Case Report Gizi Buruk Anak

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 59

CASE REPORT

GIZI BURUK
MARASMUS-KWASHIORKOR

Disusun oleh:
Nadia Luthfiana Vashti - 1261050282

Pembimbing:
dr. Ava L. Kawilarang, Sp. A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


PERIODE 01 OKTOBER – 03 NOVEMBER 2018
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2018
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN Ayah - Ibu
Nama Lengkap : An. A • Nama : Tn. M - Ny. S
Tanggal Lahir : 09 April 2016 • Tanggal Lahir : 01/06/72 – 20/04/80
Umur : 2 tahun 6 bulan • Suku Bangsa : Sunda
Jenis Kelamin : Laki- laki • Alamat : Jl. KP Kedokan, Bogor
Agama : Islam • Agama : Islam
Alamat : Jl. KP Kedokan, Bogor • Pendidikan : SMA/SMA
• Pekerjaan : Kerja Pabrik/IRT
Tanggal masuk : 18 Oktober 2018
• Penghasilan :
Riwayat kehamilan dan kelahiran
KELAHIRAN
Perawatan Antenatal : • Tempat Lahir : Rumah
• Penolong Persalinan: Bidan
• Trimester I : 1x/bulan di Bidan • Cara Persalinan : Spontan
• Trimester II: 1x/bulan di Bidan • Penyulit : Disangkal
• Trimester III : 1x/bulan di Bidan • Masa Gestasi : Cukup Bulan

Keadaan Bayi
• Berat Badan Lahir : 4000 gr
• Panjang Badan : ibu pasien tidak ingat
• Lingkar Kepala : Ibu pasien lupa
• Kondisi saat lahir : Langsung menangis,
Pucat (-), Biru (-), Kuning (-), Kejang (-)
• Nilai APGAR :-
• Kelaianan Bawaan : -
• Riwayat imunisasi :
Ibu pasien mengaku rutin membawa anaknya untuk imunisasi sesuai
jadwal

Vaksin Umur
0 bulan 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 9 bulan 18 bulan
BCG √
DPT √ √ √
Polio √ √ √ √
Campak √
Hepatitis B √ √ √ √
Hib √ √ √
Riwayat makanan :
• 0 - 6 bulan : ASI, hisapan kuat, di payudara kanan dan kiri bergantian
+ susu formula 50 cc 3x/hari (hanya 1 bulan)
• 6 - 12 bulan : ASI hisapan kuat + bubur susu 3x/hari
• 12 bulan – sekarang : susu formula 50cc 3x/hari + nasi tim dengan
sayur + ayam/ati yang diblender 3x/hari ukuran ½ piring anak

Kesimpulan : kualitas dan kuantitas makanan kurang cukup.


RIWAYAT KELUARGA & DATA KELUARGA
Jenis Mati Keterangan
No Tanggal Lahir Hidup Lahir Mati Abortus
Kelamin (sebab) Kesehatan

1 22/08/1998 (20 thn) Laki-laki V - - - Sehat

2 12/06/2002 Laki-laki - - - TB Meninggal


(2004)
3 28/07/2007 (11 thn) Laki-laki V - - - Sehat

4 05/10/ 2012 (6 thn) Laki-laki V - - - Sehat

5 09/04/2016 Laki-laki V - - - Pasien


ANAMNESIS
• Keluhan utama : Lemas sejak 3 hari SMRS dan sulit makan
• Keluhan tambahan : Demam, berat badan tidak naik

• Riwayat Penyakit Sekarang:


• Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RSUD Cibinong dengan keluhan lemas sejak 3
hari yang lalu. Awalnya 1 minggu SMRS pasien sempat BAB cair >5x sehari, ampas (+), lendir
(+), darah (-). Keluhan disertai mual (+) dan muntah setiap kali diberikan makan dan minum.
• Pasien juga dikatakan ada demam namun tidak terlalu tinggi 1 minggu SMRS. Pasien pun
dibawa berobat ke klinik sehingga keluhan BAB cair dan muntah berkurang. Nafsu makan
pasien menurun dan pasien tampak lemas serta kurang aktif dari biasanya.
• Batuk berdahak (+) sesekali, sesak (-), mengi (-). Pertama kali pasien batuk-batuk di usia 1
minggu
• Pasien memiliki kebiasaan makan 3x sehari dengan bubur dan lauk pauk seperti ayam, ati,
kentang, wortel atau bayam. Kebiasaan yang dilakukan pasien adalah hanya menghisap sari-
sari daging ayam atau ati tanpa ditelan dan dikunyah seutuhnya. Pasien sering bermasalah
dengan pencernaannya sejak umur 1 tahun sehingga keluhan BAB cair sering dialaminya.
Riwayat kontak TB disangkal.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sering mengalami keluhan diare

• Riwayat Penyakit Keluarga


Ayah pasien memiliki riwayat DM selama 11 tahun, tidak terkontrol
Kakak kedua pasien meninggal dunia di usia 2 tahun karena TB

• Riwayat kehamilan
Ibu pasien memeriksakan kehamilannya ke bidan. Sakit selama hamil (-),
demam (-), kuning (-), keputihan (-), perut tegang (-), BAK sakit dan
anyang-anyangan (-), kencing manis (-), dan darah tinggi (-).
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum : Tampak sakit sedang


• Kesadaran : kompos mentis (apatis)
• Frekuensi Nadi : 120 x/menit (reguler,kuat angkat,isi cukup)
• Frekuensi Pernafasan : 40 x/menit (reguler)
• Suhu tubuh : 36,4 °C
• Data Antropometri
√ Berat Badan : 6,7 kg
√ Tinggi Badan : 77 cm
BB/U
TB/U
BB/TB
Lingkar
Kepala
• Kepala : Normocephali (lingkar kepala 44,5 cm)
• Rambut : Distribusi merata, tidak mudah dicabut, warna merah jagung
• Mata : Cekung +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera tidak ikterik, pupil
isokor, simetris, refleks cahaya +/+
• Telinga : Normotia, liang telinga lapang/lapang, serumen -/-, sekret -/-
• Hidung : Lapang, sekret +/+, deviasi septum (-),pernafasan cuping
hidung (-)
• Bibir : Mukosa bibir lembab, sianosis (-)
• Gigi geligi : tidak ada kelainan
• Lidah : papil atrofi, kesan licin
• Tonsil : T1 – T1, hiperemis (-)
• Faring : Hiperemis (-)
• Leher : Kelenjar Getah bening tidak teraba membesar
Thoraks
• Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri dan kanan simetris
Retraksi (-)
• Palpasi : tidak dinilai
• Perkusi : Perkusi perbandingan kiri dan kanan sama sonor
• Auskultasi : Bising napas dasar bronkovesikuler kasar
Ronki -/-, Wheezing -/-
Bunyi Jantung I & II normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : Perut tampak membuncit
• Auskultasi : Bising usus (+) normal : 4x/menit
• Palpasi : supel, nyeri tekan (-), undulasi (-), turgor kembali
lambat, limpa dan hepar tidak teraba membesar
• Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-), pekak alih (-)
• Kulit : ikterik (-), petechie (-)
• Ekstremitas : Bentuk biasa, deformitas (-), Akral hangat,
sianosis tidak ada, capillary refill < 2 detik,
oedem ekstremitas bawah +/+
Pemeriksaan Neurologis
• Nervus Cranialis Refleks fisiologis:
• I : tidak dinilai • Refleks biceps ++/++
• Refleks triceps ++/++
• II : tidak dinilai • Refleks KPR ++/++
• III : Refleks cahaya langsung +/+ • Refleks APR ++/++
• IV : Refleks cahaya tidak langsung +/+
• V : tidak dinilai Refleks patologis
• VI : tidak dinilai • Babinski -/-
• VII : Wajah simetris • Chaddock -/-
• Gordon-/-
• VIII : tidak dinilai
• Schaffer -/-
• IX : Disfonia (-), disfagia (-) • Oppeinheim -/-
• X : tidak dinilai • Klonus lutut -/-
• XI : tidak dinilai • Konus kaki -/-
• XII : tidak dinilai
Pemeriksaan Laboratorium - Tanggal 18-10-2018

Pemeriksaan Hasil
Darah Rutin
Hemoglobin 10,4 g/dl
Leukosit 20.780/uL
Trombosit 666.000/uL
Hematokrit 30,5 %
Glukosa Sewaktu 67 mg/dl
Foto Thorax − Tanggal 18-10-2018
Ekspertise:
• Iga & Clavicula Baik
• Sinus, diafragma kanan baik, kiri baik
• Cor: CTR < 50%
• Aorta: Baik
• Pulmo:
- Hilus Baik
- Corakan baik
- Infiltrat tipis di perihiler kanan-kiri
- Massa/perselubungan (-)

Kesan: Suspek KP duplex aktif


• Lab MT?
Diagnosis Kerja
• Gizi Buruk suspek Marasmus-Kwashiorkor
• Hipoglikemia
• Suspek Bronkopneumonia

Diagnosis Banding
• Gagal Tumbuh
• Suspek TB Paru
TATALAKSANA
• Rawat Inap
• Diet : F75 8x60cc
• IVFD : Kaen 3B 650cc/24 jam
• Medikamentosa:
• Cefotaxim inj. 2x250mg
• Amikasin inj. 2x40mg
• PCT syr 3x½ cth feb.dur
• Zinc tab 20mg 1x1 tab (dilarutkan dalam 30ml air)
Pemeriksaan Anjuran
− Darah lengkap
− Na, K, Cl
− GDS
− Protein total, Albumin
− Feses lengkap
− Tes Mantoux
Follow Up Tanggal 21/10/2018
S O A P
Batuk (+) BB = 6,8 kg Marasmus-kwashiorkor, Diet : F75 8x60cc
Demam (-) Nadi : 112x/menit Bronkopneumonia IVFD :
BAB cair (-) Suhu: 37C TB Paru Kaen 3B 600ml/14 jam
Nafsu makan ↓ RR : 24x/menit + KCl 7 meq
Mata cekung +/+
Konjungtiva anemis -/- Medikamentosa :
Oedem extr.bawah +/+ Cefotaxim inj. 3x300mg
Amikasin inj. 2x40mg
Hemoglobin 9,7 g/dl 3 FDC 1x1 tab
Leukosit 16.220/uL PCT syr 3x½ cth feb.dur
Trombosit 598.000/uL Zinc 20mg 1x1 tab
Hematokrit 27.4%
GDS 123 mg/dl

Protein total 4,3 g/dl


Albumin 2,2 g/dl

Na 132 mmol/L
K 2,4 mmol/L
Cl 98 mmol/L
Follow Up Tanggal 22/10/2018
S O A P
Batuk (-) BB = 7 kg Marasmus-kwashiorkor Diet : F75 8x100cc
Demam (-) Nadi : 120x/menit Bronkopneumonia IVFD :
BAB cair (+) 2x Suhu: 37C TB paru Kaen 3B 600ml/14 jam
Nafsu makan ↓ RR : 28x/menit GE akut + KCl 7 meq
Mata cekung +/+
Konjungtiva anemis -/- Medikamentosa :
Oedem extr.bawah +/+ Cefotaxim inj. 3x300mg
Amikasin inj. 2x40mg
Feses: 3 FDC 1x1 tab
Konsistensi cair PCT syr 3x½ cth feb.dur
Lendir (-) Zinc tab 20mg 1x1tab
Darah (-)
Eritrosit 0-1
Leukosit 1-2
Yeast cell (+)
Amuba (-)
Darah samar (-)
Follow Up Tanggal 29/10/2018
S O A P
Batuk (-) BB = 6,8 kg Marasmus-kwashiorkor Diet : Bubur
Demam (-) Nadi : 125x/menit Bronkopneumonia F100 8x90-100cc
BAB cair (-) Suhu: 36,7C TB paru IVFD :
Nafsu makan ↑ RR : 28x/menit Kaen 3B 500ml/14 jam
Mata cekung -/-
Konjungtiva anemis -/- Medikamentosa :
Oedem extr.bawah +/+ Cefotaxim inj. 3x300mg
Amikasin inj. 2x40mg
Hemoglobin 9,8 g/dl 3 FDC 1x1 tab
Leukosit 13.370/uL PCT syr 3x½ cth feb.dur
Trombosit 307.000/uL Zinc tab 20mg 1x1tab
Hematokrit 29.3%

SGOT 49 u/L
SGPT 32 u/L
Protein total 4,4 g/dl
Albumin 2,3 g/dl
Na 134 mmol/L
K 4,5 mmol/L
Cl 98 mmol/L
TINJAUAN PUSTAKA
GIZI BURUK
Status Gizi
• Status gizi merupakan tanda-tanda penampilan seseorang akibat
keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang
berasal dari pangan yang dikonsumsi pada suatu saat berdasarkan
pada kategori dan indikator yang digunakan
• Dinilai menurut 3 indeks antropometri mengacu pada WHO-NHCS:
− BB/U adalah berat badan anak menurut umur
− TB/U adalah tinggi badan anak menurut umur
− BB/TB adalah berat badan anak dibandingkan dengan tinggi badan
Kurang Energi Protein (KEP)
• Suatu kondisi patologis yang diakibatkan kegagalan kronik dan
kumulatif terpenuhinya kebutuhan fisiologis energi dan protein.
Manifestasi klinis dipengaruhi berbagai faktor: usia, infeksi, kondisi
status gizi sebelumnya, serta jenis dan jumlah keterbatasan makanan
yang diterima.

KEP
Gizi Kurang
ringan-sedang
Klasifikasi

KEP Berat Gizi Buruk


• KEP Berat
Didapatkan 3 bentuk klinis:
a. Marasmus yaitu keadaan kurang kalori dan protein
b. Kwarshiorkor ialah defisiensi protein yang disertai defisiensi nutrien
lainnya
c. Marasmus kwashiorkor yaitu keadaan peralihan antara marasmus
dan kwashiorkor
Etiologi
• Primer: kekurangan konsumsi karena tidak tersedia bahan makanan
• Sekunder: kekurangan kalori-protein akibat penyakit (misal penyakit
infeksi, ginjal, hati, jantung, paru, dll.)
Manifestasi Klinis
• MARASMUS • Tampak sangat kurus
• Wajah seperti orang tua
• Perubahan mental, cengeng, rewel
• Kulit kering, dingin, mengendor,
keriput
• Lemak subkutan menghilang hingga
turgor kulit berkurang
• Perut yang datar/cekung
• Tulang iga terlihat jelas
• Tidak ada oedema
Manifestasi Klinis
• KWASHIORKOR • Mata sembab/sayu
• Wajah membulat (moon face)
• Perubahan mental, apatis
• Rambut tipis, kemerahan seperti
warna jagung, mudah dicabut
• Perubahan kulit (dermatosis)
• Pembesaran hati
• Atrofi otot
• Oedema simetris pada kedua
punggung kaki, dapat sampai seluruh
tubuh
Manifestasi Klinis
• MARASMUS-KWASHIORKOR • Terdapat tanda dan gejala klinis
marasmus dan kwashiorkor
secara bersamaan
WHO-NHCS
Kriteria Wellcome trust
Tatalaksana GIZI BURUK
Rencana III Muntah/Diare/Dehidrasi

Pemberian cairan
dan makanan
untuk
stabilisasi
Dehidrasi
ReSoMal = Rehydration Solution for Malnutrition
 cairan yang diberikan kepada anak penderita gizi
buruk yang mengalami diare dan/atau dehidrasi

• Beri ReSoMal, secara oral atau melalui NGT, lakukan


lebih lambat dibanding jika melakukan rehidrasi
pada anak dengan gizi baik.
- beri 5 ml/kgBB tiap 30 menit untuk 2 jam pertama
- setelah 2 jam, berikan ReSoMal 5–10 ml/kgBB/jam
berselang-seling dengan F-75 dengan jumlah yang
sama, setiap jam selama 10 jam.
• Mineral-mix = dikembangkan oleh WHO, sebagai
bahan tambahan untuk membuat ReSoMal dan
Formula WHO
• Pada fase awal, pemberian makan (formula) harus diberikan secara hati-hati
sebab keadaan fisiologis anak masih rapuh
• Pemberian makanan harus dimulai segera sesudah anak dirawat dan dirancang
sedemikian rupa sehingga energi dan protein cukup untuk memenuhi
metabolisme basal
• Formula khusus WHO seperti F 75 yang dianjurkan dan jadwal pemberian
makanan
• Makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering dan rendah osmolaritas maupun
rendah laktosa
• Berikan secara oral atau melalui NGT, hindari penggunaan parenteral
• Energi: 100 kkal/kgBB/hari
• Protein: 1-1.5 g/kgBB/hari
• Cairan: 130 ml/kgBB/hari (bila ada edema berat beri 100 ml/kgBB/hari)
• Jika anak masih mendapat ASI, lanjutkan, tetapi pastikan bahwa jumlah F75 yang
ditentukan harus dipenuhi
Pemberian cairan
dan makanan
untuk tumbuh kejar
Fase rehabilitasi

• Tanda yang menunjukkan bahwa anak telah mencapai fase ini adalah:
• Kembalinya nafsu makan
• Edema minimal atau hilang
• Ganti F 75 dengan F 100. Beri F 100 sejumlah yang sama dengan F 75
selama 2 hari berturutan.
• Selanjutnya naikkan jumlah F-100 sebanyak 10 ml setiap kali pemberian
• sampai anak tidak mampu menghabiskan atau tersisa sedikit.
Gangguan Keseimbangan Elektrolit

Ketidakseimbangan elektrolit ini ikut berperan dalam edema.


Jangan obati edema dengan pemberian diuretikum, berikan:
• K 2–4 mEq/kgBB/hr (150–300 mg KCl/kgBB/hr)
• Mg 0,3–0,6 mEq/kgBB/hr (7,5–15 mg MgCl2/kgBB/hr)
• Untuk rehidrasi, beri cairan rendah Na (resomal/pengganti) Siapkan makanan
tanpa diberi garam
Infeksi
Kekurangan Zat gizi dan Mikro

Berikan setiap hari:


• Multivitamin
• Asam folat 1 mg/hr (5 mg pada hr pertama)
• Seng (Zn) 2 mg/kgBB/hr
• Tembaga (Cu) 0,2 mg/kgBB/hr
• Fe 3 mg/kgBB/hr atau sulfas ferosus 10 mg/kgBB/hr  mulai diberikan fase rehabilitasi
• Vitamin A oral pada hr ke-1
• Anak >1 th : 200.000 SI
• 6–12 bl : 100.000 SI
• 0–5 bl : 50.000 SI (jangan berikan bila sebelumnya anak sudah pasti mendapat vit. A)
ANALISA KASUS
Diagnosis Gizi Buruk pada kasus ini diberikan atas dasar:

a. Anamnesis
- Pasien lemas sejak 3 hari SMRS
- 1 minggu SMRS BAB cair >5x dan muntah setiap kali makan dan minum
- Nafsu makan ↓, kebiasaan makan daging hanya dihisap sari-sarinya
- Batuk berdahak (+) sesekali sejak umur 1 minggu namun kontak TB disangkal
- Riwayat sering diare sejak umur 1 tahun
- Riw. Ayah pasien DM sejak 11 tahun, kakak kedua pasien meninggal karena TB di umur 2 tahun
B. Pemeriksaan fisik

Data antropometri
• BB/U : < -3SD  Sangat Kurus
• TB/U : < -3SD  Sangat Pendek
• BB/TB : < -3SD  Gizi Buruk

BB/U ± 50% dari median


Oedema ekstremitas bawah +/+

Marasmic kwashiorkor
Gejala klinis
• Lemak subkutan menghilang hingga turgor kulit berkurang
• Tulang iga terlihat jelas Marasmus
• Mata cekung
• Perubahan mental, apatis
• Rambut tipis, kemerahan seperti warna jagung Kwashiorkor
• Atrofi otot
• Oedema simetris pada kedua punggung kaki
C. Pemeriksaan penunjang

Hemoglobin 9,7 g/dl


Leukosit 16.220/uL
Trombosit 598.000/uL
Hematokrit 27.4%
GDS 123 mg/dl

Protein total 4,3 g/dl


Albumin 2,2 g/dl

Na 132 mmol/L
K 2,4 mmol/L
Cl 98 mmol/L Oedema (3) + hair change (1) + albumin 2,2 (4) = 8
Oedema (3) + hair change (1) + protein total 4,3 (5) = 9
Rencana III Muntah/Diare/Dehidrasi

Anda mungkin juga menyukai