Teks tersebut membandingkan persamaan dan perbedaan antara teks editorial dan artikel. Teks editorial ditulis oleh redaktur koran untuk memberikan pandangan redaksi, sementara artikel ditulis oleh masyarakat umum. Kedua teks berisi argumen namun memiliki perbedaan dalam penulis, bahasa yang digunakan, dan tujuan.
100%(3)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (3 suara)
3K tayangan15 halaman
Teks tersebut membandingkan persamaan dan perbedaan antara teks editorial dan artikel. Teks editorial ditulis oleh redaktur koran untuk memberikan pandangan redaksi, sementara artikel ditulis oleh masyarakat umum. Kedua teks berisi argumen namun memiliki perbedaan dalam penulis, bahasa yang digunakan, dan tujuan.
Teks tersebut membandingkan persamaan dan perbedaan antara teks editorial dan artikel. Teks editorial ditulis oleh redaktur koran untuk memberikan pandangan redaksi, sementara artikel ditulis oleh masyarakat umum. Kedua teks berisi argumen namun memiliki perbedaan dalam penulis, bahasa yang digunakan, dan tujuan.
Teks tersebut membandingkan persamaan dan perbedaan antara teks editorial dan artikel. Teks editorial ditulis oleh redaktur koran untuk memberikan pandangan redaksi, sementara artikel ditulis oleh masyarakat umum. Kedua teks berisi argumen namun memiliki perbedaan dalam penulis, bahasa yang digunakan, dan tujuan.
Teks Editorial 1. Judul Ditulis oleh Redaktur 2. Tesis Artikel 3. Argumentasi Ditulis oleh masyarakat Kebahasaan 4. Penegasan Teks Editorial Menggunakan bahasa lugas Artikel Menggunakan bahasa ilmiah populer Unsur Kebahasaannya Teks Editorial 1. Ada kalimat retoris 2. Menggunakan kata populer 3. Banyak menggunakan konjungsi kausalitas 4. Mennggunakan kata ganti penunjuk Artikel 1. Adverbia 2. Menggunakan konjungsi waktu 3. Kosa kata 4. Modalitas Tujuannya Teks Editorial Digunakan untuk merespon isu (untuk mengklarifikasi, menjelaskan,atau mengevaluasi) Artikel Lebih digunakan untuk menyampaikan pendapat (opini) Teks Editorial Teks Editorial Merupakan artikel utama yang ditulis oleh redaktur koran yang merupakan pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa (berita) aktual (sedang menjadi sorotan),fenomenal dan kontrovesial. Editorial berisikan argumen yang mendukung kebijakan,tindakan,atau ide,dimana dapat menjadi argumen yang logis,kritis,evaluatif dan interpretatif yang disusun untuk mengonfirmasikan,mendidik,menghibur dan mempengaruhi pembaca untuk menanggapi ide,peristiwa,kebijakan atau tindakan yang berdasarkan fakta yang ada dengan menunjukkan penalaran yang diberikan surat kabar. Kebahasaan Teks Editorial Menggunakan bahasa yang lugas. Yang dimaksud lugas adalah bahasa yang apa adanya. Editorial dibedakan menjadi tiga jenis 1. Editorial yang menjelaskan (explain) 2. Editorial yang mengkritik (evaluate) 3. Editorial yang persuasif
Dalam teks editorial yang kami analisis
adalah termasuk teks editorial yang mengkritik (evaluate). Sebab editorial ini menghadirkan kritik terhadap tindakan,keputusan, maupun situasi yang sifatnya membangun sembari menyediakan solusi. Unsur kebahasaan editorial 1. Kalimat retoris Merupakan kalimat yang tidak ditujukan namun untuk mendapat jawaban. Bukti: ..... Ketika ada yang berani mengangkat ke permukaan menjadi isu, langsung dilaporkan dan ditanya “apa buktinya? Jika tidak punya, dijerat Undang-Undang ITE” Ciri-ciri kalimat Retoris 1) Tidak membutuhkan respon 2) Biasanya diawali dengan kata “bukankah” 3) Kalimat terkesan menyindir Fungsi penggunaan kalimat retoris pada editorial 1) Untuk menyindir seseorang 2) Sebagai nasihat atau wejangan 3) Alat intropeksi diri Tujuan kalimat retoris untuk menyadarkan para pembaca mengenai isu tersebut . 2. Kata-Kata Populer Kata yang dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dan digunakan masyarakat secara umum. Contoh: 1) Tuhan tidak terlalu teknis dalam religiusitas hidup hamba. Tujuan kalimat populer dalam editorial : 1. Mempermudah pembaca dengan adanya kalimat sehari-hari sehingga pembaca lebih mudah mencerna maksud dari sebuah kalimat. Ciri-Ciri Kalimat Populer: 1) Mudah diketahui , dimengerti dan dipakai oleh masyarakat luas 2) Dipakai dalam kehidupan sehari-hari Bukti : tapi pengungkapan kasus tersebut bisa menjadi babak baru dalam sejarah Indonesia modern (paragraf 1) Bukti : penyelesaian kasus – kasus tersebut selalu membentur elite – elite politik (paragraf 4) Bukti : kita berkaca kepada apa yang terjadi di Afrika Selatan setelah rezim Apartheid jatuh. (paragraf 6) 3. Kalimat Konjungsi Konjungsi adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat kata dengan kata , frasa dengan frasa,serta kalimat dengan kalimat. Konjungsi yang banyak dijumpai pada teks opini adalah konjungsi yang digunakan untuk menata argumentasi. Konjungsi kausalitas adalah konjungsi yang menghubungkan dua buah klausa atau lebih yang menggambarkan sebab akibat. Kebanyakan di teks editorial menggunakan konjungsi kausalitas karena teks yang ditulis merupakan berita fakta yang ditulis ulang menurut pandangan penulis sehingga membentuk sebuah teks editorial (opini). Contoh : 1) Sehingga,semua bisa memverifikasi dan mengikuti perkembangan kasusnya. 2) Namun, jangan lupa, menutupi kasus juga menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah. 4. Kata ganti penunjuk Kata ganti penunjuk adalah kata ganti yang digunakan untuk menggantikan posisi kata benda yang ditunjuk dalam kalimat. Bukti: *Sejauh ini, kasus-kasus yang melibatkan konflik elit politik yang high profile dan menelan korban jiwa selalu tak pernah tuntas. (Paragraf 2) *Penyelesaian kasus-kasus tersebut selalu membentuk elit-elit politik. (Paragraf 2) ARTIKEL Pengertian Artikel Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan media online maupun cetak(koran, majalah , buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat menyakinkan, mendidik, dan menghibur. Kebahasaan Artikel Menggunakan bahasa ilmiah populer , yang dimaksud ilmiah populer adalah bersifat ilmu tetapi menggunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam. Artikel UNSUR KEBAHASAAN ARTIKEL 1. Adverbia Adverbia adalah kelas kata yang memberikan keterangan kepada kata lain, seperti verba (kata kerja) dan adjektiva (kata sifat), yang bukan nomina (kata benda). Contoh : sangat, amat, tidak 2. Konjungsi Konjungsi adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan- ungkapan atau kalimat-kalimat dan sebagainya dan tidak untuk tujuan atau maksud lain. Pada artikel yang lebih dominan biasanya menggunakan konjungsi waktu. Contoh : Konjungsi Waktu: 1) Saat ini, pemerintah berusaha mengadaptasi sifat Tuhan. 2) Lalu, lahirlah UU nomor 11 tahun 2016 tentang pengampunan pajak. 3) Ini bukan semata-mata lantaran para penjahat merajalela, tetapi kejumudan negara bisa terjadi.... 4) Kecil atau besar tidak diukur oleh permainan perasaan, namun ia ditakar melalui cara pandang, perilaku dan karya yang dihasilkan. >Dikatakan konjungsi waktu karena menjelaskan keterangan waktu. 3. Kosakata Kosakata adalah keseluruhan kata yang tersedia baik kosakata aktif yang digunakan oleh pembaca dan penulis maupun kosakata pasif yang digunakan oleh pembaca dan pendengar. Contoh : 1) Memang, ada penilaian terhadap pengampunan pajak yang dianggap mencederai asas keadilan masyarakat yang sejauh ini taat membayar pajak. Makna mencederai adalah merusak. 2) Karena itu, apabila negara ini dinilai berkembang biak dalam asbak, ini bukan semata-mata lantaran para penjahat merajalela, tetapi kejumudan negara bisa terjadi... Makna merajalela adalah berjumlah banyak. 4. Modalitas Modalitas adalah keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara terhadap hal yang dibicarakan, yakni mengenai perbuatan, keadaan, peristiwa atau sikap terhadap lawan bicaranya. Sikap ini dapat berupa pernyataan, kemungkinan, keinginan atau keizinan. Contoh: 1) Apalagi pada tahun 1964 dan 1984, tax amnesty berjalan tidak efektif karena minimnya persediaan data perpajakan. 2) Tetapi, cara melihat kebijakan menjadi nisbi manakala yang dipotret hanya dari sisi kelemahannya. KESIMPULAN
Teks editorial dan teks artikel adalah teks yang
berisi argumen untuk menanggapi suatu permasalahan. Meskipun didalamnya terdapat banyak perbedaan namun masing – masing memiliki tujuan berupa pendapat (Opini) Sama-sama teks opini yang berbeda dalam proses penyampaiannya. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA