Review Kinerja Makalah - Kel 6
Review Kinerja Makalah - Kel 6
Review Kinerja Makalah - Kel 6
Review 0
bagi individual
kinerja 1
0
merupakan Bagi departemental
alat 2
0
Bagi organisasional
manajemen 3 (Lawson 2005'14).
yang penting
Bagi individual
a. Feedback (urnpan balik)
b. Improving performance (memperbaiki kinerja)
c. Determining pay raises (mempertimbangkan kenaikan upah/gaji)
d. Renewal of the work contract (pembaruan kontrak kerja)
e. Determine development needs (mempertimbangkan kebutuhan pengembangan)
Bagi departemental
a. Promotion (promosi)
b. Redundancy (berlebihan)
c. Setting goals and objectives (menetapkan tujuan dan sasaran).
Bagi organisasi
a. Talent spotting (menemukan bakat)
b. Retention (penyimpanan)
c. Wider training needs (kebutuhan pelatihan lebih luas)
d. Hiring staff (mempekerjakan staf)
e. Legalities (legalitas)
f. General organizational performance (kinerja organisasional menyeluruh).
(1) Melanjutkan motivasi dan komitmen;
(2) Memperbaiki kinerja secara berkelanjutan;
(3) Memberikan arah dan menyetujui kontribusi
yang diharapkan;
(4) Menetapkan target sejalan dengan tujuan
15
Review kinerja formal mencakup seluruh
pekerjaan karyawan dan harus dilakukan
paling tidak sekali dalam setahun dan
lebih baik lagi apabila dilaksanakan dua
kali dalam setahun. Frekuensi berapa
kali suatu review terhadap pekerja harus
dilakukan dan ditentukan oleh lima faktor
utama, yaitu sebagai berikut: (Kirkpatrick,
Frekuensi 2006:22).
a. Tingkat Komplikasi Program
16
Review kinerja yang efektif memungkinkan
manajer untuk menghargai prestasi bawahan
dan mendorong perbaikan kinerja terus-menerus.
Memberikan reward selalu dihubungkan
17
1. Persiapan
2. Penilaian Kinerja
3. ldentifikasi Tujuan
Mempersiapka 4.
5.
Merencanakan ke depan
Menciptakan Lingkungan Positif
n Review 6.
7.
Bersikap Objektif
Merencanakan Struktur
8. Mempersiapkan Wawancara
18
The Power of PowerPoint | thepopp.com
19
Perangkap 0
The Halo Effect
dalam 1
0
Penilaian 2
The Horn Effect
Dalam melakukan penilaian atau review terhadap
pekerja, harus dihindari adanya jebakan yang dapat
ditimbulkan karena adanya
(Kirkpatrick, 2006: 49).
1) Effect of Past Record
Terhadap orang yang telah melakukan pekerjaan baik
pada masa lalu, kinerjanya diasumsikan baik pula pada
saat sekarang ini. Pendapat baik cenderung dibawa
ke dalam periode penilaian sekarang.
2) Compatibility
Compatibility merupakan kecenderungan menilai
orang yang kita lihat mcmpunyai kebiasaan dan
kepribadian yang lebih memuaskan dibandingkan
dengan mereka yang berhak. Mereka yang setuju
dengan kita, yang mengangguk-anggukkan kepala
1. The Halo ketika kita berbicara, atau siapa yang membuat catatan
tentang kata-kata kita, orang ini mendapat penilaian
lebih besar daripada kinerja mereka sebenarnya.
Effect
The Halo Effect menunjukkan suatu kecenderungan manajer
3) Effect of Recency
Pekerjaan luar bias a yang dilakukan minggu yang lalu
atau kemarin dapat mencakup makna kinerja sepanjang
untuk menilai lebih tinggi orang yang menjadi favorit. Hal ini dapat sisa tahun.
terjadi karen a beberapa alasan seperti berikut ini.
4) The One-Assets Person
Pembicara yang fasih, orang dengan penampilan
irnpresif atau titel yang tinggi atau lulusan dari almarnater
manajer mendapatkan penilaian lebih menyenangkan
daripada orang yang kekurangan atribut ini.
20
5) The Blind-Spot Effect
Ini merupakan kasus di mana supervisor
tidak melihat tipe cacat atau kesalahan
tertentu karena mereka seperti miliknya
sendiri. Misalnya, supervisor yang menyukai
akunting mungkin menilai lebih detail orang
lain.
untuk menilai lebih tinggi orang yang menjadi favorit. Hal ini dapat
7) The No-Complain Bias
terjadi karen a beberapa alasan seperti berikut ini. Di sini penilai memperlakukan bahwa tidak
ada berita sebagai berita baik. Pekerja.yang
tidak mempunyai keberatan dan
menyatakan bahwa semua hal berjalan
baik mungkin perlu memeriksa dengan
lebih baik.
21
1) The Manager is Perfectionist
Manajer berkeinginan agar bawahan seperti
dirinya. Karena harapan manaajer terlalu
tinggi, ia sering kecewa dan menilai pekerja
lebih rendah daripada seharusnya.
23
1. Introduksi Sesi
Review dilakukan dalam suatu pertemuan yang
dilakukan antara atasan dengan bawahan. Untuk
mendapatkan hasil pertemuan secara optimal, harus
dibangun rasa percaya diri di antara peserta pertenman.
Atasan menjelaskan rentang bagairnana pertemuan akan
dilakukan, dan menyepakati topik yang akan didiskusikan
sehingga peserta merasa nyaman mengikuti pertemuan.
Pekerja mendapatkan penjelasan secara pasti tentang apa
yang diharapkan dari mereka dan pertemuan tersebut.
Pekerja juga mendapat kepastian bahwa review akan
memberikan hasil positif, danmempunyai arah yang sama
dengan atasan.
24
3. Mendorong Diskusi
Untuk membuat review kinerja berhasil, pekerja harus
didorong untuk lebih banyak berblcara. Atasan mengarnbil
peran memimpin dalarn diskusi dengan menggunakan
teknik bertanya yang baik, kemudian mendengarkan secara
aktif atas jawaban yang diperoleh. Secara ideal, 80% waktu
diper- gunakan untuk rnendengarkan, dan 20% sisa waktu
untuk berbicara. Untuk menunjukkan perhatian, reviewer
menjadi pendengar yang baik sehingga peserta review
merasa dihargai. Bahasa tubuh dapat dipergunakan untuk
rnenunjukkan perhatiannya pada pekerja dan melakukan
konsentrasi pada apa yang dikatakan.
25
5. Membaca Tanda
Review kinerja hanya akan memberikan manfaat apabila
mendapatkan tanggapan positif dari peserta. Beberapa
orang berjuang menunjukkan kepedulian dengan cara
langsung, namun sebagian lain dilakukan secara
tidak langsung. Dalarn hal dernikian, bahasa tubuh
dapat dimanfaatkan sehingga dapat dibaca postur
tubuh dan ekspresi wajah peserta untuk mengukur
tanggapan. Membaca tanda dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain dengan mengidentifikasi
kegelisahan, rnemerhatikan ekspresi wajah,
merneriksa kepercayaan diri, memerhatikan postur
yang benar, mencatat postur, dan memerhatikan
bahasa tubuh. Ekspresi wajah dapat menentukan apakah
26
7. Menangani Situasi Sulit
Harnpir dapat dipastikan bahwa review kinerja dapat
menyebabkan kekhawatiran pekerja karena
kemampuannya didiskusikan dan masa depannya
terpancang. Apabila reviewer salah dalarn bertindak
menjal~review, dapat menimbulkan reaksi dari peserta
yangjustru lebih mempersulit situasi.
27
9. Mendiskusikan Pengembangan
Aktivitas pengembangan sumber daya manusia, antara lain
adalah; (a) coaching dan mentoring; (b) membayangi
rekan kerja; (c) membaca [umal/ buku; (d) mengikuti
workshop/kursus; (e) menerima pendelegasian tugas:
(f) menghadiri rapat proyek; (g) mutasi pada peran atau
pekerjaan barn; (g) menerima penugasan jangka pendek
di mana pun; (h) menghadiri konferensi, seminar; dan (i)
mendapat kualifikasi profesional.
28
12. Menyimpulkan Review
Kesalahpahaman yang terjadi dalarn proses
review biasanya terjadi karena atasan
29
The Power of PowerPoint | thepopp.com
30
0
Monitoring Progress
1
0 Implementasi Rencana
Tindak Pengembangan
Lanjut 2
0
Review 3
Mendorong Teamwork
0 Evaluasi Diri
4
a. Quick Update
Quick update merupakan review spontan, singkat,
dan informal tanpa agenda. Tipe ini bermanfaat bila
orang mernegang peran atau tugas barn, atau jika
sesuatu telah terjadi begitu saja dengan implikasi
bagi anggota staf atau proyek.
b. Ad-Hoc Review
Ad-hoc review merupakan review singkat antara
10-15 menit dengan maksud mendiskusikan topik
tertentu. Hal ini dilakukan apabila pekerja atau
reviewer berkepentingan karena sasaran di bawah
tekanan dan perlu merencanakan bagaimana