0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan12 halaman

Bab 5 Database Trigger

Database trigger adalah kumpulan perintah script yang dijalankan secara otomatis ketika terjadi event tertentu pada tabel, view, atau skema seperti DML, DDL, atau operasi database lainnya. Trigger berguna untuk menjaga integritas dan konsistensi data, mencegah kesalahan, menjadwalkan tugas, serta merekam perubahan data. Terdapat dua jenis trigger yaitu database trigger yang diaktifkan oleh event data dan sistem, serta application trigger oleh event apl
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan12 halaman

Bab 5 Database Trigger

Database trigger adalah kumpulan perintah script yang dijalankan secara otomatis ketika terjadi event tertentu pada tabel, view, atau skema seperti DML, DDL, atau operasi database lainnya. Trigger berguna untuk menjaga integritas dan konsistensi data, mencegah kesalahan, menjadwalkan tugas, serta merekam perubahan data. Terdapat dua jenis trigger yaitu database trigger yang diaktifkan oleh event data dan sistem, serta application trigger oleh event apl
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 12

Database Trigger

Sistem Basisdata
Pengertian Trigger

Dalam DBMS (Database Management System), trigger


merupakan kumpulan script yang berhubungan dengan
table, view ataupun skema yang dijalankan secara
otomatis ketika terdapat event yang dijalankan. Event
tersebut meliputi operasi yang biasa dilakukan dalam
mengolah database, seperti :
• DML (Data Manipulation Language) yang meliputi DELETE, INSERT
atau UPDATE
• DDL (Data Definition Language) yang meliputi CREATE, ALTER atau
DROP
• Operasi Database lainnya, seperti SERVERERROR, LOGON,
LOGOFF, STARTUP atau SHUTDOWN)
Secara sederhana, perintah untuk membuat trigger adalah sebagai berikut :

Keterangan dari bentuk perintah umum dalam membuat trigger,


yaitu :
• nama_trigger : nama trigger yang dibuat sesuai dengan
karakteristik penamaan dalam MySQL
• [BEFORE|AFTER] : menunjukkan waktu untuk mengeksekusi
trigger secara otomatis, apakah sebelum atau sesudah perubahan
pada row data table. Jadi pilihannya adalah AFTER atau
BEFORE.
• [INSERT | UPDATE | DELETE] : digunakan untuk menentukan
event yang menyebabkan terjadinya trigger, pilIhan event tersebut
terdiri dari INSER, UPDATE dan DELETE.
• nama_table : menunjukkan table yang akan dilakukan trigger
didalamnya
• trigger_body : menunjukkan statement perintah dalam MySQL
yang akan otomatis dijalankan jika event sedang aktif.
Fungsi Trigger

Biasanya dalam relasional database, trigger dapat


ditemui ketika melakukan perintah eksekusi table.
Hal itu menjadi lebih bermanfaat trigger
menjaikan penulisan pemrograman yang
sederhana dan dapat menjaga informasi agar tetap
konsisten dalam database.
Beberapa fungsi Trigger yaitu :
 Integritas Data
dengan adanya trigger, integritas tabel yang terdapat dalam database dapat dipertahankan, sebab beberapa operasi
yang berkaitan dengan pengolahan database dapat dilakukan, seperti operasi INSERT, UPDATE, dan DELETE

 Mencegah Error
dalam MySQL dapat mencegah terjadinya error dalam pengoperasian data. Jika terjadi error dalam pendefinisian
trigger, error tersebut tidak menggangu trigger yang sedang berjalan.

 Membuat tugas kerja menjadi terjadwal


maka berbagai bahasa pemrograman dapat dijalankan tanpa bingung bagaimana cara mengaksesnya.

 Ketika trigger telah dijalankan


dalam praktiknya biasanya trigger digunakan untuk melakukan proses transaksi, dan record transaksi tersebut dapat
disimpan ke tabel lain(history) tanpa perlu khawatir jika data tersebut dimutakhirkan (update) atau dihapus (delete).
Semua perubahan yang terjadi juga dapat diacak berdasarkan waktu pembuatannya.
Tipe Trigger

Database Triggerdiaktifkan pada saat


terjadi event yang berhubungan dengan
Application Trigger diaktifkan pada saat
data (seperti operasi DML) atau event
terjadi event yang berhubungan dengan
yang berhubungan dengan sistem (semisal
sebuah aplikasi
logon atau shutdown) yang terjadi pada
sebuah skema atau database
Trigger dibuat pada saat yang tepat jika diperlakukan yaitu untuk membentuk sebuah aksi tertentu terhadap
suatu event dan memusatkan operasi global

Penggunaan trigger yg terlalu berlebihan akan menyebabkan terjadi sifat ketidaktergantungan yang terlalu
kompleks sehingga akan mempersulit pemeliharaan dari aplikasi yg besar

Trigger berisi komponen-komponen : trigger timing, trigger event, nama tabel, tipe trigger, klausa WHEN dan
trigger body

Beberapa event pada trigger bisa dikombinasikan dalam sebuah trigger dengan menggunakan predikat
kondisional INSERTING, UPDATING dan DELETING
Contoh Trigger
• Keyword OLD digunakan untuk mengambil data kolom di table yang lama sedangkan
keyword NEW digunakan untuk mengambil data kolom di table yang baru.
• Sekarang kita akan coba update alamat mahasiswa
dengan NIM 21400200. Sebelum diupdate alamat
mahasiswa dengan NIM 21400200 adalah “bandung”
• Kita ganti alamat “bandung” menjadi “surabaya”

• Sekarang coba lakukan perintah SELECT untuk


melihat table log_mahasiswa

• Oke, record baru secara otomatis telah ditambahkan ke table


log_mahasiswa untuk mahasiswa dengan NIM 21400200
yang telah diubah alamat awal “bandung” menjadi “surabaya”
• Sedangkan pada table mahasiswa alamat yang tercantum
adalah alamat yang baru
Tugas

Ubahlah seluruh nama mahasiswa Ubahlah seluruh alamat mahasiswa


dengan nama yang baru. (silahkan dengan alamat yang baru. (silahkan
tentukan nama yang baru) tentukan alamat yang baru)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai