Bea Materai

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

Bea Materai

BEA MATERAI

Prepare By Marwin Silalahi, S.E, M.B.A


Bea Materai

PENGERTIAN ;
2

• Dokumen adalah kertas yang berisikan tulisan yang mengandung


arti dan maksud tentang : perbuatan,- keadaan/ kenyataan bagi
seseorang dan/ atau pihak-pihak yang berkepentingan.

• Benda Meterai adalah meterai tempel dan kertas meterai yang


dikeluarkan oleh Pemerintah R.I.

• Pemeteraian Kemudian adalah suatu cara pelunasan Bea Meterai


yang dilakukan oleh Pejabat Pos atas permintaan pemegang
dokumen yang Bea Meterainya belum dilunasi sebagaimana
mestinya.

• Tanda Tangan adalah tanda tangan sebagaimana lazimnya


dipergunakan, termasuk : parap, teraan/ cap tanda tangan/ cap
parap, teraan cap nama/ tanda lainnya sebagai pengganti tanda
tangan
Bea Materai

3 BEA MATERAI
Pasal 1 ayat (1) UU No. 13 Tahun 1985

PAJAK ATAS DOKUMEN YANG DIPAKAI


OLEH MASYARAKAT DALAM LALU LINTAS
HUKUM SEPERTI DIMAKSUD DALAM
PASAL 1 AYAT (2) HURUF A
UU No. 13 Tahun 1985 jo. PASAL 1
PP No. 24 Tahun 2000
Bea Materai

4 DASAR HUKUM BEA MATERAI

Undang undang
•UU No. 13 Tahun 1985 Tentang Bea Materai
Peraturan Pemerintah
•PP No. 24 Tahun 2000, Tentang Perubahan Tarif Bea Materai
Keputusan Mentri Keuangan
•KMK RI No. 133/KMK.04/2000, Tentang pelaksanaan PP No. 24
Tahun 2000 Tentang Perubahan Tarif Bea Materai.
•KMK RI No. 104/KMK.04/1986, Tentang Pelunasan Bea Materai
Dengan Menggunakan cara lain.
Surat Edaran Dirjen Pajak
•SE-38/PJ1994 Tentang penggunaan Kertas Bermaterai
Dan kertas biasa Bermaterai Tempel
•SE-29/PJ.53/1995 Tentang pelaksanaan perubahan
Tarif Bea Materai
•SE-44/PJ.53/1995 Tentang cara Pemateraian kemudian
Tanpa sanksi dalam masa Transisi
Bea Materai
OBJEK, TARIF, DAN YANG TERUTANG BEA METERAI
5 Pasal 2 UU No. 13 Tahun 1985 jo. PP No.24 Tahun 2000

Surat perjanjian dan surat-surat lainnya


( a.l. Surat Kuasa, Surat Hibah, Surat Pernyataan)
yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan Rp.10.000,-
sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan,
kenyataan/ keadaan yang bersifat perdata.

Akta-akta yang
dibuat PPAT termasuk Rp.10.000,-
rangkap-rangkapnya

Akta-akta Notaris
termasuk salinannya Rp.10.000,-
LANJUTAN1,…..OBYEK,
Bea Materai
TARIF

6
Rp.10.000,-

Surat yg memuat jumlah uang lebih dari Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah)
atau harga nominal yg dinyatakan dalam mata uang asing.

Yang berisi
pengakuan
Yang menyatakan bahwa utang
Yang uang seluruhnya Yang berisi
pembukuan uang
menyebutkan /sebagian telah pemberitahuan
atau penyimpanan
penerimaan dilunasi/ saldo rekening
uang dalan rekening
uang; diperhitungkan. di bank;
di bank;
Lanjutan2,…..Obyek, Tarif Bea Materai

Surat yang memuat jumlah


uang dengan Harga Nominal Rp.6.000,-
lebih dari Rp. 250.000,- tetapi
tidaklebih dari Rp.1.000.000,-

Surat yang memuat jumlah


Tdk terutang uang dengan Nominal
Tidak lebih dari Rp. 250.000,-
Lanjutan3,…..Obyek, Tarif Bea Materai

Surat berharga seperti wesel, promes


dan aksep yang harga nominalnya Rp.10.000,-
lebih dari Rp. 1.000.000,-

Surat berharga seperti wesel, promes


dan aksep yang harga nominalnya Rp.6.000,-
lebih dari Rp. 250.000,- tetapi tidak
lebih dari Rp. 1.000.000,-

Surat berharga seperti wesel, promes


Tdk terutang dan aksep yang harga nominalnya
tidak lebih dari Rp. 250.000,-
Lanjutan4,…..Obyek, Tarif Bea Materai

9
Efek dengan nama dan dalam bentuk
apapun sepanjang harga nominalnya Rp.10.000,-
lebih dari Rp.1.000.000,-

Efek dengan nama dan dalam bentuk


apapun sepanjang harga nominalnya Rp.6.000,-
lebih dari Rp.250.000,- tetapi
tidak lebih dari Rp.1.000.000

Tdk terutang  Efek dengan nama dan dalam bentuk


apapun sepanjang harga nominalnya
Tidak lebih dari Rp.250.000,-
Lanjutan5,…..Obyek, Tarif Bea Materai

10 Surat surat biasa & surat surat kerumahtanggaan


Surat surat yang semula tidak dikenakan bea
materai berdasarkan tujuannya, jika digunakan
untuk tujuan lain/digunakanoleh orang lain,
& lain dari maksud semula,yang akan digunakan
sebagai alat pembuktiandi muka pengadilan.

Rp.10.000,-

Cek & Bilyet Giro


Tanpa batas pengenaan Rp.6.000,-
Besarnya harga nominal
Berlaku efektif: Per 01 Mei 2000
Bea Materai
Berikut cara penggunaan meterai Rp 3.000 dan meterai Rp 6.000 untuk dokumen
selama masa transisi sebagai pengganti materai Rp 10.000 (materai 10.000):
1.Menempelkan materai Rp 3.000 dan materai Rp 6.000 secara berdampingan
dalam satu dokumen yang memerlukan materai.
2.Menempelkan 3 materai Rp 3.000 secara berdampingan dalam satu dokumen
yang memerlukan materai.
3.Menempelkan 2 materai Rp 6.000 secara berdampingan dalam satu dokumen
yang memerlukan materai.
Bea Materai

12 BUKAN OBJEK/ TIDAK


DIKENAKAN BEA METERAI
PASAL 4 UU NO. 13 TAHUN 1985
PP 13/ 22 SEPT 1989, PP 7/ 21 APRIL 1995, PP 24/ 20 APRIL 2000
1. Dokumen yang berupa :
a. Surat Penyimpanan Barang;
b. Konosemen;
c. Surat angkutan penumpang dan barang;
d. Keterangan pemindahan yang dituliskan diatas dokumen
sebagaimana dimaksud dlm huruf a, b & c;
e. Bukti untuk pengiriman dan penerimaan barang;
f. Surat Pengiriman barang untuk dijual atas tanggungan
pengirim;
g. Surat-surat lainnya yang dapat disamakan dengan
surat-surat sebagaimana dimaksud dalam hurup a
sampai hurup f.
LANJUTAN,….BUKAN
Bea Materai
OBYEK…
13
2. Segala bentuk ijasah
3. Tanda terima gaji, uang tunggu, pensiun, uang tunjangan, dan
pembayaran lainnya yang ada kaitannya dengan hubungan kerja
serta surat-surat yang diserahkan untuk mendapatkan
pembayaran itu.
4. Tanda bukti penerimaan uang negara dari kas negara, kas
pemerintah daerah dan bank.
5. Kuitansi untuk semua jenis pajak dan untuk penerimaan lainnya
yang dapat disamakan dengan itu dari kas negara, kas
pemerintah daerah dan bank.
6. Tanda penerimaan uang yang dibuat untuk keperluan intern
organisasi.
7. Dokumen yang menyebutkan tabungan, pembayaran uang
tabungan kepada penabung oleh bank, koperasi dan badan-
badan lainnya yang bergerak di bidang tersebut.
8. Surat gadai yang diberikan oleh perusahaan umum pegadaian.
9. Tanda pembagian keuntungan atau bunga dari efek, dengan
nama dan dalam bentuk apapun.
SAAT DAN PIHAK YANG Bea Materai

TERUTANG BEA METERAI


14

PASAL 5 DAN 6 UU NO. 13 TAHUN 1985

1. Saat terutang :
Dokumen yang dibuat oleh satu pihak, pada saat
dokumen diserahkan
Dokumen yang dibuat oleh lebih dari satu pihak,
pada saat selesainya dokumen dibuat.
Dokumen yang dibuat di luar negeri, pada saat
digunakan di Indonesia.
2. Pihak yang terutang :
Bea Meterai terutang oleh pihak yang menerima
atau pihak yang mendapat manfaat dari
dokumen, kecuali pihak-pihak yang bersangkutan
menentukan lain
Bea Materai
CARA PELUNASAN BEA METERAI
15 Pasal 7 ayat (2) UU No. 13 Tahun 19985

Dgn cara lain


Dengan Benda Meterai
Ditetapkan MENKEU

 ALAT LAIN (SE-11/PJ.3/1986)


 BIASA
Pencetakan Tanda Lunas
Meterai Tempel
Bea Meterai oleh PERUM PERURI
Kertas Meterai oleh Wajib BEA
 MESIN TERAAN METERAI
 PEMETERAIAN BIASA
(KMK No. 104/KMK.04/1986)

Sebelum diterbitkan izin penggunaan mesin teraan


Atau pencetakan TANDA LUNAS BEA METERAI,
BEA METERAI Harus disetor dimuka dgn menggunakan
SSP atau GIR-5
CARA PELUNASAN BEA METERAI Bea Materai

16
DENGAN METERAI TEMPEL
Pasal 7 ayat (3) s/d (6) UU No. 13 Tahun 19985

 METERAI TEMPEL direkatkan seluruhnya dng utuh dan


tidak rusak di atas dokumen yang dikenakan BEA METERAI.
METERAI TEMPEL direkatkan di tempat dimana tanda tangan
akan dibubuhkan.
Pembubuhan tanda tangan disertai dgn pencantuman tanggal,
bulan, dan tahun dilakukan dgn tinta atau yang sejenis dgn
itu, sehingga sebagian tanda tangan ada di atas kertas dan
sebagian lagi di atas METERAI TEMPEL.
Jika digunakan lebih dari satu METERAI TEMPEL ,
tanda tangan harus dibubuhkan sebagian di atas semua
METERAI TEMPEL dan sebagian di atas kertas.
CARA PELUNASAN METERAI Bea Materai

17 DENGAN KERTAS METERAI


Pasal 7 UU No. 13 Tahun 1985

Kertas meterai yg sudah digunakan tidak boleh


Digunakan lagi (ayat 7)

Jika isi dokumen yang dikenakan BEA METERAI terlalu


Panjang untuk dimuat seluruhnya di atas KERTAS
METERAI yang digunakan (ayat 8),
MAKA:
Untuk bagian isi yang masih tertinggal dapat digunakan
Kertas tidak bermeterai.

Bila ketentuan penggunaan dan cara pelunasan


BEA METERAI tidak dipenuhi, dokumen yang
Bersangkutan dianggap TIDAK BERMETERAI
(ayat 9)
CARA PELUNASAN BEA METERAI Bea Materai

18
DENGAN MESIN TERAAN METERAI
SE-11/PJ.3/1986

1. Pengusaha harus mengajukan permohonan tertulis


kepada direktur PPN dan PTLL atau kepala KPP,
untuk memperoleh izin menggunakan MESIN
TERAAN
2. MESIN TERAAN yang digunakan adalah MESIN
TERAAN yang tidak dapat melampui jumlah angka
pembilang sesuai dengan jumlah penyetoran BEA
METERAI.
3. Perusahaan harus menyetor dimuka BEA
METERAI sebesar Rp. 5.000.000,- sebelum
dikeluarkan izin penggunaan MESIN TERAAN
METERAI.
4. Sebelum MESIN TERAAN digunakan dilakukan
pemasangan segel.
Bea Materai

19 PEMETERAIAN KEMUDIAN
Pasal 10 UU No. 13 Tahun 1985

Dilakukan Terhadap :

Dokumen yang akan digunakan sebagai alat


pembuktian di muka PENGADILAN.

Dokumen yang BEA METERAINYA tidak atau


kurang dilunasi ditambah denda.

Dokumen yang dibuat di LUAR NEGERI dan


digunakan di INDONESIA
DENDA ADMINISTRASI DAN Bea Materai

20
KEWAJIBAN PEMENUHAN BEA
METERAI

 Dokumen yang terutang Bea Meterai


tetapi Bea Meterainya tidak atau kurang
dilunasi sebagaimana mestinya dikenakan
denda sebesar 200% dari Bea Meterai
yang tidak atau kurang dibayar.
 Pelunasan Bea Meterai yang terutang
berikut dendanya dengan cara
pemeteraian kemudian.
Bea Materai

PAJAK DAERAH

Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang


terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pengertian tersebut termuat di dalam Undang-undang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah Nomor 28 Tahun 2009.
CIRI PAJAK DAERAH
Bea Materai

Berikut ini ciri-ciri pajak daerah yang membedakannya dengan pajak pusat:

•Pajak daerah bisa berasal dari pajak asli daerah atau pajak pusat yang
diserahkan ke daerah sebagai pajak daerah.

•Pajak daerah hanya dipungut di wilayah administrasi yang dikuasainya.

•Pajak daerah digunakan untuk membiayai urusan/pengeluaran untuk


pembangunan dan pemerintahan daerah.

•Pajak daerah dipungut berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) dan Undang-


undang sehingga pajaknya dapat dipaksakan kepada subjek pajaknya.

Unsur-unsur yang ada dalam pajak daerah pada dasarnya sama seperti unsur
pajak lainnya yakni subjek pajak daerah, objek pajak daerah, dan tarif pajak
daerah.
Bea Materai

JENIS DAN TARIF PAJAK


DAERAH
Pajak Provinsi
•1. Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air 

•Pajak Kendaraan Bermotor merupakan pajak terhadap seluruh kendaraan beroda yang
digunakan di semua jenis jalan baik darat maupun air.

•Pajak ini dibayar di muka dan dikenakan kembali untuk masa 12 bulan atau 1 tahun.

•Tarif yang yang dikenakan untuk kendaraan bermotor beragam, berikut ini rinciannya:

•Bagi kepemilikan kendaraan motor pertama sebesar 2%, kemudian untuk kendaraan
bermotor kedua sebesar 2,5% dan akan meningkat untuk kepemilikan setiap kendaraan
bermotor seterusnya sebesar 0,5%.

•Bagi kepemilikan kendaraan bermotor oleh badan, tarif pajaknya sebesar 2%.

•Bagi kepemilikan kendaraan bermotor oleh pemerintah pusat dan daerah sebesar 0,50%.

•Bagi kepemilikan kendaraan bermotor alat berat sebesar 0,20%.


Bea Materai

JENIS DAN TARIF PAJAK


DAERAH
PAJAK PROVINSI

•2. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

•Menurut Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2010 tentang Bea Balik Nama Kendaraan


Bermotor (BBNKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah pajak atas
penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau
pembuatan sepihak atau keadaan terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan,
atau pemasukan ke dalam badan usaha.

•Nah, untuk tarif BBNKB, berikut ini rinciannya:

•Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ditetapkan masing-masing sebagai berikut:
• Penyerahan pertama sebesar 10%.
• Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 1%.

•Khusus kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar yang tidak menggunakan
jalan umum, tarif pajak ditetapkan masing-masing sebagai berikut:
• Penyerahan pertama sebesar 0,75%.
• Penyerahan kedua dan seterusnya sebesar 0,075%.
Bea Materai

JENIS DAN TARIF PAJAK


DAERAH
PAJAK PROVINSI

•Pajak Rokok 

•Pajak Rokok merupakan pungutan atas cukai rokok yang dipungut oleh pemerintah
pusat.  

•Objek pajak dari Pajak Rokok adalah jenis rokok yang meliputi sigaret, cerutu, dan
rokok daun. Konsumen rokok telah otomatis membayar pajak rokok karena WP
membayar Pajak Rokok bersamaan dengan pembelian pita cukai.

•Wajib pajak yang bertanggung jawab membayar pajak adalah pengusaha pabrik
rokok/produsen dan importir rokok yang memiliki izin berupa Nomor Pokok Pengusaha
kena Cukai.

•Subjek pajak dari Pajak Rokok ini adalah konsumen rokok.

•Tarif pajak rokok sebesar 10% dari cukai rokok dipungut oleh instansi pemerintah yang
berwenang memungut cukai bersamaan dengan pemungutan cukai rokok.
Bea Materai

JENIS DAN TARIF PAJAK


DAERAH
• PAJAK KABUPATEN.KOTA

• 1. Pajak Hotel

• Pajak Hotel merupakan dana/iuran yang dipungut atas penyedia jasa


penginapan yang disediakan sebuah badan usaha tertentu yang jumlah
ruang/kamarnya lebih dari 10.

• Pajak tersebut dikenakan atas fasilitas yang disediakan oleh hotel tersebut.

• Tarif pajak hotel dikenakan sebesar 10% dari jumlah yang harus
dibayarkan kepada hotel dan masa pajak hotel adalah 1 bulan.
Bea Materai

JENIS DAN TARIF PAJAK


DAERAH
• PAJAK KABUPATEN/KOTA
• 2. Pajak Restoran
• Pajak Restoran merupakan pajak yang dikenakan atas
pelayanan yang disediakan oleh restoran.
• Tarif pajak restoran sebesar 10% dari biaya pelayanan yang
ada diberikan sebuah restoran.
Bea Materai

JENIS DAN TARIF PAJAK


DAERAH
• PAJAK KABUPATEN/KOTA

• Pajak Reklame

• Pajak Reklame merupakan pajak yang diambil/dipungut atas benda, alat,


perbuatan, atau media yang bentuk dan coraknya dirancang untuk tujuan
komersial agar menarik perhatian umum.
• Biasanya reklame ini meliputi papan, bilboard, reklame kain, dan lain sebagainya.

• Namun, ada pengecualian pemungutan pajak untuk reklame seperti reklame dari
pemerintah, reklame melalui internet, televisi, koran, dan lain sebagainya.

• Tarif untuk pajak reklame ini adalah 25% dari nilai sewa reklame yang
bersangkutaN
Bea Materai

JENIS DAN TARIF PAJAK


DAERAH
• PAJAK KABUPATEN/KOTA

• Pajak Hiburan 
• Pajak Hiburan adalah pajak yang kenakan atas jasa
pelayanan hiburan yang memiliki biaya atau ada
pemungutan biaya di dalamnya.
• Objek pajak hiburan adalah yang menyelenggarakan
hiburan tersebut, sedangkan subjeknya adalah mereka yang
menikmati hiburan tersebut.
• Kisaran tarif untuk pajak hiburan ini adalah 0%-
35% tergantung dari jenis hiburan yang dinikmati.
Bea Materai

JENIS DAN TARIF PAJAK


DAERAH
• PAJAK KABUPATEN/KOTA

• Pajak Penerangan Jalan 

• Pajak Penerangan Jalan merupakan pajak yang dipungut atas penggunaan tenaga
listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun dari sumber lain.

• Tarif pajak penerangan ini berbeda-beda, tergantung dari penggunaannya.

• Berikut ini tarif Pajak Penerangan Jalan terbagi menjadi 3, yakni:

• Tarif Pajak Penerangan Jalan yang disediakan oleh PLN atau bukan PLN yang
digunakan atau dikonsumsi oleh industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam,
sebesar 3%.

• Tarif Pajak Penerangan Jalan yang bersumber dari PLN atau bukan PLN yang
digunakan atau dikonsumsi selain yang dimaksud pada poin pertama sebesar 2,4%.

• Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri, tarif Pajak Penerangan Jalan
ditetapkan sebesar 1,5%.
JENIS DAN TARIF PAJAK Bea Materai

DAERAH
• PAJAK KABUPATEN/KOTA

• Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan


• Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
merupakan pajak yang dikenakan atas bumi atau bangunan
yang dimiliki, dikuasi, atau dimanfaatkan.
• Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan:
• Pajak untuk pajak bumi dan bangunan perdesaan dan
perkotaan yang bernilai kurang dari 1 miliar sebesar 0,1%.
• Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan yang
bernilai lebih dari 1 miliar sebesar 0,2%.
• Sedangkan tarif untuk pemanfaatan yang menimbulkan
gangguan terhadap lingkungan, dikenakan tarif sebesar 50%.
JENIS DAN TARIF PAJAK Bea Materai

DAERAH
• PAJAK KABUPATEN/KOTA

• Pajak Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan


• Pajak Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan
merupakan pajak yang dikenakan atas perolehan tanah dan
bangunan oleh orang pribadi atau badan tertentu, misalnya
melalui transaksi jual-beli, tukar-menukar, hibah, waris, dll.
• Tarif dari pajak ini sebesar 5% dari nilai bangunan atau
tanah yang diperoleh orang pribadi atau suatu badan
tertentu.
Bea Materai

Anda mungkin juga menyukai