0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
119 tayangan

Modul 3 - IP Address-Subnetting

Dokumen tersebut membahas tentang IP Address versi 4 (IPv4) yang terdiri dari 32 bit dan ditulis dalam format desimal terbagi menjadi 4 oktet. IP Address terdiri dari Network ID dan Host ID yang mengidentifikasi jaringan dan host."
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
119 tayangan

Modul 3 - IP Address-Subnetting

Dokumen tersebut membahas tentang IP Address versi 4 (IPv4) yang terdiri dari 32 bit dan ditulis dalam format desimal terbagi menjadi 4 oktet. IP Address terdiri dari Network ID dan Host ID yang mengidentifikasi jaringan dan host."
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai PPTX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 54

IP ADDRESS V4

IP Address v4
 Internet Protocol Address atau yang dikenal dengan I
P Address adalah suatu alamat yang digunakan peran
gkat jaringan (komputer, printer, telephone dll) sebag
ai identitas dalam jaringan yang berbasis TCP/IP.
 IP Address v4 terdiri dari 32 bit.
 IP Address ditulis dengan bilangan desimal yang diba
gi menjadi 4 oktet.
 IP Address mempunyai dua komponen : Network ID d
an Host ID.
Format IP Address
Konversi Bilangan
Konversi Bilangan
 Cara Cepat
Konversi Bilangan

 Latihan : DEC - BIN

203

11001011
Konversi Bilangan
 Latihan : BIN - DEC

10100010

162
Network ID dan Host ID
 Network ID :
 Alamat jaringan yang digunakan khusus untuk
mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host
berada.
 Ditetapkan oleh InterNIC (Internet’s Network
Information Center).
 Host ID:
 Alamat host yang digunakan khusus untuk
mengidentifikasikan alamat host.
 Diberikan oleh Network Administrator.
Bit pada IP Address
 Network Bit :
 Mengidentifikasi Network ID
 Mengidentifikasi kelas IP Address

 Tidak diperbolehkan seluruh bit bernilai “0”

 Host Bit :
 Mengidentifikasi Host ID
 Seluruh bit bernilai “0” digunakan untuk network
address
 Seluruh bit bernilai “1” digunakan untuk broadcast
address
Kelas IP Address

 Memberikan fleksibilitas yang diperlukan untuk


mendukung jumlah network yang berbeda-beda.
 Beda kelas beda jumlah bit yang digunakan untuk
Network portion dan Host portion.
Kelas IP Address
Kelas A
Kelas A
 Bit pertama dari IP Address kelas A adalah “0”.
 Tujuh bit berikutnya untuk melengkapi oktet
pertama akan membuat sebuah network identifier.
 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier.
 Network Address untuk kelas A adalah 1.0.0.0
sampai 127.0.0.0
 Kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan
16,777,214 host tiap jaringannya.
 Umumnya digunakan untuk network berskala besar.
Kelas B
Kelas B
 Dua bit pertama dari kelas B selalu bernilai “10”.
 14 bit berikutnya digunakan sebagai network
identifier.
 16 bit berikutnya digunakan sebagai host identifier.
 Network Address untuk kelas B adalah 128.0.0.0
sampai 191.255.0.0
 Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534
host untuk setiap network-nya.
 Kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah
hingga skala besar.
Kelas C
Kelas C
 Tiga bit pertama dari kelas B selalu bernilai “110”.
 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet
pertama) digunakan network identifier.
 8 bit berikutnya digunakan sebagai host identifier.
 Network Address untuk kelas C adalah 192.0.0.0
sampai 223.255.255.0
 Kelas C memungkinkan pembuatan total 2,097,152
buah network, dan 254 host untuk setiap network-
nya.
Kelas IP Address
 1.0.0.0 - 126.0.0.0 : Kelas A.
 127.0.0.0 : Loopback network.
 128.0.0.0 - 191.255.0.0 : Kelas B.
 192.0.0.0 - 223.255.255.0 : Kelas C.
 224.0.0.0 < 240.0.0.0 : Kelas D, multicast.
 >= 240.0.0.0 : Kelas E, reserved.
Network Address
 Network Address menyediakan cara yang mudah
untuk menunjuk seluruh address pada
network/subnetwork tertentu.
 Diperlukan sebuah perangkat (router) agar dua
network yang berbeda dapat saling berkomunikasi.
 IP Address yang berakhir dengan “0” digunakan
sebagai network address.
Broadcast Address
 Broadcast pergi ke setiap host dengan network ID
tertentu.
 Digunakan untuk mengirim data ke setiap perangkat
network.
 Broadcast Address tidak dapat digunakan sebagai IP
Address.
 IP Address yang seluruhnya bernilai “1” pada host
bit digunakan sebagai directed broadcast address.
 IP Addess yang seluruhnya bernilai satu pada host
bit dan network bit digunakan sebagai local
broadcast address.
Local Broadcast Address

STOP

255.255.255.255
Directed Broadcast Address

192.168.20.0

192.168.20.255

Broadcast address
Contoh
 172.16.20.200 IP Address Kelas B
 Network portion : 172.16
 Host Portion : 20.200
 Network Address : 172.16.0.0
 Broadcast Address : 172.16.255.255
Private Address
 Berdasarkan RFC-1918
 Beberapa host tidak akan perlu berkomunikasi
dengan host lain di Internet. Untuk host itu
pemberian alamat IP yang terdaftar (publik)
hanyalah membuang-buang alamat IP.
 Kelas A: 10.0.0.0.
 Kelas B: 172.16.0.0 - 172.31.0.0.
 Kelas C: 192.168.0.0 - 192.168.255.0.
Latihan
Address C Network Ad Host Addres
Host IP Address Broadcast Address
lass dress s

218.14.55.137 C 218.14.55 137 218.14.55.255

123.1.1.15 A 123 1.1.15 123.255.255.255

150.127.221.244 B 150.127 221.244 150.127.255.255

194.125.35.199 C 194.125.35 199 194.125.35.255

175.12.239.244 B 175.12 239.244 175.12.255.255


Subnetting
Mengapa kita perlu membagi network ?

 Kadang seorang network administrator perlu


membagi network (khususnya yang besar) ke
dalam network yang kecil.
 Mengurangi jumlah broadcast domain.
 Meningkatkan keamanan network.

 Menerapkan manajemen hirarki.

 Jadi kita perlu menambah network address dalam


network kita. Akan tetapi kita ingin terlihat dari
network lain (outside) sebagai single network.
Membagi Network Menjdi 3
Subnetting
 Subnetting merupakan divisi kecil dari suatu
network.
 Subnet address meliputi netowork Kelas A, Kelas B
atau Kelas C ditambah subnet field dan host field.
 Subnet address dibuat dengan meminjam bit dari
host portion lalu dijadikan sebagai subnet field.
 Subnet address biasanya dilakukan untuk lokal
oleh network administrator.
Apa itu Subnetting?
 Subnetting adalah proses peminjaman bit dari Host bit untuk
membagi network menjadi subnet kecil.
 Subnetting tidak memberikan tambahan host, akan tetapi
mengurangi jatah host.
 Kita akan kehilangan dua IP Address untuk tiap, satu untuk
subnet IP Address dan satu lagi untuk subnet broadcast address.
 Kita akan kehilangan subnet terakhir dan seluruh hostnya, IP
Address digunakan sebagai broadcast untuk subnet sama
dengan broadcast untuk network.
 Pada teknologi sebelumnya, kita akan kehilangan subnet
pertama, karena subnet IP Address sama dengan network IP
Address. (Subnet ini dapat digunakan pada sebagian besar
network).
Apa itu Subnetting?

Network Network Host Host

172 16 0 0

Network Network Subnet Host


Subnetting
Subnet Mask
 Memperluas network prefix.
 Menentukan bagian mana IP Address untuk network
field dan host field.
 Panjang 32 bit.
 Dibagi menjadi 4 Oktet.
 Network dan subnet portion seluruhnya = 1.
 Host portion seluruhnya = 0.
Contoh : Default Subnet Mask
 192.168.2.100 / 255.255.255.0.
 11000000.10101000.00000010.01100100.
 11111111.11111111.11111111.00000000.
 11000000.10101000.00000010.01100100.
 Class C network:
 24 bits for network portion.
 0 bits for subnet portion.
 8 bits for host portion.

 Subnet address: 192.168.2.0.


Contoh : Subnet Mask
 172.16.65.100 / 255.255.240.0.
 10101100.00010000.01000001.01100100.
 11111111.11111111.11110000.00000000.
 10101100.00010000.01000001.01100100.
 Network kelas B :
 16 bit untuk network portion
 4 16 bit untuk network portion
 12 16 bit untuk network portion

 Subnet address: 172.16.64.0


Berapa bit yang dipinjam?
 Seluruh bit :
0 : digunakan untuk network address.
 1 : digunakan untuk broadcast address.

 Minimum bit yang dipinjam adalah :


 2 bits.

 Maksimum bit yang dipinjam adalah :

 A: 22 bit ~ 222 - 2 = 4.194.302 subnets.

 B: 14 bit ~ 214 - 2 = 16.382 subnets.


 C: 06 bit ~ 206 - 2 = 62 subnets.
Aljabar Boolean (Review)
 Boolean operator :

 AND.
 OR.
 NOT.
Operator AND

1 AND 1 = 1
1 AND 0 = 0
0 AND 1 = 0
0 AND 0 = 0
Operator OR

1 OR 1 = 1
1 OR 0 = 1
0 OR 1 = 1
0 OR 0 = 0
Operator NOT

NOT 1 = 0
NOT 0 = 1
Contoh Aljabar Boolean

1010 AND 0110 = 0010

1010 OR 0110 = 1110


Mengapa Boolean
IP Address Subnet Ma Network and Subnet a
AND sk = ddress

 Network layer menggunakan Boolean untuk


mencari network ID dan subnet.
 Contoh :
 172.16.65.100 AND 255.255.240.0
 Network address: 172.16.64.0
Contoh Subnetting
 Diberikan network 172.16.0.0
 Kita membutuhkan 8 subnet dan sampai 1000 host
masing-masing untuk tiap subnet ?
Menghitung Subnet
 Tentukan kelas network dan default subnet mask.
 Tentukan berapa banyak bit yang dipinjam.
 Tentukan subnet mask dan jumlah subnet dan host
yang sebenarnya.
 Tentukan rentang address host masing-masing
subnet.
 Pilihlah subnet yang ingin digunakan.
Contoh Subnetting : Tahap I
 Tentukan kelas network
 Kelas B
 Tentukan default subnet mask
 255.255.0.0
Contoh Subnetting : Tahap II
 Jumlah subnet <= 2n – 2 dengan n adalah jumlah bi
t yang dipinjam.
 Jumlah host <= 2m - 2 dengan m jumlah bit yang sis
a.
 Tentukan berapa jumlah bit yang dipinjam untuk m
emenuhi :
 8 subnets.
 1000 hosts untuk masing-masing subnet.
Contoh Subnetting : Tahap II
 Pilih n = 4:
 Jumlah subnet yang memungkinkan :

24 - 2 = 14
 Jumlah host yang memungkinkan:

2 (16-4) - 2 = 4094
 Pilihan lain n = 5 , n = 6 ?
Contoh Subnetting : Tahap II

 Subnet mask: 255.255.240.0.


Contoh Subnetting : Tahap III
 Tentukan subnet dan range host address host
untuk tiap subnet, meliputi :
 Sub-network address
 Range IP Address yang bisa digunakan

 Sub-network broadcast address


Contoh Subnetting : Tahap III
 Tentukan subnet dari 4 bit yang dipinjam dari host
portion :
 1st subnet: .00000000.00000000
 2nd subnet: .00010000.00000000
 3rd subnet: .00100000.00000000
 …
 15th subnet: .11110000.00000000
Contoh Subnetting : Tahap III
Sub-network Broadcast addr
No Possible host address Use?
address ess
0 172.16.0.0 172.16.0.1 – 172.16.15.254 172.16.15.255 N
1 172.16.16.0 172.16.16.1 – 172.16.31.254 172.16.31.255 Y
2 172.16.32.0 172.16.32.1 – 172.16.47.254 172.16.47.255 Y
.. .. .. .. ..
.. .. .. .. ..
13 172.16.208.0 172.16.208.1 – 172.16.223.254 172.16.223.255 Y
14 172.16.224.0 172.16.224.1 – 172.16.239.254 172.16.239.255 Y
15 172.16.240.0 172.16.240.1 – 172.16.255.254 172.16.255.255 N
Contoh Subnetting : Tahap III

 Menggunakan subnet No.1 sampai No.8.


 Menetapkan IP Addresses untuk hosts dam interfaces
pada masing-masing network. IP address configurati
on.
Alamat Yang Lepas dari Subnetting

 Network administrator harus dapat


menyeimbangkan antara jumlah subnet yang
dibutuhkan, host per subnet yang diterima dan
address yang yang terbuang
IP Address v4

Anda mungkin juga menyukai