Oksidasi Asam Amino
Oksidasi Asam Amino
Oksidasi Asam Amino
CHAPTER 18
GROUP 2-K
perubahan biokimia selama proses
Selama sintesis dan degradasi protein sel secara normal, beberapa
asam amino yang dilepaskan dari kerusakan protein dan tidak
dibutuhkan untuk sintesis protein baru mengalami degradasi oksidatif
Ketika makanan kaya akan lemak dan asam amino yang dicerna melebihi
kebutuhan tubuh untuk sintesis protein, kelebihannya adalah
katabolisme; asam amino tidak bisa di simpan
Selama mati atau diabetes melittus tidak terkontrol, ketika karbohidrat
tidak tersedia dan tidak dimanfaatkan dengan baik, protein selular
digunakan sebagai bahan bakar
Gugus amino dan carbon
skeletons terpisah tetapi
jalurnya saling
berhubungan
Mekanisme :
Kandungan protein dalam makanan yang dikonsumsi masuk ke lambung dan
menstimulasi mukosa dalam lambung untuk mensekresi hormon gastrin.
Sekresi dari hormon gastrin menstimulus keluarnya asam klorida (HCl) oleh sel
parietal dan sekresi pepsinogen oleh chief cell dari kelenjar lambung
Adanya HCl dengan pH 1.0-2.5 adalah sebagai antiseptik untuk mematikan bakteri
dalam makanan dan mendegradasi adanya protein globular yang nantinya akan lebih
mudah didegradasi oleh enzim
Pepsinogen adalah prekursor tak aktif atau termsuk golongan zymogen. Pengaktifan
pepsinogen dilakukan oleh kandungan enzim pepsin.
Kelompok amino yang berasasal dari L-Glutamat harus dihapus
Proses DEAMINASI OKSIDATIF glutamat dengan katalis enzim Lglutamate
dehidrogenase
Akseptor reaksi deaminasi dengan NAD+ dan NADP+
Deaminasi glutamat menghasilkan NH4+ dan alpha ketoglutarat
Glutamine Syntetase membutuhkan ATP
dan terjadi dalam dua tahap
L- Glutamate + ATP react to form
Glutamine
ADP + -Glutamyl Phosphate Synthetase
Glukosa di glikolisis menjadi pyruvate dan di konversi menjadi alanin akibat dari Alanine
Aminotransferase. Darah yang telah mengandung alanin di angkut ke hati, selanjutnya
diubah lagi menjadi alanin dan dikonversi oleh Alanin Aminotransferase menjadi pyruvate
dan di glukoneogenesis menjadi glukosa. Darah yang telah mengandung glukosa diubah lagi
menjadi glukosa. Proses ini yang disebut sebagai Glucose Alanine Cycle
Siklus ini dimulai di mitokondria dan tiga tahap selanjutnya di sitosol.
The Citric Acid and Urea Cycles
can be Linked
Karena fumarate hasil produk reaksi argininosucinase merupakan
produk intermediate dari siklus as. sitrat jadi siklus terdebut
terhubung.
Setiap siklus tetap dapat berjalan sendiri.
Saat makanan yang masuk kebanyakan protein, asam amino digunakan sebagaibahan utamanya,
urea banyak diproduksi dari asam amino. Saat kondisi lapar, akan merombak otot untuk
mendapat supply protein guna energy untuk metabolism, produksi urea juga meningkat.
Perubahan yang terjadi mempegngaruhi siklus urea pada jangka waktu yang lama dengan
regulasi laju sintesis dari 4 sklus enzim urea dan carbamoyl phosphate synthetese I di hati.
Kelima enzyme di produksi pada laju yang lebih tinggi pada binatang yang lapar dan binatang
yang diet protein sangat tinggi daripada yang makanan utamanya karbohidrat dan lemak.
Binatang yang diet bebas protein menghasilkan lebih sedikit enzyme pada siklus urea.
Pada waktu singkat, paling tidak satu enzim digunakan untuk siklus urea. Enzim pertama yang
digunakan carbomyl phosphate synthetase I, yang diaktivasi oleh N- acetylglutamate, dimana
di buat dari asetil-koA dan glutamate oleh N-acetylglutamate synthase. Pada tanaman
langkah pertama enzyme ini menkatalis arginine dari glutamate pada sintesis de novo. Tapi
padamamalia aktivitas N-acetylglutamate synthase dihati merupakan fungsi regular.
Kesetimbangan dari produksi N-acetylglutamate synthase bergantung pada konsentrasi
glutamate dan asetil-koA.
Jika dilihat secara terpisah siklus urea itu butuh 4 ATP. 2 ATP dibutuhkan untuk
membat carbamoyl phosphate dan 1 ATP untuk argininosucinate, 1 ATP lagi untuk
memotong AMP dan PPi, dimana nanti dihidrolisis jadi 2 Pi.
Siklus urea juga ada keuntungan dari konversi oxaloasetate jadi fumarat dan
regenerasi oxaloacetate. Produknya NADH pada reaksi malate dehydrogenase.
Tiap NADH dapat menghasilkan 2.5 ATP selama respirasi mitokondria, sehinnga
kebutuhan energy turun.
KETOGENIK : 7 asam amino yang terdegradasi menjadi bagian dari acetoacetyl-CoA atau
acetyl-CoA dapat menghasilkan keton bodies dalam hati, dimana acetoacetyl-CoA di
konversi menjadi acetoacetate dan kemudian menjadi acetone dan -hydroxybutarate
5 asam amino yang termasuk dalam Ketogenik dan Glukogenik adalah Tryptophan,
Phenylalanine, Tyrosine, Threonine, dan Isoleucin.
Leusin merupakan asam amino katogenik yang paling umum dalam protein.
6 asam amino adalah alanine, glycine, serine, cysteine, trpyophan,
threonine.
Alanine menghasilkan piruvat dalam transaminasi dengan -ketoglutarat,
dan rantai samping tryptophan
Cystein dikonversi menjadi piruvat dalam 2 tahap yaitu melepaskan atom
sulfur dan lainnya transaminasi
Serine dikonversi menjadi piruvat oleh serine dehydratase
Glycine didegradasi melalui tiga jalur, hanya satu yang menjadi piruvat.
Glycine dikonversi menjadi serine oleh penambahan enzim dari gugus
hydroxymethyl
7 asam amino adalah tryptophan, lysine, phenylalanine, tyrosine, leucine,
isoleucine dan threonine
Threonine menghasilkan beberapa acetyl-CoA
Pemecahan tryptophan lebih komplek dari semua jalur katabolisme asam
amino. Porsi tryptophan menghasilkan acetyl Co-A melalui acetoacetyl-
CoA.
Pemecahan phenylalanine lebih penting karena kecacatan genetik dalam
enzim dari jalur ini
Phenylalanine dan produk oksidasi tyrosine terdegradasi kedalam dua
fragmen, keduanya dapat masuk dalam siklus asam sitrat
5 asam amino adalah proline, glutamate, glutamine, arginine dan histidine
Proline, glutamat, dan glutamin punya 5 karbon otot
Arginine dan histidine mengandung lima batasan karbon dan 6 karbon
yang dimasukkan melalui atom nitrogen
4 asam amino adalah methionine, isoleucine, threonine dan valine
Keempatnya didegradadi oleh jalur yang menghasilkan succinyl Co-A
Metionin menyumbangkan gugus metil ke salah satu dari beberapa
kemungkinan akseptor melalui S-adenosylmethionine, dan tiga dari empat
atom karbon yang tersisa dikonversi ke propionat dari propionil-CoA,
prekursor suksinil-CoA.
Isoleusin mengalami transaminasi, diikuti oleh dekarboksilasi oksidatif
asam-Keto yang dihasilkan. Sisa kerangka lima karbon selanjutnya
dioksidasi menjadi asetil-CoA dan propionil-CoA
Valin mengalami transaminasi dan dekarboksilasi, maka serangkaian reaksi
oksidasi yang mengkonversi sisa empat karbon menjadi propionil CoA
Rantai cabang asam -keto dehydrogenasi lebih kompleks dari katalis
oksidatif dekarboksilasi dari 3 asam -keto, dalam setiap kasus gugus
karboksil sebagai CO2 dan memproduksi acetyl CoA derivativ
Oksidasi piruvat menjadi acetyl Co-A oleh piruvat dehidrogenase dan
oksidasi -ketoglutarat dehydrogenase
asparagin dan aspartat pada akhirnya memasuki siklus asam sitrat
sebagai oksaloasetat
Enzim asparagine mengkatalis hidrolisis dari asparagine menjadi
aspartat. Dimana mengalami transaminasi dengan -ketoglutarat
menghasilkan glutamat dan oksaloasetat