Kelompok 4 B. Indonesia

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Hasil Analisis

Persamaan & Perbedaan


Teks Editorial & Artikel
Kelompok 4
Nama Anggota :
1. Ayu Nurita Handayani ( 04 )
2. Canndo Wildan Sugiyarto ( 05 )
3. Idzar Aldino ( 11 )
4. Intan Nur Saqila ( 12 )
5. Laila Mariska ( 14 )
6. Ressa Devi Susiyanti ( 28 )
7. Siska Muta Alimah ( 31 )
8. Tsalis Elsa Safita ( 33 )
PERSAMAAN PERBEDAAN

Strukturnya meliputi : Penulisnya


 Teks Editorial
1. Judul Ditulis oleh Redaktur
2. Tesis Artikel
3. Argumentasi Ditulis oleh masyarakat
Kebahasaan
4. Penegasan Teks Editorial
Menggunakan bahasa lugas
Artikel
Menggunakan bahasa ilmiah populer
Unsur Kebahasaannya
Teks Editorial
1. Ada kalimat retoris
2. Menggunakan kata populer
3. Banyak menggunakan konjungsi kausalitas
4. Mennggunakan kata ganti penunjuk
Artikel
1. Adverbia
2. Menggunakan konjungsi waktu
3. Kosa kata
4. Modalitas
Tujuannya
Teks Editorial
Digunakan untuk merespon isu (untuk mengklarifikasi,
menjelaskan,atau mengevaluasi)
Artikel
Lebih digunakan untuk menyampaikan pendapat (opini)
Teks Editorial
Teks Editorial
Merupakan artikel utama yang ditulis oleh redaktur koran yang
merupakan pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa (berita) aktual (sedang
menjadi sorotan),fenomenal dan kontrovesial.
Editorial berisikan argumen yang mendukung kebijakan,tindakan,atau
ide,dimana dapat menjadi argumen yang logis,kritis,evaluatif dan interpretatif
yang disusun untuk mengonfirmasikan,mendidik,menghibur dan
mempengaruhi pembaca untuk menanggapi ide,peristiwa,kebijakan atau
tindakan yang berdasarkan fakta yang ada dengan menunjukkan penalaran
yang diberikan surat kabar.
Kebahasaan Teks Editorial
Menggunakan bahasa yang lugas.
Yang dimaksud lugas adalah bahasa yang apa adanya.
Editorial dibedakan menjadi tiga jenis
1. Editorial yang menjelaskan (explain)
2. Editorial yang mengkritik (evaluate)
3. Editorial yang persuasif

Dalam teks editorial yang kami analisis


adalah termasuk teks editorial yang
mengkritik (evaluate).
Sebab editorial ini menghadirkan kritik
terhadap tindakan,keputusan, maupun
situasi yang sifatnya membangun
sembari menyediakan solusi.
Unsur kebahasaan editorial
1. Kalimat retoris
Merupakan kalimat yang tidak ditujukan namun untuk mendapat jawaban.
Bukti:
..... Ketika ada yang berani mengangkat ke permukaan menjadi isu,
langsung dilaporkan dan ditanya “apa buktinya? Jika tidak punya, dijerat
Undang-Undang ITE”
Ciri-ciri kalimat Retoris
1) Tidak membutuhkan respon
2) Biasanya diawali dengan kata “bukankah”
3) Kalimat terkesan menyindir
 Fungsi penggunaan kalimat retoris pada editorial
1) Untuk menyindir seseorang
2) Sebagai nasihat atau wejangan
3) Alat intropeksi diri
Tujuan kalimat retoris untuk menyadarkan para pembaca mengenai isu
tersebut .
2. Kata-Kata Populer
Kata yang dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari dan digunakan masyarakat secara umum.
Contoh:
1) Tuhan tidak terlalu teknis dalam religiusitas hidup hamba.
 Tujuan kalimat populer dalam editorial :
1. Mempermudah pembaca dengan adanya kalimat sehari-hari sehingga
pembaca lebih mudah mencerna maksud dari sebuah kalimat.
 Ciri-Ciri Kalimat Populer:
1) Mudah diketahui , dimengerti dan dipakai oleh masyarakat luas
2) Dipakai dalam kehidupan sehari-hari
 Bukti : tapi pengungkapan kasus tersebut bisa menjadi babak baru
dalam sejarah Indonesia modern (paragraf 1)
 Bukti : penyelesaian kasus – kasus tersebut selalu membentur elite –
elite politik (paragraf 4)
 Bukti : kita berkaca kepada apa yang terjadi di Afrika Selatan setelah
rezim Apartheid jatuh. (paragraf 6)
3. Kalimat Konjungsi
Konjungsi adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan
dua satuan bahasa yang sederajat kata dengan kata , frasa dengan
frasa,serta kalimat dengan kalimat. Konjungsi yang banyak dijumpai
pada teks opini adalah konjungsi yang digunakan untuk menata
argumentasi.
Konjungsi kausalitas adalah konjungsi yang menghubungkan
dua buah klausa atau lebih yang menggambarkan sebab akibat.
Kebanyakan di teks editorial menggunakan konjungsi kausalitas
karena teks yang ditulis merupakan berita fakta yang ditulis ulang
menurut pandangan penulis sehingga membentuk sebuah teks
editorial (opini).
Contoh :
1) Sehingga,semua bisa memverifikasi dan mengikuti perkembangan
kasusnya.
2) Namun, jangan lupa, menutupi kasus juga menimbulkan
ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
4. Kata ganti penunjuk
Kata ganti penunjuk adalah kata ganti yang digunakan untuk
menggantikan posisi kata benda yang ditunjuk dalam kalimat.
Bukti:
*Sejauh ini, kasus-kasus yang melibatkan konflik elit politik
yang high profile dan menelan korban jiwa selalu tak pernah
tuntas. (Paragraf 2)
*Penyelesaian kasus-kasus tersebut selalu membentuk elit-elit
politik. (Paragraf 2)
ARTIKEL
Pengertian Artikel
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan
panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan media
online maupun cetak(koran, majalah , buletin, dsb) dan
bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat
menyakinkan, mendidik, dan menghibur.
Kebahasaan Artikel
Menggunakan bahasa ilmiah populer , yang dimaksud ilmiah
populer adalah bersifat ilmu tetapi menggunakan bahasa
umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
Artikel
UNSUR KEBAHASAAN ARTIKEL
1. Adverbia
Adverbia adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain,
seperti verba (kata kerja) dan adjektiva (kata sifat), yang bukan nomina
(kata benda).
Contoh : sangat, amat, tidak
2. Konjungsi
Konjungsi adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-
ungkapan atau kalimat-kalimat dan sebagainya dan tidak untuk tujuan
atau maksud lain. Pada artikel yang lebih dominan biasanya
menggunakan konjungsi waktu.
Contoh :
Konjungsi Waktu:
1) Saat ini, pemerintah berusaha mengadaptasi sifat Tuhan.
2) Lalu, lahirlah UU nomor 11 tahun 2016 tentang pengampunan pajak.
3) Ini bukan semata-mata lantaran para penjahat merajalela, tetapi
kejumudan negara bisa terjadi....
4) Kecil atau besar tidak diukur oleh permainan perasaan, namun ia
ditakar melalui cara pandang, perilaku dan karya yang dihasilkan.
>Dikatakan konjungsi waktu karena menjelaskan keterangan waktu.
3. Kosakata
Kosakata adalah keseluruhan kata yang tersedia baik kosakata aktif yang
digunakan oleh pembaca dan penulis maupun kosakata pasif yang digunakan
oleh pembaca dan pendengar.
Contoh :
1) Memang, ada penilaian terhadap pengampunan pajak yang dianggap
mencederai asas keadilan masyarakat yang sejauh ini taat membayar
pajak.
Makna mencederai adalah merusak.
2) Karena itu, apabila negara ini dinilai berkembang biak dalam asbak, ini
bukan semata-mata lantaran para penjahat merajalela, tetapi kejumudan
negara bisa terjadi...
Makna merajalela adalah berjumlah banyak.
4. Modalitas
Modalitas adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap
pembicara terhadap hal yang dibicarakan, yakni mengenai perbuatan, keadaan,
peristiwa atau sikap terhadap lawan bicaranya. Sikap ini dapat berupa
pernyataan, kemungkinan, keinginan atau keizinan.
Contoh:
1) Apalagi pada tahun 1964 dan 1984, tax amnesty berjalan tidak efektif
karena minimnya persediaan data perpajakan.
2) Tetapi, cara melihat kebijakan menjadi nisbi manakala yang dipotret hanya
dari sisi kelemahannya.
KESIMPULAN

 Teks editorial dan teks artikel adalah teks yang


berisi argumen untuk menanggapi suatu
permasalahan.
 Meskipun didalamnya terdapat banyak
perbedaan namun masing – masing memiliki
tujuan berupa pendapat (Opini)
 Sama-sama teks opini yang berbeda dalam
proses penyampaiannya.
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai