Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang penelitian, konseptualisasi masalah penelitian, kategori masalah, sumber masalah penelitian, dan kriteria pemilihan masalah serta perumusan masalah penelitian.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
949 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang penelitian, konseptualisasi masalah penelitian, kategori masalah, sumber masalah penelitian, dan kriteria pemilihan masalah serta perumusan masalah penelitian.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang penelitian, konseptualisasi masalah penelitian, kategori masalah, sumber masalah penelitian, dan kriteria pemilihan masalah serta perumusan masalah penelitian.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang penelitian, konseptualisasi masalah penelitian, kategori masalah, sumber masalah penelitian, dan kriteria pemilihan masalah serta perumusan masalah penelitian.
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13
Konseptualisasi Masalah
Penelitian Dr. Fadhilah, S.Pd.,M.Si Latar Belakang Penelitian
Latarbelakang berisikan informasi yang terkait dengan
permasalahan. Informasi itu bisa didapat melalui kajian literatur ataupun fenomena yang ada baik berupa fenomena alam maupun fenomena dalam interaksi dunia usaha yang harus dilengkapi dengan data. Dari fenomena yang ada ditarik benang merah sehingga mengerucut pada masalah. Kemudian dari benang merah tersebut kita interprestasikan dalam bentuk konsep dan teori yang ada. Disini akan muncul dua istilah yaitu Das sein (fakta) dan das solen (harapan). Konseptualisasi Masalah
Konseptualisasi adalah proses pembentukan konsep dengan bertitik
tolak pada gejala-gejala pengamatan. Proses ini berjalan secara induktif, dengan mengamati sejumlah gejala secara individual, kemudian merumuskannya dalam bentuk konsep. Konsep bersifat abstrak, sedangkan gejala bersifat konkret. Hakikat Permasalahan : Masalah atau problem dapat diartikan sebagai ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan (das Sollen) dengan apa yang terwujud atau fakta (das Sein). Kategori Masalah 1. Masalah Filosofis : jika gejala-gejala empirisnya tidak sesuai dengan pandangan hidup yang ada dalam masyarakat. 2. Masalah Kebijakan : perilaku-perilaku atau kenyataan-kenyataan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh si pembuat kebijakan. 3. Masalah Ilmiah : kenyataan-kenyataan yang tidak sesuai dengan teori ilmu pengetahuan. Masalah sosial menampakkan diri pada conflict issue yang dapat ditangkap dari peristiwa-peristiwa yang ada dalam masyarakat. Isu- isu seperti itu dapat ditangkap melalui pengamatan langsung, atau dari surat kabar, atau media massa lainnya, atau dari pokok-pokok pembicaraan yang berkembang dalam masyarakat. Sumber Masalah Penelitian Turney dan Noble (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 93-97) a. Pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi dapat berupa pengalaman masa lampau dan kekinian. Upaya mewujudkan pengalaman pribadi menjadi permasalahan penelitian dapat dilakukan dengan : 1) Mengidentifikasi pengalaman pribadi untuk fokus penelitian. 2) Mengidentifikasi sebab-sebab munculnya masalah tersebut. 3) Membuat keputusan pribadi selaku calon peneliti untuk memecahkan masalah tersebut. 4) Merumuskan masalah penelitian. b. Informasi yang diperoleh secara kebetulan Untuk mewujudkan informasi tersebut menjadi permasalahan penelitian, dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut. 1) Mengembangkan kepekaan selaku peneliti dalam merespons fenomena yang relevan. 2) Mendefinisikan keterangan yang diperoleh secara spesifik. 3) Mengidentifikasi penyebab munculnya masalah. 4) Membuat keputusan pribadi selaku calon peneliti untuk memecahkan masalah tersebut. 5) Merumuskan masalah penelitian. b. Informasi yang diperoleh secara kebetulan. Di mana pun, dari mana pun, dan kapan pun calon peneliti berpeluang memperoleh informasi penting dan menarik untuk dijadikan topik penelitian. Berdasarkan informasi yang diperoleh secara kebetulan , calon peneliti dapat merumuskan masalah penelitian dengan latar belakang dan tujuan, serta hasil akhir yang diharapkan.
Untuk mewujudkan informasi tersebut menjadi permasalahan penelitian,
dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut. 1) Mengembangkan kepekaan selaku peneliti dalam merespons fenomena yang relevan. 2) Mendefinisikan keterangan yang diperoleh secara spesifik. 3) Mengidentifikasi penyebab munculnya masalah. 4) Membuat keputusan pribadi selaku calon peneliti untuk memecahkan masalah tersebut. 5) Merumuskan masalah penelitian. c. Kerja dan kontrak profesional Banyak peneliti mengembangkan atau merumuskan pertanyaan penelitian mereka sebagai bagian aktivitas pekerjaan atau diskusi dengan rekan sekerja. Pada banyak kasus, diskusi formal dan informal yang dilakukan oleh peneliti dengan rekan atau kelompok ahli lain sangat membantu upaya penajaman terhadap masalah, baik teoritis maupun praktis (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 95).
Melalui diskusi akademik, masalah penelitian dipertajam dan
dirumuskan. Untuk tujuan ini peneliti dapat menempuh langkah- langkah sebagai berikut. 1) Mendifinisikan masalah bersama rekan sekerja. 2) Mengidentifikasi penyebab munculnya masalah. 3) Membuat keputusan untuk mengadakan penelitian. 4) Merumuskan pertanyaan penelitian. d. Pengujian dan pengembangan teori
Tujuan penelitian antara lain adalah untuk melahirkan teori-teori
baru dan merevisi teori yang telah ada yang ternyata sudah tidak relevan lagi dengan kenyataan sekarang. Langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh peneliti berkenaan berkenaan dengan hal tersebut adalah : 1) Memahami teori-teori yang relevan dengan bidangnya. 2) Menelaah proses penelitian sehingga diperoleh teori tersebut. 3) Membuat keputusan untuk menyelenggarakan penelitian. 4) Menentukan waktu dan situasi penelitian yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. 5) Merumuskan masalah penelitian. e . Analisis literatur professional dan hasil penelitian sebelumya.
Masalah penelitian banyak diperoleh melalui penelaahan
terhadap literatur professional dan laporan atau jurnal hasil penelitian. Dari hasil analisis terhadap literatur, laporan, jurnal, tsb. peneliti memilih dan merumuskan masalah penelitiannya. Kriteria dalam Pemilihan Masalah Tidak setiap masalah layak untuk diangkat sebagai topik penelitian. Untuk memilih masalah mana yang layak untuk diteliti, ada beberapa kriteria yg dapat dipakai, yaitu sebagai berikut (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 91-92): a. Apakah masalah itu sesuatu yang baru, relatif belum banyak diteliti? Untuk itu calon peneliti perlu menelaah beberapa hal, seperti : 1) Isu-isu yang muncul kekinian. 2) Isu-isu yang unik. 3) Penelitian sejenis pada skala institusi. 4) Penelitian sejenis pada skala wilayah. 5) Penelitian sejenis pada skala nasional. 6) Penelitian sejenis pada skala internasional. 7) Penelitian sejenis menurut periode waktu. b. Apakah masalah itu mengundang rasa ingin tahu peneliti atau pihak luar yang akan membaca atau memanfaatkan hasil penelitian itu ? Untuk itu peneliti perlu memperhatikan : 1) Nilai teoritis hasil penelitian bagi dirinya dan juga pihak lain seprofesi. 2) Nilai teoritis hasil penelitian bagi pengembangan ilmu sebagaimana yang diteliti. 3) Nilai praktis hasil penelitian bagi dirinya dan juga bagi profesinya.
c Apakah masalah yang diplih berada dalam lingkup keilmuan
yangditekuni oleh peneliti selama ini ? d . Adakah alat, bahan, dan metoda kerja yang akan dipakai memungkinkan terlaksananya pengkajian terhadap fokus masalah yang dipilih ? Beberapa hal khusus yang perlu dipertimbangkan adalah : 1) Ada atau tidaknya alat / bahan pendukung penelitian. 2) Ketersediaan biaya penelitian. 3) Fasilitas pendukung lainnya, seperti keterbukaan sumber data, masalah perijinan dari instansi terkait. 4) Metode penelitian yang dipakai menurut situasi dan karakteristik spesifik subjek penelitian.
e. Apakah segi-segi teknik berikut ini memungkinkan terselenggaranya
penelitian sesuai dengan fokus masalah ? 1) Ketahanan fisik peneliti. 2) Ketahanan psikologis peneliti. 3) Kesediaan peneliti menyediakan waktu untuk mengkaji fokus penelitian secara memadai. 4) Kapasitas peneliti dalam bekerja sama dengan pihak lain. Perumusan Masalah Setelah masalah diidentifikasi, lakukanlah pembatasan masalah supaya penelitian lebih fokus dan terarah. Misalnya dalam menghitung produksi hanya yang ada pada Pit A saja, Excavator PC 1800-6, dan HD 465-7. Kemudian barulah dirumuskan masalah tersebut. Tuckman (dalam Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 99) mengemukakan beberapa kriteria dalam merumuskan masalah, yaitu : a. Bersifat kausalitas atau menghubungkan dua variabel atau lebih. b. Dapat diukur secara empiris dan objektif. c. Dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda, lebih baik dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang padat dan jelas. d. Tidak mencerminkan ambisi pribadi atau masyarakat, dan tidak pula menuntut jawaban dengan pertimbangan moral subjektif.