Sosiologi Keluarga
Sosiologi Keluarga
Sosiologi Keluarga
etimologis sosiologi berasal dari bahasa latin yaitu socius yang artinya teman, kawan dan
sahabat. Sedangkan logos memiliki arti ilmu pengetahuan. Jadi, sosiologi adalah ilmu
pengetahuan tentang cara berteman/berkawan/bersahabat.
Keluarga ialah satu kumpulan manusia yang dihubungkan dan dipertemukan melalui
mempelajari pembentukan keluarga, hubungan dan pengaruh timbale balik dari aneka macam
gejala sosial terkit dengan hubungan antar dan intervidu dan/atau sebaliknya, struktur sosial,
proses-proses dan perubahan sosial, prilaku sosial serta aspek kelompok maupun produk
kehidupan kelompok.
KARAKTERISTIK DASAR KELUARGA
Setiap keluarga memiliki karakteristik dasar sebagai berikut :
Keluarga terdiri dari orang – orang terikat oleh perkawinan, hubungan darah
atau adopsi.
Anggota keluarga hidup bersama dibawah satu atap (rumah)
Keluarga terdiri atas orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi satu
dengan yang lain menurut peranan masing-masing
Keluarga menghidupkan kebiasaan dan budaya tertentu yang diturunkan dari
budaya umum (masyarakat)
Sebagai satu institusi biososial terbentuk oleh dua orang dewasa laki-laki
dan perempuan yang tidak berhubungan darah, terikat perkawinan yang
berfungsi memuaskan kebutuhan lahir dan batin.
MACAM-MACAM BENTUK KELUARGA
Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga
Keluarga Inti (Nuclear Family)
Keluarga besar (Extentded Family)
Keluarga Berantai (Serial Family)
Keluarga duda/janda (Single Family)
Keluarga Bekomposisi (Composite)
Keluarga Kabitas (Cahabitation)
CIRI-CIRI SOSIOLOGI KELUARGA
Sosiologi keluarga memiliki cirri khas yang universal
Sosiologi keluarga mengarah kepada bentuk
rasionalitas dalam berfikir manusia
Dibentuk sesuai dengan pengalaman dan tindakan
masyarakat.
2. OBJEK KAJIAN DALAM SOSIOLOGI
KELUARGA
Objek kajian keluarga dalam sosiologi keluarga dititik
beratkan pada empat aspek, yaitu:
Pola hubungan dalam keluarga
Sistem keluarga
Faktor eksternal keluarga
Pola – pola keluarga
3. METODE DALAM SOSIOLOGI KELUARGA
Metode empiris dan rasionalistis
Metode fungsionalisme
Metode studi pustaka
Metode partisipasi
4. PERKEMBANGAN STUDI SOSIOLOGI
KELUARGA
Studi tentang keluarga mulai menarik perhatian
sosiolog sejak pertengahan abad 19. Pada masa itu
studi keluarga menekankan pada perkembangan
pranata keluarga, pada saat itu banyak teori tentang
sistem keluarga yang diperkenalkan. Selain itu
pandangan sosiologi keluarga diwarnai oleh
pandangan Social Darwinism yang mempunyai dua
ciri, yaitu; unilinear, dan Social Darwinism.
Pada paruh pertengahan abad 19 dan awal abad 20,
studi sosiologi keluarga beralih tekanan yaitu pada
masalah-masalah sosial yang dikaitkan denga
perubahan keluarga. Tokoh yang penting pada abad
ini adalah Frederic Le Play (1806-1882).
Pada abad 20 tokoh-tokoh baru bermunculan, seperti
Carla Zimmerman, pendukung pandangan Le Play.
Dalam pandangannya, keluarga mengalami beberapa
pergeseran, Ia menggunakan cydical theory (teori
pertukaran; siklus) dalam mengakaji keluarga.
Awalnya keluarga dalam bentuk keluarga perwalian,
keluarga rumah tangga (domestic family) dan keluarga
terpisah (atomistic family).
Bersamaan dengan itu, studi keluarga bergeser tekanannya
dengan mengkaji hubungan-hubungan internal keluarga.
Pendekatan yang digunakan dalam studi keluarga adalah
pendekatan fungsional struktural dan interaksi simbolik.
Kekurangan yang terdapat dalam dua pendekatan untuk
mengkaji keluarga, menuntut adanya pendekatan baru.
Perkembangan pendekatan baru itu terjadi setelah Perang
Dunia II. Muncullah teori modernisasi yang dapat disebut
sebagai koreksi terhadap fungsionalisme yang
mengabaikan aspek kesejarahan dalam analisisnya.
Kemudian untuk mengkoreksi kekurangan dalam
pendekatan interaksi simbolik, muncul pendekatan
tipologi. Dengan demikian dua pendekatan ini mulai
dikembangkan menjelang tahun 1960-an sampai sekarang.