadaan dimana pancing beban bersentuhan langsung dg pancing yg diam atau komponen lain
dari Trolley.
Tipe Overhead Crane
Ditinjau Dari Tempat Pengoperasian
Kait (Hook)
Penghubung
ujung
Alat Pengatur Listrik Girder
(Electrical Control) (Boogie)
Jib Sambungan
Lier Utama
Silinder Angkat
Lier Tambahan
Motor Penggerak
Rumah Penumpu
Telapak Penumpu
Lengan Kaki Penumpu
Jib
Ruang Operator
Motor Penggerak
Mast Boom
Penyambung Boom
Gunturee
Ruang Operator
Boom Bawah / Boom Pangkal
Meja Putar
Rantai Kelabang
Roller Bawah Base Frame
HEAD CAB-OPERATED CRANE
Winch
Trolley
Truk/Pembawa/Sadle
Bridge Girder
Qutrigger Beam
Operator’s Cab
Beam & Rail
CANTILEVER GANTRY CRANE Trolley
Truk/Pembawa
Kontrol
Rail & Pondasi
CRANE ASSEMBLY
Type “A”
Type “B”
Type “C”
Type “D”
Type “E”
Rangka Utama
Rangka Penguat
Penyambung
Rangka Penyambung
Dasar.
Penyambung
Rangka Tetap
Jib Pendant
Winch (Lier)
Lock
(Pengunci) Rail
Tower Section
Tali yg dikonstruksikan dari kumpulan jalinan serat-serat baja (Steel Wire) yg dipintal jadi
Satu jalinan (Strand) hingga membentuk tali dg berbagai macam tipe.
Steel Wire Core (Inti Baja) / IWRC (Independent Wire Rope Centro) dipakai bila:
- Untuk sentakan yg berlebihan
- Tali yg didukung pd Drum dibawah tegangan tinggi
- Pemakaian tinggi temperaturnya
- Dapat dioperasikan didaerah lembab
- Tidak mudah kusut.
a y a y
la rL ng L
e gu L a
R
(a) (b)
a&c = Warrington Seal
b = Warrington Compound Rope
Keuntungan:
Distribusi beban merata
Fleksibel
Keausan tali yg lebih kecil selama melewati lingkaran drum (sheave)
Keamanan operasional yg lebih besar.
Tali baja dg Strand tdk bulat
120
120
Cara Pengukuran Diameter Tali
d
a. benar b. salah
Pemeliharaan Tali:
1. Jangan diseret
2. Jangan diikat / disimpul
3. Bersihkan dg Dry Cleaner / Penetrating Oil
4. Bebas dari air hujan & matahari
5. Syarat pelumasan tali baja:
- tidak menimbulkan karat
- memiliki daya sekat yg baik
- mudah meresap pd bundel-bundel Strand
- mampu membentuk lapisan anti air pd permukaan tali
- memiliki daya lumas tinggi
- jenis pelumasan dapat digunakan Gardium Compound.
PemeRIKSAAN Tali:
1. Kawat Putus
2. Keausan / berkurangnya diameter tali
3. Terpelintir / Kinks
Sarang Burung (Bird Caging)
Loncatan Strand / High Stranding
Kusut / Protution
Untaian / Tergencet
Drum (Tromol Gulung)
Tujuan Belajar:
Menentukan faktor keamanan utk menghitung beban kerja aman dari Sling
Menghitung beban kerja aman secara praktek pada Sling
Mengetahui faktor-faktor yg mempengaruhi beban kerja aman Sling dibawah
kondisi kerja.
Pengertian yg digunakan rancang bangun Sling
1. Breaking Load
Beban/gaya yg menyebabkan kegagalan tali atau rantai pada waktu mendapatkan
tegangan langsung.
3. Rule of Thumb
Metode menghitung beban kerja aman secara empiris dimana beban putus tali
tidak diketahui
4. Factor of Safety
Untuk mencapai beban kerja aman ada tiga bahan yg digunakan membuat Sling
faktor keamanan yg digunakan ini akan bervariasi pd tiap-tiap bahan.
Konstruksi Sling
3. Baja (Steel)
Digunakan untuk membuat tali kawat baja yg lentur dan rantai.
4. Sling Pita (Webbing Sling)
Formulasi untuk menghitung SWL dari Sling tali serat tidak dapat digunakan untuk
menghitung SWL sling pita.
5. Sling Tali Kawat Baja
Dilengkapi mata pada tiap-tiap ujung tali dibuat secara mekanis maupun dg tangan.
Bila beban putus tidak diketahui, SWL dihitung dg menggunakan Formulasi Praktis
(Rule of Thumb): 2
SWL = 8 D
6. Sling Rantai
Mata rantai dibuat dari beberapa macam kelas (Grade) baja, tiap-tiap kelas memiliki
beban patah / putus yg berbeda-beda.
Batas kelas baja yg digunakan dari Baja Lunak (Mild Steel) sampai baja paduan tinggi
(Alloy Steel).
Corner Protected Gambar ini akan menimbulkan ketegangan & pembebanan tidak merata
Yg berakibat pengurangan 50% atau ½ dari beban kerja aman
Berat Beban
SWL =
Jumlah Kaki Sling
Contoh:
2 ton = 2 ton
SWL =
1
2 ton
Pengikatan Choker dg beban berbentuk standar / bulat
Load
2 tonnes
Pengikatan Choker dg beban berbentuk segi empat
Load
2 tonnes
Pengikatan Basket dg beban berbentuk bundar / bulat
Contoh:
Load
SWL Sling = 2 ton X 2 = 4 ton 2 tonnes
2
Pengikatan Basket dg beban berbentuk segi empat
Contoh:
Load
2 tonnes
Pengikatan Bridle dengan 2 Kaki
60
Load
2 tonnes
Catatan:
Tidak dianjurkan menggunakansudut melebihi 120’
Pengikatan Bridle dengan 3 atau 4 Kaki
Contoh:
SWL Sling = 2 ton X 1,4 = 1,4 ton B.K.A (SWL) = Berat Beban X Faktor Perkalian
2 Jumlah Kaki/Sling
Rigid load
90
o ad es
L nn
to
2
Kesimpulan Pemilihan Sling
Perhitungkan pula pengikatan tali Sling, tekukan & sudut kaki Sling
Jenis Sambungan pada mata sling
1. Cara di Klem
a. Type Crossby
b. First Grip
c. Type Wedge Sockets
b. Trade on Board
1. Cara di Press
BENAR
BENAR SALAH
Dynamo Eye Bolts
SALAH
BENAR
Eye Bolts Collared
45
BENAR BENAR
BENAR
SALAH
SALAH BENAR
Mata Pancing menghadap kedalam Mata Pancing menghadap keluar
SALAH SALAH BENAR BENAR
Lubang Jerat Pasak Shackle
Tanpa Timbel Dapat lepas
Benar Salah
Karena disimpul
Benar Salah
Lubang Jerat Pakai Timbel Lubang Jerat Tanpa Timbel
BENAR
SALAH
BENAR SALAH
BENAR
Running Bowline
Reef Knot
Belaying
Pin Hitch
Double Bowline
Mid-Shipmans Hitch
Larkshead Hitch
Snubber Turns
Hook Mousing
Sheet Bend
Fishermans Bend
Back Hitch
Buntline Hitch
Rolling Hitch
Clove Hitch
Single Bowline
Diagonal Lashing for bracing poles
Vertical Angle
KIND OF SLING
ENDLESS
Vertical Angle
Vertical Angle
VERTICAL CHOCKER BASKET HITCH
HITCH HITCH (Alternate have identical load ratings)
Not
Not
App
App
l
l
icab
icab
le
le
Not
Not
ENDLESS
App
App
l
l
icab
icab
le
le
Single Leg Slings
Quadruple Leg Slings
Upper end fitting
Master link
Coupling link
Coupling link
Chain
Reach
Chain
Coupling link
Coupling link
Crossrods
Plan View Spiral
METAL MESH SLING
Eye opening
Triangle chocker fitting Triangle fitting
Slot depth
Length
Fabric Length
Mesh width
Body
Length
Assembly Splice
Width of Sling Width of Sling
Type 1
Type 2
Type 3
Type 4
Type 5
Type 6
Angle of inclination
Angle of inclination
Point of Chocke Angle of Chocke
Protection
Load
Zero Degree Angle Of Choke
Supporting
Structure
Load
Angle > 45’
S.W.L = 3/4
S.W.L = A/B
A
L
H
L
H
L H
L H
L H
L H
H
DETERMINATION OF DETERMINATION OF
3 LEG BRIDLE HITCHES 4 LEG BRIDLE HITCHES
L
H
SLING ANGLES
500 lb 1000 lb
500 lb
1000 lb
513 l
lb
51 3
1000 lb
lb
51
517
7l
b
90 deg
lb
70
75 deg 07
7
60 deg 7 45 deg
lb
Horizontal 1000 lb 1000 lb 1000 lb 1000 lb
Angle
lbs
577
500 lbs
bs
7l
s
lb
70
60’ 45’
00
30’
10
1000 lbs 1000 lbs 1000 lbs 1000 lbs
A B C
Effect of sling angle on sling load
B
A
Tujuan Belajar:
Swivel Bearing
Neck of Hook
Safety Catch
Cup of Hook
Cara membuat Mousing
Pemeriksaan Pancing
e
t onn
.L 3
S . W
Sakel:
1. “DEE” Shackle
2. “BOW” Shackle
“DEE” Shackle
d Shackle body
Shackle Pin
“BOW” Shackle
d Shackle body
Shackle Pin
Kriteria Sakel
Pemeriksaan Sakle
Attachment Threat
lt)
B o
y e
la rE
o l
( C
ah
K r
u t
B a
Collar
Attachment Threat
Tabel Beban Kerja (S.W.L) baut Mata
Size
Plain Eye Bolt “A” in (mm) SVL Kg
12 320
16 630
20 1250
24 2000
30 3200
36 5000
42 6300
A
48 8000
56 12000
64 16000
SWL Kg SWL Kg SWL Kg
Size SWL Kg
Pemeriksaan Klam
1. Keausan (Max.10%)
2. Keretakan
3. Terpelintir
4. Kondisi & Ketajaman Gigi Klam
Klam Plat Tegak Lurus & Mendatar
Screw Clam for Vertical & Horizontal Lifting
(5)
TEKNIK & CARA PENGOPERASIAN
YANG AMAN
1. Pencegahan Kecelakaan pada pekerja (Operator)
Contoh alat pengaman diri:
sepatu kerja
sarung tangan
topi / helm, dll.
Hal-hal yg harus diperhatikan oleh operator:
S.W.L 5.t
b. Sebelum overhead crane dioperasikan, sebaiknya dilakukan pemeriksaan
alat control (Pendant Control) sesuai fungsi petunjuk arah & gerakannya.
Cara pengoperasian beban yg aman:
Load
Hal-hal yg harus diperhatikan
dalam penurunan / peletakan beban:
Trolley
Load
Kait
(hook)
n a n
nu ru
p e
ia n / h:
e ras sala
g o p yg
e n a n
a r a p beb
C
Load
(6)
Perawatan & pemeliharaan
Kerusakan kecil yg sering terjadi pada overhead crane yaitu:
kerusakan pada peralatan mekanis
kerusakan pada peralatan elektris
Mengganti komponen yg rusak / aus jika sepatu rem / kanvas sudah tidak
berfungsi lagi,
Menyetel kembali alat rem (brake) jika Trolley sukar digerakkan / selalu
braking (mengerem).
Pemeriksaan Harian :
pelumasan terhadap block beban & gerakan bebas dari Pully & Pancing
pelumasan tali kawat baja, kerusakan tali bila ada, dan gulungan tali
pada tombol,
Pemeriksaan Rem:
diperiksa setiap hari
Pelumasan dg Grease, minyak gemuk, pada tali baja, Drum & Rope Guide:
agar tali baja tidak kering & tidak mudah putus
- Kawat (Wire String) = memiliki kekuatan / daya renggang 180 – 200 Kg/mm2
- Inti (Core), adalah bagian yg berada ditengah & berbentuk lurus sebagai dudukan dari
masing-masing Strand & menjaga tali tidak mudah gepeng,
Jenis inti ada 2:
1. Inti tali serat (Fibre Core)
2. Inti Baja (Steel Core)
kekuatannya berbeda sekitar 7% – 10% pada diameter yg sama.
Konstruksi – 6 x 7 yg berarti: 6 untaian (Strand) terdiri dari 7 kawat (Wire)
Arah Untaian Kawat :
Untaian berlapis-lapis, arah untaian berlawanan dg untaian bawah, sehingga jumlah untaian lebih banyak
Dari jumlah kawat-kawat setiap untaian.
Kerusakan Tali Kawat Baja:
Aus (Wear)
Karat (Corrosion)
Memanjang (Alongation)
Macam Deformasi:
Terpelintir (Kinks)
Tergencet (Distortion)
Sarang Burung (Bird Caging)
Loncatan Untaian (High Stranding)
Diameter Mengecil
dll.
Deformasi
Terpelintir
Sarang Burung
Loncatan Strand
Aus
Fungsi Pelumasan:
Mencegah keausan
Mengurangi Gesekan
Tujuan Belajar :
A. 2 Drive
A. 3 Drive
A. 4 Drive
A. 5 Drive
A. 6 Drive
Trolley ialah sebuah lori (Kereta Kecil) dg 4 buah roda yg fungsinya untuk tempat peralatan
Pengangkat (Hoist). Dapat bergerak kekanan ataupun kekiri (Traversing) yg juga digerakkan
Oleh motor listrik yang tidak berbeda dengan motor listrik lain.
Motor listrik mendapat tegangan arus listrik & putarannya diteruskan ke Gigi pengatur
Kecepatan (Gear Box). Di Gear Box kecepatan diturunkan yg kemudian putaran tersebut
Diteruskan kepada roda penggerak, sehingga Gir dapat berjalan/bergerak.
Gerakan Girder diatur di ruang operator melalui switch control baik maju / mundur.
Jika arus listrik dimatikan, motor listrik akan berhenti pada saat yang bersamaan karena
Terjadi pengereman pada motor listrik, dimana konstruksi motor listrik sudah dilengkapi
Dengan mekanisme pengereman.
Cara kerja tidak berbeda dengan motor penggerak lain, perbedaannya pada Gear Box yg
Dipisahkan dengan Drum Pengangkat shg konstruksinya berbeda.
Alat pengangkat mempunyai 2 tingkat kecepatan / putaran (lambat & cepat) sesuai dengan
Kebutuhan.
3. Cara kerja motor penggerak Trolley
Jika motor penggerak Trolley mendapat arus listrik, maka motor akan berputar & direduksi
Atau diperlambat pada Gear Box, selanjutnya putaran dari roda Gigi pengatur kecepatan
Diteruskan pada poros roda penggerak Trolley, dan Trolley dapat bergerak/berjalan.
Gerakan Trolley melintang kekiri / kekanan sepanjang Girder.
Sebaliknya jika aliran listrik diputuskan, maka motor listrik akan berhenti & terjadi
Pengereman. Semua jenis motor penggerak pd Overhead Crane dapat mengerem secara
Otomatis jika aliran listrik putus (Automatic Electric Brake).
diatas Girder
Kapasitas Crane
dibawah Girder
Konstruksi kekuatan & bentuk
disamping Girder
Kondisi / tempat
Diatas Girder
Dibawah Girder
Disamping Girder
4. Sistem Pemasangan Tali Perangkat pd Overhead Crane