3-Batch Reactor
3-Batch Reactor
3-Batch Reactor
Pertemuan 3
Reaktor Batch
Cholila Tamzysi, S.T., M.Eng.
2019
Kelebihan reaktor batch:
• Fleksibilitas jadwal operasi
• Kontrol operasi mudah, ≠ f(Vol)
• Emergency control mudah
• Pengaturan suhu mudah
• Sesuai untuk produksi bahan yang sensitif terhadap
suhu atau waktu reaksi
• Reaktor laboratorium digunakan sebagai dasar scale
up reaktor industri
• Cocok digunakan untuk menganalisis kinetika reaksi
• Fasa reaksi:
cair-cair, padat-
cair, gas-cair.
• Suhu: 30-200 0C
(rendah)
• Tekanan: 1-50
atm
(menengah)
Stokiometri
• Reaksi: aA + bB → cC + dD,
reaktor batch • A tidak murni 100%, mengandung Inert
• Konversi: xA
• Komponen mula-mula: NAo; NBo; NCo; NDo; Nio
• Total akhir= Nt= NA + NB + NC + ND + Ni
= Nto+[-1-b/a+c/a+d/a].NAo.xa
= Nto+[].NAo.xa
aA bB cC dD I
Mula NAo NBo NCo NDo NIo
Reaksi -NAo.xA -NAo.(b/a)xA +NAo.(c/a)xA +NAo.(d/a)xA 0
Setimbang NAo-NAo.xA NBo-NAo.(b/a)xA NCo+NAo.(c/a)xA NDo+NAo.(d/a)xA NIo
NA N A0 1 X
CA
V V
NB N B0 b / a N A0 X
CB
V V
NC N C0 c / a N A0 X
CC
V V
ND N D0 d / a N A0 X
CD
V V
Soal:
𝑑𝑁𝐴 𝑁 𝐴 =𝐶 𝐴 .𝑉
0 −0 −(−𝑟 𝐴 ). 𝑉 =
𝑑𝑡 𝑑 𝑁 𝐴 =𝑑𝐶 𝐴 . 𝑉 +𝐶 𝐴 . 𝑑 𝑉 dV=0
𝑑𝐶𝐴 𝑑 𝑁 𝐴 =𝑑𝐶 𝐴 . 𝑉
−(−𝑟 𝐴 )=
𝑑𝑡
𝑑𝐶𝐴
−(−𝑟 𝐴 )= Jika konversi dinyatakan dalam CA:
𝑑𝑡
𝐶 𝐴 =𝐶 𝐴 0 (1 − 𝑥 𝐴 )
− 𝐶 𝐴0 𝑑 ( 𝑥 𝐴)
−(−𝑟 𝐴 )=
𝑑𝑡 𝑑𝐶
𝐴 =−𝐶 𝐴 0 𝑑 ( 𝑥 𝐴 )
XA
dX A dX A
-rA C A0 t C A0 -rA
dt 0
Perancangan Reaktor Batch Isothermal
• Jika reaksi dijalankan pada kondisi isothermal (k tetap), maka C A=f(t)
• Untuk dapat mengintegralkan, persamaan laju reaksi (rate law) harus
tersedia. Hasil integrasi akan sangat tergantung dari bentuk persamaan
laju reaksi.
• Misal, persamaan kecepatan reaksi:
rA kC A
t ???
t dalam term konversi ???
Reaksi orde 2 ??
Contoh:
Reaksi A menjadi B
A→ B
Dijalankan pada suatu reaktor bacth pada suhu 50 C dan tekanan 1
atm. Hitung waktu reaksi yang dibutuhkan untuk mencapai
konversi 90% jika
1. Reaksi order satu dengan k = 10-4 s-1
2. Reaksi order dua dengan kCA0 = 10-3 s-1
3. Reaksi oder satu dengan k mengikuti persamaan Arrhenius sebagai
berikut
45300
k 9130 exp
RT
E dalam joule/mol, dan T dalam K
Gant Chart
• Waktu yang terhitung tersebut adalah waktu reaksi. Dalam perancangan proses-
proses batch, dikenal istilah cycle time atau waktu siklus. Waktu siklus adalah
waktu keseluruhan yang dibutuhkan untuk sekali produksi (tt) pada reaktor batch
meliputi waktu pengisian(tf), waktu reaksi (t), waktu pengosongan(te), dan waktu
pembersihan (tc).
tt t f t t e t c
• Jika diinginkan untuk memproduksi suatu produk dengan kapasitas tertentu, maka
perlu dilakukan penjadwalan proses batch.
Tugas 3
Bagaimana jika reaksi order dua A bimolecular batch
bimolekular? reaction that is first
A+BC order to both
reactants is carried
Dengan A sebagai limiting reaktan, out to 99.5%
perbandingan umpan reaktan dapat conversion of A in 6.4
dinyatakan sebagai R, dengan: hours using 2%
excess of reactant B.
If 5% excess B is used,
what time is needed
to reach the same
...... conversion?