Kekuasaan Politik & Pemberdayaan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

PERILAKU KEORGANISASIAN

KEKUASAAN POLITIK
&
PEMBERDAYAAN
Nama kelompok 7:
1. Ahmad Ainun Najib
201310160311443
2. Diffa Degriyanto
201610160311270
3. Dety Rahmanda Putri
201610160311272
4. Analisa Putri Ayu A.
201610160311286
5. Via Kusuma Wardani
201610160311288
DEFINISI KEKUASAAN

• Kekuasaan, kemampuan mempengaruhi


perilaku, meng-ubah peristiwa, mengatasi
perlawanan, dan meminta orang melakukan
sesuatu yg tidak ingin mereka lakukan
(Pfeffer dalam Luthans 2006:482).

• Robbins dan Judge (2008, 2:130) Kekuasaan


adalah ke-mampuan yang dimiliki A untuk
mempengaruhi perilaku B sehingga B bertindak
sesuai dengan keinginan A.
• Otoritas merupakan hak untuk mempengaruhi
perilaku yang mempunyai legitimasi. Pengaruh
merupakan daya yang timbul dari sesuatu (benda,
orang, peristiwa) dalam bentuk hubungan sebab
akibat antar variabel.
Perbedaan antara Kepemimpinan dan
Kekuasaan (Contrasting Leadership and Power)
• Kepemimpinan (Leadership) • Power (kekuasaan)
– Fokus kepada tujuan organisasi – Digunakan sesuai dengan
(Focuses on goal achievement). tujuan pimpinan (Used as a
– Fokus Sesuai keinginan pengikut means for achieving goals)

(Requires goal compatibility with – Bergantung kepada


followers). permintaan pengikut (Requires
follower dependency).
– Focuses influence downward
– Digunakan untuk melawan
(Fokus pengaruh ke bawah). pengaruh dari samping dan
• Research Focus bawah(Used to gain lateral
– Stile kepempimpinan dan and upward influence).
hubungannnya dengan • Research Focus
pengikut – Taktik kekuasaan digunakan
untuk menambah pelaksanaan
(Leadership styles and
(Power tactics for gaining
relationships with followers) compliance)
DASAR KEKUASAAN

1. Kekuasaan formal, yaitu kekuasaan yg didasarkan pada


posisi seorang individu dalam suatu organisasi. Karena itu
disebut juga kekuasaan posisi (position power).
Kekuasaan formal mencakup:
1) Kekuasaan Koersif (Coercive power),
2) Kekuasaan Imbalan (Reward power),
3) Kekuasaan Legitimasi (Legitimate power).
2. Kekuasaan pribadi (personal power), yaitu kekuasaan yang
berasal dari karakteristik individual yang unik.
Dua basis kekuasaan pribadi yaitu;
1) Kekuasaan Keahlian (Expert power),
2) Kekuasaan Referen (Referent power)
Bases of Power: Formal Power
Formal Power
Terjadi karena posisi individu di organisasi,
diberitakan memiliki kecakapan untuk memaksa
atau meberi penghargaan, dari kewibawaan
formal atau kontrol informasi.

Coercive Power
Kekuasaan karena rasa takut.
Reward Power
Terjadi karena penghargaan yang
didistribusikan atas dasar kebijakan atau nilai
Bases of Power: Formal Power (cont’d)

Legitimate Power
Kekuasaan yang diterima seseorang karena hasil
posisinya secara hirarki formal di organisasi.

Information Power
Kekuasaan yang datang dari kemampuan
akses dan kontrol informasi .
Bases of Power: Personal Power
Expert Power
Berdasar pengaruh atas ketrampilan khusus atau
pengetahuan.

Referent Power
Berdasar pengaruh dari posisi seseorang
atau keterkaitan dengan sesuatu.

Charismatic Power
Kelanjutan dari “referent power” yang
merupakan kepribadian dan gaya interpersonal
individu
Ketergantungan : Kunci Menuju Kekuasaan

Aspek paling penting dalam kekuasaan


adalah bahwa kekuasaan itu merupakan
fungsi ketergantungan.
Dalam bagian ini,kita perlihatkan
bagaimana suatu paham anda akan
kekuasaan itu sendiri
• Kekuasaan Dalam Kelompok : Koalisi
Ramalan apakah yang dapat kita tarik mengenai pembentukkan
koalisi? Pertama, koalisi dalam organisasi sering berupaya
untuk memaksimalkan ukurannya.Dalam teori ilmu
politik,koalisi bergerak kearah yang berlawanan-mereka
mencoba meminimalkan ukuran.mereka cendeung untuk
berupaya secukupnya sekedar untuk mengerahkan kekuasaan
yang dipergunakan guna mencapai sasaran.

• Pelecehan seksual: Kekuasaan Tidak sama di Tempat kerja


Secara legal, pelecehan seksual didefinisikan sebagai cumbuan
yang tidak diterima baik,permintaan hadiah seksual, dan tingkah
laku verbal atau fisik yang bersifat seksual
POLITIK

• Adalah kekuasaan dalam tindakan. Jadi politik


adalah sebuah kenyataan dalam organisasi
• Robbins & Judge (2008:147) politik berfokus pada
penggunaan kekuasaan utk mempengaruhi pengam-
bilan keputusan dlm organisasi atau perilaku-perilaku
anggota yang egois dan tidak melayani kebutuhan
organisasi.
• Gibson et.al (1.1996:512) politik terdiri dari aktivitas
yang digunakan untuk memperoleh, mengembang- kan
dan menggunakan kekuasaan, dan sumberdaya lain.
Taktik Politik (Power Tactics)
Taktik Politik
Influence Tactics:
Cara bagaimana individu
• Legitimasi
melaksanakan
kekuasaan atas dasar • Pendekatan Rasional
aksi spesifik. • Inspirasi
• Konsultasi
• Pertukaran
• Pendekatan Personal
• Tanda terima kasih
• Paksaan
• Koalisi
Strategi dan Taktik Politik

• Politik ada didalam organisasi.


– Biasanya politik merupakan aktivitas yang dipergunakan
untuk memperoleh, mengembangkan dan mempergunakan
kekuasaan dan sumber daya lain untuk mencapai hasil yang
diharapkan seseorang apabila dihadapkan pada
ketidakpastian atau ketidak sepakatan pilihan.
• Perilaku berorientasi politik:
– perilaku diluar sistem kekuasaan legitimasi yang ada
– perilaku yang dirancang untuk menguntungkan
seseorang/subunit
– perilaku untuk mempertahankan dan memperoleh kekuasaan

Hasilnya adalah displacement of power


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU POLITIK

FAKTOR INDIVIDU
• kemampuan merefleksi diri yang baik
• Pusat kendali internal
• Kepribadian high Mach (“lincah”)
• Investasi organisasional
• Alternatif pekerjaan yg diyakini ada.
• Harapan untuk sukses Hasil yg meng
PERILAKU
POLITIK untungkan
FAKTOR ORGANISASIONAL : • imbalan
• Realokasi sumberdaya • Hukuman yg
Rendah Tinggi dihindari
• Kesempatan promosi
• tingkat kepercayaan yg rendah
• Peran ganda (dwi arti )
• Sistem evaluasi kinerja tidak jelas
• Praktek imbalan Zero-sum
• Pengambilan keputusan demokratis
Smber:: Robbins dan Judge(2008, 2:152)
• Tekanan kinerja tinggi
• Manajer senior yang egois
HUBUNGAN POLITIK ORGANISASI DAN
HASIL INDIVIDU

1. Persepsi terhadap politik organisasi berhubungan secara negatif


dengan kepuasan kerja.
2. Persepsi terhadap politik cenderung meningkatkan kecemasan
dan stres kerja.
3. Intensitas politik menyebabkan meningkatnya tingkat perputaran
karyawan.
4. Politik menyebabkan penurunan kinerja, karena karyawan
mempersepsi suasana politik tidak adil yang membuat motivasi
kerja menurun.
5. Ketika poltik dipandang sebagai ancaman, orang sering
meresponnya dengan perilaku defensif-perilaku reaktif dan
protektif untuk menghindari; aksi, disalahkan atau perubahan
Manajemen Kesan
Proses yang ditempuh individu untuk mengendalikan
kesan orang lain terhadapdirinya disebut manajemen
kesan.
Perilaku Defensif
Politik organisasional mencakup perlindungan
kepentingan diri maupun promosi. Seringperilaku
individu menjalankan perilaku defensif yang reaktif dan
protektif untuk menghindaritindakan, penyalahan atau
perubahan
Hubungan Kekuasaan dan Politik

Dari konsep di atas, kekuasaan politik dapat dirumuskan


sebagai kemampuan menggunakan sumber-sumber
pengaruh untuk mempengaruhi proses pembuatan dan
pelaksanaan keputusan politik sehingga keputusan itu
menguntungkandirinya, kelompoknya ataupun masyarakat
pada umumnya. Bila seseorang, suatu organisasi, atau suatu
partai politik bisa mengorganisasi sehingga berbagai badan
negara yang relevan misalnya membuat aturan yang
melarang atau mewajibkan suatu hal atau perkara, maka
mereka mempunyai kekuasaan politik. Variasi yang dekat
dari kekuasaan politik adalah kewenangan (authority),
kemampuan untuk membuat orang lain melakukan suatu hal
dengan dasar hukum atau mandat yang diperoleh dari suatu
kuasa
Conger dan Kanungo, pemberdayaan dapat
ditinjau dari :

• Aspek relasional
 Menegaskan pada masalah pembagian
kekuasaan antara manager dan bawahan.
 Ada usaha untuk melonggarkan hirartki dan
menekankan pemecahan masalah bersama.
• Aspek motivasional

- Merujuk pada kebutuhan hakiki pada suatu keyakinan dan


kemampuan pribadi.
- Melalui teknik ini pegawai merasa memiliki kekuasaan
- Jadi mempercayai kemampuan setiap orang yang mencakup
kebutuhan dan hak setiap orang untuk merasakan bahwa dirinya
mampu berprestasi dan efekti.
- Diberdayakan dalam organisasi, berarti mengetahui argumentasi
yang diterima serta cara – cara yang diterima untuk
menggunakannya.
- Pemberdayaan juga terkait masalah pengenalan kondisi yang
membangkitkan perasaan tidak berdaya.
- Manusia merasa tidak berdaya bila tidak memiliki akses terhadap
informasi, yang mempengarui pekerjaan & kesejahteraan.

Anda mungkin juga menyukai