Pengolahan Beton
Pengolahan Beton
Pengolahan Beton
PENGOLAHAN BETON
Merupakan proses pembuatan beton yang
meliputi :
1. Pencampuran atau pengadukan bahan
5. Perataan permukaan
6. Perawatan beton
I.1.Pencampuran atau pengadukan bahan
Merupakan proses pencampuran bahan bahan
dasar beton.
Semen
Pasta
Air Dengan
Agregat halus : Pasir perbandingan
Agregat kasar : Kerikil
tertentu
Vibrator internal
Vibrator external
Cara pemadatan adukan :
Pengecoran slof Pengecoran kolom
I.5. Perataan adukan beton
Perataan adukan beton setelah dipadatkan dilakukan supaya
bentuk permukaan beton sesuai dengan bentuk yang
diharapkan.
Alat perata yang dipakai cetok dan papan perata
I.6. Perawatan beton
Perawatan beton supaya proses hidrasi semen (reaksi
semen dan air) berlangsung dengan sempurna,
caranya yaitu dengan menjaga agar permukaan
beton segar selalu lembab sampai proses hidrasi
cukup sempurna (kira kira 28 hari)
Bila tidak dijaga pada kondisi lembab maka terjadi
penguapan air dari permukaan beton segar
sehingga air dalam beton mengalir keluar dan beton
kekurangan air untuk hidrasi, sehingga dapat terjadi
retak retak pada permukaan beton
Cara perawatan beton :
Bila beton berukuran kecil (silinder beton, genteng beton)
maka perawatan dengan cara :
Menaruh dalam ruang lembab
Menaruh di atas genangan air
Menaruh di dalam air
Kerucut Abrams
Nilai Slump
30 cm
Beton
20 cm
Pengujian slump
II.1. Kelecakan beton segar :
Faktor yang mempengaruhi kelecakan beton segar :
a. Jumlah air : makin banyak air yang dipakai makin encer beton segar.
Makin banyak jumlah air maka nilai fas bertambah, maka
mengakibatkan kuat tekan beton menurun
b. Jumlah pasta (semen dan air) : makin banyak pasta makin encer
Penambahan pasta dilakukan supaya adukan lebih encer
namun nilai fas tetap sehingga kuat tekan beton tidak
menurun
c. Gradasi agregat (campuran agregat halus dan kasar) :
Bila gradasi sesuai dengan standar akan mudah dikerjakan
Gradasi perlu dihitung agar agregat campurannya
memenuhi standar
d. Bentuk butir agragat : butir bulat akan tampak lebih encer
e. Besar butir maksimum angrgat : butir maksimum besar akan tampak
lebih encer
II.2. Pemisahan agregat :
Pemisahan agregat dari campuran beton disebut
segregasi.
Segregasi agregat dapat dikurangi dengan cara :
a. Memperbanyak jumlah semen portland
b. Mengurangi jumlah air
c. Memperkecil ukuran butir maksimum
d. Tinggi jatuh saat penuangan kurang dari 1 meter
II.3. Pemisahan air :
Kecenderungan air campuran dalam beton segar naik ke atas
permukaan beton, peristiwa ini desebut “bleeding”
Bleeding tidak diinginkan karena air naik ke atas sambil
membawa semen dan bitir halus, dan setelah mengeras
akan tampak lapisan tipis yang disebut “laitance”
Lapisan laitance akan mengurangi rekatan antara beton di
bawahnya dengan beton di atasnya
Pemisahan air dapat dikurangi dengan :
Memperbanyak semen
Menggunakan air tidak terlalu banyak
Menggunakan lebih banyak bitiran halus
III. SIFAT BETON
Sifat beton yang sering dipakai antara lain :
1. Kekuatan
2. Berat jenis
3. Modulus elastisitas
4. Kerapatan air
A
fc
B1,5 x
fc
fc = kuat tekan beton
A,B = konstanta
X = fas
fas
c) Kepadatan
Kuat tekan beton berkurang jika kepadatan berkurang.
Beton yang kurang padat berarti di dalam beton berisi rongga
rongga sehingga kuat tekannya berkurang.
f) Sifat agregat
Agregat terdiri dari agregat halus (pasir dan agregat kasar
(kerikil atau batu pecah)
Sifat agregat yang mempengaruhi kekuatan beton antaranya:
Kekasaran permukaan
Bentuk agragat
Kuat tekan agregat
III.2. Berat jenis
Menurut berat jenisnya beton dapat dibagi menjadi :
Beton ringan, Bj < 1,9
Beton normal, Bj 2,2 – 2,5
Beton berat, Bj > 3