definisi S C A D A

• SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition)

 Supervisory
 Operator/s, engineer/s, supervisor/s, dan lain-lain
 Control
 Telemetry/setpoint (pengukuran)
 Remote/Local, set open/close
 Data acquisition
 Mengakses dan meminta informasi atau data dari
peralatan peralatan di lapangan (site)

“SCADA adalah pengiriman data dan pengambilan data jarak jauh lalu
mengolahnya menjadi informasi sebagai analisa system”
 sejarah SCADA
Awal abad 20 ( sekitar tahun 1940-1950)
Di Negara Mesir karena sangat penting untuk mengetahui prediksi cuaca,
kondisi jalur transportasi yang bermanfaat untuk kepentingan pertanian dan
perdagangan, dulu masih menggunakan teropong untuk mengetahui
informasi-informasi tersebut.

Sekitar Tahun 1960

Sudah mulai berkembangnya peralatan sensor-sensor dan ide-ide peralatan
telemetery/pengukuran di lapangan (site)

Sekitar Tahun 1970

Mulai berkembangnya teknologi Radio komunikasi agar mempercepat
komunikasi dan informasi dari peralatan di lapangan (site)
Foto-foto SCADA
RTU DI GARDU
TELKOMSEL
Foto-foto SCADA
RTU GARDU
HUBUNG PLN
Foto-foto SCADA
RTU GARDU INDUK
PLN
 SCADA Master Station

Hardware Software

●
PC Server
●
PC Workstation
●
Software SCADA
Switch
Software Database
●
●
●
GPS Time Sync
●
Radio Voice SQL/Oracle
●
Radio Data
●
Printer
●
Software
●
Router
●
Voice Recorder DMS/EMS/GIS
 SCADA Master Station
SOFTWARE SCADA :

Databas
e

HMI Display
(Tampilan SCADA)

Report
 SCADA Master Station
DASAR DATABASE:

STATION
(Nama
Gardu/daerah)

Channel
Komunikasi

RTU
Point-point
status/analog/control
 SCADA Master Station
TAMPILAN SCADA:

Design
Gambar
(Statis/Dinamis) Warna
 SCADA Master Station
REPORT:

Scheduler

Pdf, xls backup

 SCADA Master Station
TAMPILAN SCADA:

Design

Gambar Warna
 SCADA Master Station
REPORT:

Scheduler

Pdf, xls backup

 SCADA Master Station
YANG HARUS DIMILIKI SOFTWARE SCADA:
• REDUNDANT SERVER / QUAD REDUNDANT
• CLIENT SERVER CONFIGURATION
• USER FRIENDLY
• UNLIMITED POINTS
• BERKOMUNIKASI DENGAN MASTER SCADA LAIN
• PROTOCOL ICCP (Inter-Control Center Communications Protocol)
• VIRTUAL RTU ( PROTOCOL MASTER/SLAVE)
• OPC (Open Platform Communications) PROTOCOL
• MULTI PROTOCOL KOMUNIKASI
• DNP/IEC101/IEC104/IEC61850/MODBUS
• ALARM DAN MANAGEMENT REPORT
• WEB FREE
• TERINTEGRASI DENGAN SQL SERVER/ORACLE
• LAMA PADAM/DURATION
 SCADA Master Station
FASILITAS-FASILITAS SOFTWARE SCADA:
 SCADA Master Station
DISASTER RECOVERY PLAN (DRP):

  Jarak

LOKASI A LOKASI B
RUNNING STANDBY

CLOUD CHANNEL KOMUNIKASI

- Makassar
- Semarang
- Surabaya
 SCADA Master Station
MANFAAT OMS (Outage Management System ):
• Mengurangi durasi pemadaman karena pemulihan lebih cepat berdasarkan prediksi
lokasi pemadaman
• Mengurangi durasi restorasi pada pelanggan prioritas
• Meningkatkan kepuasan pelanggan karena dengan cepat mengetahui akan
informasi pemadaman dan mendapatkan informasi waktu pemulihan
• Meningkatkan kepercayaan regional dengan data actual dan real kejadi pada
problem kejadian
• Lebih meminimalisasi keluhan regulator terkait karena kemampuan untuk
memprioritaskan pemulihan fasilitas darurat dan pelanggan penting
• Mengurangi frekuensi pemadaman karena penggunaan statistic pemadaman untuk
membuat peningkatan kendala dengan target yang jelas
 SCADA Master Station
OPERATING SYSTEM :

Wind ●
User friendly
ows ●
Low Security

Unix/ ●
Pengoperasian yang
sulit
Linux ●
High Security
 Komunikasi SCADA
Fiber Optic Radio Data Modem 3G/4G
TCP/IP kecepatan Serial data Kecepatan data
100/1000 Mbps dengan kecepatan sampai 185 Mbps
Infrastruktur yang
300 – 115.200 bps Berbayar setiap
belum banyak
menyentuh titik-titik Izin frekuensi bulan (tergantung
remote karena yang sulit paket data/quota)
investasi terlalu mahal Kondisi geografis Tergantung signal
 Komunikasi SCADA
MODE SERIAL COMMUNICATION :

RS232 RS485
●
Point to multipoint Communcation
●
Point to point communication (direct)
(multidrop)
●
Jarak max. 15 Meter ●
Jarak Max.1200 Meter
●
Data Rate 20 kbps ●
Data rate 10 Mbps
 Komunikasi SCADA
CONTOH PROTOCOL:
 Komunikasi SCADA
PEMAHAMAN DATA PROTOCOL:
Modbus Request
01 03 00 0A 00 0D 99 98

ID FC SA QA CRC Cyclical Redundancy Check 

Prosedur menghitung Nilai CRC :

1. Isi sebuah register 16–bit dgn  FFFF hex . misal kita namakan register CRC.
2. ExOR  8–bit byte pertama data  dgn  low–order byte Register 16 bit CRC, simpan hasil di
register CRC.
3. Geser kekanan 1 bit  CRC register, isi  MSB dgn 0. Ambil dan cek  LSB apakah  1 atau 0.
4. (jika LSB = 0): ulangi  langkah 3 (geser lagi 1 bit).
(jika LSB = 1): ExOR  CRC register  dgn  0xA001 (1010 0000 0000 0001).
5. Ulangi langkah  3 dan 4 sampai  8 kali pergeseran dilakukan. Setelah selesai ,sebuah  byte
siap  akan diproses .
6.Ulangi langkah  2 sampai  5 untuk byte  berikutnya dari data. Lanjutkan sampai semua byte
data diproses .
7. Hasil Akhir isi  CRC register adalah nilai  CRC.
8. Ketika  CRC akan di gabungkan dgn pesan yg akan dikirim , byte upper dan   lower  harus
diswap/ditukar.
 Komunikasi
PEMAHAMAN DATA PROTOCOL:
SCADA
 Site Device SCADA
RTU (Remote Terminal Unit)

IED (Intelligent Electronic Device)

 Site Device SCADA
RTU (Remote Terminal Unit)

2. Terminal
1. Data
1. Terminal
2. Data
concentrator
Server
concentrator
Server

3.
Pr
ot
oc
ol
C
on
ve
rt
er
 Site Device SCADA
RTU (Remote Terminal Unit)

1. Multi Master, Mampu berkomunikasi dengan 2 Master Station

SCADA dengan protocol yang berbeda
2. Resolusi Event /Alarm sampai dengan orde Milisecond
3. Watchdog – restart RTU ketika ada kegagalan System
4. Time Sync melalui GPS atau Protocol
5. Indikator Card I/O rusak
6. LOGIC dan Automation
Site Device SCADA
PT.Nexera Sapta Kencana
 RTU 32S (Small Compact Utility RTU )
Hardware-Basic
CPU : 32-bit ARM9 200 MHz
Memory : RAM 64 MB SDRAM
: Hardisk : 128 MB
: SD Card Option > 32 GB
Interfaces : 1 x LAN 10/100 Mbps RJ45
: 3 x RS 232
: 2 x USB 2.0
: 1 x I/O Localbus for I/O Module
Internal I/O : 16 DI/8DO/4 AI or
: 16 DI/16 DO
Power Supply : 10 -30 VDC
: 90-264 VAC/DC
: 20-60 VDC
Protocol : IEC101,IEC104,IEC103, Modbus TCP
: Modbus Master, DNP 3.0 master/Slave
Indicator LED : all for DI/DO and Communication
PLC : powerful IEC IEC60870
Ambient Temp : Storage -40 s/d 85 C
: Operation -40 s/d 70 C
 RTU 32/RTU32N (Universal Controller)
Hardware-Basic
CPU : 32-bit ARM9 500 MHz
Memory : RAM 128 MB SDRAM -> 256 MB
: Hardisk : 128 MB
: SD Card Option > 32 GB
Interfaces : 2 x LAN 10/100 Mbps RJ45
: 5 x RS 232 + 1 x RS232/485
: 2 x USB 2.0
: keyboard & Mouse PS/2
: VGA Output
: 1 x I/O Localbus for I/O Module
Internal I/O : 16 DI/4DO/4 AI/2 AO
Power Supply : 115 -230 VAC, 12V UPS Battery
: 24-48 DC
Protocol : IEC101,IEC104,IEC103, Modbus TCP
: Modbus Master, DNP 3.0 master/Slave
: IEC61850 Master/Slave, SNMP,Profibus
Indicator LED : all for DI/DO and Communication
PLC : powerful IEC IEC60870
Ambient Temp : Storage -40 s/d 85 C
: Operation -40 s/d 70 C
Fasilitas RTU 32
Redundant Communication

Local HMI
 RTU 32R
Hardware-Basic
CPU : 32-bit LX800 500 MHz
Memory : RAM 256 MB SDRAM -> 512 MB
: Hardisk : 128 MB
: SD Card Option > 32 GB
Interfaces : 2 x LAN 10/100 Mbps RJ45
: 2 x RS 232
: 2 x USB 2.0
: keyboard & Mouse PS/2
: VGA Output
: 1 x I/O Localbus for I/O Module
Internal I/O : 48 DI / 8 DO
Power Supply : 10 – 18 VDC, 20-60 VDC
: 90 – 265 VAC/DC
Protocol : IEC101,IEC104,IEC103, Modbus TCP
: Modbus Master, DNP 3.0 master/Slave
: IEC61850 Master/Slave, SNMP,Profibus
Indicator LED : all for DI/DO and Communication
PLC : powerful IEC IEC60870
Ambient Temp : Storage -40 s/d 85 C
: Operation -40 s/d 70 C
 I/O Expansion Option Config

RTU32S Kabel Ethernet

32 I/O
15 IEDs
700 Points

Kabel Ethernet
RTU32
32+ 32 I/O
200 IEDs
50000 Points

Kabel Ethernet
RTU32R
32 + 32 I/O
500 IEDs
100000 Points

32 I/O
32 DI dan 32 DO = 1024 Points DI dan DO 1024 Points
LOCAL HMI
LOGIC AUTOMATION
 RTU BUATAN INDONESIA
Spesifikasi :
1. Tegangan Supply = 38 s.d 140 Vdc
2. DI = 18 bh (38 s.d 130 Vdc)
3. DO = 8 bh (2x “1A/120Vac ; 1A/24Vdc”)
4. ID device = 1 s.d 255
5. Source/Master = 1024, 1 s.d 9
6. Komunikasi = serial rs485, 2 kawat
(9600/19200/115200, 8, N, 1)
7. Protokol DNP3 serial
 Site Device SCADA
IED (Intelligent Electronic Device)

2.
3. Power
Relay
1. Input/Output
2.
3. Power
Relay
1. Input/Output
(DI/DO)
LBS/Recloser
Meter
Proteksi
(DI/DO)
LBS/Recloser
Meter
Proteksi

3.
Se
ns
or
-
se
ns
or
 Site Device SCADA
TEMPERATURE & HUMIDITY DAN PARTIAL DISCHARGE

Partner :
 Cara Kerja Sensor Suhu,PD dan Humidity
• Reader akan mengirim signal dengan bandwidth terbatas melalui antena sesuai dengan kode
Band yang sudah ditentukan oleh software
• Antena Sensor Suhu akan menerima signal tersebut dan mengubah frekuensi itu kedalam
Surface Acoustic Wave (SAW) dimana terdapat element yang bertugas dalam hal itu yaitu
piezoelectric sensor
• Energy akustik disimpan dalam SAW element dan di pancarkan kembali melalui antena
kembali ke reader berbentuk angka pengukuran disesuaikan dengan range dari frekuensi.
Reader Monitoring Unit Communication Design
Medium Voltage Area

COF : 1200 MHZ

COF : 600 MHZ

COF : 300 MHZ

READER

• Up to 12 SAW Temperature sensors

• Up to 4 Partial Discharge air interfaces
• Up to 8 Humidity sensors
• Industry standard Modbus RTU
communications
• Power: 24V to 60V DC (3.5W)
 SENSOR SUHU

Tidak memerlukan Power Supply

• Temperature Range -25 C to + 125 C berkelanjutan
• Resolution +/- 0.2 C
• Frequencies between 425 MHz to 442 MHz
• Cover Dielectric Strength 20 kV
• Certificate Testing IEC 62271-100 , IEC 62271-200
• Jarak signal ruang terbuka dengan reader 1.5 meter jika
pada ruang tertutup (cubicle) akan semakin kuat
CONTOH PEMASANGAN
SENSOR HUMIDITY

Tidak memerlukan Power Supply

• Range dari 0 s/d 100 % Relative Humidity (%RH)

• Resolution +/- 0.1 %RH
• Ambient Temperature range -25 C s/d 120 C
• Resolution +/- 0.1 C
• Dielectric Strength 4 kV
• Jarak signal ruang terbuka dengan reader 1.5
meter jika pada ruang tertutup (cubicle) akan
semakin kuat
 SENSOR PARTIAL DISCHARGE
• Didesign khusus untuk monitoring
berkelanjutan
• Komunikasi wireless dan tidak
membutuhkan power supply
• Mendeteksi Ultra High Frequency
(UHF) dan memiliki kecerdasan untuk
menolak gangguan bunyi dengan
metode algoritma

Di Dunia Elektrik, Partial Discharge (PD) adalah kerusakan system isolasi (padat atau cair)
pada titik tertentu (pada bagian kecil) di pengaruh tekanan listrik tegangan tinggi dimana
tidak ada 2 buah konduktor yang menjembatani
Hasil Survei EU kegagalan kelistrikan pada substation terjadi 85% adalah karena Partial
Discharge
Parameter Definition Partial Discharge
Parameter pengukuran Sensor :
1. Noise
2. (SD) Surface Discharge ( Corona)
3. (PD) Partial Discharge

PD Sensor mendeteksi menggunakan frekuensi radio UHF dengan berpusat 3 frekuensi

yang berbeda, yaitu 300 MHz, 600 MHz dan 1200 MHz. dimana sudah dilakukan test
untuk mendeteksi karakteristik/membedakan sumber dari signal Partial Discharge :
1. 300 MHz biasanya frekuensi resonansi yang dipancarkan oleh Kabel-kabel dan
sambungan kabel
2. 600 MHz biasanya frekuensi resonansi yang dipancarkan oleh bagian kecil di sisi
busbar dan area ruang switchgear.
3. 1200 MHz biasanya frekuensi resonansi yang dipancarkan oleh Bus Ducts/busbar
 SATUAN PARTIAL DISCHARGE
Kuantitas dari Partial Discharge menunjukan seberapa besar kegagalan tersebut terjadi.
Ada beberapa parameter kuantitas Partial Discharge yang dapat dilihat dari sebuah
pendeteksian :
1. Magnitude Partial Discharge, dengan satuan milivolt (mV) atau picocoulomb (pC)
yaitu ukuran atau volume kegagalan.
2. Pulse Count, dengan satuan pulse per second (pps) menunjukan jumlah atau
pertumbuhan kegagalan.
3. Intensitas atau daya Partial Discharge, dengan satuan miliwatt (mW) yaitu sejumlah
daya perusak yang dihasilkan oleh kegiatan pastial Discharge
4. Partial Discharge Signature, yaitu menunjukan fasa dan tipe dari kegagalan

Berdasarkan magnitude Partial Discharge, ada beberapa bentuk kegagalan yang dapat
terjadi :
• 10 – 299 pC belum terjadinya kegagalan isolasi
• 300 – 500 pC awal terjadinya penurunan kualitas isolasi
• 1000 – 3000 pC perkembangan kegagalan, pada isolasi kertas sudah terjadi
kegagalan sempurna
• 10.000 – 100.000 pC terjadinya kerusakan tahanan isolasi minyak
Diambil dari data peneliti UI Tahun 2011
 Metode Pengukuran Partial Discharge
Adanya Partial Discharge didalam bahan isolasi dapat ditentukan oleh banyak metode
seperti :
1. Dissolved Gas Analysis (DGA)
2. Ultrasonic
3. Deteksi Emisi Akustik
4. Deteksi Kamera Infrared
Yang kita lakukan dengan alat ini adalah melakukan deteksi dengan Frekuensi UHF
secara terus menerus

Data Analysis MV Switchgear fault

berdasarkan EA Tech 2006
 TERIMA KASIH - SALAM

YONGKI
Email : [email protected]
SIMPATI : 081219302921
XL : 087771238939