Senyawa Koordinasi

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

SENYAWA KOORDINASI

KELOMPOK 6
 Chi-chik C Simarmata
 Nur Laily Kamila
 Riri Syavira
 Sabdaira Sapria Malau
 Syahrisal
 Veny Apriyani
Pengertian Senyawa Koordinasi

• Senyawa Koordinasi adalah senyawa yang


mengandung satu atau lebih ion komleks
dengan sejumlah kecil molekul atau ion di
seputar aton atau ion logam pusat( ion
lawan atau counter ion), biasanya dari
golongan transisi.
Susunan Senyawa Kompleks

Atom pusat
• Atom yang menyediakan tempat bagi elektron yang
didonorkan. Biasanya berupa ion logam, terutama
logam golongan transisi yang memiliki orbital d yang
kosong.
• Contoh: Fe2+, Fe3+, Cu2+, Co3+, dll
Ligan
Molekul atau ion yang mengelilingi logam
dalam ion kompleks. Interaksi antara atom
logam dengan ligan dapat dibayangjan
bagaikan reaksi asam basa Lewis.
Sebagaimana kita tahu bahwa basa Lewis adalah
zat yang mampu memberikan satu atau lebih
pasangan elektron. Setiap ligan memiliki
setidaknya satu pasang elektron valensi bebas.
• Atom Logam transisi ( baik dalam keadaan
netral maupun bermuatan positif) bertindak
sebagai asam Lewis. Dengan demikian, ikatan
logam ligan biasanya adalah ikatan kovalen
koordinat.
• Atom dalam suatu ligan yang terikat langsung
dengan atom logam disebut dengan ATOM
DONOR.

Contoh: [Cu(NH3)4]2+
Atom donor: N
• Jenis ligan:
• Monodentat: Menyumbang satu atom donor
Contoh: H2O, NH3
• Bidentat: Menyumbang dua atom donor
Contoh: etilenadiamina (Disingkat “en”)
• Polidentat: Menyumbang lebih dari dua atom
donor. Contoh: EDTA (heksadentat)
Bilangan Koordinasi
• Adalah banyaknya atom aton donor di seputar
atom logam pusat dalam ion kompleks.
• Contoh: a) [Ag(NH3)2]2+ : bilangan koordinasi
Ag2+ adalah 2
• b) [Cu(NH3)4]2+ : bilangan koordinasi Cu2+
adalah 4
• C) [Fe(CN)6]3+ : bilangan koordinasi Fe3+
adalah 6
• Bilangan koordinasi lazimnya adalah 4 dan 6,
namun bilangan koordinasi 2 dan 5 juga telah
diketahui
• Bilangan koordinasi juga menentukan struktur
bangun senyawa koordinasi:
- Bilangan koordinasi 2: linear
- Bilangan koordinasi 4: tetrahedral atau
segiempat planar
- Bilangan koordinasi 6: oktahedral
TATANAMA SENYAWA KOORDINASI

1. Nama Ligan Contoh:


Ligan-ligan diberi nama • Cl- : kloro
sesuai molekulnya kecuali air • NH3 : ammina
dan amoniak, ligan negatif • NH2NH3+ : hidrazinium
berakhiran o, ligan positif
• H2O : akuo
(walaupun jarang ada)
• CO- : karbonil
berakhiran –ium
TATANAMA SENYAWA KOORDINASI

2. Urutan Ligan

• Nama kation ditulis terlebih dahulu


• Dalam kompleks, ligan dinamai terlebih dulu, sesuai urutan abjad, dan
diakhiri dengan nama ion logam.
• Bila ada ligan dari jenis tertentu yang berjumlah lebih dari satu, kita
beri awalan Yunani di-, tri-, tetra, penta,dst.
• Jika ligan telah mengandung awalan Yunani, maka digunakan awalan
bis(2), tris(3), tetrakis(4) untuk menyatakan banyaknya ligan yang ada.
Bagian Akhir Nama

• Kompleks anion diberi nama berakhiran –at. Untuk kompleks


kation dan netral, nama logamnya tetap.
• Bilangan oksidasi dari atom pusat dinyatakan dengan bilangan
romawi di dalam kurung
Contoh:
[Fe(CO)2(NO)2] : dikarbonildinitrosilbesi
[Co(NH3)4Cl2]+ : ion tetraaminadiklorokobalt(ii)
[Co(CN)6]3‾: ion heksasianokobaltat(iii)
[Co(en)2Cl2]2SO4 : diklorobis(etilendiammina)kobal(II) sulfat.
Pengertian Isomer
• Isomer adalah senyawa yang memiliki
rumus kimia yang sama, akan tetapi
memiliki penataan struktur yang berbeda.
• Tidak hanya dalam senyawa-senyawa
organik, senyawa kompleks juga mengalami
isomerisasi.
Isomer dalam Senyawa Koordinasi

 Suatu senyawa kompleks dapat memiliki isomer koordinasi jika senyawa kompleks
tersebut terbentuk dari ion positif dan negatif yang keduanya merupakan ion kompleks.
Dengan kata lain senyawa kompleks yang terbentuk dari kation dan anion yang
merupakan ion kompleks dapat membentuk isomer koordinasi. Isomerisasi dapat terjadi
melalui pertukaran sebagian atau seluruh ligannya.
Isomerisasi senyawa koordinasi

Isomerisasi senyawa koordinasi

Isomerisme Isomerisme Isomerisme


Geometris Ruang Optik
Isomerisme Geometris
• Isomer geometris, yang kadang-kadang juga disebut sebagai
isomer cis-trans, disebabkan oleh perbedaan letak atom
atau gugus atom dalam ruang.
• Jika gugus substituen letaknya bersebelahan, maka isomer
tersebut merupakan isomer cis. Sebaliknya jika substituen
berseberangan satu sama lain, isomer yang terjadi
merupakan isomer trans.
Contoh isomeri geometris
Isomer cis dan trans dari kompleks ini masing-masing ditunjukkan dalam Gambar
dibawah.
Isomerisasi Ruang

Senyawa-senyawa kompleks yang


menunjukan gejala isomerisme ruang disamping
memiliki rumus kimia yang sama, jenis-jenis
ikatan antara ion pusat dan ligan-ligan yang ada
juga sama, akan tetapi susunan dalam ruang
dari ligan-ligan yang ada adalah berbeda.
Isomerisasi Optik

isomer yang dicirikan dari perbedaan arah pemutaran


bidang polarisasi cahaya. Senyawa yang dapat memutar bidang
polarisasi cahaya dikatakan sebagai senyawa optis aktif. Isomer
yang dapat memutar bidang polarisasi cahaya ke arah kanan (searah
jarum jam) disebut dextro (d atau +). Sebaliknya isomer dari
senyawa yang sama dan memutar bidang polarisasi ke arah kiri
(berlawanan arah jarum jam) disebut levo (l atau -).
ISOMER STRUKTURAL
• Isomer Struktural
adalah isomer yang berbeda dari susunan/urutan atom-
atom terikat satu sama lain. Dalam isomer struktural walaupun
komposisi jumlah atom sama persis, belum tentu molekul-
molekul isomernya mempunyai sifat yang sama.
• Isomer Koordinasi
Senyawa-senyawa yang mengandung bagian anion dan
kation kompleks terjadi pergantian pada beberapa ligan dari
bagian kationik menjadi anionik.
• Contoh:
 [Co(NH3)6][Cr(C2O4)3]
 [Co(C2O4)3][Cr(NH3)6]
Isomer ionisasi

• Isomer-isomer terjadi karena terbentuknya ion-


ion yang berbeda dalam larutan.
• Contoh :
 [CrSO4(NH3)5Cl]
[CrSO4(NH3)5]SO4

Anda mungkin juga menyukai