Konsep Keperawatan Gawatdarurat Dan Keperawatan Kritis
Konsep Keperawatan Gawatdarurat Dan Keperawatan Kritis
Konsep Keperawatan Gawatdarurat Dan Keperawatan Kritis
GAWATDARURAT DAN
KEPERAWATAN KRITIS
MaylindaNs,S.Kep.M.Kep
Filosofi Gawatdarurat dan Perawatan Kritis
• Konfusi akut
– Kriteria hasil
• Ps berorientasi terhdp orang, tempat, dan waktu
• Ps mengenali anggota keluarga
• Ps mempertahankan respons yg tepat terhdp stimulus
lingkungan
• Ps terlibat dlm perbincangan yg tepat
• Ps membedakan realitas dari fantasi
KONFUSI – DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Konfusi akut
– Intervensi
• Ajukan pertanyaan yg mendorong jawaban yg
menggambarkan persepsi realitas
• Lindungi ps dari cidera pd saat ps mengalami konfusi
• Identifikasi situasi atau faktor yg mungkin
menyebabkan konfusi
• Dengarkan pernyataan konfusi ps dan bantu dgn
orientasi relalitas
KONFUSI – DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Konfusi akut
– Intervensi cont,
• Dengarkan kekhawatiran, ketakutan, dan ansietas
keluarga
• Tenangkan ps bahwa konfusi itu bersifat sementara
• Kurangi kebutuhan untuk fungsi kognitif ketika pasien
sakit atau letih
• Kenalkan pengalaman baru secara bertahap
• Orientasikan kembali pasien pd setiap interaksi
KONFUSI – DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Konfusi akut
– Intervensi cont,
• Evaluasi frekuensi dan situasi konfusi
• Orientasikan ps terhadap waktu, tempat, dan orang
• Akui konfusi dan ps sehingga konfusi dan waham
tersebut dpt dijelaskna secara realistis dgn cara yg
aman
• Ajarkan ps ttg semua prosedur tepat sebelum prosedur
tersebut dilakukan
DEPRESI
• Depresi adalah penurunan performa normal,
seperti keterlambatan aktivitas psikomotor
atau penurunan fungsi intelektual.
• Depresi mencakup rentang luas perubahan
status afektif, yg keparahannya berkisar dari
alam perasaan sedih atau murung yg normal
dan terjadi setiap hari sampai episode psikotik
dgn resiko bunuh diri
DEPRESI – FAKTOR RESIKO
• Penyakit
– Penyakit akut yg mengancam jiwa
– Penyakit kronis dan/atau tahap akhir
• Obat-obatan
– Sedatif
– Transquilizer
– Antihipertensi
– Kortikosteroid
DEPRESI – FAKTOR RESIKO
• Ketidakseimbangan elektrolit
– Kelebihan bikarnonat
– Hiperkalsemia
– Hipomagnesemia
– Hiperkalemia
– Hipokalemia
– Hiponatremia
DEPRESI – FAKTOR RESIKO
• Kehilangan
– Masalah finansial
– Kehilangan kontrol
– Separasi atau kehilangan orang terdekat
– Kehilangan fungsi tubuh
– Perasaan tidak berdaya atau merasa bersalah
– Perubahan peran atau gaya hidup
DEPRESI – TANDA DAN GEJALA
• Regulatori
– Konstipasi
– Diare
– Sakit kepala
– Dispepsia
– Insomnia
– Perubahan menstruasi
– Nyeri otot
– Mual
– Takikardia
– Ulkus
– Penurunan atau penambahan BB
– Anoreksi
DEPRESI – TANDA DAN GEJALA
• Kognitif • Kognitif
– Agitasi (keresahan) – Ketergantungan
– Marah – Kehampaan
– Ansietas – Keletihan
– Menghindar – Ketakutan
– Bosan – Perasaan tidak berharga
– Perbuatan ceroboh – Merasa bersalah
– Konfusi – Keputusasaan
– Menangis – Kebimbangan
– Menyangkal – Ketidakpedulian
DEPRESI – TANDA DAN GEJALA
• Kognitif
– Irritabilitas • Kognitif
– Kehilangan minat – Kritik pada diri sendiri
– Kehilangan perasaan – Gangguan tidur
– Harga diri rendah – Lambat berpikir
– Keterampilan – Menarik diri dari sosial
komunikasi buruk – Patuh
– Kesedihan – Tegang
– Kelelahan
DEPRESI – DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Keputusasaan
– Kriteria hasil
• Pasien akan mendapatkan kembali perawatan diri yg
adekuat
• Ps akan mengkaji situasi yg menyebabkan perasaan
putus asa
• Ps akan mengidentifikasikan perasaan putus asa dan
tujuan untuk diri sendiri
• Ps akan memelihara hub dgn orang terdekat
KEPUTUSASAAN – DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Keputusasaan
– Intervensi
• Berikan suasana harapan yang realistis
• Informasikan pasien mengenai perkembangan sakit,
penyakit, atau cedera
• Ajarkan ps mengenai cara mengidentifikasi perasaan
putus asa dan dorong ps untuk menerima bantuan dari
orang lain
• Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan ttg diri
sendiri dan penyakit dgn mendengar aktif dan
mengajukan pertanyaan terbuka
KEPUTUSASAAN – DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Keputusasaan
– Intervensi cont,
• Evaluasi apakah ketidaknyamanan fisik menyebabkan perasaan
putus asa ps
• Ciptakan lingkungan untuk memfasilitasi partisipasi aktif ps dlm
perawatan diri
• Dorong ps untuk melakukan aktivitas fisik yg memberikan
perasaan maju dan harapan kepada ps
• Berikan umpan balik positif kepada ps atas upaya yg berhasil
terlibat dlm perawatan diri
• Bantu ps dlm mengidentifikasi dan menggunakan mekanisme
koping alternatif
KETIDAKBERDAYAAN
• Ketidakberdayaan adalah perasaan kurang
kendali pd situasi fisiologis, psikologis, dan
situasi lingkungan saat ini dan yang akan
datang
KETIDAKBERDAYAAN- FAKTOR RESIKO
• Kehilangan sensorimotor
• Ketidakmampuan berkomunikasi
• Ketidakmampuan untuk melaksanakan peran
• Kurang pengetahuan
• Kurang privasi
• Isolasi sosial
• Ketidakmampuan untuk mengendalikan perawatan personal
• Terpisah dari orang terdekat
• Kehilangan kendali terhdp orang lain
• Kurang kendali dlm mengambil keputusan
• Ketakutan terhdp nyeri
KETIDAKBERDAYAAN – TANDA DAN GEJALA
• Regulatori
– Kelelahan
– Keletihan
– Pusing
– Sakit kepala
– Mual
KETIDAKBERDAYAAN – TANDA DAN GEJALA
• Kognitif
– Apatis
– Menarik diri
– Pasrah
– Perasaan hampa
– Perasaan kurang kendali
– Fatalisme ( Nasib )
– Mudah dipengaruhi
– Kurang pengetahuan ttg penyakit
KETIDAKBERDAYAAN – TANDA DAN GEJALA
• Kognitif cont,
– Ansietas
– Kekhawatiran
– Perilaku buruk
– Gelisah
– Tidak dapat tidur
– Tidak memiliki tujuan
– Kurang kemampuan dlm mengambil keputusan
– Agresi
KETIDAKBERDAYAAN – TANDA DAN GEJALA
• Kognitif cont,
– Kemarahan
– Ekspresi keraguan ttg performa peran
– Ketergantungan pd orang lain
– Pasif
KETIDAKBERDAYAAN – DIAGNOSA
KEPERAWATAN
• Ketidakberdayaan
– Kriteria hasil
• Ps mengidentifikasi situasi yg menyebabkan perasaan tidak
berdaya
• Ps memperlihatkan kendali terhdp penyakit dan perawatan
• Ps mengalami peningkatan kendali fisiologis
• Ps terlibat dlm perilaku penyelesaian masalah dan
pengambilan keputusan
• Ps mencari informasi ttg penyakit, terapi, dan prognosis
• Ps menetapkan tujuan realistis yg membantu peningkata
perasaan kendali
KETIDAKBERDAYAAN – DIAGNOSA
KEPERAWATAN
• Ketidakberdayaan
– Intervensi
• Sediakan anggota perawatan kesehatan yg konsisten
untuk memberikan perawatan dan informasi mengenai
penyakit, terapi dan prognosis
• Dorong ps untuk mengungkapkan perasaan ttg diri
sendiri dan penyakit serta situasi ketika
ketidakberdayaan dirasakan
• Terima perasaan marah ps yg disebabkan oleh hilangnya
kendali dan berikan kesempatan untuk melakukan
pengendalian
KETIDAKBERDAYAAN – DIAGNOSA
KEPERAWATAN
• Ketidakberdayaan
– Intervensi cont,
• Dorong penggunaan teknik relaksasi progresif,
meditasi, dan imajinasi terbimbing untuk mencapai
perasaan menerima atau tidak mengendalikan
• Dorong ps untuk mengajukan pertanyaan, mencari
informasi, dan berpartisipasi dlm mengambil keputusan
yg berhubungan dgn perawatan diri
• Ajarkan ps ttg cara menerima penyakit dan perubahan
potensial gaya hidup
KETIDAKBERDAYAAN – DIAGNOSA
KEPERAWATAN
• Ketidakberdayaan
– Intervensi cont,
• Dengarkan diskusi ps mengenai kemungkinan
perubahan peran dan masalah finansial serta bantu ps
dlm menjelaskan kembali situasi penyakit untuk
mengidentifikasi aspek positif
• Ajarkan ps ttg cara mendokumentasikan kemajuan dgn
tetap menbuat catatan harian
DISTRES SPIRITUAL
• Situasi ketika individu meragukan keyakinan
atau sistem nilai yang memberikan harapan
FAKTOR RISIKO
• Kehilangan fungsi atau bagian tubuh
• Penyakit atau sakit
• Trauma
• Bencana pribadi atau keluarga
• Kehilangan orang terdekat
• Dipermalukan oleh orang lain
• Distres yang berhubungan dengan terapi atau
prosedur invasif
Tanda dan Gejala
• Peningkatan TD,frekuensi Jantung,frekuensi
pernafasan
• Perasaan terpisah dari keyakinan
• Mempertanyakan sistem keyakinan
• Depresi
• Putus asa
• Ambivilansi mengenai nilai dan keyakinan
• Perasaan kehampaan spiritual
Kriteria hasil
• Pasien mempertahankan dan mempraktikkan
keyakinan spiritual
• Pasien puas dengan peristiwa personal
• Pasien merasakan kedekatan dengan keluarga
dan keyakinan
• Pasien mengalami penurunan perasaan
bersalah
Intervensi
• Kenali nilai personal dan sistem keyakinan
• Gunakan pemuka agama
• Bantu pasien dengan bacaan spiritual
• Berikan privasi sehingga pasien dapat
mempraktekkan ritual spiritual
• Bantu pasien mengidentifikasi sumber
dukunganspiritual
• Izinkan pasien untuk membicarakan tentang nilai
dan keyakinan
Nyeri
• Nyeri adalah sensasi dan pengalaman
emosional yang tidak nyaman,berhubungan
dengan terjadinya/potensi terjadinya
kerusakan jaringan
3 komponen Pain Management
• Skrining
• Pengkajian
• Penanganan dan evaluasi
Klasifikasi Nyeri
• Nyeri akut • Nyeri kronik
• Timbul 7 hari – 3 bulan • Timbul > 3 bulan
• Ada proses kerusakan • Tidak ada kerusakan
organ organ
• Penyebab jelas • Penyebab tidak jelas
• Nyeri berkurang / hilang • Sering respon(-)
setelah penyebab di terhadap berbagai
atasi terapi
Pengukuran Intensitas Nyeri
• CRIES scale ( Cryng, • NRS ( Numerical Rating
Requires Oxygen, scale)/ Wong Baker
Increased vital sign, faces) Dewasa & anak
Expression, Sleep ) anak usia > 7 tahun
0 – 2 bulan • CCPOT ( Critical Care
• FLACC scale ( Face, Legs, Pain Observation Tool)
Activity,Crying,Consolab pasien dengan
ility ) anak 2 bulan – 7 ventilator/sedasi/penur
tahun unan kesadaran
CRIES
Skor Total
Komponen 0 1 2 Skor
Post Hospital
• Dalam kedaruratan kesehatan pelayanan
gawatdarurat mencakup tidak terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia berupa :
Kebutuhan akan jalan nafas yang utuh tanpa
sumbatan ( airway)
Kebutuhan untuk bernafas normal (breathing)
Kebutuhanpergerakan normal (disability)
Kebutuhan akan integritas fisik yang
utuh(Exposure)
• Kondisi gawatdarurat biasanya berorientasi pada
resusitasi pemulihan bentuk kesadaran seseorang yang
tampak mati akibat berhentinya fungsi jantung dan atau
paru yang berorientasi pada otak.
• Pertolongan diberikan karena keadaan yang mengancam
kehidupan,seperti henti nafas,henti jantung dan
perdarahan masif
• Pertolongan diberikan karena mengancam kerusakan
organ – organ vital
• Terapi kegawatan intensif : tindakan terbaik untuk korban
sakit kritis yang akibat tidak segara di intervensi akan
menimbulkan kerusakan organ yang akhirnya meninggal
ICU
• Dalam memberikan pelayanan keperawatan
intensive diperlukan adanya akses dan
keterpaduan pelayanan keperawatan intensive
• Pelayanan keperawatan intensif merupakan
pelayanan keperawatan yang diberikan
kepada pasien dengan kondisi kritis yang
membutuhkan penanganan dan pemantauan
intensif
• Pelayanan keperawatan intensif bertujuan
untuk memberikan asuhan bagi pasien dengan
penyakit berat yang membutuhkan terapi
intensif dan potensial untuk disembuhkan.
• Memberikan asuhan bagi pasien berpenyakit
berat yang memerlukan observasi ketat secara
terus menerus
• Mengetahui setiap perubahan pada kondisi
pasien yang membutuhkan intervensi segera
Indikasi dirawat ICU
• Pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara
terkoordinasi dan berkelanjutan,sehingga dapat
dilakukan pengawasan yang konstan dan terapi
titrasi
• Pemantauan kontiniu terhadap pasien dalam
keadaan kritis yang dapat mengakibatkan
terjadinya dekompensasi fisiologis
• Intervensi medis segera oleh tim intensive care
Pelayanan ICU harus memiliki kemampuan
minimal
• RJP
• Pengelolaan jalan nafas,termasuk intubasi trakeal
dan penggunaan ventilator
• Terapi oksigen
• Pemantauan EKG,pulse oksimetri secara terus
menerus
• Pemberian nutrisi enteral dan parenteral
• Pemeriksaan lab khusus dengan cepat dan
menyeluruh
Pelayanan ICU harus memiliki kemampuan
minimal
• Pelaksanaan terapi secara titrasi
• Kemampuan melaksanakan teknik khusus
sesuai dengan kondisi pasien
• Memberikan tunjangan fungsi vital dengan
alat portable selama trnasportasi pasien gawat
• Kemampuan melakukan fisioterapi dada
Klasifikasi pelayanan ICU
KEMAMPUAN PELAYANAN ICU
No
PRIMER SEKUNDER TERSIER
1 RJP RJP RJP
2 Pengelolaan jalan Pengelolaan jalan nafas,termasuk Pengelolaan jalan
nafas,termasuk intubasi intubasi trachea dan ventilasi nafas,termasuk intubasi
trachea dan ventilasi mekanik mekanik trachea dan ventilasi
mekanik
3 Terapi oksigen Terapi oksigen Terapi oksigen
4 Pemasangan kateter vena Pemasangan kateter vena sentral Pemasangan kateter vena
sentral dan arteri sentral,arteri,ICP dan ECHO
monitoring
5 Pemantauan EKG,pulse Pemantauan EKG,pulse Pemantauan EKG,pulse
oksimetri,tekanan darah non oksimetri,tekanan darah non oksimetri,tekanan darah non
invasive invasive dan invasive invasive,invasive,ICP dan
ECHO monitoring
6 Pelaksanaan terapi secara Pelaksanaan terapi secara titrasi Pelaksanaan terapi secara
titrasi titrasi
7 Pemberian nutrisi enteral dan Pemberian nutrisi enteral dan Pemberian nutrisi enteral
parenteral parenteral dan parenteral
8 Pemeriksaan lab khusus Pemeriksaan lab khusus dengan Pemeriksaan lab khusus
dengan cepat dan menyeluruh cepat dan menyeluruh dengan cepat dan
menyeluruh
9 Fungsi vital dengan alat – alat Fungsi vital dengan alat – alat Fungsi vital dengan alat –
portable selama transportasi portable selama transportasi alat portable selama
pasien gawat pasien gawat transportasi pasien gawat
10 Kemampuan melakukan Kemampuan melakukan Kemampuan melakukan
fisioterapi dada fisioterapi dada fisioterapi dada
11 Melakukan prosedur isolasi Melakukan prosedur isolasi
12 Melakukan HD dan kontiniu Melakukan HD dan kontiniu
Kriteria masuk ICU
• Prioritas 1
pasien sakit kritis,tidak stabil yang memerlukan terapi
intensif seperti bantuan ventilasi,obat – obat vasoaktif
kontiniu
• Prioritas 2
pasien yang berisiko sehingga memerlukan terapi
intensif segera dan pemantauan intensif
• Prioritas 3
pasien sakit kritis dan tidak stabil dimana status
kesehatan sebelumnya
• Pengecualian
pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi
menolak terapi tunjangan hidup
pasien dengan vegetatif permanen
pasien yang mengalami mati batang otak
Kriteria keluar ICU
• Penyakit atau keadaan pasien yang sudah membaik
dan cukup stabil sehingga tidak memerlukan terapi
dan pemantauan intensif lebih lanjut
• Secara perkiraan dan perhitungan terapi atau
pemantauan intensif tidak bermanfaat atau tidak
memberikan hasil berarti bagi pasien
• Pasien atau keluarga menolak rawat ICU
• Pasien yang memerlukan observasi secara intensif
saja
TERIMA KASIH