Enterprise Resource Planning (Erp) Dan Material Requirement Planning (MRP)

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) DAN MATERIAL REQUIREMENT

PLANNING (MRP)

Manajemen Operasi dan Produksi


Kelompok 9:
Indah Komalasari (218334002
Jono Sujono (218334004)
Novianti Rizky Ardiani (218334009)
Hilda Dyah Pitaloka (218334035)
material requirement planning (mrp)

komputerisasi system persediaan


seluruh bahan yang dibutuhkan
MRP ?
dalam proses konversi suatu
perusahaan, baik usaha
manufaktur maupun usaha jasa
material requirement planning (mrp)

1. Meminimalkan 1. Peningkatan pelayanan


persediaan dan kepuasan
1. Pengendalian persediaan
2. Mengurangi resiko 2. Peningkatan
material
karena keterlambatan pemanfaatan fasilitas
2. Sistem perencanaan dan
produksi dan pengiriman dan tenaga kerja
pengendalian produksi
3. Komitmen yang realistis 3. Perencanaan dan
4. Meningkatkan efisien penjadwalan persediaan
yang lebih baik
4. Tanggapan yang lebih
cepat terhadap
perubahan pasar

TUJUAN MRP? FUNGSI MRP? MANFAAT MRP?


Input dan Output MRP

Input MRP:
• Master Production Schedule
(MPS)
• Inventory Status File
• Bill of Materials (BOM)

Output MRP:
• Order Release Requirement
• Order Rescedulling
• Planned Orders
Master Production Schedule (MPS)

fungsi utama Master Production Schedule / Jadwal Induk Produksi :


1. Untuk menerjemahkan Perencanaan Agregat menjadi produk-produk
akhir secara spesifik.
2. Mengevaluasi Jadwal-jadwal alternatif.
3. Menentukan bahan-bahan produksi yang dibutuhkan.
4. Menentukan kapasitas produksi.
5. Memfasilitasi pemrosesan informasi.
6. Memanfaatkan Kapasitas dengan efektif.
Bill of material (BOM)
Informasi yang dilengkapi untuk setiap komponen dari BOM meliputi sebagai berikut :
1. Jenis komponen
2. Jumlah yang dibutuhkan
3. Tingkat penyusunannya

Contoh struktur produksi A

B(2) C(4)

D(1) E(3)
Bill of material (BOM)
Catatan persediaan

• Catatan keadaan persediaan menggambarkan status semua item yang ada dalam persediaan
• Catatatn persediaan untuk keperluan MRP harus akurat
• Jika perusahaan belum mencapai 99% ketelitian catatan, maka perencanaan kebutuhan bahan tidak
akan bekerja dengan baik.
Mekanisme MRP

• Netting
Proses perhitungan kebutuhan bersih yang besarnya merupakan selisih
antara kebutuhan kotor (gross requirement) dengan jadwal penerimaan
persediaan (schedule order receipt) dan persediaan awal yang tersedia.
• Offsetting
Proses yang bertujuan menentukan saat yang tepat untuk melakukan
pemesanan dalam memenuhi kebutuhan bersih
Mekanisme MRP

• Lotting
Proses untuk menentukan besarnya pesanan optimal untuk setiap item secara individual didasarkan pada
hasil perhitungan kebutuhan bersih yang telah dilakukan dari proses netting

• Exploding/Eplotion
Proses perhitungan kebutuhan kotor untuk item pada level yang lebih bawah. Perhitungan ini didasarkan
pada pemesanan item-item produk pada level yang lebih atas
Mekanisme MRP
Contoh perhitungan MRP

Jadwal penerimaan material komponen mainan mobil-mobilan terjadi di minggu ke 2, 4, dan 6 dengan jumlah unit
yang tertera di table. Lot size nya adalah multiple order 50, lead time nya adalah 1 minggu. Stok awalnya adalah 100
unit
Item: Mobil-mobilan period
Lot size: 25 Lead time :1
1 2 3 4 5 6 7

Gross requirement 80 60 70 100 90 70 50

Schedule receipt 20 30 40

Project on hand inventory = 100 20 30 10 40 0 20 20

Net requirement 20 40 60 50 30 30

Planned order receipt 50 50 100 50 50 50

Planned order release 50 50 100 50 50 50


Kelebihan kekurangan

◦ Kemampuan memberi harga lebih kompetitif ◦ integritas data


◦ Mengurangi harga penjualan ◦ membutuhkan data spesifik berapa lama
◦ Mengurangi Inventori perusahaan menggunakan berbagai komponen
◦ Pelayanan pelanggan yang lebih baik dalam memproduksi produk tertentu

◦ Respon terhadap permintaan pasar lebih baik ◦ MRP tidak mengitung jumlah kapasitas
produksi
◦ Kemampuan mengubah jadwal induk g. Mengurangi
biaya setup
◦ Mengurangi waktu menganggur
◦ Memberi catatan kemajuan sehingga manager dapat
merencanakan order sebelum pesanan aktual dirilis
◦ Memberitahu kapan memperlambat akan sebaik
mempercepat
◦ Memajukan atau menunda batas waktu pesanan
◦ Membantu perencanaan kapasitas
Enterprise resource planning (erp)

struktur sistem informasi yang


menyatukan semua divisi
digunakan untuk mengintegrasikan
yang ada dalam perusahaan
ERP ?
proses bisnis dalam perusahaan
manufaktur/jasa yang meliputi
operasional dan distribusi produk
Tujuan ?
menjadi satu sistem yang
dapat dikendalikan secara
terpusat
yang dihasilkan
Enterprise resource planning (erp)
• Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan
pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
• Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
• Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
• Sistem ERP menggunakan database perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap
data sekali saja.
• Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time).
• Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan
kegiatan perencanaan.
• Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan
oleh perusahaan multinasional.
• Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa
melakukan pemrograman kembali
Tingkatan ERP
Komponen Yang Mempengaruhi Implementasi
ERP

• Pihak manajemen dan karyawan


• Bisnis proses
• vendor
Kelebihan dan kekurangan ERP
Kelebihan Kekurangan

◦ . Integrasi data keuangan. ◦ Kurangnya komitmen top management, sehingga tim IT


kurang mendapat dukungan pada rancangan sistemnya
◦ Standarisasi Proses Operasi.
◦ Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan, sehingga
◦ Standarisasi Data dan Informasi.
hasil analisis strategi bisnis perusahaan tidak sejalan dengan
◦ Pengurangan lead-time kenyataan di lapangan.
◦ Peningkatan kontrol keuangan ◦ Kesalahan proses seleksi software,

◦ Penurunan inventori ◦ Tidak cocoknya software dengan business process


perusahaan.
◦ Penurunan tenaga kerja secara total
◦ Kurangnya sumber daya, seperti manusia, infrastruktur dan
◦ Peningkatan service level modal perusahaan.
◦ dll ◦ dll
Contoh kasus MRP dan ERP
MRP ERP

PENERAPAN METODE MATERIAL REQUIREMENT EVALUASI PENERAPAN ENTERPRISE RESOURCES


PLANNING (MRP) DI PT. BOKORMAS MOJOKERTO PLANNING (ERP) TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN (STUDI KASUS DI PT. SURYA CITRA
◦ PT. Bokormas Mojokerto adalah perusahaan manufaktur
TELEVISI)
yang memproduksi rokok filter, PT. Bokormas
Mojokerto merupakan perusahaan rokok golongan II ◦ Enterprise Resource Planning (ERP) yang telah
yang berskala menengah. diimplementasikan di PT. Surya Citra Televisi, seperti yang
diketahui bahwa di dalam sistem yang lama di perusahaan
◦ Dari hasil analisi metode Material Requirement Planning ini yaitu IBM AS/400 tidak bisa mengakomodasi seluruh
(MRP) diketahui bahwa perusahaan dapat melakukan kepentingan manajemen, dimana sistem yang lama hanya
penghematan biaya persediaan karena persediaan bahan menyajikan data yang sudah ditentukan sehingga sering
baku yang rendah, namun proses produksi tetap berjalan menimbulkan miss-information antar departemen dan
lancar tanpa terganggu. Perusahaan dapat melakukan adanya keterbatasan dalam analisa data.
produksi sesuai dengan permintaan dan memsan bahan
baku sesuai dengan kebutuhan produksi tepat waktu.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai