Kedudukan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan
Kedudukan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan
Kedudukan Filsafat Dalam Ilmu Pengetahuan
pengetahuan
KELOMPOK 1
A. LATAR BELAKANG
Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat nilai yang pada
umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan. Aksiologi meliputi nilai-
nilai, parameter bagi apa yang disebut sebagai kebenaran atau kenyataan itu,
sebagaimana kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti
kawasan sosial, kawasan fisik materiil dan kawasan simbolik yang masing-
masing menunjukkan aspeknya sendiri-sendiri
Dalam pendekatan aksiologis ini, Jujun menyebutkan, bahwa pada dasarnya
ilmu harus digunakan dan dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia. Dalam
hal ini maka ilmu menurutnya dapat dimanfaatkan sebagai sarana atau alat
dalam meningkatkan taraf hidup manusia dengan memperhatikan kodrat dan
martabat manusia serta kelestarian atau keseimbangan alam. Untuk
kepentingan manusia tersebut maka pengetahuan ilmiah yang diperoleh dan
disusun di pergunakan secara komunal dan universal. Komunal berarti, bahwa
ilmu merupakan pengetahuan yang menjadi milik bersama, setiap orang
berhak memanfaatkan ilmu menurut kebutuhannya sesuai dengan
komunalisme. Universal berarti bahwa ilmu tidak mempunyai konotasi
parokial sepertia: ras, ideologi atau agama. Tidak ada ilmu Barat dan tidak
ada pula ilmu Timur.
Kegunaan ilmu adalah menghasilkan pengetahuan yang dapat digunakan untuk tujuan
antara lain :
1. Membuktikan kebenaran
2. Menemukan pengetahuan
4. Memberikan penjelasan
5. Memberikan peramalan
6. Melakukan pengemdalian
7. Melakukan penerapan
Landasan dari ontologi ilmu adalah analisi dari objek materi terkait dengan hal atau benda
empiris. Landasan epistemologi ilmu adalah analisis tentang proses tersusunnya ilmu atau
metode ilmiah. Landasan aksiologi ilmu adalah analisis tentang penerapan hasil temuan
ilmu. Penerapan ilmu untuk memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan
keluhuran hidupnya.
CABANG-CABANG FILSAFAT KHUSUS
1. Filsafat Hukum
a. Sumber isi hukum, di sini dinyatakan isi hukum itu asalnya dari mana.
b. Sumber kekuatan mengikat dari hukum, mengapa hukum mempunyai kekuatan mengikat, mengapa
kita tunduk pada hukum
2, Filsafat Ilmu
Filsafat budaya lahir pada abad 20. Salah satu cabang penting dari filsafat budaya adalah
filsafat antar budaya yang berakar dari budaya yang berbeda-beda serta mengakui realitas
keragaman budaya tersebut sebagai langkah membangun proses kerja sama dan dialog yang
disertai dengan kesepemahaman pemikiran
4. Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan pada dasarnya menggunakan cara kerja filsafat dan akan
menggunakan hasil filsafat, yakni berupa hasil pemikiran manusia tentang
realitas, pengetahuan dan nilai. Filsafat pendidikan mempunyai tujuan untuk
memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang
ideal yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan
arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan
pendidikan, dan praktik di lapangan dengan mennggunakan rambu-rambu dari
teori pendidik.
Filsafat pendidikan dikelompokkan menjadi dua kelompok besar :
Filsafat politik lahir pada saat manusia mulai menyadari bahwa tata sosial
kehidupan bersama bukanlah suatu yang diberi secara alamiah, melainkan
sesuatu yang sangat mungkin terbuka untuk perubahan.
Filsafat sejarah merupakan ilmu yang mempelajari serta menyelidiki teori yang
berkenaan dengan perkembangan manusia sebagai makhluk sosial dan dibagi
menjadi dua bagian
Filsafat seni berusaha menjelaskan seluk beluk antara kesenian dan aspek-
aspek kehidupan lainnya secara integral, sistematis, dan komprehensif.
9. Filsafat Bahasa
Filsafat bahasa memiliki istilah lain yakni, filsafat analitik dan filsafat
linguistik. Filsafat bahasa merupakan cabang filsafat khusu yang membahas
bahasa sebagai alat dasar dan utama dari filsafat. Pada umumnya, analisis
bahasa dijadikan sebagai tugas mendasar filsuf.