0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
92 tayangan23 halaman

Bab 3

Bab 3 membahas peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas melalui: 1. Penetapan penanggung jawab manajemen mutu dengan tugas jelas. 2. Perencanaan dan pelaksanaan perbaikan mutu secara berkesinambungan. 3. Peran serta pimpinan dan seluruh karyawan dalam peningkatan mutu. 4. Evaluasi perbaikan kinerja melalui audit internal secara berkala.

Diunggah oleh

roissatin
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
92 tayangan23 halaman

Bab 3

Bab 3 membahas peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas melalui: 1. Penetapan penanggung jawab manajemen mutu dengan tugas jelas. 2. Perencanaan dan pelaksanaan perbaikan mutu secara berkesinambungan. 3. Peran serta pimpinan dan seluruh karyawan dalam peningkatan mutu. 4. Evaluasi perbaikan kinerja melalui audit internal secara berkala.

Diunggah oleh

roissatin
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 23

BAB 3

MEMBANGUN BUDAYA MUTU DI FKTP

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

STANDARISASI • PERBAIKAN • KEPUASAN


INPUT STANDARISASI
PROSES PELAYANAN PELANGGAN
KESEHATAN
• JUMLAH, JENIS,
KOMPETENSI
TENAGA • KEPATUHAN P
• KETERSEDIAAN TERHADAP
SPA KEBIJAKAN/ A CQI D
• KETERSEDIAAN PANDUAN/SOP
PANDUAN & SOP • PENGUKURAN
• MENETAPKAN INDIKATOR S
INDIKATOR MUTU MUTU
• PENGATURAN • PENINGKATAN • PERBAIKAN
PENGETAHUAN MUTU SECARA
KEBIJAKAN, BERKESINAMB
PEDOMAN, DAN SKILL UNGAN
MEKANISME • PEMENUHAN
• DLL SPA
• DLL
MANAJEMEN MUTU
Beberapa hal yg harus dilakukan :

MEMBANGUN PENGUKURAN
TATA KELOLA WASDAL/
BUDAYA INDIKATOR AKREDITASI
MUTU MONEV MUTU
MUTU MUTU

ORGANISASI
TIM MUTU PERBAIKAN
KOMITMEN
PEDOMAN BERKESINAM
PERILAKU KERJA BUNGAN
SMART
TATANILAI PROGRAM PELAYANAN
BERKALA
PERJANJIAN KERJA BERMUTU
DIANALISA PDCA
KINERJA RENCANA PDSA
KERJA
POCQI
INDIKATOR
MUTU
IM KEBIJAKAN MUTU
T
E RJA
R K TU
U MU
AL PEMBENTUKAN TIM MUTU

PEDOMAN / PANDUAN MUTU

UMPAN BALIK PERENCANAAN MUTU AUDIT


PELANGGAN INTERNAL,
INTERNAL / PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KP, PPI,
EKSTERNAL DAN PENGUKURAN MUTU MANRISK

PERTEMUAN
INTERNAL MUTU
TL  CLOSED,
PDCA

RTM

TL CLOSED

RUJUKAN KASUS
III. ESENSI BAB III
• KAJI BANDING KINERJA 7EP) 3.7
• UPAYA PERBAIKAN KINERJA MELALUI KOREKSI DAN PREVENSI (5EP) 3.6
• PEMBERDAYAAN PENGGUNA LAYANAN (3EP) 3.5
• EVALUASI PERBAIKAN KINERJA MELALUI AUDIT (5EP) 3.4
• TANGGUNGJAWAB PERBAIKAN MUTU DAN KINERJA (3EP) 3.3
• PERBAIKAN KINERJA YANG BERKESINAM BUNGAN (4EP) 3.2
• PENETAPAN PJ MUTU (5EP) 3.1
PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS
Esensi Bab III
3.1. Peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas:
 Penanggung Jawab Manajemen Mutu harus ditetapkan dengan
kejelasan Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
 Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja
 Perencanaan Perbaikan Mutu dan Kinerja
 Pengukuran Mutu dan Kinerja dengan Indikator yang Jelas
 Perbaikan Mutu dan Kinerja yang Berkesinambungan berdasarkan
Penilaian Mutu dan Kinerja
 Peran Pimpinan dan Seluruh Karyawan dalam Peningkatan Mutu
dan Kinerja
 Evaluasi Perbaikan Kinerja melalui AUDIT INTERNAL
 Pelaksanaan RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
 Pemberdayaan Pengguna dalam Perbaikan Mutu dan Kinerja
 Kaji Banding Kinerja
3.1.1. Pimpinan Puskesmas menetapkan Penanggung
jawab manajemen mutu
• Perlu ditetapkan Penanggung jawab manajemen mutu (wakil manajemen mutu)
yang bertugas untuk melakukan koordinasi, monitoring, dan membudayakan
kegiatan perbaikan mutu dan kinerja secara berkesinambungan
• Penanggung jawab manajemen mutu tersebut bertanggung jawab dalam
menyusun pedoman (manual) mutu dan kinerja, bersama dengan Pimpinan
Puskesmas

KETUA TIM
A MA MUTU
O L A L N DG
P
AI K A 0 19
U 2
SES K 43/
PM SEKRETARIS

MUTU MUTU
MUTU UKP
ADMEN UKM
4 9.1.1.1
KOMITMEN KEBIJAKAN MUTU
6.1.1.2
5
9.2.1.2
PEMBENTUKAN TIM MUTU (ada 1, 2
6.1.1.1
uraian tugas )
9.4.1.2
PEDOMAN / PANDUAN MUTU 3
2.3.11.1

UMPAN BALIK PERENCANAAN MUTU AUDIT


PELANGGAN INTERNAL,
INTERNAL / PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KP, PPI,
EKSTERNAL DAN PENGUKURAN MUTU MANRISK

PERTEMUAN
INTERNAL MUTU
TL  CLOSED,
AL PDCA
UR
K
MU ERJA RTM
TU TIM
TL CLOSED

RUJUKAN KASUS
3.1.2. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen Mutu,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas bertanggung jawab
menerapkan perbaikan kinerja yang berkesinambungan
• Pelaksanaan perbaikan mutu dan kinerja direncanakan dan dimonitor serta
ditindaklanjuti.

• Pimpinan dan Penanggung jawab Manajemen Mutu secara periodik melakukan


pertemuan tinjauan manajemen untuk membahas :
- umpan balik pelanggan,
- keluhan pelanggan,
- hasil audit internal,
- hasil penilaian kinerja,
- proses penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas, maupun kebijakan mutu jika
diperlukan, serta
- hasil pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya, dan
untuk perbaikan.
IM KEBIJAKAN MUTU
T
E RJA
R K TU
U MU
AL PEMBENTUKAN TIM MUTU

PEDOMAN / PANDUAN MUTU


9.1.2.5
9.4.1.4
UMPAN BALIK PERENCANAAN MUTU 1 AUDIT
PELANGGAN INTERNAL,
INTERNAL / PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KP, PPI,
EKSTERNAL DAN PENGUKURAN MUTU MANRISK
2
9.1.2.6

PERTEMUAN
INTERNAL MUTU
TL  CLOSED,
PDCA
3
RTM
4 TL CLOSED

RUJUKAN KASUS
3.1.3. Pimpinan Puskesmas, P J, dan Pelaksana Kegiatan
bertanggung jawab dan menunjukkan peran serta dalam
memperbaiki mutu dan kinerja.
• Peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas memerlukan peran serta aktif baik
pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas, pelaksana
kegiatan dan pihak-pihak terkait, sehingga perencanaan dan pelaksanaan
perbaikan mutu dapat terwujud serta memberikan kepuasan pada pengguna
Puskesmas.
Kriteria Elemen Penilaian Yang harus Dokumen dan Cross reff
3.1.3 dilakukan Rekam Bukti
1 Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab 9.1.2.5
Upaya Puskesmas dan Pelaksana Kegiatan 9.4.1.4
memahami tugas dan kewajiban mereka untuk
meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas.
2 Pihak-pihak terkait terlibat dan berperan aktif 2.3.10.3
dalam peningkatan mutu dan kinerja 5.4.2.1
Puskesmas. 9.1.2.6
3 Ide-ide yang disampaikan oleh pihak-pihak 2.3.10.4
terkait untuk meningkatkan mutu dan kinerja
Puskesmas ditindaklanjuti.
3.1.4 Pimpinan Puskesmas dan PJ melakukan evaluasi kegiatan
perbaikan kinerja melalui kegiatan audit internal secara periodik

• Upaya perbaikan mutu dan kinerja perlu dievaluasi


• Temuan audit disampaikan kepada Pimpinan Puskesmas, PJ Mutu, PJ
Program/pelaksana
• Temuan audit yang tidak bisa diselesaikanoleh Pimpinan dan PJ dirujuk ke
Dinas Kesehatan
2 4 5
2 2
PROGRAM
ANALISA
TIM KERJA PELAKSANA REKOMEND
PEMBAHAS RTM
AUDIT (AUDIT AN AUDIT ASI
AN
PLAN)

Rapat internal tim AI


2
- PEDOMAN 3
INSTRUMEN
MEKANISME
AUDIT LAPORAN
KERJA
- PELATIHAN
Input-proses-output
3.1.5 Ada upaya memberdayakan pengguna Puskesmas
untuk berperanserta dalam memperbaiki kinerja.

• Perbaikan mutu dan kinerja berfokus pada pengguna


• Pengguna dilibatkan secara katif dalam perbaikan mutu, memberikan masukan / ide2
• Pemberdayaan pengguna dapat dilakukan melalui forum2 pemberdayaan
masyarakat, SMD / MMD, atau mekanisme yang lain

Kriteria Yang harus Dokumen dan


3.1.5 Elemen Penilaian dilakukan Rekam Bukti Cross reff

1 Ada mekanisme untuk mendapatkan asupan dari 1.1.1.3


pengguna tentang kinerja Puskesmas. 1.1.2
1.2.6
6.1.4
2 Dilakukan survei atau masukan melalui forum-
forum pemberdayaan masyarakat untuk
mengetahui bahwa kebutuhan dan harapan
pengguna terpenuhi.

3 Asupan dan hasil survei maupun forum-forum


pemberdayaan masyarakat dianalisis dan
ditindaklanjuti.
3.1.6 Peningkatan kinerja Puskesmas dilakukan secara
berkesinambungan. Jika hasil tidak mencapai target maka
dilakukan tindakan koreksi maupun preventif

• Indikator mutu disusun sebagai tolok ukur perbaikan mutu


• Penetapan indikator mutu mendasar pada :
- Kebijakan Mutu Nasional,
- Prioritas permasalahan di wilayah kerja,
- SKP dan
- PPI
• Pemilihan prioritas di wilayah kerja, mendasar pada
- 3HBP (hight risk, hight cost, hight cost, Bad Performa,
dan Problem Prone)
- Cakupan yang tidak tercapai, kendala / hambatan
pelaksanaan, maupun adanya ketidakpuasan

• Dibuat Kamus Indikator


• Masing2 indikator ada Penanggungjawabnya
• Dilakukan Pengukuran dan Validasi untuk perbaikan mutu, oleh
penanggungjawab pengumpulan data dan penanggungjawab validasi
data (orangnya tidak boleh sama)
• Validasi dilakukan jika :
- Terdapat indikator baru
- Terdapat Indikator mutu yang akan ditampilkan ke masy melalui
media informasi
- Terdapat perubahan methoda pengukutan
• Jika terjadi ketidak sesuaian dilakukan tindak koreksi maupun
preventif
• Koreksi merupakan upaya perbaikan dari suatu kejadian atau hasil
yang tidak sesuai, agar tidak terjadi lagi
• Preventif adalah upaya mengantisipasi kemungkinan terjadinya kasus
atau hasil yang tidak sesuai
• Susun prosedur tindakan korektif dan tindakan preventif
• Indikator Mutu yang sdh tercapai dan dapat dipertahankan selama
tahun berjalan maka dapat diganti dengan indikator prioritas lainnya
Kamus Indikator :
1. Judul Indikator 11.Kriteria inklusi dan eksklusi
2. Dasar pemikiran / alasan 12.Formula pengukuran
pemilihan indikator 13.Design pengumpulan data
3. Dimensi mutu 14.Sumber data
4. Tujuan 15.Populasi atau sample
5. Deffinisi operasional 16.Frekuensi pengumpulan data
6. Tipe indikator 17.Periode waktu pengumpulan
7. Satuan pengukuran 18.Periode analisa data
8. Numerator 19.Penyajian data
9. Denominator 20.Isntrumen pengambilan data
10.Target capaian 21.Penanggungjawab indikator
INDIKATOR MUTU
1. Indikator Mutu Prioritas Puskesmas ( IMPP)
Yakni : Indikator yang dirumuskan mendasar pada prioritas masalah
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas , pelaksanaan perbaikannya
mendapat dukungan penuh dari admen, ukm, dan ukp )

2. Indikator Mutu Prioritas Pelayanan, (IMPPel)


terdiri dari :
a. Indikator Nasional Mutu di Puskesmas
b. Indikator Mutu Pelayanan Puskesmas (
Indikator dari masing2 unit kerja / program yg
kinerjanya tidak tercapai )
c. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien ( SKP)
d. Indikator Mutu terkait dg PPI
Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien
TB, Semua Kasus Sensitif Obat (SO)

Persentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan


TOR Pelayanan Sesuai Standar
I KA
IND UTU
A FT L M
DR IONA Kepatuhan Identifikasi Pasien
A S
N
Kepatuhan Kebersihan Tangan

Kepuasan Pengguna Layanan

Kepatuhan Penggunaan APD


1
INDIKATOR MUTU 9.1.1.2
9.3.1
1

DIUKUR SECARA PERIODIK

MASALAH SPESIFIK
DIMONITOR, DIANALISA2 9.1.1.3
MASALAH POTENSIAL

9.3.1.3 - 4

3 4
SOP SOP
TINDAKAN TINDAKAN
KOREKTIF PREVENTIF

1.2.5.3 1.2.5.4

5 5
9.2.1.6
3.1.7 Dilakukan kegiatan kaji banding (benchmarking)
dengan Puskesmas lain

• Kaji banding merupakan kesempatan untuk


belajar dari pengelolaan / pelaksanaan
puskesmas lain, yang memberi manfaat bagi
puskesmas
• Kaji banding dapat difasilitasi oleh Dinas
Kesehatan atau inisiatif Puskesmas
• Instrumen kaji banding disusun untuk
membandingkan kinerja ( capaian indikator
kinerja )
PERBANDING PELUANG
AN ANALISA PERBAIKAN / RTL
KINERJA PENGEMBANGAN 5

ANALISA HASIL PELAKSANAAN


1
RAPAT KAJI BANDING PERBAIKAN
PERSIAPAN
Utk memilih KINERJA
apa, dimana, Sesuai dengan
KAJI BANDING kapan, instrumen yg disusun
6
bagaimana
dst…

3
2 -PELAKSANAAN
INSTRUMEN KAJI BANDING 7
EVALUASI
KAJI
BANDING Evaluasi
Ada surat permohonan / pelaksanaan dan ev
Apa yg akan ditanyakan jawaban/ surat tugas dll… hasil kaji banding
dalam Kaji banding
TERIMA KASIH,
MATUR NUWUN
Santen toyane klapa, nyuwun pangapunten
menawi kirang rena

SRI MULYANI
Hp. 0856 4509 1080
Email : [email protected]

Anda mungkin juga menyukai