Bea Materai
Bea Materai
Bea Materai
BEA MATERAI
PENGERTIAN ;
2
3 BEA MATERAI
Pasal 1 ayat (1) UU No. 13 Tahun 1985
Undang undang
•UU No. 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materai
Peraturan Pemerintah
•PP No. 24 Tahun 2000, Tentang Perubahan Tarif Bea Materai
Keputusan Mentri Keuangan
•KMK RI No. 133/KMK.04/2000, Tentang pelaksanaan PP No. 24
Tahun 2000 Tentang Perubahan Tarif Bea Materai.
•KMK RI No. 104/KMK.04/1986, Tentang Pelunasan Bea Materai
Dengan Menggunakan cara lain.
Surat Edaran Dirjen Pajak
•SE-38/PJ1994 Tentang penggunaan Kertas Bermaterai
Dan kertas biasa Bermaterai Tempel
•SE-29/PJ.53/1995 Tentang pelaksanaan perubahan
Tarif Bea Materai
•SE-44/PJ.53/1995 Tentang cara Pemateraian kemudian
Tanpa sanksi dalam masa Transisi
Bea Materai
OBJEK, TARIF, DAN YANG TERUTANG BEA METERAI
5 Pasal 2 UU No. 13 Tahun 1985 jo. PP No.24 Tahun 2000
Akta-akta yang
dibuat PPAT termasuk Rp.10.000,-
rangkap-rangkapnya
Akta-akta Notaris
termasuk salinannya Rp.10.000,-
LANJUTAN1,…..OBYEK,
Bea Materai
TARIF
6
Rp.10.000,-
Surat yg memuat jumlah uang lebih dari Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah)
atau harga nominal yg dinyatakan dalam mata uang asing.
Yang berisi
pengakuan
Yang menyatakan bahwa utang
Yang uang seluruhnya Yang berisi
pembukuan uang
menyebutkan /sebagian telah pemberitahuan
atau penyimpanan
penerimaan dilunasi/ saldo rekening
uang dalan rekening
uang; diperhitungkan. di bank;
di bank;
Lanjutan2,…..Obyek, Tarif Bea Materai
9
Efek dengan nama dan dalam bentuk
apapun sepanjang harga nominalnya Rp.10.000,-
lebih dari Rp.1.000.000,-
Rp.10.000,-
1. Saat terutang :
Dokumen yang dibuat oleh satu pihak, pada saat
dokumen diserahkan
Dokumen yang dibuat oleh lebih dari satu pihak,
pada saat selesainya dokumen dibuat.
Dokumen yang dibuat di luar negeri, pada saat
digunakan di Indonesia.
2. Pihak yang terutang :
Bea Meterai terutang oleh pihak yang menerima
atau pihak yang mendapat manfaat dari
dokumen, kecuali pihak-pihak yang bersangkutan
menentukan lain
Bea Materai
CARA PELUNASAN BEA METERAI
15 Pasal 7 ayat (2) UU No. 13 Tahun 19985
16
DENGAN METERAI TEMPEL
Pasal 7 ayat (3) s/d (6) UU No. 13 Tahun 19985
18
DENGAN MESIN TERAAN METERAI
SE-11/PJ.3/1986
19 PEMETERAIAN KEMUDIAN
Pasal 10 UU No. 13 Tahun 1985
Dilakukan Terhadap :
20
KEWAJIBAN PEMENUHAN BEA
METERAI
PAJAK DAERAH
Berikut ini ciri-ciri pajak daerah yang membedakannya dengan pajak pusat:
•Pajak daerah bisa berasal dari pajak asli daerah atau pajak pusat yang
diserahkan ke daerah sebagai pajak daerah.
Unsur-unsur yang ada dalam pajak daerah pada dasarnya sama seperti unsur
pajak lainnya yakni subjek pajak daerah, objek pajak daerah, dan tarif pajak
daerah.
Bea Materai
•Pajak Kendaraan Bermotor merupakan pajak terhadap seluruh kendaraan beroda yang
digunakan di semua jenis jalan baik darat maupun air.
•Pajak ini dibayar di muka dan dikenakan kembali untuk masa 12 bulan atau 1 tahun.
•Tarif yang yang dikenakan untuk kendaraan bermotor beragam, berikut ini rinciannya:
•Bagi kepemilikan kendaraan motor pertama sebesar 2%, kemudian untuk kendaraan
bermotor kedua sebesar 2,5% dan akan meningkat untuk kepemilikan setiap kendaraan
bermotor seterusnya sebesar 0,5%.
•Bagi kepemilikan kendaraan bermotor oleh badan, tarif pajaknya sebesar 2%.
•Bagi kepemilikan kendaraan bermotor oleh pemerintah pusat dan daerah sebesar 0,50%.
•Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ditetapkan masing-masing sebagai berikut:
• Penyerahan pertama sebesar 10%.
• Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1%.
•Khusus kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar yang tidak menggunakan
jalan umum, tarif pajak ditetapkan masing-masing sebagai berikut:
• Penyerahan pertama sebesar 0,75%.
• Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 0,075%.
Bea Materai
•Pajak Rokok
•Pajak Rokok merupakan pungutan atas cukai rokok yang dipungut oleh pemerintah
pusat.
•Objek pajak dari Pajak Rokok adalah jenis rokok yang meliputi sigaret, cerutu, dan
rokok daun. Konsumen rokok telah otomatis membayar pajak rokok karena WP
membayar Pajak Rokok bersamaan dengan pembelian pita cukai.
•Wajib pajak yang bertanggung jawab membayar pajak adalah pengusaha pabrik
rokok/produsen dan importir rokok yang memiliki izin berupa Nomor Pokok Pengusaha
kena Cukai.
•Tarif pajak rokok sebesar 10% dari cukai rokok dipungut oleh instansi pemerintah yang
berwenang memungut cukai bersamaan dengan pemungutan cukai rokok.
Bea Materai
• 1. Pajak Hotel
• Pajak tersebut dikenakan atas fasilitas yang disediakan oleh hotel tersebut.
• Tarif pajak hotel dikenakan sebesar 10% dari jumlah yang harus
dibayarkan kepada hotel dan masa pajak hotel adalah 1 bulan.
Bea Materai
• Pajak Reklame
• Namun, ada pengecualian pemungutan pajak untuk reklame seperti reklame dari
pemerintah, reklame melalui internet, televisi, koran, dan lain sebagainya.
• Tarif untuk pajak reklame ini adalah 25% dari nilai sewa reklame yang
bersangkutaN
Bea Materai
• Pajak Hiburan
• Pajak Hiburan adalah pajak yang kenakan atas jasa
pelayanan hiburan yang memiliki biaya atau ada
pemungutan biaya di dalamnya.
• Objek pajak hiburan adalah yang menyelenggarakan
hiburan tersebut, sedangkan subjeknya adalah mereka yang
menikmati hiburan tersebut.
• Kisaran tarif untuk pajak hiburan ini adalah 0%-
35% tergantung dari jenis hiburan yang dinikmati.
Bea Materai
• Pajak Penerangan Jalan merupakan pajak yang dipungut atas penggunaan tenaga
listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun dari sumber lain.
• Tarif Pajak Penerangan Jalan yang disediakan oleh PLN atau bukan PLN yang
digunakan atau dikonsumsi oleh industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam,
sebesar 3%.
• Tarif Pajak Penerangan Jalan yang bersumber dari PLN atau bukan PLN yang
digunakan atau dikonsumsi selain yang dimaksud pada poin pertama sebesar 2,4%.
• Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri, tarif Pajak Penerangan Jalan
ditetapkan sebesar 1,5%.
JENIS DAN TARIF PAJAK Bea Materai
DAERAH
• PAJAK KABUPATEN/KOTA
DAERAH
• PAJAK KABUPATEN/KOTA