0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
165 tayangan20 halaman

Konsep Teori Dan Asuhan Keperawatan Pada Asd (Atrial Septal Defect)

Dokumen tersebut membahas tentang konsep teori dan asuhan keperawatan pada atrial septal defect (ASD). Ringkasannya adalah: ASD adalah penyakit bawaan berupa lubang pada sekat pemisah antara atrium kiri dan kanan. Terdapat beberapa jenis ASD yang berbeda lokasi. Gejala klinisnya antara lain sesak nafas dan aritmia. Pemeriksaan diagnostik meliputi EKG dan ekokardiografi. Penatalaksanaannya mel

Diunggah oleh

elis diyanti
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
165 tayangan20 halaman

Konsep Teori Dan Asuhan Keperawatan Pada Asd (Atrial Septal Defect)

Dokumen tersebut membahas tentang konsep teori dan asuhan keperawatan pada atrial septal defect (ASD). Ringkasannya adalah: ASD adalah penyakit bawaan berupa lubang pada sekat pemisah antara atrium kiri dan kanan. Terdapat beberapa jenis ASD yang berbeda lokasi. Gejala klinisnya antara lain sesak nafas dan aritmia. Pemeriksaan diagnostik meliputi EKG dan ekokardiografi. Penatalaksanaannya mel

Diunggah oleh

elis diyanti
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 20

KONSEP TEORI DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ASD (ATRIAL SEPTAL DEFECT)

KELOMPOK 4
ELIS DIYANTI
JIHAN RIZKI ANNISA
NINDA P.KATILI
FITRIANI
MITTA
MOH.DUNAYDI KALLO

STIKES Widya Nusantara Palu


S1 Keperawatan
2018
PENGERTIAN ASD
Atrial septal defeck ( ASD ) adalah
penyakit jantung bawaan lubang (defek)
pada septum interatrial (sekat antar
serambi) yang terjadi karena kegagalan
fungsi interatrial semasa janin, atrial
septal defect adalah suatu lubang pada
dinding (septum) yang memisahkan
jantung bagian atas ( atrium kiri dan
kanan ).
ANATOMI FISIOLOGI

 Atrium kanan
 Atririum Kiri
 Ventrikel kanan
 Ventrikel Kiri
 Katup atrioventrikuler
 Katup Semilunar
 Katup Pulmonal
 Katup Aorta
ETIOLOGI
Faktor prenatal (faktor eksogen)

 Ibu menderita penyakit infeksi : Rubela

 Ibu alkoholisme

 Umur ibu lebih dari 40 tahun

Faktor Genetik
 Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
 Ayah atau ibu menderita PJB
 Kelainan kromosom misalnya Sindroma Down
 Lahir dengan kelainan bawaan lain

Faktor Hemodinamik
 Tekanan di atrium kiri lebih tinggi dari pada tekanan di natrium kanan sehingga
memungkinkan aliran darah dari atrium kiri ke atrium kanan.
KLASIFIKASI ASD

Tiga macam klasifikasi yang terdapat pada ASD, yaitu :


 Ostium primum ( ASD I ), letak lubang dibagian bawah septum,
disertai kelainan katub mitral
 Ostium secundum (ASD 2 ), letak lubang di tengah septum
 Sinus venosus defek, lubang berada di antara vena kava
superior dan atrium kanan
MANIFESTASI KLINIS

 Sering mengalami infeksi saluran pernafasan.


 Dispneu (kesulitan dalam bernafas)

 Sesak nafas ketika melakukan aktivitas

 Jantung berdebar-debar (palpitasi)

 Pada kelainan yang sifatnya ringan sampai


sedang, mungkin sama sekali
 Tidak ditemukan gejala atau gejalanya baru
timbul pada usia pertengahan Aritmia.
KOMPLIKASI
 Endokarditis
 Obtruksi pembuluh darah pulmonal (Hipertensi
Pulmonal)
 Aritmia
 Henti jantung
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK ASD
1. Elektrokardiografi

Menilai irama, heart rate, gangguan konduksindan perubahan pola

2. Radiologi

Rontgen thorak untuk mengetahui gambaran paru dan jantung

3. Ekokardiograf

Dari pemeriksaan ini maka akan dapat dilihat adanyan kebocoran aliran darah dari atrium kiri ke
atrium kanan.

4. Kateterisasi

Prosedur diagnostik dimana kateter radiopaque dimasukankedalam serambi jantung melalui


pembuluh darah perifer, diobservasi dengan fluoroskopi atau intensifikasi pencitraan; pengukuran
tekanan darah dan sample darah memberikan sumber-sumber informasi tambahan.
PENATALAKSANAAN VSD DAN ASD
PENATALAKSANAAN MEDIS PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

Pasien perlu ditolong dengan obat- Pasien dirawat dirumah sakit bila sedang
mendapat infeksi saluran napas, karena
obatan untuk mengatasi gagal
biasanya sangat dispnea dan sianosis
jantung. Biasanya diberikan digoksin
sehingga pasien terlihat payah. Masalah
dan deuretik, misalnya Lasix. Bila
pasien yang perlu diperhatikan ialah
obat dapat memperbaiki keadaan,
bahaya terjadinya gagl jantung, resiko
yang dilihat dengan membaiknya
terjadi infeksi saluran nafas, kebutuhan
pernapasan dan pertambahan berat
nutrisi, gangguan rasaaman dan nyaman,
badan, maka operasi dapat ditunda
kurangnya pengetahuian orang tua
sampai usia 2-3 tahun.
mengenai penyakit.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Pengkajian umum
1) Keluhan Utama
Keluhan orang tua pada waktu membawa anaknya ke dokter tergantung
dari jenis defek yang terjadi baik pada ventrikel maupun atrium, tapi
biasanya terjadi sesak, pembengkakan pada tungkai dan berkeringat
banyak.

2) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat kesehatan sekarang
Anak mengalami sesak nafas berkeringat banyak dan pembengkakan
padatungkai tapi biasanya tergantung pada derajat dari defek yang terjadi.

b) Riwayat kesehatan lalu


 Prenatal History
Diperkirakan adanya keabnormalan pada kehamilan ibu (infeksi
virus Rubella), mungkin ada riwayat pengguanaan alkohol dan obat-
obatan serta penyakit DM pada ibu.
Ø Intra natal
 Riwayat kehamilan biasanya normal dan diinduksi.

Ø Riwayat Neonatus
 Gangguan respirasi biasanya sesak, takipnea

 Anak rewel dan kesakitan

 Tumbuh kembang anak terhambat

 Terdapat edema pada tungkai dan hepatomegali

 Sosial ekonomi keluarga yang rendah

c) Riwayat Kesehatan Keluarga


 Adanya keluarga apakah itu satu atau dua orang yang mengalami kelainan
defek jantung
 Penyakit keturunan atau diwariskan

 Penyakit congenital atau bawaan


3) Sistem yang dikaji :
a) Pola Aktivitas dan latihan
b) Pola persepsi dan pemeriksaan kesehatan
c) Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stress
d) Pola nutrisi dan metabolik
e) Pola persepsi dan konsep diri
f) Pola peran dan hubungan dengan sesama
b. Pengkajian Fisik
1) Inspeksi
Pertumbuhan badan jelas terhambat, pucat dan banyak keringat bercucuran.
Ujung-ujung jari hiperemik, diameter dada bertambah, nafas pendek,
retraksi pada vena jugulum, sela interkostal dan region epigastrium. Pada
anak kurus terlihat impuls jantung yang hiperdinamik

2) Palpasi
Impuls jantung hiperdinamik kuat terutama yang timbul dari ventrikel kiri.
Teraba getaraa bising pada dinding dada, pada DSA getaran bising teraba di
sela iga ke II atau III kiri. Pada defek yang sangat besar sering tidak teraba
getaran bising karena tekanan di ventrikel kiri sama dengan tekanan di
ventrikel kiri. Teraba tepi hati tumpul di bawah lengkung iga kanan

3) Auskultasi
Pada DSA terdapat split bunyi jantung 2 tanpa bising sering menunjukkan
gejala pertama dan salah satunya petunjuk akan DSA. Jarak antara
komponen aorta pulmonal bunyi jantung 2 pada inspirasi dan ekspirasi
tetap sama sehingga disebut “fixed splitting” . Bising sistolik dan pada
pirau kiri ke kanan yang besar maka bising mik diastolic berfrekuensi
rendah terdengar pada sela iga ke IV kiri atau kanan.
DIAGNOSA
 Perubahan curah jantung berhubungan dengan
perubahan irama dan preload.
 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen.
 Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan
edema paru
INTERVENSI
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC

1 Perubahan curah jantung Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TD, nadi, suhu,
berhubungan dengan keperawatan selama 1x 24jam RR.
perubahan irama dan diharapkan curah jantung normal. 2. Catat adanya fluktuasi
preload Kriteria hasil: tekanan darah.
1. Tekanan darah dalam batas yang 3. Auskultasi Tdpada kedua
diharapkan. lengan dan bandingkan.
2. Hate rate dalam batas yang diharapkan. 4. Monitor TD, nadi, RR
3. Indeks jantung dalam batas yang sebelum, selama,
diharapkan. sesudah aktifitas.
4. Aktivitas toleran. 5. Monitor kualitas nadi.
5. Nadi perifer kuat. 6. Monitor jumlah dan
6. Ukuran jantung normal. irama jantung.
7. Monitor bunyi jantung.
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC

2 Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan tindakan 1. Tentukan penyebab


berhubungan dengan keperawatan selama...x 24jam toleransi aktivitas
ketidakseimbangan diharapakan aktivitas klien (fisik, psikologi atau
antara suplai dan meningkat dengan kriteria hasil: motivasional).
kebutuhan oksigen 1. HR dalam rentang yang diharapkan 2. Berikan peride istirahat
saat beraktivitas. selama beraktivitas.
2. RR dalam rentang yang diharapkan 3. Pantau respon kardio
saat beraktivitas. pulmonal sebelum dan
3. Tekanan darah sistol dalam rentang sesudah melakukan
yang diharapkan saat beraktivitas. aktivitas.
4. Tekanan darah diastol dalam rentang
yang diharapkan saat beraktivitas.
5. Upaya pernapasan pada respon
terhadap aktivitas.
6. Laporan ADL.
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC

3 Kerusakan pertukaran Setelah dilakukan tindakan 1. posisikan pasien untuk


gas berhubungan dengan keperawatan selama. . .x24jam memaksimalkan
edema paru diharapkan gangguan pertukaran gas ventilasi.
dapat diatasi dengan kriteria hasil: 2. Pasang mayo bila perlu.
1. TTV 3. Lakukan fisioterapi dada
2. AGD jika perlu.
3. Sianosis 4. Keluarkan sekret dengan
4. Dipsnea batuk atau section.
5. Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
tambahan.
Selama perawatan di rumah sakit, catatan berikut telah dibuat:

 Keadaan anak dan temuan pengkajian yang dilakukan saat masuk


rumahsakit, perubahan status anak

 Pemeriksaan laboratorium dan diagnostic yang relevan

 Asupan dan haluaran cairan, status pertumbuhan dan perkembangan

 Respons pengobatan pada anak, reaksi anak dan orang tua terhadap
penyakit dan hospitalisasi

 Pedoman penyuluhan pasien dan keluarga

 Pedoman rencana pemulangan


SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai