Lab Skill Sirkumsisi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 42

SIRKUMSISI (dorsumsisi)

Welhelmina B. Lobo
112019080

1
Definisi
Sirkumsisi

atau khitan atau sunat, atau dalam budaya jawa


dikenal dengan istilah “sumpit”:
pada dasarnya adalah pemotongan sebagian dari preputium
penis hingga keseluruhan glans penis dan corona radiata
terlihat jelas.

2
DISTRIBUSI DUNIA

3
INDIKASI UMUM

1. AGAMA SOSIAL- KULTURAL

4
INDIKASI UMUM
KESEHATAN MOTIF EKONOMI????

5
INDIKASI MEDIS
2. Phymosis : gangguan dimana preputium tidak
dapat ditarik melewati glans penis,
dikarenakan congenital (bawaan) atau infeksi.

6
INDIKASI MEDIS

3. Paraphymosis : gangguan dimana preputium


tidak dapat ditarik kembali ke posisi normal.

7
INDIKASI MEDIS

4. Condyloma Accuminata (veneral wart) :


tumor jinak jaringan epiel, akibat infeksi
human papiloma virus (HPV) tipe tertentu

8
KONTRA INDIKASI
1. Epispadia : ostium urethra (lubang kencing)
terdapat pada bagian dorsal batang penis
sehingga urin akan terpancar ke atas.

9
KONTRA INDIKASI
2. Hypospadia :  ostium urethra terdapat di
bagian ventral.

10
Kontra indikasi Sirkumsisi
3. Kelainan hemostasis : gangguan pembekuan
darah, (hemofilia,trombositopenia, aplastik
anemia, defisiensi Vit. K.)

4. Infeksi pada penis

11
Komplikasi operasi
1. Hematom adalah berkumpulnya darah
di mukosa akibat rupturnyapembuluh
darah sehingga menimbulkan tonjolan.

2. Edema adalah berkumpulnya cairan di


ekstra vaskular (di luar pembuluh
darah):pemberian anestesi yang
berlebihan.

12
Komplikasi operasi
3. Glans penis terluka bisa karena tertusuk
atau tersayat. Manajemen : gunakan
balut tekan, atau dikompres andrenalin.

13
Komplikasi operasi
4.Syok anafilaktik/ neurogenik yaitu kurangnya
perfusi (suplay) darah ke organ-organ vital
(otak, jantung) sehingga mengakibatkan
penurunan kondisi orang tersebut.

5.Pendarahan pasca operasi yaitu keluarnya


darah setelah operasi selesai, baik setelah
beberapa menit atau beberapa jam.

14
Komplikasi lanjut
1. Infeksi; karena kontaminasi baik dari
perlengkapan yang kurang steril atau dari
lingkungan yang kurang

2. Preputium tumbuh lagi; hal ini disebabkan


pemotongan kulit dan mukosanya terlalu
pendek.

3. Sukar kencing; hal ini dapat diakibatkan oleh


adanya sumbatan pada muara saluran kencing
luar oleh bekuan darah.
15
Komplikasi lanjut
4. Meatal stenosis yaitu adanya pengerutan
pada saluran kencing.

16
Komplikasi lanjut

5. Peyronie dissease yaitu pembengkokan pada


batang penis karena terbentuknya jaringan
parut akibat komplikasi infeksi pada bagian
dalam batang penis.

17
ANATOMI PENIS

18
ANATOMI PENIS

19
BEBERAPA TEHNIK
SIRKUMSISI

20
TEHNIK DISEKSI PREPUTIUM /
TEHNIK SLEEVE
TEHNIK DISEKSI PREPUTIUM /
TEHNIK SLEEVE
TEHNIK GULOTIN
DORSUMSISI / DORSAL SLIT
TEKNIK KONVENSIONAL DORSUMSISI
( DORSAL SLIT OPERATION )

• Teknik Dorsumsisi adalah


teknik sirkumsisi dengan cara memotong
preputium pada bagian dorsal pada jam 12 sejajar
sumbu panjang penis ke arah proksimal,
 kemudian dilakukan pemotongan sirkuler ke kiri
dan ke kanan sejajar sulcus coronarius.

25
KEUNTUNGAN :

1. Kelebihan kulit mukosa bisa diatur


2. Resiko menyayat/memotong penis lebih kecil
3. Mudah mengatur panjang pendek
pemotongan mukosa
4. Tidak melukai glan dan frenulum
5. Pendarahan bisa cepat diatasi
6. Baik untuk penderita fimosis/paraphimosis.
7. Baik untuk pemula.(tehnik yang paling aman)
26
KERUGIAN

1. Pendarahan relative lebih banyak (relatif)


2. Teknik sulit dan lebih rumit (relatif)
3. Insisi sering tidak rata, tidak simetris (relatif)
4. Waktu lebih lama (relatif)

27
PERSIAPAN

• Setelah fisik dan mental dipersiapkan,


• Informed consent didapat dari penderita atau
keluarganya
• Disiapkan alat-alat :

28
PERSIAPAN

1. Sarung tangan steril 2 pasang


2. Kasa steril
3. Disinfektan, seperti povidone iodine
4. Klem untuk disinfeksi
5. Doek lubang steril
6. Spuit 2.5 atau 5 cc steril
7. Lidokain untuk anestesi infiltrasi
8. 2 atau 3 klem lurus
9. atau klem arteri kecil 29
PERSIAPAN
11. Gunting jaringan
12. Gunting benang
13. Benang bedah yang cepat diserap, misalnya
plain catgut 3/0 dengan jarum jahit a-traumatic
cutting
14. Needle holder
15. Pinset

30
Prosedur
1. Disinfeksi penis dan sekitarnya dengan cairan
disinfeksi
2. Persempit lapangan tindakan dengan doek
lubang steril
3. Lakukan anestesi blok atau infiltrasi subkutan
dimulai dari pangkal penis melingkar.
4. Tunggu 3 – 5 menit dan yakinkan anestesi
lokal sudah bekerja dengan mencubitkan
pinset
31
Prosedur

5. lepaskan perlengketan preputium dengan


glans.
6. Jepit kulit preputium sebelah kanan dan kiri
garis median bagian dorsal dengan 2 klem
lurus(pada jam 11, 1 ). Klem ketiga dipasang
pada garis tengah ventral (jam 6).

32
Prosedur

7. Gunting preputium dorsal tepat digaris


tengah (diantara dua klem) sampai kira-kira ½
sentimeter dari sulkus koronarius (dorsumsisi).

33
Prosedur
8. Insisi meingkar kekiri dan kekanan dengan
arah serong dari frenulum ke arah jam 12

9. Cari perdarahan dan klem, ikat dengan


benang plain catgut yang disiapkan, atau di
cauterisasi.

34
WOUND SUTURE

• Jahitan Frenulum
Frenulum biasanya dijahit dengan matras
horizontal atau boleh dengan matras 8 (cross)
ataupun matras horizontal.  sisakan benang
untuk sebagai kendali.
• Jahitan Dorsal
Jahitan pada dorsal penis mengunakan jahitan
simpul. Sisakan benang untuk tali kendali

35
WOUND SUTURE

• Jahitan bagian kulit mukosa yang lain:


Dengan menggunakan kendali untuk
mengarahkan posisi penis jahit sekeliling luka
dengan jahitan simpul .
•  pada jam 3 dan 9 atau jam 2,4, 8 dan 10.

36
WOUND CARE

• Metode terbuka (Open Care )


Perawatan ini bisa dilakukan bila ada jaminan
penderita mampu menjaga kebersihan luka.
• Setelah diolesi betadine dan salep antibiotika
biarkan secara terbuka (dianjurkan urologi).

37
WOUND CARE

• Metode tertutup (Close Care)


Setelah diberi betadine dan salep antibiotika,
berikan sufratule secara melingkar.
Tutup denga kasa steril, ujung kain kasa
dipilin sebagai tempat fiksasi supra pubic
dengan menggunakan plester.

38
POST OPERATION CARE

• Medikamentosa :
1. Analgetika :
• Antalgin 500mg 3dd1,
• Asam Mefenamat 500mg 3dd1
2.Antibiotika:
• Amoksisilin 500mg 3dd1,
• Eritromisin 500mg 3dd1

39
Edukasi

1. Luka dalam 3 hari jangan kena air, atau urine.


2. Hati hati dengan perdarahan post
circumsisi, bila ada segera kontrol.
3. Perbanyak istirahat
4. Bila selesai kencing hapus sisa air kencing
dengan tisue atau kasa
5. Perbanyak dengan makan dan minum yang
bergizi
40
Edukasi
6. Setelah 3-5 hari post circumsisi buka perban di
rumah.
7. Bila terkena urine, segera diganti atau dilepas.
8. Memakai celana longgar setelah hari ke 3

41

Anda mungkin juga menyukai