BAB 1 KMP (Revisi 11 Juni)
BAB 1 KMP (Revisi 11 Juni)
BAB 1 KMP (Revisi 11 Juni)
AKREDITASI
PUSKESMAS
BAB 1
KEPEMIMPINAN DAN
MANAJEMEN
PUSKESMAS
PENYEMPURNAAN PADA VERSI REVISI
PENYEMPURNAAN SUBSTANSI
PENYEMPURNAAN STRUKTUR
MEMINIMALISASI PENGULANGAN EP YANG SAMA . CONTOH KAJI 1 PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT SESUAI PMK
43 TAHUN 2019
1 BANDING PADA VERSI 2015 BERADA PADA ADMEN DAN UKM , PADA
VERSI REVISI HANYA ADA DI BAB 1
PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA PADA VERSI 2015 TERSEBAR PADA PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI SESUAI
3 ADMEN, UKM , UKP, PADA VERSI REVISI DIJADIKAN SATU BAB ( PADA BAB
5) 3 PMK 27 TAHUN 2017 DAN PEDOMAN TEKNIS PPI DI FKTP
PENYEMPURNAAN POKOK
5 PIKIRAN 5 MELENGKAPI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
SESUAI PMK 52 TAHUN 2018
BARU
1 PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
P2
•PENGAWASAN
•PERENCANAAN •PENGENDALIAN
•PENGORGANISASIN
• PENILAIAN
•PELAKSANAAN
SIAPREVISI
(PKP)
P1 P3 PPN
TERHADAP
PENILAIAN
DINKES
MODEL
PENDEKATAN P2
P1 P3
UKM
SIAPREVIS ADMEN
I UKPP
PROSES OUTPUT
KMP PMP PPN MERUBAH PARADIGMA
DALAM MEWUJUDKAN
BUDAYA MUTU
UKPP UKM
INPUT PROSES PERBAIKAN TATA KELOLA
(KORPORAT & PELAYANAN
BAB I:
Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)
BAB I
BAB II: Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas
Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) (KMP)
Bab I – PPP 3 13 59
2.3 Kegiatan pengelolaan Pusk 1.2 Tata kelola Organisasi (struktur organisasi,
dokumen regulasi & pengelolaannya, jaringan
& jejaring Puskesmas, data & informasi)
1.5
PENGAWASAN 1.2 TATAKELOLA
, PENGENDALIAN, ORGANISASI
PENILAIAN 4 KRITERIA
10 EP
KINERJA
3 KRITERIA
15 EP
1.3
MANAJEMEN FASILITAS & MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
KESELAMATAN (MFK) 1.4
5 KRITERIA
8 KRITERIA 14 EP
27 EP
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PUSKESMAS
RUK RPK
LIBATKAN LP, LS, MASY DALAM
PENYUSUNAN RUK, RPK PENGGERAKAN
PELAKSANAAN
LAKUKAN KOMUNIKASI
PENGAWASAN & KOORDINASI DALAM
PENGENDALIAN PELAKSANAAN DENGAN
PENILAIAN LP, LS, MASYARAKAT,
SASARAN PELAYANAN
STANDAR 1.1. PERENCANAAN PUSKESMAS
STANDAR 1.1
PERENCANAAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)
DILAKUKAN SECARA TERPADU
KRITERI
A
1.1.1 1.1.2
PENETAPAN AKSES
JENIS PENGGUNA
PELAYANAN LAYANAN
1.1.1 PENETAPAN JENIS
PELAYANAN
1.1.1 Puskesmas wajib menyediakan jenis-jenis pelayanan yang ditetapkan berdasarkan visi, misi, tujuan, dan tata
nilai, analisis kebutuhan dan harapan, analisis peluang pengembangan pelayanan, analisis risiko pelayanan,
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dituangkan dalam perencanaan. (lihat juga PMP 5.1;
dan PMP 5.2 )
Pokok Pikiran:
• Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) bidang kesehatan yang bersifat fungsional dan unit laya nan
yang bekerja profesional harus memiliki Visi, Misi, Tujuan dan Tata Nilai yang mencerminkan Tugas Pokok dan
Fungsinya sebagai penyedia layanan UKM maupun UKPPP. (lihat PP 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah)
• Puskesmas wajib menyediakan pelayanan sesuai dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai, hasil analisis kebutuhan da n
harapan masyarakat, hasil analisis peluang pengembangan pelayanan, hasil analisis risiko pelayanan dan peratur an
perundang-undangan
• Untuk mendapatkan hasil analisis kebutuhan masyarakat perlu dilakukan analisis situasi data kinerja Puskesmas, d ata
status kesehatan masyarakat di wilayah kerja termasuk hasil pelaksanaan PIS-PK yang disusun secara terpadu yang
berbasis wilayah kerja Puskesmas. (UKM : 2.1.1 dan 2.8.3)
1.1.1. PENETAPAN KENIS-JENIS KEGIATAN
Pokok Pikiran:
• Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan berkesinambungan dalam mencapai tujua
nnya, maka Puskesmas harus menyusun rencana kegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan yang selanjutnya aka n dirinci
lagi ke dalam rencana tahunan Puskesmas berupa Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Pelaks anaan
Kegiatan (RPK) sesuai siklus perencanaan anggaran daerah
• Perencanaan Puskesmas dilakukan secara terpadu baik KMP, upaya kesehatan masyarakat (UKM), Upaya Kes ehatan
Perseorangan (UKP), Kefarmasian, dan Laboratorium & disusun bersama dengan sektorterkait dan masy arakat
• Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun secara terintegrasi melalui penetapan Tim Manajemen Puskesmas, yang akan
dibahas dalam Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan untuk kemudian diusulkan ke Dinas Keseha tan
Daerah Kabupaten/ Kota
• Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) dilakukan berdasarkan :
1) Alokasi anggaran sesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang disetujui oleh Dinkes Kab/Kota;
2) Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK yg diusulkan dan situasi pada saat
penyusunan RPK tahunan
• RPK dirinci menjadi RPK Bulanan bersama target pencapaiannya dan direncanakan kegiatan pengawasan dan
pengendaliannya
• Perencanaan baik Rencana Lima Tahunan dan RPK dimungkinkan untuk dirubah/disesuaikan dengan kebutuh an saat
itu apabila dalam hasil analisis pengawasan dan pengendalian kegiatan dijumpai kondisi tertentu terma suk
perubahan kebijakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
1.1.1. PENETAPAN KENIS-JENIS KEGIATAN
Visi
Kondisi/kinerja
Puskesmas : Puskesmas yang akan diwujudkan dalam 5 tahun
yad
Misi Puskesmas:
• Menunjukkan alasan keberadaan puskesmas menunjuk pada
S tupoksi Puskesmas
• Terdiri dari beberapa komponen (program dan kegiatan) yang
K akan dilakukan untuk mewujudkan visi.
• Komprehensif mencakup admen, ukm dan ukp
Tujuan Puskesmas (lihat PMK 43 tahun 2019)
Tatanilai Puskesmas:
• Kristalisasi peraturan internal Puskesmas untuk menjaga semangat
dan komitmen seluruh karyawan secara konsisten melaksanakan
misi untuk mewujudkan visi
• SK Ka Puskesmas tentang Visi,
Misi, Tujuan dan Tatanilai • Sebaiknya disepakati bersama, sederhana, implementatif dan bisa
Puskesmas….. diukur
• Format SK mengacu ke
1.1.1.EP 2. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan hasil
identifikasi dan analisis sesuai dengan yang diminta dalam pokok pikiran
pada paragraf terakhir. (R,D,W)
Jenis2 pelayanan ditetapkan berdasarkan:
ANALISIS 1. Peraturan perundangan yang berlaku
SITUASI 2. Hasil identifikasi dan analisis:
• kebutuhan dan harapan masyarakat,
• hasil identifikasi dan analisis peluang
S pengembangan pelayanan pada area
prioritas,
R K • hasil identifikasi dan analisis
risiko
penyelenggaraan pada unit-unit
pelayanan baik dari sisi KMP,
maupun UKM,
Kefarmasian
UKP,
Laboratorium, termasuk risiko terkait dan
SMD bangunan, prasarana, peralatan
PIS-PK IKS Puskesmas
MMD
• SK Ka Puskesmas ttg Jenis2
Pelayanan dan kegiatan
Identifikasi dan analisis HARBUT,
Puskesmas…..
Peluang Pengembangan &
• Format SK mengacu ke Tata
RISIKO
1.1.1.EP 3. Rencana Lima Tahunan disusun dengan melibatkan lintas program dan lintas
sektor serta berdasarkan rencana strategis Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/ Kota. ( R, D,W)
RENCANA LIMA
R TAHUNAN
Referensi :
Lampiran Pmk 44/2016, hal. 15 sd 34,
contoh format Renlita: Formulir 3 di hal. 60-70,
lampiran Pmk 44/2016
Bagian integral dari Renstra Dinkes Kab/Kota
untuk mewujudkan Visi Bupati/Walikota di bidang
kesehatan
Renlita Puskesmas harus sesuai dengan RENSTRA
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
Periode Renlita Puskesmas sesuai dg masa bakti Bupati/
Walikota, (untuk Puskesmas BLUD, RBS pertama kali
tergantung kapan dilaksanakannya ketentuan BLUD)
R
1) Ada SK Ka Puskesmas ttg
Hak dan Kewajiban Pasien
2) Ada SK Kepala Puskesmas
tentang Jenis2 Pelayanan
dan Kegiatan Puskesmas
• Ada bukti kegiatan evaluasi ttg Hak dan Kewajiban Pasien dan Jenis2
pelayanan & Kegiatan Puskesmas, yg menghasilkan RTL perbaikan
D kegiatan sosialisasi
• Ada bukti dilakukan jajag pendapat kepada pengguna layanan ttg Hak dan
Kewajiban Pasien dan Jenis2 pelayanan & Kegiatan Puskesmas
ay puas
ter
hadap do
kter y g
an memb
erik
an
dari masyarakat dan pengguna layanan 8 Ketika saya membutuhkan informasi tentang
pelayanan di puskesmas, saya mudah
mendapatkannya
Kepuasan
13 Pelaksanaan kegiatan pelayanan pengobatan di
puskesmas sesuai jadual
1.5
PENGAWASAN 1.2 TATAKELOLA
, PENGENDALIAN, ORGANISASI
PENILAIAN 4 KRITERIA
10 EP
KINERJA
3 KRITERIA
15 EP
1.3
MANAJEMEN FASILITAS & MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
KESELAMATAN (MFK) 1.4
5 KRITERIA
8 KRITERIA 14 EP
27 EP
STANDAR 1.2. TATAKELOLA ORGANISASI
STANDAR 1.2
TATA KELOLA ORGANISASI PUSKESMAS DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KRITERI
A
1.2.3 1.2.4
1.2.1 1.2.2 PENGELOLAAN SISTEM
STRUKTUR DOKUMEN JARINGAN INFORMASI
ORGANISA REGULASI & JEJARING PUSKESMA
SI S
1.2.1. STRUKTUR
ORGANISASI
1.2.1 Struktur organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas, wewenang, tanggung jawab, dan tata
hubungan
kerja serta persyaratan jabatan
POKOK PIKIRAN
• Agar dapat menjalankan tugas pokok dan Ada struktur organisasi Puskesmas yang ditetapkan oleh
fungsi organisasi, perlu disusun struktur Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota dengan
organisasi Puskesmas yang ditetapkan kejelasan uraian jabatan yang ada dalam struktur
oleh Kepala Dinas Kesehatan daerah 1 organisasi yang memuat uraian tugas, tanggung jawab,
Kabupaten/Kota sesuai dengan peraturan wewenang, dan persyaratan jabatan. (R)
perundangan yang berlaku
• Untuk tiap jabatan yang ada dalam Kepala Puskesmas menetapkan Penanggung jawab
struktur organisasi yang telah ditetapkan 2 dan Koordinator pelayanan Puskesmas. (R)
oleh Kepala Dinas Kesehatan Daerah
ELEMEN
Kabupaten/Kota, perlu ada kejelasan
PENILAIA Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas dalam
tugas, wewenang, tanggungjawab dan
N pendelegasian wewenang dari Kepala Puskesmas kepada
persyaratan jabatan
• Pengisian jabatan dalam struktur Penanggung jawab upaya, dari Penanggung jawab
organisasi berdasarkan upaya kepada koordinator pelayanan, dan dari
jabatan persyarata 3 koordinator pelayanan kepada pelaksana pelayanan
kegiatan apabila meninggalkan tugas atau terdapat
n
• Efektivitas struktur dan pengisian
jabatan kekosongan pengisian jabatan. (R)
perlu dikaji ulang secara periodik
1.2.1.EP 1. Ada struktur organisasi Puskesmas yang ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Daerah Kab/Kota dengan kejelasan uraian jabatan yang ada
dalam struktur organisasi yang memuat uraian tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan persyaratan jabatan. (R)
Ada SK Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota ttg Struktur Organisasi Puskesmas (fungsional)
• Struktur fungsional mengacu pada Pmk 43 th 2019
R • Dilengkapi dengan uraian jabatan, uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang serta p
ersyaratan jabatan
1.2.1.EP 2. Kepala Puskesmas menetapkan Penanggung jawab dan Koordinator
pelayanan Puskesmas. (R)
• SK Ka Puskesmas ttg
Struktur Organisasi
Puskesmas…..
• Format SK mengacu ke
1.2.1.EP 3. Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas dalam pendelegasian wewenang
dari
Kepala Puskesmas kepada Penanggung jawab upaya, dari Penanggung
jawab upaya kepada koordinator pelayanan, dan dari koordinator pelayanan
kepada
pelaksana pelayanan kegiatan apabila meninggalkan tugas atau
terdapat kekosongan pengisian jabatan. (R)
R
Ada SK Kepala Puskesmas ttg
Pendelegasian Wewenang
POKOK PIKIRAN
• Pedoman tata naskah sebagai acuan dalam penyusunan
kerangkaregulasi
dokumen acuan,yang
dan meliputi
prosedur,kebijakan,
maupun pedoman,
dalam pengendalian
panduan, Ditetapkan pedoman tata naskah
dokumen eksternal dan dokumen bukti rekaman pelaksanaan Puskesmas sebagaimana diminta
kegiatan 1 dalam pokok pikiran (R)
• Pedoman tata naskah mengatur, al:
Penyusunan,tinjauan & pengesahan ELEMEN
PENILAIA
Pengendalian dokumen termasuk perubahannEyLaEM N Ditetapkan kebijakan,
Pemeliharaan dokumen
pedoman/panduan, prosedur
Pengelolaan dokumen eksternal
Masa retensi
Alur pneyusunan & distribusi
2 dan kerangka acuan untuk KMP,
penyelenggaraan UKM serta
• Penyusunan Pedoman tata naskah Puskesmas dapat merujuk
penyelenggaraan UKP,
pada kebijakan masing-masing daerah dan atau sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan terkait tata naskah dinas Kefarmasian dan Laboratorium.
(R)
1.2.2.EP 1. Ditetapkan pedoman tata naskah Puskesmas
sebagaimana diminta dalam pokok pikiran (R)
• Ada dokumen bukti identifikasi jaringan dan jejaring di wilayah kerja Puskesmas
D • Ada register data2 jaringan dan Jejaring Puskesmas
• Ada dokumen evaluasi Pembinaan jaringan dan jejaring di wilayah kerja Puskesmas
D • Ada dokumen RTL Pembinaan jaringan dan Jejaring Puskesmas
• Ada dokumen bukti pelaksanaan tindak lanjut Pembinaan Jaringan dan Jejaring
Puskesmas
Rencana Pembinaan
Identifikasi
jejaring &
jaringan Pelaksanaan Pembinaan
R
• Ada SK Ka Puskesmas ttg Sistem Informasi Puskesmas,
( mengacu pada Pmk 31/2019)
• SK tsb mencakup :
• Tim Pengelola SIP, Pengelolaan SIP (Pencatatan, Pengump
ulan, Penyimpanan Data, Analisis data, Pelaporan dan Dis
tribusi Informasi)
• Menjamin ketersediaan data dan informasi untuk Pengam bilan
Keputusan merencanakan, melaksanakan, memanta u, dan
mengevaluasi keberhasilan upaya kegiatan peningk atan
mutu dan kesela matan pengguna layanan
• Ada SOP Pengelolaan SIP (SOP Pencatatan, SOP Pengum
pulan, SOP Penyimpanan Data, SOP Analisis data, SOP
Pelaporan dan SOP Distribusi Informasi)
• Format SK dan SOP mengacu ke Tatanaskah
1.2.4.EP 1. Dilaksanakan pencatan, pengumpulan, penyimpanan, analisis data dan
pelaporan serta distribusi informasi sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan terkait Sistem Informasi Puskesmas (R, D, W)
3. Penyimpanan data
4. Analisis data,
5. Pelaporan,
6. Distribusi informasi
W • Wawancara kepada petugas tentang evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil
evaluasi pelaksanaan Sistem Informasi Puskesmas
BAB I - KMP
STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS
REVISI
BAB I KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
6 STANDAR, 23 KRITERIA, 84 ELEMEN PENILAIAN
1.5
PENGAWASAN 1.2 TATAKELOLA
, PENGENDALIAN, ORGANISASI
PENILAIAN 4 KRITERIA
10 EP
KINERJA
3 KRITERIA
15 EP
1.3
MANAJEMEN FASILITAS & MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
KESELAMATAN (MFK) 1.4
5 KRITERIA
14 EP
8 KRITERIA
27 EP
STANDAR 1.3. MANAJEMEN SDM
STANDAR 1.3
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PUSKESMAS DILAKUKAN
SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KRITERIA
POKOK PIKIRAN
• Pemenuhan kebutuhan SDM di Puskesmas berdasarkan jenis
jumlah, kompetensi maka perlu dilakukan analisis jabatan dan analisis dan
• beban kerja analisis jabatan dan analisis beban kerja mengikuti ketentuan
Penyusunan
peraturan perundang-undangan.
• Analisis Jabatan yang dimaksud di Puskesmas merujuk pada jabatan sesuai dengan
struktur organisasi Puskesmas, jabatan fungsional tenaga Puskesmas, dan jabatan
pelaksana di Puskesmas.
• Pemenuhan SDM tersebut dimaksudkan untuk memberikan pelayanan sesuai
1.3.1 kebutuhan dan harapan pengguna layanan dan masyarakat
KETERSEDIAA
N SDM ELEMEN PENILAIAN
1. Dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja sesuai kebutuhan
pelayanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan. (R)
2. Disusun peta jabatan, uraian jabatan dan kebutuhan tenaga
berdasar
analisis jabatan dan analisis beban kerja. (R, D, W)
3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga baik dari jenis,
jumlah dan kompetensi sesuai dengan peta jabatan dan hasil analisis
beban kerja, (D, W)
1.3.1.1. Dokumen analisis jabatan dan
analisis beban kerja sesuai
kebutuhan pelayanan
= kelas jabatan B
= besetting
K
= kebutuhan
+/-
= lebih/kurang
Catatan:
Kelas jabatan digunakan untuk melakukan penilaian
1.3.2. URAIAN TUGAS
POKOK PIKIRAN
• Kepala Puskesmas menetapkan uraian tugas setiap pegawai sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan
• Uraian tugas pegawai berisi tugas pokok dan tugas tambahan serta kewenangan dan
tanggung jawab yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
• Kepala Puskesmas dalam menetapkan tugas pokok memperhatikan: jenis pelayanan, kegiatan dan
SK jabatan fungsional
1.3.2 • Bagi pegawai non ASN, tugas pokok adalah tugas yang sesuai dengan surat keputusan
pengangkatan sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas berdasarkan standar kompetensi lulusan
URAIA • Tugas tambahan adalah tugas yang diberikan kepada pegawai untuk mendukung kelancaran
N pelaksanaan program dan kegiatan
TUGAS • Penilaian kinerja pegawai dilakukan untuk melihat capaian sasaran kerja baik ASN maupun non
ASN, mengurangi variasi pelayanan, dan meningkatkan kepuasan pengguna layanan
• Indikator penilaian kinerja setiap pegawai Puskesmas disusun dan ditetapkan berdasarkan uraian
tugas dan tata nilai yang disepakati
ELEMEN PENILAIAN
1. Ada penetapan uraian tugas yang berisi tugas pokok dan tugas tambahan untuk setiap pegawai. (R)
2. Ditetapkan indikator penilaian kinerja pegawai sebagaimana diminta dalam pokok pikiran. (R)
3. Dilakukan penilaian kinerja pegawai minimal setahun sekali dan tindak lanjut terhadap hasil penilaian
kinerja pegawai untuk upaya perbaikan. (D, W)
1. SK Penetapan Uraian Tugas
2. SK indiKator Kinerja Pegawai
3. Dokumen hasil Penilaian Kinerja
Pegawai dan RTL
1.3.3.1
Dokumen File Kepegawaian
yang lengkap dan mutakhir
untuk setiap tenaga
puskesmas
1.3.3.2
Dokumen Evaluasi dan tindak
lanjut secara periodik terhadap
kelengkapan dan pemutakhiran
data kepegawaian Puskesmas
1.3.4. ORIENTASI PEGAWAI
1.3.4 Pegawai baru dan alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan mampu melaksanakan tugas
pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
POKOK PIKIRAN
• Setiap pegawai baru dan alih tugas baik yang diposisikan sebagai Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas, koordinator pelayanan, maupun pelaksana kegiatan harus
mengikuti orientasi, agar pegawai baru dan alih tugas memahami tugas, peran, dan tanggung
jawab yang akan diemban
• Khusus Puskesmas yang menerima mahasiswa dengan tujuan magang maka pelaksanaan orientasi
1.2.4 dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Puskesmas dan kurikulum dari Institusi Pendidikan
ORIENTASI • Kegiatan orientasi umum dilaksanakan untuk mengenal secara garis besar visi, misi, tata nilai, tugas
pokok dan fungsi serta struktur organisasi Puskesmas, program mutu Puskesmas dan keselamatan
PEGAWAI pengguna layanan, serta program pengendalian infeksi.
• Kegiatan orientasi khusus difokuskan pada orientasi di tempat tugas yang menjadi tanggung
jawab dari pegawai yang bersangkutan dan tanggung jawab spesifik sesuai dengan penugasan
pegawai tersebut.
• Pada kegiatan orientasi khusus ini pegawai baru diberi/dijelaskan terkait apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan, bagaimana melakukan dengan aman sesuai dengan Panduan Praktik Klinis,
panduan asuhan lainnya dan pedoman program lainnya.
ELEMEN PENILAIAN
1. Kegiatan orientasi dilaksanakan sesuai kerangka acuan yang disusun. (D, W)
2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan orientasi (D.W)
(1. SK Pelaksanaan Orientasi)
Dokumen Program
dan
Pelaksanaan 1.3.5.3
Program 1.3.5.2 Imunisasi 1.3.5.4
Program Pemeriksaan diprioritaskan Konseling
kesehatan, minimal bagi SDM yang Tindak lanjut jika terjadi
1x/th berisiko tinggi kekerasan di tempat kerja
1.5
PENGAWASAN 1.2 TATAKELOLA
, PENGENDALIAN, ORGANISASI
PENILAIAN 4 KRITERIA
10 EP
KINERJA
3 KRITERIA
15 EP
1.3
MANAJEMEN FASILITAS & MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
KESELAMATAN (MFK) 1.4
5 KRITERIA
14 EP
8 KRITERIA
27 EP
STANDAR 1.4. MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
(MFK)
1.4.1. PROGRAM
MFK
Pokok Pikiran:
• Puskesmas perlu menyusun program MFK
a. Manajemen Keselamatan dan keamanan
b. Manajemen bahan dan limbah berbahaya dan beracun
c. Manajemen Bencana/disaster
d. Manajemen Penanganan Kebakaran
e. Manajemen Alat Kesehatan
f. Manajemen system utilisasi
g. Pendidikan (edukasi) petugas
• Dilakukan identifikasi dan pembuatan peta risiko (huruf a sd f )
• Tetapkan tim atau petugas yang menjalankan program MFK
• Dilakukan evaluasi minimal per tri wulan
1.4.1. PROGRAM MFK
SISTEM UTILISASI
DIKLAT MFK
D
PJ. MFK
Kerangka ISI Program MFK
1.Pendahuluan
2.Latar belakang
R 3.Tujuan umum
dan khusus
4.Kegiatan
pokok & Rincian
Kegiatan
• Kegiatan
pokok :
a.
Keselamata
n dan
Keamanan
b. Bahan
beracun
dan
berbahaya
c. Disaster
plan
1.4.2. PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN
Pokok Pikiran:
• Program untuk keselamatan dirancang untuk mencegah terjadinya cedera
bagi pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat akibat Keselamatan da
n Kesehatan Kerja (K3), seperti tertusuk jarum, tertimpa bangunan, kebaka
ran, gedung roboh, dan tersengat listrik
• Program keselamatan bagi petugas terintegrasi dengan program keselam
atan dan kesehatan kerja
• Program untuk keamanan perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya
kejadian kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak
aman seperti penculikan bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas
• Apabila Puskesmas mengalami renovasi dan atau konstruksi bangunan ma
ka perlu disusun Infection Control Risk Assesment (ICRA) renovasi untuk
memastikan proses renovasi dan atau konstruksi bangunan dilakukan seca
ra aman dan mengontrol terjadinya penyebaran infeksi (lihat juga PPI
5.5. 2
1.4.2. PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN
1 4
Dilakukan Dilakukan pemantauan
identifikasi
terhadap pengunjung, terhadap pekerjaan
petugas dan petugas alih
ELEMEN konstruksi terkait keamanan
daya (outsourcing)
PENILAIAN dan pencegahan penyebaran
(D,O,W)
infeksi. (D,O,W)
2
Dilakukan inspeksi 3 Dilakukan simulasi
fasilitas secara berkala terhadap kode darurat
meliputi bangunan, secara berkala. (D,
prasarana dan peralatan O,W).
(D,O,W)
PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN f) Penggunaan kartu identitas seluruh staf
Puskesmas dan semua individu yang bekerja
1.Pendahuluan di Puskesmas, pada pasien RI, penunggu
2.Latar belakang pasien, pengunjung (termasuk tamu) yang
3.Tujuan umum memasuki area terbatas (restricted area)
sehingga menciptakan lingkungan yang aman
& khusus
g) Melindungi dari kejahatan perorangan,
4.Kegiatan kehilangan, kerusakan atau pengrusakan
pokoka.& rincian
Melakukan asesmen risiko secara komprehensif
barang milik pribadi
& proaktif untuk mengidentifikasi bangunan,
kegiatan h) Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan
ruangan / area, peralatan, perabotan & fasilitas
PerUU, mis: Setiap tangga ada pegangannya,
lainnya yang berpotensi menimbulkan cedera.
lantai tidak licin, Ruang perawatan pasien jiwa :
b. Melakukan pemeriksaan fasilitas secara
pintu kamar menghadap keluar, shower di kamar
berkala & terdokumentasi.
R
mandi tidak boleh menggunakan selang, dll
c. Menyediakan anggaran untuk
i) Melakukan monitoring pada daerah yang berisiko
melakukan perbaikan
keselamatan dan keamanan seperti ruang bayi,
d. Melakukan asesmen risiko pra kontruksi (pra
OK, ruang anak, lanjut usia, pasien rentan yang
construction risk assessment / PCRA) setiap ada
tidak dapat melindungi diri sendiri atau memberi
kontruksi, renovasi atau penghancuran bangunan
tanda minta bantuan bila terjadi bahaya.
/ demolisasi.
e. Merencanakan dan menyediakan fasilitas 5. Cara melaksanakan kegiatan
pendukung yang aman, untuk mencegah 6. Sasaran
terjadi kecelakaan dan cedera, mengurangi 7. Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan
bahaya dan risiko serta mempertahankan 8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan &
kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf, pelaporannya
pengunjung. 9. Pencatatan, pelaporan &
evaluasi kegiatan
1.4.3. PENGELOLAAN B-3 DAN LIMBAH B-3
POKOK PIKIRAN:
• Bahan berbahaya beracun (B3) dan limbah B3 perlu
diidentifikasi dan dikendalikan secara aman.
• Puskesmas perlu menginventarisasi B3 meliputi lokasi,
jenis, dan jumlah B3 serta limbahnya yang disimpan. Daftar
inventaris ini selalu dimutahirkan sesuai dengan
perubahan yang terjadi di tempat penyimpanan .
• Pengolahan limbah B3 sesuai standar (penggunaan dan
pemilahan, pewadahan dan penyimpanan/TPS B3 serta
pengolahan akhir)
• Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
1.4.3. PENGELOLAAN B-3 DAN LIMBAH B-3
1 4
Dilaksanakan program Ada laporan, analisis, dan
pengelolaan B3 dan tindak lanjut penanganan
limbahnya sesuai angka tumpahan, paparan/pajanan B3
satu sampai tujuh huruf b ELEMEN dan atau limbah B3. (D,W)
(R) PENILAIAN
2
Pengolahan limbah B3 3 Tersedia IPAL sesuai
sesuai dengan ketentuan
standar (penggunaan dan peraturan perundang-
pemilahan, pewadahan dan undangan. (D, O)
penyimpanan/TPS B3 serta
pengolahan akhir) (D,O,W)
Program Pengelolaan B3 dan Limbah B3
meliputi:
1) Penetapan jenis dan area/lokasi penyimpanan B3 sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
2) Pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
3) Sistem pelabelan B3 sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
R 4) Sistem pendokumentasian dan perizinan B3 sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
5) Penanganan tumpahan dan paparan B3 sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
6) Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan dan atau paparan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
7) Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai peraturan perundang-
undangan
8) Penggunaan APD sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
inventArisasi
PROGRAM PENGENDALIAN
B3 & LIMBAH B3
INVENTARISASI
PENGELOLAAN
PENYIMPANAN
regulasi PENGGUNAAN
PENGENDALIAN
1
Dilakukan identifikasi 4 Dilakukan perbaikan terhadap
risiko program kesiapan menghadapi
terjadinya
dan bencana sesuai
eksternal bencana sesuai hasil simulai
internal
dengan letak geografis dan evaluasi tahunan. (D)
Puskesmas dan
akibatnya terhadap
pelayanan. (D)
ELEMEN
PENILAIAN Dilakukan simulasi dan evaluasi
tahunan meliputi angka dua sampai
2
Dilaksanakannya program dengan 1.4.1.
angka terhadap
enam huruf c pada
manajemen bencana meliputi 3 kriteria program
angka satu sampai dengan kesiapan menghadapi bencana yang
angka tujuh huruf c telah disusun, dan dilanjutkan dengan
pada
kriteria 1.4.1. (D, W). debriefing setiap selesai simulasi. (D,
W)
DISASTER DRILL
(SIMULASI DISASTER)
PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA INTERNAL & EKSTERNAL
Perencanaan
Rehabilitasi Mitigasi
Perencanaan
Evakuasi Kontijensi
Penentuan kejadian
Pengembangan
skenario
Kaji ulang
Penetapan
Kebijakan Strategi
Ketersediaan sumber
Proyeksi Analisa kesenjangan daya
kebutuhan
Rencana tindaklanjut
Formalisasi
Sumber:
“Pengantar Perencanaan Kontijensi” oleh
Aktivasi Bakornas PBP
SIMULASI DAN EVALUASI
TAHUNAN
Mengukur kinerja
Diprogramkan dan dilaksanakan
Seluruh komponen Pemanfaatan Sumber
Daya Minimal setahun sekali
Identifikasi area yang
Perlu perbaikan Implementasi: Program
Meningkatkan kemampuan Prosedur, Kebijakan Diikuti seluruh staf dan
Staf dan karyawan menghadapi
bencana
terkait
karyawan
serta Komunitas secara luas
TUJUAN
Melakukan Debriefing seusai
simulasi
Menindak lanjuti Debriefing
KEGIATAN hasil simulasi
-SIMULASI:
Emergency Hasil debriefing
Drill didokumentasikan
- Workshop
- Seminar
Hazard Vulnerability Assement
konsep
Risk
Disaster/Eksposure
1.4.5. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
1.4.5 Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi program p
encegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran termasuk sarana evakuasi
POKOK PIKIRAN:
• Setiap fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas mempunyai
risiko terhadap terjadinya kebakaran
• Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran perlu disusun
sebagai wujud kesiagaan Puskesmas terhadap terjadinya kebakaran
• Yang dimaksud dengan sistem proteksi adalah penyediaan
proteksi kebakaran baik aktif mau pasif.
• Proteksi kebakaran aktif, contohnya APAR, sprinkler, detektor
panas,
dan detektor asap,
• Proteksi kebakaran secara pasif, contohnya: jalur evakuasi, pintu darurat,
tangga darurat, tempat titik kumpul aman.
1.4.5. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
1
Dilakukan 4 Ditetapkan kebijakan larangan
pencegahan dan
program merokok bagi petugas,
penanggulangan pengguna layanan, dan
kebakaran angka satu pengunjung di area
sampai angka empat Puskesmas. (R)
huruf d pada kriteria
1.4.1. (D, O, W)
ELEMEN
PENILAIAN
2
Dilakukan inspeksi,
dan pemeliharaan terhadap
pengujian 3 Dilakukan simulasi dan
alat deteksi dini, alarm, jalur evaluasi tahunan terhadap
evakuasi, serta keberfungsian program pengamanan
alat pemadam api. (D, O, W) kebakaran. (D, W)
.
IDENTIFIKASI RISIKO KEBAKARAN
INSPEKSI, PENGUJIAN,
PEMELIHARAAN
SISTEM PROTEKSI &
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
SK Larangan merokok
JALUR EVAKUASI
LARANGAN MEROKOK
PROGRAM PENGAMANAN KEBAKARAN
APAR
Smoke Detector dengan Alarm
POKOK PIKIRAN
• Penggunaan Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan (ASPAK) oleh
Puskesmas
dilakukan untuk memastikan pemenuhan terhadap standar sarana,
prasarana, dan alat
kesehatan.
• Data sarana, prasarana, dan alat kesehatan di Puskesmas harus diinput dalam ASPAK dan
divalidasi untuk menjamin kebenarannya
• Agar tidak terjadi keterlambatan atau gangguan dalam pelayanan, alat kesehatan harus
tersedia, berfungsi dengan baik, dan siap digunakan saat diperlukan. Program
yang dimaksud meliputi kegiatan pemeriksaan dan kalibrasi secara
berkala, sesuai dengan
panduan produk tiap alat kesehatan.
• Pemeriksaan alat kesehatan yang dilakukan petugas meliputi : kondisi alat, ada tidaknya
1.4.6. PROGRAM JAMINAN KETERSEDIAAN ALAT
KESEHATAN
1.4.6
1
Dilakukan 3
inventaris ELEMEN
Dilakukan pemeliharaan dan
asi alat PENILAIAN
kalibrasi terhadap alat
kesehatan
kesehatan
sesuai
dengan
secara
ASPAK. (R)
periodik (D,O,W)
2
Dilakukan inspeksi dan
pengujian terhadap alat
kesehatan secara periodik
1.4.6.1.
1.4.7 Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan semu sistem utilitas berfungsi dan
mencegah terjadinya ketidaktersediaan, kegagalan, atau kontaminasi
POKOK PIKIRAN
• Sistem utilitas meliputi air, listrik, gas medis dan sistem
penunjang lainnya seperti genset, panel listrik, perpipaan air dan lainnya.
• Programpengelolaan sistem utilitas perlu disusun untuk
menjamin ketersediaan dan keamanan dalam menunjang
kegiatan pelayanan
Puskesmas
• Sumber air adalah sumber air bersih
dan air minum.
• Sumber air dan listrik cadangan perlu disediakan untuk pengganti jika
terjadi kegagalan air dan/ atau listrik.
• Puskesmas harus menyediakan
cadangan sumber air, listrik dan
gas
medis selama 7 hari 24 jam sesuai kebutuhan.
• Prasarana air, listrik, dan prasarana penting lainnya, seperti genset,
perpipaan air, panel listrik, perlu diperiksa dan dipelihara untuk menjaga
1.4.7. PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS
Dilaksanakan program
pengelolaan sistem utilitas dan
sistem penunjang lainnya sesuai
01
huruf f pada kriteria
1.4.1. (R)
ELEMEN
PENILAIAN
01
Sumber air, listrik dan gas medik tersedia
selama 7 hari 24 jam untuk pelayanan di
Puskesmas. (D,O)
Ketersediaan listrik, air, gas
medis
Identifikasi & Ketersediaan
sistem utilitas kunci yang lain
s
u
implementasi m
b
PEMELIHARAAN
PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TERENCANA TIDAK TERENCANA
POKOK PIKIRAN
• Dalam rangka meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan
keterampilan dalam pelaksanaan Manajemen Fasilitas Dan
Keselamatan (MFK) perlu dilakukan pendidikan petugas agar
dapat menjalankan peran mereka dalam menyediakan
lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan
masyarakat.
• Pendidikan petugas dapat berupa edukasi, pelatihan, dan in
house training/workshop/lokakarya.
• Pendidikan petugas sebagaimana dimaksud tertuang dalam
rencana program pendidikan manajamen fasilitas
dan
keselamatan
1.4.8. DIKLAT MFK
1
Ada rencana program
ELEMEN
3
pendidikan Manajemen Dilakukan evaluasi dan
Fasilitas dan PENILAIAN
tindak lanjut perbaikan
Keselamatan dalam pelaksanaan program
bagi petugas. (R) Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan bagi petugas.
(D,W)
2
Dilaksanakan program
pendidikan Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan bagi petugas
sesuai rencana. (D,W)
SOSIALISASI
PROGRAM MFK
DIKLAT TERKAIT
MFK (lihat 6 program)
1.5
PENGAWASAN 1.2 TATAKELOLA
, PENGENDALIAN, ORGANISASI
PENILAIAN 4 KRITERIA
10 EP
KINERJA
3 KRITERIA
15 EP
1.3
MANAJEMEN FASILITAS & MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
KESELAMATAN (MFK) 1.4
5 KRITERIA
14 EP
8 KRITERIA
27 EP
STANDAR 1.5. PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN
PENILAIAN KINERJA
POKOK PIKIRAN
Pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja yang jelas
untuk memudahkan melakukan perbaikan penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan pada periode berikutnya
Bentuknya dapat berupa pemantauan dan evaluasi, supervisi, lokakarya mini, audit internal, dan rapat tinjauan
manajemen.
Indikator kinerja adalah indikator untuk menilai cakupan kegiatan dan manajemen Puskesmas
Indikator kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan kegiatan perlu disusun, dipantau dan dianalisis secara periodik sebagai
bahan untuk perbaikan kinerja dan perencanaan periode berikutnya
Indikator-indikator kinerja tersebut meliputi:
• Indikator kinerja Manajemen Puskesmas
• Indikator kinerja cakupan pelayanan UKM yang mengacu pada indikator nasional seperti Program Prioritas Nasional,
indikator yang ditetapkan oleh Dinas KesehatanDaerah Propinsi dan Indikator yang ditetapkan oleh
Dinas
Kesehatan Daerah kabupaten/Kota
• Indikator kinerja cakupan pelayanan UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium
• Dalam menyusun indikator-indikator tersebut harus mengacu pada Standar Pelayanan Minimal Kabupaten,
Kebijakan/Pedoman dari Kementerian Kesehatan, Kebijakan/Pedoman dari Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kebijakan/Pedoman dari dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
1.5.1. PENGAWASAN, PENGENDALIAN, PENILAIAN
DILAKUKAN MENGGUNAKAN INDIKATOR KINERJA
ELEMEN PENILAIAN
1. Ditetapkan indikator kinerja Puskesmas sesuai dengan jenis-jenis pelayanan yang disediakan
dan kebijakan pemerintah Pusat dan Daerah (R)
2. Dilakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja secara periodik sesuai dengan
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan, dan hasilnya diumpanbalikkan pada lintas program
dan lintas sektor (R, D, W)
3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan, pengendalian dan
penilaian
kinerja terhadap target yang ditetapkan dan hasil kaji banding dengan Puskesmas lain (D)
4. Dilakukan analisis terhadap hasil pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja untuk
digunakan dalam perencanaan kegiatan masing-masing upaya Puskesmas, dan untuk
perencanaan Puskesmas (D)
5. Hasil pengawasan, pengendalian dalam bentuk perbaikan kinerja disediakan dan
digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan kegiatan Puskesmas dan
revisi perencanaan kegiatan bulanan (D, W)
6. Hasil pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja dalam bentuk Laporan Penilaian Kinerja
Puskesmas (PKP), serta upaya perbaikan kinerja dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/ Kota (D)
1.5.1.1 DITETAPKAN INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS SESUAI DENGAN
JENIS-JENIS PELAYANAN YANG DISEDIAKAN DAN KEBIJAKAN
PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH (R)
INDIKATOR KINERJA
MANAJEMEN
R
INDIKATOR KINERJA
CAKUPAN PELAYANAN
UKM
MENGACU PADA:
INDIKATOR KINERJA
CAKUPAN PELAYANAN SPM
SK JENIS-JENIS
PELAYANAN DI UKM KABIJAKAN/PEDOMAN
PUSKESMAS SK PENETAPAN INDIKATOR KEMENKES, DINKES
MUTU KINERJA PROV, KAB/
(MANAJEMEN, UKM & UKP) DINKES KOTA
1.5.1.2 DILAKUKAN PENGENDALIAN DAN
PENGAWASAN, PENILAIAN
KINERJA SECARA PERIODIK SESUAI DENGAN KEBIJAKAN DAN
PROSEDUR YANG DITETAPKAN, DAN HASILNYA DIUMPANBALIKKAN
PADA LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR (R, D, W)
R
SOP
UMPAN BALIK,
TL UMPAN
BALIK
SK UMPAN
BALIK
PENGAWAS
SK MONITORING AN DAN
DILAKUKAN BERJENJANG BAIK INTERNAL MAUPUN
DAN EVALUASI SOP EVALUASI:
EKSTERNAL
KEGIATAN MONITORING
SK PENILAIAN DAN EVALUASI INTERNAL: PELAKSANA PJ UPAYA TIM MUTU/TIM
AUDIT KA. PUSKESMAS
KINERJA KEGIATAN SOP PENILAIAN
EKSTERNAL: DINKES KAB/KOTA DINKES PROVINSI
KINERJA KEMENTERIAN, MASYARAKAT, LINTAS SEKTOR
1.5.1.2 DILAKUKAN PENGENDALIAN DAN
PENGAWASAN, PENILAIAN
KINERJA SECARA PERIODIK SESUAI DENGAN KEBIJAKAN DAN
PROSEDUR YANG DITETAPKAN, DAN HASILNYA DIUMPANBALIKKAN
PADA LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR (R, D, W)
TABEL
MONITORING
KINERJA
1.5.1.3 DILAKUKAN EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP HASIL
PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA
TERHADAP TARGET YANG DITETAPKAN DAN HASIL KAJI BANDING
DENGAN PUSKESMAS LAIN (D)
2. MEMBUAT INSTRUMEN
D 2
EVALUASI DAN
TINDAK LANJUT 3
HASIL MONITORING 4
5
6
1.5.1.4 DILAKUKAN ANALISIS TERHADAP HASIL PENGAWASAN,
PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA UNTUK DIGUNAKAN
DALAM PERENCANAAN KEGIATAN MASING-MASING UPAYA
PUSKESMAS, DAN UNTUK PERENCANAAN PUSKESMAS (D)
BULANAN
TAHUNAN
ANALISIS SECARA PERIODIK,
DAPAT PER:
BULANAN
TRIBULAN
TAHUNAN
1.5.1.5 HASIL PENGAWASAN, PENGENDALIAN DALAM BENTUK PERBAIKAN
KINERJA DISEDIAKAN DAN DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR UNTUK
MEMPERBAIKI KINERJA PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS DAN
REVISI PERENCANAAN KEGIATAN BULANAN (D, W)
PERUBAHAN TARGET
PERUBAHAN WAKTU
PERUBAHAN LOKUS
PERUBAHAN METODE
D
PERUBAHAN PELAKSANA DAN PIHAK TERKAIT
1.5.1.6 HASIL PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN KINERJA
DALAM BENTUK LAPORAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS (PKP),
SERTA UPAYA PERBAIKAN KINERJA DILAPORKAN KEPADA DINAS
KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/ KOTA (D)
D
PKP DILAPORKAN KEPADA
DINAS KESEHATAN UNTUK
MENDAPATKAN VERIFIKASI
DAN UMPAN BALIK
PENILAIAN
MANAJEMEN PUSKESMAS
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PUSKESMAS
RUK RPK
LIBATKAN LP, LS, MASY DALAM
PENYUSUNAN RUK, RPK PENGGERAKAN
PELAKSANAAN
LAKUKAN KOMUNIKASI
PENGAWASAN & KOORDINASI DALAM
PENGENDALIAN PELAKSANAAN DENGAN
PENILAIAN LP, LS, MASYARAKAT,
SASARAN PELAYANAN
1.5.2. LOKAKARYA MINI LP DAN LOKAKARYA MINI LP
1.5.2 Lokakarya mini lintas program dan lokakarya mini lintas sektor dilakukan sesuai dengan kebijakan
dan prosedur
POKOK PIKIRAN
• Proses maupun hasil pelaksanaan upaya Puskesmas perlu dikomunikasikan oleh Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya baik KMP, UKM, dan UKPP kepada serta lintas program dan lintas sektor
terkait agar ada kesamaan persepsi untuk efektivitas pelaksanaan upaya Puskesmas.
• Komunikasi dan koordinasi Puskesmas melalui Lokakarya mini bulanan lintas program dan Lokakarya
mini triwulan lintas sektor dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
• Lokakarya mini bulanan digunakan untuk : menyusun secara lebih terinci kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan selama 1 (satu) bulan mendatang, khususnya dalam waktu, tempat, sasaran, pelaksana
kegiatan, dukungan (lintas program dan sektor) yang diperlukan, serta metode dan teknologi yang
digunakan; menggalang kerjasama dan keterpaduan serta meningkatkan motivasi petugas.
• Lokakarya mini triwulan digunakan untuk : menetapkan secara konkrit dukungan lintas sektor yang
akan dilakukan selama 3 (tiga) bulan mendatang, melalui sinkronisasi/harmonisasi RPK antar-sektor
(antar-instansi) dan kesatupaduan tujuan; menggalang kerjasama, komitmen, dan koordinasi lintas
sektor dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembangunan di tingkat kecamatan; meningkatkan
motivasi dan rasa kebersamaan dalam melaksanakan pembangunan masyarakat kecamatan
1.5.2. LOKAKARYA MINI LP DAN LOKAKARYA MINI LP
1.5.2 Lokakarya mini lintas program dan lokakarya mini lintas sektor dilakukan sesuai dengan kebijakan
dan prosedur
1
Dilakukan lokakarya Dilakukan tindak lanjut
ELEMEN 3 terhadap rekomendasi
mini
bulanan dan tribulanan PENILAIA lokakarya mini bulanan
secara konsisten dan N dan triwulan dalam
periodik untuk bentuk perbaikan
mengkomunikasikan, pelaksanaan kegiatan.
mengkoordinasikan dan (D,W)
mengintegrasikan 2
upaya – upaya Dilakukan pembahasan
Puskesmas (D,W) permasalahan,
hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan dan rekomendasi tindak
lanjut dalam lokakarya mini (D,W)
1.5.2.1 DILAKUKAN LOKAKARYA MINI BULANAN DAN TRIBULANAN
SECARA KONSISTEN DAN PERIODIK UNTUK MENGKOMUNIKASIKAN,
MENGKOORDINASIKAN DAN MENGINTEGRASIKAN UPAYA – UPAYA
PUSKESMAS (D,W)
NOTULEN
LOKMIN
BULANAN DAN
TRIBULAN
UNDANGAN
LOKMIN
TRIBULAN
1.5.2.1 DILAKUKAN LOKAKARYA MINI BULANAN DAN TRIBULANAN
SECARA KONSISTEN DAN PERIODIK UNTUK MENGKOMUNIKASIKAN,
MENGKOORDINASIKAN DAN MENGINTEGRASIKAN UPAYA – UPAYA
PUSKESMAS (D,W)
NOTULEN
LOKMIN
BULANAN DAN
TRIBULAN
1.5.3 Kepala Puskesmas dan penanggung jawab melakukan pengawasan, pengendalian kinerja, dan kegiatan
perbaikan kinerja melalui audit internal dan rapat tinjauan manajemen yang terencana sesuai dengan
masalah kesehatan prioritas, masalah kinerja, risiko, maupun rencana pengembangan pelayanan
POKOK PIKIRAN
• Kinerja Puskesmas yang dilakukan perlu dipantau apakah mencapai target yang ditetapkan, yang dapat
dilakukan melalui audit internal dan tinjauan manajemen
• Audit internal merupakan salah satu mekanisme pengawasan dan pengendalian yang dilakukan secara
sistematis oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas
• Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi tidak dapat diselesaikan sendiri oleh
pimpinan dan pegawai Puskesmas, maka permasalahan tersebut dapat dirujuk ke Dinas Kesehatan daerah
Kabupaten/Kota untuk ditindak lanjuti
• Pelaksanaan kinerja direncanakan dan dipantau serta ditindaklanjuti.
• Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab Mutu secara periodik melakukan pertemuan tinjauan manajemen
untuk membahas umpan balik pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil penilaian kinerja,
perubahan proses penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas, maupun perubahan
kebijakan mutu jika diperlukan, serta membahas hasil pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya, dan
rekomendasi untuk perbaikan.
• Pertemuan tinjauan manajemen dipimpin oleh Penanggung jawab Mutu
1.5.3. AUDIT INTERNAL DAN RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
ELEMEN PENILAIAN
1. Kepala Puskesmas membentuk tim audit internal dengan uraian tugas, wewenang,
dan tanggung jawab yang jelas. (R)
2. Disusun rencana program audit internal tahunan yang dilengkapi kerangka acuan
audit dan dilakukan kegiatan audit sesuai dengan rencana yang telah disusun. (R)
3. Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada Kepala Puskesmas, Tim
Mutu, pihak yang diaudit dan unit terkait. (D)
4. Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan rekomendasi dari hasil audit internal
baik oleh kepala Puskesmas, penanggung jawab maupun pelaksana. (D)
5. Kepala Puskesmas bersama dengan Tim Mutu merencanakan pertemuan tinjauan
manajemen dan pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen dilakukan dengan
agenda sebagaimana pokok pikiran. (D, W)
6. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan manajemen ditindaklanjuti dan dievaluasi. (D)
1.5.3.1 KEPALA PUSKESMAS MEMBENTUK TIM AUDIT INTERNAL
DENGANURAIAN TUGAS, WEWENANG, DAN TANGGUNG JAWAB YANG
JELAS.
(R)
KERANGKA ACUAN /
RENCANA AUDIT
INTERNAL PUSKESMAS
(SECARA KESELURUHAN
ADMEN, UKM, UKP)
PROGRAM P2 - TB
1.5.3.4 TINDAK LANJUT DILAKUKAN TERHADAP TEMUAN DAN
REKOMENDASI DARI HASIL AUDIT INTERNAL BAIK OLEH KEPALA
PUSKESMAS, PENANGGUNG JAWAB MAUPUN PELAKSANA. (D)
PJ
PELAKSANA
1.5.3.5 KEPALA PUSKESMAS BERSAMA DENGAN TIM MUTU
MERENCANAKAN PERTEMUAN TINJAUAN MANAJEMEN DAN
PELAKSANAAN PERTEMUAN TINJAUAN MANAJEMEN DILAKUKAN
DENGAN AGENDA SEBAGAIMANA POKOK PIKIRAN. (D, W)
AGENDA PTM
1. Pembukaan oleh Ketua Mutu
11. Penutupan
1.5.3.6 REKOMENDASI HASIL PERTEMUAN TINJAUA MANAJEME
DITINDAKLANJUTI DAN DIEVALUASI. (D) N N
1.5
PENGAWASAN 1.2 TATAKELOLA
, PENGENDALIAN, ORGANISASI
PENILAIAN 4 KRITERIA
10 EP
KINERJA
3 KRITERIA
15 EP
1.3
MANAJEMEN FASILITAS & MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
KESELAMATAN (MFK) 1.4
5 KRITERIA
14 EP
8 KRITERIA
27 EP
STANDAR 1.6. PERAN DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
1.6.1 Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melaksanakan pembinaan dan pengawasan
terhadap Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/ Kota dalam rangka perbaikan kinerja Puskesmas
POKOK PIKIRAN
• Dalam rangka menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawab, Dinas Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota melakukan bimbingan teknis dan supervisi, pemantauan evaluasi, dan pelaporan
serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan
• Pembinaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota dalam hal penyelenggaraan
Puskesmas mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan hingga evaluasi kinerja Puskesmas
• Pembinaan tersebut dilaksanakan secara periodik termasuk pembinaan dalam rangka pencapaian
target PIS PK, target Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Program Prioritas Nasional (PPN),
serta pemenuhan standar akreditasi
• Tugas pembinaan meliputi: pendampingan persiapan penilaian untuk survei akreditasi termasuk
pra survei, pendampingan pasca survei dalam rangka tindaklanjut hasil rekomendasi surveiior
(penyusunan PPS), pembinaan mutu pasca survei dan monev mutu.
1.6.1. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN OLEH DINKES
KAB/KOTA
ELEMEN PENILAIAN
1. Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota menetapkan struktur organisasi Puskesmas sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (R)
2. Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota menetapkan kebijakan pembinaan Puskesmas secara
periodik yang dituangkan dalam program kerja yang jelas dan terukur (R, D)
3. Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melaksanakan pembinaan secara terpadu
termasuk pembinaan oleh tim TPMDK sesuai ketentuan kepada Puskesmas secara periodik dengan
menggunakan indikator pembinaan program dan menyampaikan hasil pembinaan kepada
Puskesmas. (D,W)
4. Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melakukan pendampingan penyusunan
Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan. (D, W)
5. Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota menindaklanjuti pelaksanaan lokakarya mini
Puskesmas yang menjadi wewenang dalam rangka membantu menyelesaikan masalah kesehatan
yang tidak bisa diselesaikan di tingkat Puskesmas. (D, W)
6. Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melakukan verifikasi dan memberikan umpan
balik evaluasi kinerja Puskesmas. (D, W)
7. Puskesmas melakukan tindak lanjut terhadap hasil pembinaan Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/
Kota. (D, W)
1.6.1. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN OLEH DINKES
KAB/KOTA
1.6.1.2. DINAS KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/KOTA
1.6.1.1. DINAS KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/ KOTA
MENETAPKAN KEBIJAKAN PEMBINAAN PUSKESMAS
MENETAPKAN STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
SECARA PERIODIK YANG DITUANGKAN DALAM
SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN
PROGRAM KERJA YANG JELAS DAN TERUKUR (R,
PERUNDANG-UNDANGAN. (R)
D)
Ada SK dan Program Kerja dari Dinas Kesehatan
yang disampaikan ke Puskesmas
Puskesmas :
Kab./Kota :
Tanggal :
Surveior :
Jumlah
monitoring progress pencapaian PPS
1.6.1. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN OLEH DINKES
KAB/KOTA
1.6.1.5. Ada bukti Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota 1.6.1.6 ADA BUKTI DINAS KESEHATAN DAERAH KABUPATEN/
menindaklanjuti pelaksanaan lokakarya mini Puskesmas KOTA MELAKUKAN VERIFIKASI DAN MEMBERIKAN
yang menjadi wewenang dalam rangka membantu UMPAN BALIK EVALUASI KINERJA PUSKESMAS. (D,
menyelesaikan masalah kesehatan yang tidak bisa W)
diselesaikan di tingkat Puskesmas. (D, W)
PUSKESMAS
HASIL MINLOK JIKA ADA
REKOMENDASI UTK
DTINDAKLANJUTI OLEH DINKES
MAKA DIBUATKAN SURAT DAN
LAMPIRKAN NOTULEN
DINKES
1.6.1. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN OLEH DINKES
KAB/KOTA
1.6.1.7. PUSKESMAS MELAKUKAN TINDAK LANJUT TERHADAP HASIL PEMBINAAN DINAS KESEHATAN DAERAH
KABUPATEN/ KOTA. (D, W)
DINKES HASIL TINDAKLANJUT
melalui
TPCB
TUJUAN
PEMBINAAN
PUSKESMAS
Mendorong Puskesmas dalam memenuhi standar
penyelenggaraan Puskesmas sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
KETUA
02 MUTU
03 KERJA TIM
04 PEMBELAJARAN BERKELANJUTAN
PERSIAPA
N
Pembinaan
FEED BACK: Laporan
ARAH PANAH Teknis TPCB
1. Bila ditemukan danya masalah • SURVEIOR 2 1
tehnis, misalnya terkait MUTU, AKREDITAS
pelaksanaan pembinaan I Ditemukan
tehnis • masalah
2. Diakukan pelaporan kembali ORGANISASI spesifik
terkait hasil pembinaan tehnis ke PROFESI
TPCB • DLL
PELAKSANAAN
PEMBINAANPeriodik
Per
triwulan
A. PEMBINAAN LANGSUNG B. PEMBINAAN TIDAK
LANGSUNG
Dinas
Kesehatan
Kab/Kota