Teori Konsumsi Tabungan
Teori Konsumsi Tabungan
Teori Konsumsi Tabungan
Si
Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan
Dimana :
Yd = Y – Tx Yd = Disposable Income,
Y = Pendapatan Nasional
Tx = Pajak
Karena perekonomian hanya terdiri dari dua sektor, maka :
Yd = Y – 0 + 0
Yd = Y
Jadi, dalam perekonomian tertutup sederhana besarnya pendapatan siap pakai
sama dengan besarnya pendapatan nasional (Yd = Y)
C=f(Y)
Dimana :
C = a + bY
a = pengeluaran konsumsi otonom
b = Marginal Propensity to Consume (MPC)
Fungsi Konsumsi
Dimana:
C = tingkat konsumsi nasional
a = besarnya pengeluaran konsumsi pada saat pendapatan nasional nol atau
Autonomous Consumption.(konsumsi otonom)
b = MPC (Marginal Propencity to consume) yaitu hasrat untuk berkonsumsi batas
TABEL PENDAPATAN NASIONAL DAN
KONSUMSI NASIONAL
0 50
200 200
400 350
600 500
800 650
1000 800
1200 950
GRAFIK FUNGSI KONSUMSI
NASIONAL
1000
950
C ( Miliar Rupiah )
800 800
650
600
500
400
350
200 200
0 50
Y ( Miliar Rupiah )
Bagaimana cara menentukankan
fungsi konsumsi?
C = a + bY
Break Even Point (BEP) atau Break
Even Income (BEI)
Dalam fungsi konsumsi, kita juga harus mengenal
tingkat pendapatan Break Even Point (BEP) atau
Break Even Income (BEI). Adapun maksud tingkat
pendapatan BEP adalah tingkat pendapatan, di mana
besarnya pendapatan sama dengan besarnya
pengeluaran untuk konsumsi, yang dapat dirumuskan:
C : fungsi konsumsi
S : fungsi tabungan
Contoh 1:
Diketahui data pendapatan suatu negara beserta
konsumsi dan tabungannya sebagai berikut:
Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1.000
miliar, besar konsumsi per tahun Rp950 miliar, sehingga
tabungannya Rp50 miliar.
b. Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1.200
miliar, besar konsumsi per tahun Rp1.100 miliar,
sehingga tabungannya Rp100 miliar.
Tentukan:
a. Fungsi konsumsi.
b. Tingkat pendapatan nasional BEP (Break Even Point).
Jawab:
a. Mencari fungsi konsumsi
Maka besarnya:
a = (APC – MPC) Y
a = (0,95 – 0,75) 1.000 miliar
a = 0,20 × 1.000 miliar
a = 200 miliar
Keterangan:
S = tingkat tabungan nasional
1 – b = MPS yaitu tambahan pendapatan yang digunakan
untuk tambahan tabungan
Contoh 2:
Berdasarkan fungsi konsumsi pada Contoh 1 yaitu
C = 200 + 0,75 Y, maka fungsi tabungan dapat
ditentukan sebagai berikut.
S = -200 + (1 – 0,75) Y
S = -200 + 0,25 Y
Keterangan:
C = tingkat konsumsi
Y = tingkat pendapatan
C1 = tingkat konsumsi yang ke-1
Y1 = tingkat pendapatan yang ke-1
C2 = tingkat konsumsi yang ke-2
Y2 = tingkat pendapatan yang ke-2
Contoh
Pada tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1.000
miliar, besarnya konsumsi per tahun Rp950 miliar,
sehingga tabungannya Rp50 miliar. Kemudian pada
tingkat pendapatan nasional per tahun Rp1.200 miliar,
besarnya konsumsi per tahun Rp1.100 miliar,
sehingga tabungannya Rp100 miliar. Maka tentukan
fungsi konsumsinya!
Jawab:
Dik:
Y1 = Rp1.000 C1 = Rp950
Y2 = Rp1.200 C2 = Rp1.100
Jadi fungsi konsumsinya adalah C = 200 miliar + 0,75 Y
Untuk fungsi tabungan, dengan rumus:
Keterangan:
S = tingkat tabungan
S1 = tingkat tabungan yang ke-1
S2= tingkat tabungan yang ke-2
Contoh:
Berdasarkan contoh soal pada fungsi konsumsi di atas, maka
fungsi tabungan dapat dicari sebagai berikut.
9.Jika diketahui fungsi konsumsi C = 20 + 0.8Y maka pendapatan saat Break
Even Income adalah …
10. Jika suatu perusahaan memiliki pendapatan sebesar 1.500 Miliar dan
pengeluaran untuk konsumsi sebesar 800 Miliar, maka berapakah investasi
yang dilakukan perusahan tersebut.
JAWABAN
Jawaban No. 1:
Dik : Y1 = Rp2500
Y2 = Rp3500
C1 = Rp2000
C2 = Rp2700
Dit : Fungsi konsumsinya!
Jawab:
=> C = a + by
Selain menggunakan cara soal nomor satu tadi, ada cara lain menentukan
fungsi konsumsi yaitu dengan rumus:
=> C – C1 / C2 – C1 = Y – Y1 / Y2 – Y1
maka
=> C – 2000 / 2700 – 2000 = Y – 2500 / 3500 – 2500
=> C – 2000 / 700 = Y – 2500 / 1000
Setelah itu lalu dikali silang, maka:
=> 1000C – 2000000 = 700Y – 1750000
=> 1000C = 700Y – 1750000 + 2000000
=> 1000C = 700Y + 250000
=> C = 700Y + 250000 / 1000
=> C = 0.7Y + 250
=> C = 250 + 0.7Y
Jadi, fungsi konsumsinya adalah C = 250 + 0.7Y
Jawaban No. 2:
Kenaikan tabungan,
ΔS = ΔY (MPS)
ΔS = 100.000 (1 – 0,8)
ΔS = 100.000 × 0,2
ΔS = Rp20.000,00
Jawaban No. 3:
Dik : C = 100000 + 0.6Y
Dit : a) Konsumsi saat Y = 0
b) Konsumsi saat Y = 500.000
Jawab:
a). Konsumsi saat Y = 0, maka:
=> C = 100.000 + 0.6Y
=> C = 100.000 + 0.6 (0)
=> C = 100.000
b). Konsumsi saat Y = 500.000, maka
=> C = 100000 + 0.6Y
=> C = 100000 + 0.6 (500000)
=> C = 100000 + 300000
=> C = 400000
Jadi, besar konsumsi saat Y = 0 adalah 100.000 dan saat Y = 500000 adalah
Jawaban No. 4:
Dik : C = 200 + 0.75Y
Dit : Fungsi tabungan?
jawab:
=> S = -a + (1-b)Y
Masukkan fungsi konsumsi tadi kedalam bentuk fungsi tabungan:
=> C = 200 + 0.75Y
maka
=> S = -200 + (1-0.75) Y
=> S = -200 + 0.25Y
Jadi, fungsi tabungannya adalah S = -200 + 0.25Y
Jawaban No. 5:
Dik : Y1 = 1000
Y2 = 1200
S1 = 50
S2 = 100
Dit: Fungsi tabungan?
Jawab:
=> S = -a + (1-b)Y
Pertama-tama, cari dulu nilai MPS dan APS nya!
=> MPS = ∆S/∆Y
=> MPS = 50/200
=> MPS = 0.25
dan
=> APS = S/Y
=> APS = 50/1000
=> APS = 0.05
Setelah dapat nilai MPS dan APS, lalu cari nilai -a nya!
=> -a = (APS-MPS)Y
=> -a = (0.05 – 0.25) 1000
=> -a = -200
Lalu, masukan nilai-nilai yang sudah dicari kebentuk fungsi tabungan!
=> S = -a + (1-b)Y
=> S = -200 + (1-b)Y
1-b = MPS, jadi masukkan saja nilai MPS yang sudah dicari tadi!
=> S = -200 + 0.25Y
Jawaban No.6:
https://www.plengdut.com/2013/02/fungsi-konsumsi-da
n-tabungan.html
https://www.weare.id/contoh-soal-fungsi-konsumsi-tab
ungan-dan-investasi-serta-pembahasan