Kardiovaskuler Asuhankeperawatan 3C

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

K A R D I O VA S K U L E R

Asuhan Keperawatan
3C
Kelompok 5

1. Aldona Fransida Ekasasmita (201902091)


2. Arvian Laelia Musdiani (201902095)
3. Elsa Nilasari (201902103)
4. Mareta Muji Setyaningrum (201902113)
5. Markonah Yuliana (201902114)
6. Mei Syarotul Hidayah (201902115)
7. Zuliza Novaris (201902133)
Definisi
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulasi darah yang terdiri
dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi
memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh
jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh.

Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi


agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya
adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan
dapat terpenuhi.
Jenis Penyakit Kardiovaskuler

1. Aritmia
Aritmia adalah kondisi ketika jantung memiliki detak atau ritme yang tidak normal.
Penyakit ini disebabkan oleh impuls elektrik yang berfungsi sebagai pengatur detak jantung
tidak bekerja dengan baik
2. Peyakit jantung koroner
Jantung koroner adalah penyumbatan dipembuluh arteri koroner yang disebabkan oleh
penumpukan plak.
3. Kardiomiopati
Kardiomiopati adalah gangguan pada otot jantung yang dapat menyebabkan komplikasi
serius, seperti gagal jantung, penggumpalan darah, henti jantung dan gangguan katup
jantung
4. Stroke
Stroke adalah penyakit yang terjadi ketika pasokan darah menuju otak terganggu akibat
tersumbat atau pecahnya pembulu darah
Asuhan Keperawatan
KASUS

Seorang pasien laki-laki berusia 56 tahun dirawat diruang ICCU dengan


keluhan utama sesak nafas. Pemeriksaan ditemukan TTV TD : 150/90 mmHg,
Nadi : 90 x/menit, RR : 26 x/menit, S : 37.4 C. Keadaan umum lemah, pasien
diharuskan bedrest total. Pemeriksaan fisik ditemukan adanya retraksi dada
saat
bernafas, irama nafas irregular, nafas kussmaul, edema tungkai, CRT 3 detik,
akral dingin, warna kulit pucat, konjungtiva anemis.
Pemeriksaan dada ditemukan adanya ictus cordis yang melebar ke-kiri, dan
adanya bunyi jantung tambahan yang muncul setelah bunyi jantung 2.
Pemeriksaan penunjang :Analisa Gas Darah menunjukkan adanya alkalosis
respiratorik, Ro thoraks tampak adanya penumpukan cairan di lobus paru.
Pasien mendapatkan terapi digitalis, nitrat, diuretic, dan antihipertensi
ANALISA DATA
No. Data Etiologi Problem
 1. DS: -    
DO: Perubahan afterload Penurunan Curah
- TD 150/90 mmHg Jantung
- Nadi 90x/menit
- Adanya retraksi dada
- Adanya irama nafas irregular
- Auskultasi terdengar bunyi jantung
tambahan
- Nafas kusmaul
- CRT 3 detik
- Akral teraba dingin
- Warna kulit tampak pucat
- Konjungtiva pasien anemis
 

 2. DS: -    
DO: Perubahan preload Penurunan Curah
- KU pasien lemah Jantung
- Terdapat edema di tungkai
 
 3. DS: -    
DO: Peningkatan tekanan Perfusi perifer tidak
- KU pasien lemah darah efektif
- Terdapat edema di tungkai
- CRT 3 detik
- Akral teraba dingin
- Warna kulit tampak pucat
- Konjungtiva pasien anemis
 
Diagnosis Keperawatan

1. Penurunan curah jantung b.d perubahan afterload dibuktikan dengan pasien


dispnea, TD 150/90 mmHg, CRT 3 detik, warna kulit pucat, terdengar suara
jantung tambahan

2. Penurunan curah jantung b.d perubahan preload dibuktikan dengan pasien


tampak lemah, terdapat edema di tungkai

3. Perfusi perifer tidak efektif b.d peningkatan tekanan darah dibuktikan dengan
CRT 3 detik, akral teraba dingin, warna kulit tampak pucat, terdapat edema
pada tungkai.
INTERVENSI
No DX Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
 1. Penurunan curah  Tujuan :  Perawatan Jantung
jantung Setelah dilakukan tindakan Observasi :
keperawatan selama 1x24 jam - Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dispnea, kelelahan,
diharapkan curah jantung edema, ortopnea, paroxcysmal nocturnal dispnea, peningkatan CVP)
Meningkat. - Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi hepatomegali,
Kriteria Hasil : palpitasi, batuk, kulit pucat)
- Lelah menurun - Monitor tekanan darah
- Edema menurun - Monitor saturasi oksigen
- Dispnea menurun - Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas
- Pucat menurun Terapeutik :
- Suara jantung 3 menurun - Posisikan pasien fowler semi-fowler dengan kaki kebawah atau posisi nyaman
- Tekanan darah membaik - berikan diet jantung yang sesuai
- Capillary Refill Time (CRT) - fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
membaik - berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%
  Edukasi :
- anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
- anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
- ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
 
no DX KH & TUJUAN INTERVENSI
 2. Perfusi perifer tidak  Tujuan :  Perawatan Sirkulasi
efektif Setelah dilakukan tindakan Observasi :
keperawatan selama 1x24 jam
diharapkan perfusi perifer - Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi, perifer, edema, pengisian kapiler, warna,
meningkat suhu, ankle-brachial index)

Kriteria Hasil: - Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas

- Warna kulit pucat menurun Terapeutik :

- Edema perifer menurun - Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area keterbatasan

- Pengisian kapiler membaik perfusi

- Akral membaik - Lakukan hidrasi

- Tekanan darah sistolik Edukasi :

membaik - Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoagulan, dan


penurun kolesterol jika perlu
- Tekanan darah diastolic
- Anjurkan melakukan perawatan kulit yang tepat (mis. Melembabkan kulit
membaik
kering pada kaki)
 
- Anjurkan program rehabilitasi vaskular
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai