Teori Konsumsi Tabungan

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 41

Rahmat Arsyad, SE., M.

Si
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan

Konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat dan


negara sangat erat hubungannya dengan
pendapatan masyarakat dan negara. Sehingga
besar kecilnya konsumsi ditentukan oleh tingkat
pendapatan, semakin besar pendapatan akan
selalu diikuti meningkatnya konsumsi. Jadi,
hubungan antara pendapatan dan konsumsi
bersifat positif (berbanding lurus), atau secara
matematis fungsi konsumsi dapat dinotasikan
C = f (Y).
Pengertian
Dalam suatu perekonomian, pendapatan
masyarakat suatu negara secara keseluruhan
(pendapatan nasional) dialokasikan ke dalam dua
kategori penggunaan, yaitu untuk keperluan
konsumsi dan tabungan. Pada umumnya
pendapatan dilambangkan dengan Y, sedangkan
konsumsi dilambangkan dengan C, tabungan
dilambangkan dengan S, dan investasi
dilambangkan dengan I.
Menurut John Maynard Keynes, pendapatan suatu
negara dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Ditinjau dari segi perseorangan

b. Ditinjau dari segi perusahaan/pengusaha


Sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi oleh
masyarakat akan ditabung, sehingga semakin
besar pendapatan, akan semakin besar pula
tabungan. Jadi, hubungan antara pendapatan
dengan tabungan bersifat positif (berbanding
lurus), atau secara matematis fungsi tabungan
dapat dinotasikan S = f (Y).
Apabila ada campur tangan pemerintah secara matematis
pendapatan siap pakai dapat dinyatakan sebagai berikut :

Dimana :
Yd = Y – Tx Yd = Disposable Income,
Y = Pendapatan Nasional
Tx = Pajak
Karena perekonomian hanya terdiri dari dua sektor, maka :
Yd = Y – 0 + 0
Yd = Y
Jadi, dalam perekonomian tertutup sederhana besarnya pendapatan siap pakai
sama dengan besarnya pendapatan nasional (Yd = Y)

Hubungan antara pengeluaran konsumsi nasional ( C ) dengan pendapatan


nasional ( Y ) dikenal sebagai fungsi konsumsi. Secara matematis hubungan
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :

C=f(Y)

Fungsi konsumsi tersebut dapat dijabarkan kembali menjadi :

Dimana :
C = a + bY
a = pengeluaran konsumsi otonom
b = Marginal Propensity to Consume (MPC)
Fungsi Konsumsi

C = a + bY Syarat mutlak fungsi Konsumsi :


Nilai a = Harus positif
Nilai b = Harus positif

Dimana:
C = tingkat konsumsi nasional
a = besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nasional nol atau
Autonomous Consumption.(konsumsi otonom)
b = MPC (Marginal Propencity to consume) yaitu hasrat untuk berkonsumsi batas
TABEL PENDAPATAN NASIONAL DAN
KONSUMSI NASIONAL

Pendapatan Nasional ( Y ) Konsumsi ( C ) ( Rp )

0 50
200 200
400 350
600 500
800 650
1000 800
1200 950
GRAFIK FUNGSI KONSUMSI
NASIONAL

1000
950
C ( Miliar Rupiah )

800 800
650
600
500
400
350
200 200

0 50

200 400 600 800 1000 1200

Y ( Miliar Rupiah )
Bagaimana cara menentukankan
fungsi konsumsi?

C = a + bY
Break Even Point (BEP) atau Break
Even Income (BEI)
Dalam fungsi konsumsi, kita juga harus mengenal
tingkat pendapatan Break Even Point (BEP) atau
Break Even Income (BEI). Adapun maksud tingkat
pendapatan BEP adalah tingkat pendapatan, di mana
besarnya pendapatan sama dengan besarnya
pengeluaran untuk konsumsi, yang dapat dirumuskan:

C : fungsi konsumsi
S : fungsi tabungan
Contoh 1:
Diketahui data pendapatan suatu negara beserta
konsumsi dan tabungannya sebagai berikut:
Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1.000
miliar, besar konsumsi per tahun Rp950 miliar, sehingga
tabungannya Rp50 miliar.
b. Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1.200
miliar, besar konsumsi per tahun Rp1.100 miliar,
sehingga tabungannya Rp100 miliar.

Tentukan:
a. Fungsi konsumsi.
b. Tingkat pendapatan nasional BEP (Break Even Point).
Jawab:
a. Mencari fungsi konsumsi

Maka besarnya:
a = (APC – MPC) Y
a = (0,95 – 0,75) 1.000 miliar
a = 0,20 × 1.000 miliar
a = 200 miliar

Jadi, fungsi konsumsinya C = a + bY yaitu:


C = 200 + 0,75 Y.
b. Besarnya titik keseimbangan BEP
Tingkat pendapatan BEP adalah tingkat pendapatan di
mana besarnya pendapatan sama dengan besarnya
pengeluaran untuk konsumsi, atau dapat dikatakan
Y = C atau Y – C = 0.
Perhitungannya adalah:
Y–C=0
Y – (200 miliar + 0,75 Y) = 0
Y – 0,75 Y – 200 miliar = 0
0,25 Y = 200 miliar
Y = 800 miliar

Jadi, besarnya BEP adalah Rp 800 miliar.


Fungsi Tabungan
S = -a + (1-b)Y
Syarat mutlak fungsi tabungan yaitu:
- nilai a = harus negatif
- nilai 1 – b = harus positi

Keterangan:
S = tingkat tabungan nasional
1 – b = MPS yaitu tambahan pendapatan yang digunakan
untuk tambahan tabungan
Contoh 2:
Berdasarkan fungsi konsumsi pada Contoh 1 yaitu
C = 200 + 0,75 Y, maka fungsi tabungan dapat
ditentukan sebagai berikut.
S = -200 + (1 – 0,75) Y
S = -200 + 0,25 Y

Adapun besarnya 0,25 dapat diperoleh dengan


menggunakan rumus MPS berikut.
Cara Lain untuk Mencari Fungsi
Konsumsi dan Tabungan
Untuk mencari fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, selain
yang telah diuraikan sebelumnya, cara lain untuk menentukan
fungsi tersebut yaitu:

Keterangan:
C = tingkat konsumsi
Y = tingkat pendapatan
C1 = tingkat konsumsi yang ke-1
Y1 = tingkat pendapatan yang ke-1
C2 = tingkat konsumsi yang ke-2
Y2 = tingkat pendapatan yang ke-2
Contoh
Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1.000
miliar, besarnya konsumsi per tahun Rp950 miliar,
sehingga tabungannya Rp50 miliar. Kemudian pada
tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1.200 miliar,
besarnya konsumsi per tahun Rp1.100 miliar,
sehingga tabungannya Rp100 miliar. Maka tentukan
fungsi konsumsinya!
Jawab:
Dik:
Y1 = Rp1.000 C1 = Rp950
Y2 = Rp1.200 C2 = Rp1.100
Jadi fungsi konsumsinya adalah C = 200 miliar + 0,75 Y
Untuk fungsi tabungan, dengan rumus:

Keterangan:
S  = tingkat tabungan
S1 = tingkat tabungan yang ke-1
S2= tingkat tabungan yang ke-2
Contoh:
Berdasarkan contoh soal pada fungsi konsumsi di atas, maka
fungsi tabungan dapat dicari sebagai berikut.

Jadi, fungsi tabungannya adalah S = -200 miliar + 0,25 Y


Kurva Fungsi Konsumsi dan Fungsi
Tabungan
Untuk menggambar kurva fungsi konsumsi dan
fungsi tabungan terlebih dahulu harus kamu
tentukan bahwa sumbu tegak menunjukkan
sumbu C dan S (sumbu konsumsi dan tabungan),
sedangkan sumbu datar menunjukkan sumbu Y
(sumbu pendapatan).
Contoh:
Diketahui fungsi konsumsi C = 300 + 0,7Y
Kurva Konsumsi C = 300 + 0,7Y
Kurva Tabungan
Dari fungsi konsumsi C = 300 + 0,7Y
Maka fungsi Tabungannya S = -300 + 0,3Y
Kurva Konsumsi & Tabunngan
Soal
Teori Konsumsi & Tabungan
1. Diketahui pada saat pendapatan nasional Rp2500 maka konsumsinya adalah
Rp2000. Setelah pendapatan berubah menjadi Rp3500 maka konsumsinya juga
ikut berubah menjadi Rp2700. Tentukan fungsi konsumsinya!

2. Diketahui fungsi konsumsi suatu negara C = 250 + 0,8 Y. Jika pendapatan


meningkat dari Rp200.000,00 menjadi Rp300.000,00, tentukan besarnya
kenaikan tabungan!

3. Diketahui fungsi konsumsi C = 100000 + 0.6Y. Tentukan besar konsumsi


pada saat Y = 0 dan pada saat Y = 500000.

4. Diketahui fungsi konsumsi C = 200 + 0.75Y. Maka tentukan fungsi


tabungannya!

5. Diketahui pada saat pendapatan Rp1000 maka jumlah tabungannya adalah


Rp50 dan pada saat pendapatan Rp1200 maka jumlah tabungannya adalah
Rp100. Tentukan fungsi tabungannya!
6.  Diketahu fungsi konsumsi C = 200 + 0.7Y. Tentukan besar pendapatan
pada saat jumlah tabungan Rp1000!

7. Diketahui fungsi konsumsi masyarakat adalah C = 60 milyar + 0,7 Y. Jika


pendapatan nasionalnya Rp. 300.000 milyar maka besarnya tabungan
masyarakat adalah …

8.  Diketahui fungsi konsumsi C = 200000 + 0.70 Y. Jika besarnya tabungan


masyarakat Rp. 100.000 maka besarnya konsumsi adalah …

9.Jika diketahui fungsi konsumsi C = 20 + 0.8Y maka pendapatan saat Break
Even Income adalah …

10. Jika suatu perusahaan memiliki pendapatan sebesar 1.500 Miliar dan
pengeluaran untuk konsumsi sebesar 800 Miliar, maka berapakah investasi
yang dilakukan perusahan tersebut.
JAWABAN
Jawaban No. 1:
Dik : Y1 = Rp2500
        Y2 = Rp3500
        C1 = Rp2000
        C2 = Rp2700
Dit : Fungsi konsumsinya!
Jawab:
=> C = a + by
Selain menggunakan cara soal nomor satu tadi, ada cara lain menentukan
fungsi konsumsi yaitu dengan rumus:
=> C – C1 / C2 – C1 = Y – Y1 / Y2 – Y1
maka
=> C – 2000 / 2700 – 2000 = Y – 2500 / 3500 – 2500
=> C – 2000 / 700 = Y – 2500 / 1000
Setelah itu lalu dikali silang, maka:
=> 1000C – 2000000 = 700Y – 1750000
=> 1000C = 700Y – 1750000 + 2000000
=> 1000C = 700Y + 250000
=> C = 700Y + 250000 / 1000
=> C = 0.7Y + 250
=> C = 250 + 0.7Y
Jadi, fungsi konsumsinya adalah C = 250 + 0.7Y
Jawaban No. 2:
Kenaikan tabungan,
ΔS = ΔY (MPS)
ΔS = 100.000 (1 – 0,8)
ΔS = 100.000 × 0,2
ΔS = Rp20.000,00
Jawaban No. 3:
Dik : C = 100000 + 0.6Y
Dit : a) Konsumsi saat Y = 0
       b) Konsumsi saat Y = 500.000
Jawab:
a). Konsumsi saat Y = 0, maka:
=> C = 100.000 + 0.6Y
=> C = 100.000 + 0.6 (0)
=> C = 100.000
b). Konsumsi saat Y = 500.000, maka
=> C = 100000 + 0.6Y
=> C = 100000 + 0.6 (500000)
=> C = 100000 + 300000
=> C = 400000
Jadi, besar konsumsi saat Y = 0 adalah 100.000 dan saat Y = 500000 adalah
Jawaban No. 4:
Dik : C = 200 + 0.75Y
Dit : Fungsi tabungan?
jawab:
=>  S = -a + (1-b)Y
Masukkan fungsi konsumsi tadi kedalam bentuk fungsi tabungan:
=> C = 200 + 0.75Y
maka
=> S = -200 + (1-0.75) Y
=> S = -200 + 0.25Y
Jadi, fungsi tabungannya adalah S = -200 + 0.25Y

Jawaban No. 5:
Dik : Y1 = 1000
        Y2 = 1200
        S1 = 50
        S2 = 100
Dit: Fungsi tabungan?
Jawab:
=> S = -a + (1-b)Y
Pertama-tama, cari dulu nilai MPS dan APS nya!
=> MPS = ∆S/∆Y
=> MPS = 50/200
=> MPS = 0.25
dan
=> APS = S/Y
=> APS = 50/1000
=> APS = 0.05
Setelah dapat nilai MPS dan APS, lalu cari nilai -a nya!
=> -a = (APS-MPS)Y
=> -a = (0.05 – 0.25) 1000
=> -a = -200
Lalu, masukan nilai-nilai yang sudah dicari kebentuk fungsi tabungan!
=> S = -a + (1-b)Y
=> S = -200 + (1-b)Y
1-b = MPS, jadi masukkan saja nilai MPS yang sudah dicari tadi!
=> S = -200 + 0.25Y 
Jawaban No.6:

Dik : C = 200 + 0.7Y


Dit : Pendapatan saat S = 1000?
Jawab:
=> C = 200 + 0.7Y
Pertama-tama, tentukan dulu fungsi tabungannya!
maka
=> S = -200 + (1-0.7)Y
=> S = -200 + 0.3Y
Jika S = 1000, maka:
=> 1000 = -200 + 0.3Y
=> 0.3Y = -200 – 1000
=> 0.3Y = -1200
=> Y = -1200 / 0.3
=> Y = 4000
Jadi, besar pendapatan pada saat tabungan Rp1000 adalah Rp4000.
Jawaban No. 7:
Dik : C = 60 + 0.7Y
Dit : Besar S saat Y = Rp300000?
Jawab:
=> C = 60 + 0.7Y, maka
=> S = -60 + (1-0.7) Y
=> S = -60 + 0.3Y
Saat Y = 300000, maka
=> S = -60 + 0.3 (300000)
=> S = -60 + 90000
=> S = 89940
Maka, jumlah tabungan saat pendapatan Rp300.000 adalah Rp89.940
Jawaban No. 8:
Dik : C = 200.000 + 0.70Y dan S = 100.000
Dit : Besar konsumsi?
Jawab:
=> Y = C + S
=> Y = 200000 + 0.70Y + 100000
=> Y – 0.70Y = 200000 + 100000
=> 0.3Y = 300000
=> Y = 1000000
Lalu, masukan nilay Y ke persamaan:
=> Y = C + S
=> 1000000 = C + 100000
=> -C = 100000 – 1000000
=> -C = -900000
=> C = 900000
atau
=> C = 200000 + 0.70Y
=> C = 200000 + 0.70 (1000000)
=> C = 200000 + 700000
=> C = 900000
Jadi, besar konsumsinya adalah Rp900000
Jawaban No. 9:
Dik : C = 20 + 0.8Y
Dit : Titik keseimbangan (BEI)?
Jawab:
=> BEI : Y = C
maka
=> Y = C
=> Y = 20 + 0.8Y
=> Y – 0.8Y = 20
=> 0.2Y = 20
=> Y = 20 / 0.2
=> Y = 100
Jadi, titik keseimbangannya yaitu pada saat Y = 100
Jawaban No. 10:
Dik : Y = 1500
        C = 800
Dit : I =…?
Jawab:
=> Y = C + I
maka,
=> I = Y – C
=> I = 1500 – 800
=> I = 700 M
Sumber:

https://www.plengdut.com/2013/02/fungsi-konsumsi-da
n-tabungan.html

https://www.weare.id/contoh-soal-fungsi-konsumsi-tab
ungan-dan-investasi-serta-pembahasan

Anda mungkin juga menyukai